Anda di halaman 1dari 10

Oleh

Devita Aryasari, S.E., M.SM

Pengertian Perencanaan (Planning)

Robbins dan Coulter (2002) mendefinisikan Planning is a


process that involves defining the organizations goals,
establishing an overall strategy for achieving those goals
and developing a comprehensive set of plans to
integrate and coordinate organizational work.
Perencanaan sebagai sebuah proses yang dimulai dari
penetapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk
pencapaian
tujuan
organisasi
tersebut
secara
menyeluruh, serta merumuskan system perencanaan
yang menyeluruh
untuk mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga
tercapainya tujuan organisasi.

Dari sisi proses , fungsi perencanaan adalah proses dasar

yang digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan


bagaimana tujuan tersebut akan dicapai.

Dari sisi fungsi manajemen,perencanaan adalah fungsi

dimana
pimpinan
menggunakan
pengaruh
atas
wewenangnya untuk menentukan atau mengubah tujuan
dan kegiatan organisasi.

Dari

sisi
pengambilan
keputusan,
perencanaan
merupakan pengambilan keputusan untuk jangka waktu
yang panjang atau yang akan datang mengenai apa yang
akan dilakukan, bagaimana melakukannya, bialamana dan
siapa yang melakukannya, dimana keputusan yang diambil
belum tentu sesuai, hingga implementasi perencanaan
tersebut dibuktikan di kemudian hari.

Perencanaan yang baik adalah ketika apa

yang
dirumuskan
ternyata
dapat
direalisasikan dan mencapai tujuan yang
diharapkan. Terkait dengan hal tersebut di
atas, George R. Terry menyatakan bahwa
untuk mengetahui apakah perencanaan itu
baik atau tidak dapat dijawab mlalui
pertanyaan pertanyaan dasar mengenai
perencanaan, yaitu WHAT, WHY, WHERE,
WHEN, WHO, HOW.

Fungsi dari Perencanaan


Robbins dan Coulter (2002) menjelaskan
bahwa paling tidak ada empat fungsi dari
perencanaan, yaitu :
Perencanaan sebagai pengarah
Perencanaan
sebagai
minimalisasi
ketidakpastian
Perencanaan
sebagai
minimalisasi
pemborosan sumber daya
Perencanaan sebagai penetapan standar
dalam pengawasan kualitas

Persyaratan
perencanaan
Faktual atau realistis(Planning
Logis dan rasional
Requirements)
Fleksibel

Komitmen
Komprehensif

Melakukan perencanaan
Proses perencanaan melibatkan dua elemen penting,
(Planning
Process)
yaitu tujuan (goals) dan rencana (plan)
Tujuan (goals) pada dasarnya adalah hasil akhir

yang diharapkan dapat diraih atau dicapai oleh


individu,
kelompok
atau
seluruh
organisasi.
Objectives sebagai tujuan dan goals sebagai target
Rencana (plans) adalah segala bentuk konsep dan
dokumentasi yang menggambarkan bagaimana
tujuan akan dicapai dan bagaimana sumber daya
perusahaan akan dialokasikan, penjadwalan dari
proses pencapaian tujuan hingga segala hal yang
terkait dengan pencapaian tujuan.

Beberapa jenis tujuan


Sisi jumlah tujuan yang ingin dicapai
(Types
of
Goals)
a. Tujuan Tunggal (Single goals)
b. Tujuan yang banyak (Multiple goals)
Sisi kejelasan
a. Tujuan yang dinyatakan (stated goals)
b. Tujuan yang aktual dan nyata (real goals)
Segi keluasan dan waktu pencapaian
a. Tujuan strategis (strategic goals)
b. Tujuan taktis (tactical goals)
c. Tujuan operasional (operational goals)

Beberapa jenis Rencana


(Types of Plans)
Segi keluasan dan waktu (breadth and time frame)

a. Rencana strategis atau jangka panjang (strategic plans or long-term


plans)
b.Rencana taktis atau jangka menengah (tactical plans or mid-term
plans)
c. Rencana operasional atau jangka pendek (operational plans or
short-term plans)

Segi kejelasan (specificity)

a. Rencana spesifik (specific plans)


b. Rencana direktif (directional plans)
Frekuensi penggunaan (frequency of use)

a. Rencana sekali pakai (single use plans)


b. Rencana yang penggunaannya secara terus menerus (standing
plans)

Pendekatan tradisional

Pendekatan
Tradisional
dalam
penetapan
tujuan
menjelaskan bahwa perumusan dan penetapan tujuan
dilakukan oleh manajer tingkat puncak (top level
management) untuk kemudian tujuan itu diturunkan lagi
menjadi tujuan bagi manajer di tingkat bawahnya secara
spesifik
Pendekatan yang menggunakan Management by

Objectives (MBO)
Management by Objectives sering kali diterjemahkan
sebagai manajemen berdasarkan sasaran atau manajemen
berdasarkan tujuan dilakukan berdasarkan asumsi
mendasar bahwa apa yang terjadi di lapangan belum tentu
sesuai dengan apa yang dipahami oleh pimpinan.

Anda mungkin juga menyukai