Anda di halaman 1dari 18

SISTEM OTOT

1
Oleh:
Kelompok 4 / Offering C
1. Difandini Rizky Firdaus
2. Indah Rahmawati
3. Iqbal Bilgrami Biruni
4. Nurul Marifah
5. Respati Satriyanis
6. Tia Kusniawati
7. Yuliati Jamilah

1. Pada dasarnya, semua gerak pada hewan mulai dari protozoa


hingga vertebrata memiliki persamaan dan mekanisme yang
sama, Jelaskan maksudnya!
Mekanisme gerak hewan meliputi:
PROTEIN KONTRAKTIL
Merupakan protein yang dapat berubah bentuk menjadi panjang dan
pendek. Aktomiosin merupakan protein kontraktil yang penting pada sistem
gerak, terdiri atas aktin dan miosin.
MEMERLUKAN ENERGI
Untuk bergerak diperlukan energi, makhluk hidup akan mengubah energi
kimia Atp menjadi energi mekanik

2. Ada beberapa teori gerak amuboid, tapi


semuanya memiliki persamaan dasar. Sebutkan
persamaan dasar tersebut dan berikan
penjelasan!
R.D. Allen mengatakan bahwa aliran plasmasol ke depan
ditarik oleh kontraksi plasmagel kulit di ujung anterior,
terutama pada zona air mancur.
Pada teori menurut R.J. Goldacre, bahwa kontraksi
plasmagel di daerah posterior akan mendorong
endoplasma di tengah sel ke depan.
Teori ketiga adalah model pergeseran molekul atau
gunting endoplasma gel.
Semua teori tersebut intinya sama, yaitu bagaimana cara
plasmasol bergerak ke depan.
Penjelasannya yaitu, jembatan kimia pada sisi dalam dari

3.

Berikan penjelasan dengan disertai gambar struktur


dari silia!
benang tipis setebal 0,25 m dengan
bundel mikrotubulus di bagian intinya.
Dinding terdiri dari 9 dublet
mokrotubula
Pada bagian basal body atau
kinetosom terdiri dari 9 kelompok
dengan tipe mikrotubulus triplet yang
mengelilingi mikrotubulus sentral.

4. Apa perbedaan gerak dasar silia dan flagel?


Mengapa silia dan flagel hanya cocok untuk hewan
kecil?
Silia
Gerak tak simetris
Gerak ke arah yang satu
berlangsung dengan silia
kaku, tenaga kuat, cepat
(kayuhan efektif)
Diikuti gerak balik yang
lambat, silia melengkung
dari pangkal (kayuhan
balik)
Air didorong sejajar
permukaan silia

Flagela
Bergerak
simetris
Undulasi mirip
gerakan ular
Air didorong
sejajar dengan
sumbu
memanjang
Jadi, silia dan flagel hanya cocok
flagel
untuk hewan kecil karena
keterbatasan gerakannya tersebut
dan energi yang dihasilkan.

5. Jelaskan protein (kontraktil) yang menyusun otot


Pada myofibril tiap bagian tersusun atas myofilament,
yang terdiri atas thick filament (filamen tebal) dan thin
filament (filamen tipis). Filamen tebal berdiameter 16 nm,
terdiri atas pita A, yang tersusun atas protein myosin. Filamen
tipis berdiameter sekitar 7nm, terbentang antara pita I dan
sebagian pita A tetapi tidak sampai pada pita H. filamen ini
tersusun atas protein aktin, tropomiosin, dan troponin.

Struktur miofibril adalah sebagai berikut:

Berikut merupakan penjelasan mengenai beberapa protein dalam filamen


otot :
Miosin
Protein otot ini tersusun atas monomer miosin yang merupakan protein fibrosa yang terdiri atas bagian
kepala dan ekor. Miosin merupkan famili protein dengan sekitar sepuluh anggota yang sudah
teridentifikasi.
Aktin
Aktin merupakan komponen utama penyusun filamen tipis. Aktin merupakan protein eukariotik yang
umum, banyak jumlahnya, dan mudah ditemukan. Aktin didapati dalam wujud monomer-monomer
bilobal globular dengan 375 macam asam amino (43kd) yang disebut G-aktin (globular (G) aktin),
yang secara normal mengikat satu molekul ATP untuk tiap-tiap monomer. G-aktin itu nantinya akan
berpolimerisasi nonkovalen untuk membentuk fiber-fiber yang disebut F-aktin (filamentous (F) aktin).
Titin
Titin membentuk sistem filamen ketiga yang mungkin terjadi dengan membiarkan otot mengerut balik
ke bentuk semula setelah diregangkan. Sistem ini menjangkau garis M dari garis Z dengan panjang
filamen yang tunggal lebih dari 1 mm. Sebagian molekul tersebut saling bertumpuk dengan pita A
(tempat aktin dan miosin tumpang tindih) dan sebagian lagi saling bertumpuk dengan pita I (terutama
aktin).

Tropomiosin
Tropomiosin merupakan molekul fibrosa yang terdiri atas dua buah rantai, alfa dan beta
tropomiosin, yang terletak melekat pada F-aktin dalam alur antar filamen. Tropomiosin
memiliki berat mlolekul 64.000 dalton dan merupakan perpanjangan molekul dari 40
nm dari dua sub unit alfa helic.
Troponin
Troponin merupakan serat protein tipis berbentuk filamen dari serat otot yang
memegang peranan dalam kontraksi otot bersama dengan aktin dan tropomiosin.
Nebulin
Nebulin merupakan proteion raksasa yang membentang dari garis Z di sepanjang
sebuah filamen aktin. Dan mungkin mengendalikan panjang filanen tipis. Protein ini
terutama terbentuk dari sejumlah unit berulang dengan 35 asam amino yang merupakan
domain pengikat aktin.

5. Teori kontraksi otot yang diterima pada saat


ini adalah teori pergeseran filamen (sliding
filament theory). Jelaskan bagaimana
prosesnya!

Teori sebelumnya mengatakan bahwa kontraksi


(memendeknya otot) disebabkan oleh pemendekan
molekul protein, sedangkan teori pergeseran filamen
mengatakan bahwa kontraksi otot disebabkan oleh
pergeseran filamen tipis oleh aktivitas jembatan silang
miosin. Disini tidak ada pelipatan atau pemendekan
filamen.
Kontraksi otot melibatkan potensial aksi ujung sarat
motorik, ATP, dan ion kalsium dalam retikulum
sarkoplasma.

Proses kontraksi otot secara garis besar:


Impuls saraf yang sampai pada ujung akson saraf
motorik akan meningkatkan permeabilitas membran
prasinaps terhadap ion Ca2+.
Masuknya ion Ca2+ ke dalam neuon prasinaps (secara
difusi), akan memicu pembebasan neurotransmitter (dari
dalam vesikel) secara eksositosis ke cepah sinaps.
Neurotransmitter yang dibebaskan ke celah sinaps akan
berdifusi dan berinteraksi dengan protein reseptor pada
membran sel otot. Interaksi ini akan membangkitkan
impuls (potensial aksi) baru pada membran sel otot.
Potensial aksi akan merambat sepanjang sarkolema dan
masuk ke tubulus T.

7. Jelaskan kontraksi sel otot mengikuti fenomena


all or none sedangkan kontraksi otot rangka tidak
demikian!

Fenomena All or None


Jika rangsangan kuat depolarisasi membran mencapai titik tertentu
(nilai ambang ) proses depolarisasi berlanjut & irreversible ion
Na +mengalir ke dalam sel dengan cepat dalam jumlah banyak
potensial membran naik dengan cepat + 40 mVolt

Potensial aksi (berlangsung < 1 mdetik)

Fenomena ALL OR NONE


Jika nilai ambang tercapai, peningkatan waktu dan amplitudo potensial
aksi akan selalu sama, tidak peduli intensitas dari rangsangan
tersebut.

ALL OR NONE LAW


Hanya berlaku untuk otot polos dan otot jantung (hanya berlaku pada sel
otot tunggal tetapi tidak berlaku pada segumpal otot ataupun organ otot
(kecuali otot jantung))
Untuk otot rangka tidak berlaku, karena otot rangka terdiri dari banyak
serabut
Jumlah serabut otot yang
Contoh: Intensitas yang diberikan
(mvolt)

berkontraksi

1-2

3-4

9-10

10

19-20

max

Semua serabut otot

Untuk satu serabut otot berlaku hukum ini,tetapi untuk keseluruhan tidak
berlaku hukum ini

Kontraksi Otot pada Segumpal Otot (Otot Lurik)


Pada segumpal otot : rangsang yang kuat akan menimbulkan kontraksi yang lebih
kuat

terjadi karena serabut saraf motorik yang didistribusikan ke otot


Setiap serabut otot tunggal dicabangakan menjadi 100 cabang kecil masingmasing berakhir pada ujung otot tertentu (motor end plate dan myoneural junction)

satu serabut saraf menginversi seratus serabut otot. Serabut saraf motor tunggal
seratus cabang serabut otot membentuk suatu motor unit pada terminalnya

Suatu stimulus yang lebih kuat mengaktifkan beberapa motor unit

kontraksi yang lebih kuat bila dibandingkan dengan stimulus yang lebih lemah.

8. Peranan ATP dan fosfagen dalam kontraksi otot

Dalam proses kontraksi otot, ATP berfungsi sebagai


sumber energi siap pakai. Energi ATP akan dibebaskan
melalui reaksi yang dikatalis oleh enzim ATP-ase

Jika persediaan ATP dalam otot menipis maka sumber energi dapat
diperoleh dari fosfagen. Fosfagen akan memberikan gugus fosfatnya
kepada ADP untuk resintesis ATP. Sebagai contoh fosfagen kita ambil
fosfokreatin.

Apabila otot bekerja keras terlalu lama, maka otot akan mendapatkan
energinya sebagian besar dari glikolisis anaerob. Energi dari glikolisis ini
tidak digunakan oleh otot secara langsung untuk kontaksi, tetapi untuk
mensitesis kembali fosfokreatin.

Jika otot berkontraksi dalam waktu yang lama, maka dapat terjadi
kelelahan. ATP, glikogen, fosfokreatin menurun dan ADP, AMP, asam
laktat meningkat. Dalam keadaan seperti ini ATP diperoleh degan
mengubah ADP menjadi ATP dengan bantuan miokinase dan Mg ++

Setelah otot berkontraksi 1/5 dari asam laktat yang tertimbun akan
dioksidasi menjedi H22O + CO22 dan energi yang dilepas digunakan mengubah
4/5 asam laktat menjadi glikogen yang selanjutnya disimpan dalam otot.

Anda mungkin juga menyukai