Anda di halaman 1dari 7

INDEPENDENSI HAKIM

(kajian kasus A.Mocthar, hakim MK)

Independensi hakim menjadi


keistimewaan dalam fungsional
hakim. Independensi adalah
idenstitas hakim dalam menjalankan
tugas sebagai pengambil keputusan.
Dengan adanya sifat independensi
pada diri hakim maka dalam
membuat keputusan selalu
mengedepankan kemandirian dalam
arti netralitas atau tidak terintevensi
oleh pihak lain.

PUTUSAN MAHKAMAH
KONSTITUSI TENTANG
PEMBATALAN PERPU NO. 1
TAHUN 2013 TENTANG
MAHKAMAH KONSTITUSI (kajian
terhadap fungsi pengawasan KY
dengan independensi MK)
Perpu No 1 Tahun 2013 tentang
Mahkamah Konstitusi oleh MK
UU No 8 Tahun 2011 tentang
Perubahan Atas UU No 24 Tahun
2003 tentang Mahkamah Konstitusi

Semua hakim berpegang teguh pada


prinsip independen dalam
menjalankan tugasnya,sebagai
corong UU hakim mempunyai
konsekuensi tertentu yang harus
diterima. Sebenarnya sifat
independen hakim sebagai
manifestasi hukum yang bertujuan
keadilan. Tetapi, pada kenyataannya
hakim yang menjadi corong UU dan
pemutus keadilan kerap
memanfaatkan sifat independen

Realita ironis seperrti ini sangat disayangkan


terjadi pada hakim yang bernaung di bawah
lembaga terhormat MK, yang merupakan the
guardian of constitution (kasus Akil Mocthar). Pada
kasus tersebut sebenarnya menunjukan resiko
independensi, bukan meragukan sifat independen
yang ada pada hakim tetapi lebih pada
ketidakpercayaan pada integritas para hakim
tersebut. Masalah yang sangat mendasar para
hakim Indonesia adalah integritas, sehingga ketika
sifat independen diberikan maka akan menjadi
keuntungan tersendiri dengan mengambil sebuah
keputusan mengatasnamakan keadilan(padahal
untuk kepentingan tertentu).

Melihat realita pada pelaksanaan sifat


independen hakim yang sangat riskan terhadap
penyalahgunaan sifat tersebut, maka akan
sangat bijak dilakukan pengawasan yang baik.
Pengawasan tersebut dilakukan tidak semata
untuk penegasan terhadap integritas para
hakim tetapi juga sebagai konkretisasi prinsip
check and balances dalam lembaga peradilan.
Melihat putusan lembaga terhormat MK
mempertahankan independensi dan menolak
pengawasan oleh lembaga yudisial lainnya(KY),
perlu disayangkan apalagi dengan melihat
kasus yang menimpa lembaga terhormat
tersebut.

Independensi hakim atau lembaga


yudisial tertentu seharusnya dikaji
kembali agar tidak terjadi maraknya
realita ironis lainnya. Independensi
yang sangat membutuhkan integritas
sebaiknya perlu ada pengawasan
agar hal-hal riskan karena fungsi
independensi tersebut dapat
diminimalisir dan juga agar mencapai
prinsip check and balances dalam
lembaga yudisial yang kian sakit oleh
virus-virus kepentingan yang
mengatasnamakan keadilan.

Anda mungkin juga menyukai