Struktur Keangotaan
KELOMPOK B-8
Ketua
: Monika Wulandari
(1102015141)
Muhammad Lutfi Kurnia (1102015150)
Nurul Amalia Utami
(1102014202)
Qatrunnada
Nadhifah
(1102015184)
Raudha Kasmir
(1102015190)
Rizkia Putra Farhandika
(1102015204)
Siti Khodijah Mulya Sari Rifki
(1102015226)
Vrischika Alessandra Benedi
(1102014276)
Skenario
Seorang wanita 30 tahun, mengalami demam
sejak 1 minggu yang lalu. Demam dirasakan
lebih tinggi pada sore dan malam hari
dibandingkan pagi hari. Pada pemeriksaan fisik
kesadaran somnolen, nadi bradikardia, suhu
tbuh hiperpireksia (pengukuran jam 20.00 WIB),
lidah terlihat kotor (coated tongue). Dokter
menyarankan pemeriksaan darah untuk
membantu menegakkan diagnosis dan cara
penanganannya.
Kata-Kata Sulit
Demam
Kesadaran Somnolen
Bradikardia
Hiperpireksia
Coated Tongue
Brainstorming
Hipotesis
Infeksi menyebabkan peningkatan suhu tubuh,
menurunnya kerja enzim, mengganggu proses
metabolisme yang dapat memicu terjadinya demam,
salah satunya adalah demam typhoid yang disebabkan
oleh infeksi bakteri Salmonella typhii. Manifestasi klinis
yang ditimbulkan adalah demam sore hari, mengigil,
nyeri sendi dan lain-lain, sehingga untuk mendiagnosis
penyakit dan menentukan tatalaksana baik secara
farmako dan non farmako dibutuhkan pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang.
Sasaran Belajar
LO. 1. Mampu memahami dan menjelaskan
demam
1.1 Mampu memahami dan menjelaskan definisi demam
1.2 Mampu memahami dan menjelaskan klasifikasi demam
1.3 Mampu memahami dan menjelaskan patofisiolofi demam
typhi
Gejala klinis :
1.
2.
3.
4.
5.
Demam
Gangguan saluran pencernaan
Gangguan kesadaran
Hepatosplenomegali
Bradikardi relatif dan gejala lain
Minggu 2
Minggu
3
Minggu 4
Diagnosis Banding
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN LAB
Influenza, gastroenteritris,
bronchitis dan
bronkopneumonia. Pada
demam tifoid yang berat
maka sepsis, leukemia,
limfoma, dan penyakit
hodgin.
KOMPLIKASI
INTESTINAL
KOMPLIKASI
EKSTRA
INTESTINAL
KOMPLIKASI
EKSTRA
INTESTINAL
LAINNYA
Non Farmakologi :
1. Pemberian cairan dalam jumlah
banyak untuk mencegah dehidrasi dan
beristirahat yang cukup.
2. Tidak memberikan penderita pakaian
panas yang berlebihan pada saat
menggigil
3. Memberikan kompres hangat pada
penderita
Kloramfenikol
Tiamfenikol
Sefalosporin generasi ketiga
Azitromisin
DAFTAR PUSTAKA
Alodokter, 2016. Demam [online]. Tersedia pada http://www.alodokter.com/demam/ [Diakses pada 23 Maret
2016]
Dalal, S., and Zhukovsky D.S., 2006. Pathophysiology and Management of Fever. J Support Oncol.(4), 916.
Tersedia pada http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16444847 [Diakses pada 27 Maret 2016]
Darmowandowo W. (2006) Demam Tifoid : Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak : Infeksi & Penyakit Tropis, edisi
1. Jakarta:BP FKUI
Dinarello, C.A., and Gelfand, J.A., 2005. Fever and Hyperthermia. In: Kasper, D.L., et. al., ed. Harrisons
Principles of Internal Medicine. 16th ed. Singapore: The McGraw-Hill Company
Dorland, W.A Newman. 2010. Kamus Kedokteran Dorland Ed.31. Jakarta : EGC
Hassan, Rusepno, 1985. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak Jilid 2.Jakarta : BP FKUI
Kasper, D.L., et. al., ed. Harrisons Principles of Internal Medicine. 16th ed. Singapore: The McGraw-Hill
Company
Widoyono, 2011. Penyakit Tropis. Epidemiologi, Penularan, Pencegahan, dan Pemberantasannya. Edisi
kedua. Erlangga : Jakarta