Anda di halaman 1dari 49

SANITASI DAN HIGIENE

Disampaikan pada Pertemuan Promosi Obat Tradisional pada tanggal 8-9


September 2014
di Hotel Royal Jelita Banjarmasin

Bidang Farmasi dan Litbang


Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel

SANITASI
Adalah :
Pengendalian higienis terhadap proses produksi, termasuk
bangunan dan fasilitas, perlatan dan penanganan bahan
dan produk (dari bahan awal hingga produk jadi).
Menyangkut a.I.:
Penyediaan prosedur untuk membersihkan/sanitasi alat
dan fasilitasi/sarana dari kontaminan (pengotor dan
debu).
Penghilangan residu kimia dan bahan pembersih. Mis:
deterjen atau terinfektan
Penghilangan atau pengurangan populasi mikroba

HIGIENE
PERSONIL
Adalah
Kewajiban masing- masing personil
mengamati peraturan mengenai
kesehatan kerja, pemeliharaan dan
perlindungan kesehatan personil,
demikian pula pengendalian higiene
terhadap proses pembuatan obat
tradisional yang harus diterapkan
oleh personil.

PRINSIP
Sanitasi dan higiene hendaklah
diterapkan pada setiap aspek
pembutaan obat tradisional untuk
menghindarkan perubahan mutu dan
mengurangi KONTAMINASI.

Penyebab
Kontaminasi
Produk dapat terkontaminasi oleh
apapun sehingga menyebabkan:
Tidak murni
Tidak bersih, dan
Tidak layak digunakan.

3 Jenis kontaminasi
Partikulat
Kontaminasi silang, kecampurbauran
dan kekeliruan
mikroba

Kontaminasi Partikulat

Partikel halus
Metal
Serat
Fragment
Debu
Rambut
Partikel apa pun yang tidak merupakan
komponen produk

Kontaminasi bahan awal


1. Air
2. Bahan awal
3. Bahan mentah

Mikroba, Partikular, Zat Kimiawi

Komponen Obat Tradisional


Pada umumnya bahan awal untuk produksi
obat tradisional bersifat alamiah. Bahan ini,
baik yang berasal dari tanaman maupun dari
hewan, sensitif terhadap kontaminasi dan
degradasi, serta memiliki mutu yang variatif.
Kualitas pembuatan obat tradisional
tergantung dari bahan awal, proses produksi,
bangunan, peralatan dan personil yang
terlibat.

Pembuatan obat
tradisional tidak
boleh dilakukan
dengan cara
yang sembrono

PENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN MUTU
dilakukan terhadap bahan
mentah/bahan baku
yang digunakan dalam
pembuatan obat
tradisional

PRODUK BERMUTU

OBJEKTIF
Tindakan sanitasi dan higiene adalah
untuk mengeliminasi semua sumber
potensial kontaminasu yang berisiko
terhadap mutu produk dari seluruh
area produksi

PRINSIP
PENERAPN SANITASI DAN HIGIENE DI TEMPAT
USAHA DIBUTUHKAN UNTUK MEMBERI:
PERLINDUNGAN TERHADAP PRODUK:
KONTAMINASI
Dari lingkungan atau personil
Kontaminasi dari/ke produk lain (=kontaminasi silang)

PERLINDUNGAN TERHADAP OPERATOR


Dampak bahan berbahaya yang sedang ditangani

KETENTUAN SANITASI DAN HIGIENE


Program dan protap sanitasi dan higiene tersedia dan diikuti
untuk menghilangkan sumber kontaminan (cemaran)
Semua personil yang terlibat dalam pembuatan obat
tradisional mendapat pelatihan tentang sanitasi dan higiene
dan penerapannya
Tidak boleh memelihara tanaman di dalam tempat usaha
Ruang istirahat/kantin terpisah dari ruang produksi
Tersedia sarana memadai untuk kebutuhan pribadi personil
Toilet mudah diakses dari area pembuatan obat tradisional namun
pintu tidak membuka langsung ke area produksi
Ruang ganti dan tempat penyimpanan khusus untuk
Pakaian kerja personil
Pakaian rumah personil dan barang milik pribadi

SANITASI

Ruang Lingkup Sanitasi


Bangunan dan fasilitas
Peralatan
Bahan produksi dan wadahnya
Semua sumber potensial
kontaminasi, a.l. bahan pembersih
dan disinfektan

(contoh) Program Sanitasi Ruangan

Nama
ruangan/bendabenda yang
dibersihkan

Membersihkan
dengan alat
pembersih misal
sapu, alat pel dan
spons

Halaman 1 dari 2

Membersihkan
dengan lap basah

Membersihkan
dengan lap basah
dan disinfektan

Memebersihkan
dengan sikat

Setiap hari setelah


jam kerja selsei
dan bila perlu
pada jam kerja

Setiap 2 minggu
dengan
menggunakan
deterjen, setelah
itu dengan lap yang
dibasahi disinfektan

RUANGAN
PENGOLAHAN &
PENGEMASAN
1. lantai

Setiap hari dan bila


perlu pada jam
kerja

2. Dinding

Setiap hari setelah


ruangan selesei
dipakai

3. lampu, langilangit

Seminggu sekali

Seminggu sekali

4. jendela

Setiap hari

Seminggu sekali

5. lemari, meja,
kursi

Setiap hari setelah


ruangan selesei
dipakai

Setiap hari setelah


produksi

Seminggu sekali

Seminggu sekali

Sanitasi Bangunan dan


fasilitas
Cegah akumulasi kontaminan (pengotor dan debu)
Tersedia program pembersihan, prosedur pembersihan, catatan
pembersihan

Tersedia protap dan catatan sanitasi untuk sarana/fasilitas :


Toilet dan ventilasi
Tempat cuci tangan bagi personil
Produksi
Ruang janitor

Proteksi dari serangga dan binatang lai, dari cuaca


Mulai dari penerimaan bahan awal/mentah sampai pengiriman
produk jadi

Sanitasi Bangunan dan Fasilitas


Tempat menjemur simplisia tidak bersentuhan langsung
dengan tanah/lantai dan diupayakan pencegahan pencemaran
dari lingkungan.
Pengumpulan data dan pembuangan sampah dengan cara
saniter
Penanganan pestisida (mis.rodentisida,insektisida) untuk
pengendalian hama
Penyiapan, penyimpanan serta konsumsi makanan dan
minuman dibatasi hanya di area khusus terpisah dari area
produksi, area penyimpanan (gudang) dan laboratorium. Area
khusus tersebut dijaga kebersihannya.

Sanitasi dalam Kegiatan Produksi


- Tingkat kebersihan tergantung dari pembersihan yang dilakukan,
apakah antara pergantian bets atau pergantian produk.
- Pastikan bahan pembersih (seperti deterjen) sudah dihilangkan
seluruhnya.
- Apabila memungkinkan, gunakan hanya air panas untuk
pencucian
- Ruang dan peralatan yang telah dibersihkan,dipastikan
kebersihannya dengan menempelkan label status BERSIH
- Catatan Pembersihan ruangan dan alat disimpan

Sanitasi Peralatan Produksi


Agar tidak menambah risiko pencemaran pada alat
yang disanitasi hendaklah mengambil tindakan
khusus seperti :

Menggunakan sikat nylon yang tidak


melepaskan seratdari sikat ijuk)
Menggunakan penyaring untuk udara
bertekanan
(compressed air)
Sanitasi peralatan yang dapat dipindahkan dilakukan
dalam ruangan khusus untuk pencucian alat
Bahan dan peralatan yang digunakan untuk sanitasi
tidak disimpan dalam ruangan pengolahan, tapi
dalam ruangan khusus.

Sanitasi Peralatan Produksi


Kegiatan perawatan alat/mesin yang
dilakukan di dalam ruang kerja
hendaklah disusul dengan
pembersihan dan disinfeksi sebelum
memulai kembali kegiatan proses
pembuatan obat.
Tiap kali sebelum dipakai,
kebersihannya diinspeksi,
pemeriksaan didokumentasikan pada
Catatan Bets atau Buku Log Alat.

Contoh: PROTAP SANITASI MESIN


MIXER
Prosedur
Alat Pengaduk
1. mixer,lepaskan pengaduk. Bersihkan dengan air dan detergen.
2. Bilas dengan air bersih.
3. Lap dengan lap kering.
4. Semprot dengan etanol 70% secara merata.
5. Simpan dilemari untuk melindungi terhadap pengotoran
Wadah
1. Hilangkan sisa produk dengan menyemprotkan air kedalam wadah.
2. Bersihkan wadah dengan larutan detergen.
3. Bilas dengan air bersih
4. Lap dengan lap kering
5. Semprot dengan etanol 70% secara merata.
6. Simpan di lemari untuk melindungi terhadap pengotoran
Badan/penyangga dari mesin pengaduk
1. Lap dengan lap yang telah dibasahi dengan air.
2. Semprot dengan etanol 70% secara merata.
3. Simpan di lemari untuk melindungi terhadap pengotoran.

Terapkan Prinsip Higiene Perorangan sebagai


berikut :
Kesehatan
Pastikan berada dalam keadaan sehat pada saat melakukan kegiatan pembuatan.
Lapor kepada atasan langsung:
1. Bila mengidap sakit mata, luka terbuka, bercak-bercak gatal, bisul atau penyakit kulit lain;
2. Bila mengidap penyakit infeksi pada saluran pernapasan bagian atas,pilek,batuk,alergi serbuk;
3. Setelah sembuh dari penyakit menular.
Kebersihan perorangan
1. Mencuci tangan sebelum memasuki area produksi dan sesudah keluar dari toilet;
2. Memakai pakaian kerja bersih setiap saat terutama apabila melakukan kegiatan di area
produksi;
Kebersihan dan kerapian ruang kerja
Bersihkan area segera menurut Protap Pembersihan Ruangan yang berlaku untuk ruangan yang
digunakan setelah selesai melakukan suatu kegiatan pembuatan.
Penanganan pakaian
1. Bersihkan dan rawat tempat penyimpanan pakaian rumah dan pakaian kerja agar senantiasa
bersih,
rapi dan tidak bau.
2. Gunakan sarung karet natural/sintetis, bila diperlukan, dalam kegiatan produksi.

HIGEINE DASAR

Bakteri (kuman) penyebab penyakit


atau kerusakan bahan dapat
dibawakan atau dipindahkan ke
permukaan barang (alat atau wadah)
dan ke produk oleh personil yang
sedang menangani produk

Batuk dan bersin dapat membawa


ribuan mikroorganisme yang dapat
menjadi penyebab penyakit.
Higiene personil adalah cara seseorang
menjaga kesehatan, penampilan dan
kebersihannya. Seseorang dapat
menjadi korban karena sesuatu
penyakit, namun dia juga dapat
menjadi pembawa penyakit tersebut

(contoh) Program Perawatan Peralatan Mesin


Giling, Mesin Pengayak dan Mesin Pengisi
Serbuk
Nama Alat
1. Mesin Giling

2. Mesin ayak

Bagian yang Dirawat


a. ban Penggerak

Setiap pagi diperiksa

b. pelumas/oli

Setiap 1 minggu oli


ditambah, setiap 6 bulan oli
diganti

c.

Setiap 1 bulan diganti

palu pemukul

d. saringan

Setiap 1 bulan diganti

a. Pelumas/oli/vaselin food
grade

Setiap 1 minggu ditambah,.


Setiap 3 bulan diganti

b. sabuk penggerak

Setiap 1 bulan diperiksa

c.

Setiap 1 bulan diganti

roda gilas

d. daun kipas separator


3. Mesin pengisi serbuk

Frekuensi

Perawatan mekanik :
- Permbersihan sealer,
pemberian grease dan
oli
- Pengisian vet

Setiap 3 bulan
diperiksa/direposisi
Setiap hari dibersihka
dengan sikat tembaga,
diberi oli pada bagian
engsel penggerak.
Seminggu sekali diisi vet
pada bagian yang sudah

HIGIENE
PERSONIL

PERSONIL SUMBER KONTAMINASI


BAKTERI DAN PARTIKEL YANG DIBAWA PERSONIL

BAKTERITangan 100-1000/cm
Dahi 10.000-100.000/cm
Kulit Kepala 1 million/cm
Ketiak 1-10 million/cm
Hidung 10 million/g
Ludah 100 million/g
PARTIKEL Pergantian kulittiap 5 hari
Fragmen kulit (10-300) 5-15 g/ 24-hr
Pelepasan partikel > 10 juta / hr

Mengapa Higiene Personil penting ?


Manusia merupakan reservoir bagi kuman
penyebab penyakit infektif mis. e.g.
V.cholerae, S.typhi, Shigella sp
.. Juga reservoir bagi enterotoksin
yang memproduksi S.aureus
.. Juga patogen mis. Shigella sp, virusvirus yang menyebabkan infeksi pada
tingkat kontaminasi rendah.
Tangan manusia dapat menjadi rute
kontaminasi silang

Ketentuan Umum
1. Personil harus dalam kondisi sehat dalam
menjalankan tugas
2. Personil diharuskan melaksanakan pekerjaan
dengan cara higenis pada setiap saat dan
menjadikannya suatu kebiasaan.
3. Semua personil yang bekerja dimana akan
terjadu kontak langsung dengan
bahan/produk,harus menerapkan cara-cara
higienis dalam pekerjaannya, agar memastikan
produk diproteksi dari bahaya kontaminasi dan
untuk keamanan personil sendiri

Kontak antara bahan/produk dengan


operator
Hindarkan kontak langsung dengan
bahan/produk.
Pakai sarung tangan apabila
penanganan langsung tidak dapat
dihindarkan.
Periksa kebutuhan dan kebersihan
sarung tangan dan pembuangan yang
tidak layak pakai

Penerapan Higiene Personil yang


Baik
Misal :
Mandi tiap hari
Sikat gigi
Cuci tangan
Sebelum memasuki ruang produksi
Sesudah memasuki ruang toilet
Sesudah makan
Sesudah merokok

Penerapan Higiene Personil yang


Baik di Area Produksi :
Larangan menggunaka perhiasan
berlebihan seperti cincin dan antinganting
Menyisir rambut diperbolehkan
HANYA di ruang ganti
Larangan menggunakan bulu mata
palsu, kuku buatan, dan lain
perhiasan tambahan yang dapat
jatuh kedalam produk

Penerapan Higiene Personil yang


Baik :
Personil menggunakan pakaian pelindung
(sarung tangan,penutup kepala, masker,
pakaian dan sepatu kerja) selama proses
produksi untuk menghindarkan kontak dengan
bahan yang berpotensi menimbulkan alergi.
Pemeriksaan kesehatan karyawan saat direkrut
dan secara berkala
Pelatihan higiene perorangan
Merokok, makan-minum, menyimpan makanan,
memelihara tanaman hanya diperbolehkan di
area tertentu.

Pakaian Kerja dan Fasilitas Ruang


Ganti
Periksa Fasilitas ruang ganti (wastafel,
handuk atau pengering tangan air
blower)
Periksa apakah pakaian bebas pakai
disimpan dalam wadah tertutup ( yang
terpisah ) sementara menunggu
dibersihkan
Pencucuan pakaian bebas pakai
dilakukan di ruang bersih menurut Protap

(Contoh) PROTAP MENGENAKAN


PAKAIAN KERJA
DAN MEMASUKIN
AREA PRODUKSI
Prosedur
1. Simpan barang pribadi (HP,cincin,kalung,jam tangan, dll
)
2. Lepaskan alas kaki dan letakkan di rak yang telah
disediakan.
3. Kenakan pakaian kerja bersih (termasuk tutup kepala)
dam alas kaki kerja yang disediakan
4. Periksa pada cermin yang disediakan apakah
pengenaan dan kelengkapan pakaian kerja sudah
benar. Perbaiki/lengkapi apabila tidak sesuai.
5. Cuci tangan sesuai dengan Ilustrasi Cara Mencuci
Tangan.
6. Melangkah ke area produksi

Menggunakan pakaian kerja


yang tepat
Semua personil yang memasuki area
produksi menerapkan higiene
personi, termasuk pemakaian
pakaian kerja khusus, tutup kepala
dan sepatu kerja
Personil tidak boleh berpindah antar
area dimana sedang ada produksi
obat tradisional berlainan

DESAIN PAKAIAN KERJA


Personil harus mengenakan pakaian kerja
yang bersih dan sesuai sifat kerja yang
dilaksanakan.
Desain pakaian
Bebas bahan berserat
Tanpa saku dibagian atas pinggang

Barang pribadi seperti : ballpoint, pensil,


termometer disimpan dalam saku di bawah
pinggang kalau berada di dalam area
produksi.

Pemakaian tepat tutup


kepala
Pemakaian tepat tutup kepala adalah
menutupi seluruh rambut agar tidak
mengganggu pekerjaan.

CUCI TANGAN ANDA !!!


TANGAN ANDA SANGAT BERPOTENSIAL
MENJADI SUMBER KONTAMINASI ALAT
YANG
ANDA GUNAKAN.
Menggaruk kepala dan kulit kepala,
atau menyentuh bagian kulit yang
berluka terbuka dapat menyebabkan
perpindahan mikroba patogenik
dalam kegiatan/proses yang anda
lakukan

Sakit
Operator diberikan pelatihan untuk
mengetahui risiko yang timbul apabila sedang
sakit
Operator yang sedang sakit atau mempunyai
luka terbuka tidak diperbolehkan langsung
menangani bahan atau produk
Operator diinstruksikan dan dianjurkan untuk
melapor kepada atasan langsung apabila
sedang sakit atau memerhatikan kondisi
serupa yang dapat menyebabkan kerugian
terhadap mutu produk

Personil wajib memberitahukan


Lapor kondisi sakit dengan symptom :
Jaundice
Diare
Mual / muntah
Demam
Sakit tenggorokan (disertai demam)
Luka terbuka
Pilek (dan sejenis)

Pemeriksaan kesehatan
secara tetap bagi personil
yang terlibat dalam produksi
dan pengawasan pembuatan
obat

Pada saat direkrut


secara berkala

Larangan merokok,makan dan


minum

Larangan merokok , makan/minum ,


harus
diberlakukan di dalam area pembuatan produk
, juga
larangan meludah di lantai .
Makanan tidak boleh disimpan di dalam area
produksi,
gudang dan laboratorium

Perlengkapan Keamanan Personil


Hindarkan kontak fisik langsung
dengan produk untuk mencegah
kontaminasi
Personil harus memakai pakaian
pelindung apabila sedang
menangani
bahan berbahaya

Pelatihan Higiene Personil


Untuk menghindarkan produk terhadap
kontaminasi, personil yang menangani bahan /
produk harus mendapatkan instruksi jelas
dan/atau pelatihan tentang :

Status kesehatan
Sakit oleh suatu penyebab atau mendapat luka
Kebersihan pribadi
Prilaku pribadi

Pelatihan Higiene Personil


Pelatihan untuk operator baru.
- Mecakup pelatihan Higiene Personil
Protap
Cara mencuci tangan sebelum masuk ke
ruang produksi
- Penandaan (dengan gambar ilustrasi )
cara memakai pakaian kerja

FEDAH S & H
Untuk personil :
Mencegah risiko kontaminasi yang berdampak pada kesehatan
personil
Untuk produk :
Mencegah kontaminasi pada produk
Mempertahankan produk dengan standar mutu yang tinggi
Untuk usaha :
Menghemat biaya, menghindarkan Rewor dan Reject
Menghindarkan keluhan terhadap produk (product Complaint)
Menghindarkan terjadinya product Recall
Untuk konsumen:
Mendapatkan produk yang aman dan bermutu

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai