Anda di halaman 1dari 49

Nora Sovira

Divisi ERIA
(Emergensi Rawat Intensif Anak)
FK UNSYIAH/RSUZA
2016
1

8 10 mnt
60 90 dtk
15 30 dtk
10 20 dtk

Gawat kondisi yang mengancam nyawa


Darurat keadaan/kondisi yang tiba-tiba

Resusitasi

Mempertahankan pernafasan dan sirkulasi sehingga


oksigenasi dan darah dapat mengalir ke organ vital
(jantung, otak, dll)

Bantuan Hidup
Dasar (BHD)
Penolong dan korban berada pada tempat yang aman

EVALUASI JALAN
NAPAS

Obstruksi
aspirasi benda asing

Airw
ay

Bayi < 1 tahun

Heimlich
maneuver

Back blows
(slaps)

chest thrust

Abdominal thrust

10

Breathing
Evaluasi
Pernafasan

Look, Listen, dan Feel


Lakukan < 10 detik
Lihat gerakan dinding dada dan perut (Look)
Dengarkan suara napas pada hidung dan mulut korban (Listen)
Rasakan hembusan udara pada pipi (Feel)

Korban gasping atau napas yang agonal atau napas tidak efektif,
beri 5 kali bantuan napas dinding dada mengembang

11

Gagal Nafas:
Tubuh tidak mampu mempertahankan kecukupan
kadar oksigen dan karbondioksida dalam darah
Mekanisme kompensasi tubuh:
Frekuensi nafas dan frekuensi nadi meningkat
Usaha nafas meningkat
Klinis:
Frekuensi nafas tidak normal
Usaha nafas meningkat hingga gagal mekanisme kompensasi
Suara tambahan: stridor, mengi, ronki, merintih atau hilang suara
nafas
Volume tidal menurun: pernafasan dangkal, dinding dada kurang
terangkat
Hipoksemia: sianosis
12

Teknik bantuan napas


Bayi : mulut-ke-mulut-dan
hidung
Anak : mulut-ke-mulut

Ventilasi Tekanan Positif

Bantuan napas dengan dan tanpa alat


13

Circulation
Evaluasi Nadi
Periksa nadi
arteri brakialis pada bayi

arteri karotis pada anak

14

Teknik kompresi jantung luar


Bayi
1.

Anak

two-finger chest
compression technique

Pertengahan bawah sternum

Di sternum
dua jari diletakkan 1 jari di bawah
garis imajiner intermamae
2. two thumbencircling hands
technique
jika ada 2 penolong

satu atau kedua telapak tangan


tapi tidak menekan prosesus
xypoideus ataupun sela iga.

B
Push hard:
Kedalaman berkisar 1/3-1/2
diameter anteroposterior dada.
Push fast
kecepatan 100 kali/menit.

Lepaskan tahanan hingga dada dapat mengembang penuh.


Minimalisasi interupsi pada saat melakukan kompresi dada.

Two-finger chest compression technique

Two thumbencircling hands technique,

Kompresi jantung luar


A,B : satu tangan;
C : dua tangan

15

RJP

Kompresi jantung luar


(A,B : satu tangan; C : dua tangan)

C
kesadaran, pupil
mata
frekuensi nadi,
pernapasan,
warna kulit,

2 menit
5 RJP

RJP
dilanjutkan
hingga
terdapat BHL

16

Langkah BHD,

(AHA

2005)

Tentukan kesadaran
Minta Pertolongan (aktifkan EMS)
Posisi korban telentang, alas keras dan datar
Bebaskan jalan napas
Evaluasi napas (Look,Listen,Feel),
Megap-megap/tidak napas, beri napas buatan 5
kali (mendapat 2 kali napas efektif)

Evaluasi nadi: nadi (-), atau < 60 kali/mnt


RJP
17

Perbedaan BHD 2005 dan 2010 ,


AHA
AHA 2005

AHA 2010

Airway

Circulation

Breathing

Airway

Circulation

Breathing

Keterlambatan RJP
terlalu lama menilai kesadaran
dan pernapasan

18

2010 , AHA

Pediatric Basic Life Support

19

20

Keberhasilan
Resusitasi
Kompresi dada
Efektivitas RJP
Kerja tim (kompresi, ventilasi, defibrilator,
akses vena)
Pemantauan sirkulasi

21

22

Oropharyngeal
airways

Tujuan: mempertahankan saluran udara tetap terbuka.

Oropharyngeal : untuk korban tidak sadar (tanpa refleks


muntah)
ukur dari bibir sampai angulus mandibularis
Jika terlalu kecil : mendorong lidah ke belakang
Jika terlalu besar : menutup epiglotis menghalangi saluran udara

23

4
24

Nasopharyngeal
Airway

korban yang sadar


25

Laryngeal Mask Airways


(LMA)

Recommended Laryngeal Mask Airway Size, Largest


Endotracheal Tube Size and Fiberoptic Bronchoscope Size

26

Oksigenasi
Mempertahan Pernapasan adekuat

Gunakan oksigen dengan FiO2 100% selama resusitasi.


Monitor kadar oksigen penderita.

Pulse Oximetry
pemantauan saturasi
oksigen

Pulse oximetry

27

Perkiraan FiO2 dengan alat oksigen aliran rendah


(L)

FiO2

Kanula
nasal/kateter

1
2
3
4
5
6

24
28
32
36
40
44

Sungkup oksigen

56
67
78

40
50
60

Sungkup dengan
kantong reservoar 6
7
8
9
10

60
70
80
80
80

28

Ventila
Masker sungkup
si

Ukuran masker sesuai, posisi benar pada wajah (jangan bocor) dan tidak menekan
kedua bola mata.

Kekuatan memompa kantung lihat dada mengembang dengan baik.

Pipa endotrakea : ventilasi 8-10 kali/menit tanpa terhenti kompresi dada


(asinkron).

Denyut nadi/sirkulasi baik , usaha napas belum adekuat ventilasi 12-20


kali/menit.

29

Inflasi lambung
Inflasi lambung dapat mengganggu ventilasi efektif dan menyebabkan
regurgitasi.
Untuk menghindari inflasi lambung berlebih dapat dilakukan hal-hal
berikut:
1. Hindari memompa berlebihan.
2. Berikan sesuai volume tidal untuk menghasilkan pengembangan dada
yang adekuat.
3. korban yang tidak sadar: tekan membran krikoid (manuver Sellick)
4. Setelah intubasi endotrakea, pasang pipa nasogastrik
atau orogastrik.
Sellick Maneuver

30

31

Pipa endotrakea / Endotrachea


Tube (ETT)

Siapkan 3 ukuran pipa endotrakea :


a. sesuai dengan perhitungan
b. 0,5 mm lebih besar
c. 0,5 mm lebih kecil

Jika kondisi memburuk : ???

DOPE
Dislodged, Salah posisi pipa dari trakea
Obstructed, : Obstruksi dari pipa
Pneumothorax : Pneumotoraks
Equipment errors: Kegagalan peralatan
32

33

34

Broselow tape (s/d 35 kg)


.

35

Akses
vaskular

Vena perifer
Vena sentral
Intraosseus

Untuk resusitasi cairan, jalur obat-obatan, pengambilan sampel darah


Dalam waktu 90 detik atau 3 kali tidak berhasil
akses intraosseous.

36

Akses Vena
Perifer

Alat-alat akses vena


perifer

Winged needle 19-21-23-25


Kateter intravena 16-18-20-22-24
(over the needle catheter)

Anak
Vv dorsalis
metacarpae
V cephalica
V basilica
V. jugularis
V cubiti medianaeksterna
Vv dorsalis pedis
V saphena magna
V jugularis externa

Bayi
V frontalis
V temporalis
V occipitalis

V. sefalika

V. basilika
V. safena
magna

VV.
dorsalis
pedis

37

Akses vena
sentral

V femoralis (pada saat


resusitasi)
V jugularis interna
V jugularis externa
V subclavia
V umbilicalis (pada bayi
baru lahir)

38

Akses vena sentral

39

40

Intraosseus
Pada resusitasi bayi dan anak balita (< 6
tahun)
pemberian obat, cairan, produk darah,
mengambil spesimen darah
Obat resusitasi : epinefrin, adenosin,
katekolamin.

41

intraoseus

42

Obat Resusitasi

Jalur vena perifer, sentral, dan endotracheal


Endotracheal:
Lidokain, Epinefrin, Atropin, Nalokson (LEAN)
Pemberian obat diikuti dengan bolus sedikitnya 5 mL
NaCl fisiologis diikuti 5 ventilasi tekanan positif.

43

Epinephrine
Indikasi

Dosis IV/IO

Dosis ET

Bradikardi

0.01 mg/kg

0.1 mg/kg

0.1 mL/kg
(1:10 000)

0.1 mL/kg
(1:1000)

0.01 mg/kg

0.1 mg/kg

0.1 mL/kg (1:10000)

0.1 mL/kg
(1:1000)

0.1 mg/kg

0.1 mg/kg

0.1 mL/kg (1:10000)

0.1 mL/kg
(1:1000)

Asystole/VF/VT
Dosis awal

Dosis lanjutan

44

Obat

Dosis

Atropine
Bradikardi

0,02 mg/kg
Range : 0,1 mg - 0,51
mg/kali.
tiap 5 menit
(maksimal : 1 mg (anak ) 2 mg (remaja).
IV/IO dan endotrakeal.

Sodium bicarbonate
Asidosis

Bayi :0.5 mEq/kgBB IV


Anak : 1 mEq/kgBB IV

Amiodarone
SVT, fibrilasi ventrikel takikardi
ventrikel.

5 mg/kgBB IV/IO

Naloxone
Depresi nafas karena narkotik

Calcium chloride
Hipokalsemi, Hiperkalemi,
Hipermagnesemi
Overdosis calcium channel blocker

Bayi , Anak < 5 thn / < 20 kg = 0,1 mg/kg


5 thn / > 20 kg = 2,0 mg.
Kontinu : 0,04-0,16 mg/kg/jam.
sediaan 0,4 mg/mL dan 1 mg/mL.

0.2 mL/kgBB IV/IO perlahan


45

Obat

Dosis

Norepinefrin
efek dan adrenergik.
(dominan 1 adr)

0,05 ug/kg/mnt
IV Kontinu

Dopamin
Inotropik

2 - 20 ug/kg/mnt

Dobutamin
inotropik

5 -20 ug/kg/mnt

Glukosa
HIPOGLIKEMIA

D 10 %

maksimal : 0.15 ug/kg/mnt

: 5-10 mL/kgBB (20 menit) (V.Perifer)

46

Thank you for


listening.....

47

48

49

Anda mungkin juga menyukai