(Steel
(Steel Making
Making Process)
Process)
Departemen
Departemen Teknik
Teknik Metalurgi
Metalurgi dan
dan
Material
Material
Fakultas
Fakultas Teknik
Teknik Universitas
Universitas Indonesia
Indonesia
Semester
Semester Genap
Genap 2013-2014
2013-2014
Prof.
Prof. Dr.-Ing.
Dr.-Ing. BAMBANG
BAMBANG SUHARNO
SUHARNO
Clean Steel
DESULFURISASI
DESULFURISASI
DESULFURISASI
2.
Besar
Jumlah
Classification of non-metallic
inclusions
Oxides (simple: FeO, MnO, Cr2O3, TiO2, SiO2, Al2O3 etc.;
compound: FeOFe2O3, FeOAl2O3, MgOAl2O3, FeOCr2O3
etc.)
Sulphides (FeS, MnS, CaS, MgS, Al2S3 etc.; compound:
FeSFeO, MnSMnO etc.)
Nitrides (simple: TiN, AlN, ZrN, CeN etc.; compound:
Nb(C,N), V(C,N) etc, which can be found in alloyed steels
and has strong nitride-generative elements in its content:
titanium, aluminum, vanadium, cerium etc.)
Phosphides (Fe3P, Fe2P etc.)
DESULFURISASI
Sumber Sulfur
Kokas
Minyak/bahan bakar
Umpan / scrap
DESULFURISASI
2.Melalui Difusi
Hukum Nerst
Zat-zat yang terlarut dalam sebuah fasa ,
akan berdifusi ke dalam 2 fasa yang
berhubungan , pada rasio/perbandingan
tertentu
Ci I
= konstan
Ci I I
Fase I mis : slag/gas
Fase II mis : melting/bath
DESULFURISASI
[FeS]
(FeS)
Bath
Slag
DESULFURISASI
DESULFURISASI
DESULFURISASI
Syarat Me
Larut dalam besi cair
Ce Ca Mg Na & Mn
makin baik
Desulfurisasi dengan Mg :
Tekanan uap tinggi pada steel making
Kelarutan rendah
Perlu teknologi khusus
DESULFURISASI
Diagram Richardson-Jeffes
Menunjukkan potensial S pada berbagai sulfid .
Reaksi berlangsung mulai dari garis yang paling bawah
( G = makin negatif)
Go = RT ln (P{s2})
[FeS] + Ce [Fe] + (CeS)
[FeS] (Fe) + S G = +
Ce + S (CeS) G = G = makin negatif makin baik
DESULFURISASI
4. Melalui Slag
[FeS] + (MeO) (MeS) + (FeO)
Syarat MeO :
Dengan S membentuk MeS yang stabil
Tak boleh larut dalam besi cair
Yang banyak digunakan : CaO & Na2O
Untuk CaO
(CaO) + [FeS] (CaS) + (FeO)
ke terak
DESULFURISASI
DESULFURISASI
Syarat :
Temperatur tinggi ( reaksi endoterm)
Basasitas slag tinggi a (CaO) tinggi
Kondisi reduksi a (FeO) rendah
Adanya elemen lain (C,Si,P) a S dalam
Fe tinggi
[S] + M MS
K = a MS
a[S] . aM
Sedapat mungkin besar agar (MS) tinggi
DESULFURISASI
DESULFURISASI
DESULFURISASI
Desulfurisasi dapat dilakukan pada :
Runer TT
Transport car
Ladle furnace
DEEP DESULFURISASI
Termasuk proses sekunder metalurgi
S ~ 0,005 % (impurities rendah)
Metode :
Intensiv mixing bath gas
induktif
Menggunakan desulfurisasi agent bentuk powder
Proses difusi cepat
DESULFURISASI
Powder
CaSi CaMg
CaC2 CaSiMg
CaCN2
Mg
CaAl2 Ce
Precipitation
Slag
TN (Thyssen) process
Mean
Range
52
45-60
4 max
11 max
Stability
60
58 min
CSR
65
61 min
Ash
8.0
9.0 max
Moisture
2.5
5.0 max
Sulfur
0.65
0.82
m
ax
Volatile Matter
0.5
1.5 max
Alkali (K2O+Na2O)
0.25
0.40
m
ax
Phosphorus
0.02
0.33
m
ax
Physical: (% by weight)
Reaksi Dephosforisasi
Dephosporisasi biasanya dilakukan dengan
memasukkan agen dephosporisasi yang
mengandung lime, iron oxide, fluorspar, ke dalam
hot metal pada transfer ladle atau torpedo car
bersamaan dengan gas
Kandungan Pospor setelah proses defosporisasi
pada hot metal sekitar kurang dari 0,012%.
Deposforisasi
FeO (iron oxide) sebagai agen dephosporisasi akan
bereaksi dengan phospor membentuk P2O5 secara
eksotermik, reaksinya :
2P + 5FeO P2O5 + 5Fe
P2O5 merupakan oksida yang tidak stabil, perlu
ditambahkan lime agar P2O5 dapat stabil, reaksinya :
3CaO + P2O5 3CaO.P2O5
Sehingga overall reaction adalah :
2P + 5FeO + 3CaO 3CaO.P2O5 + 5Fe
Proses slag flushing (pembuangan dan penggantian
slag) hingga kadar P dalam logam cair tepat yang kita
inginkan.