Anda di halaman 1dari 22

EPIDEMIOLOGI ASMA

BRONKIALE
FKM UNTB

DEFINISI
Penyakit yang ditandai adanya

respon berlebihan dari trakhea dan


bronkus terhadap berbagai macam
rangsangan yang mengakibatkan
penyempitan saluran pernafasan
yang tersebar luas di seluruh paru
dan yang derajatnya dapat berubah
secara spontan setelah pengobatan
(American Thoracis Society, 1962)

KLASIFIKASI ASMA
Berdasarkan penyebabnya,

asma bronkhial dapat


diklasifikasikan menjadi 3 tipe,
yaitu :
1. Asma Ekstrinsik
2. Asma Intrinsik
3. Asma Gabungan

ASMA EKSTRINSIK (ALERGIK)


Ditandai dengan reaksi alergik yang

disebabkan oleh faktor-faktor


pencetus yang spesifik, seperti
debu, serbuk bunga, bulu binatang,
obat-obatan (antibiotic dan aspirin)
dan spora jamur.
Asma ekstrinsik sering
dihubungkan dengan adanya suatu
predisposisi genetik terhadap alergi.

Karakteristik Asma ekstrinsik


Allergen Pada umumnya

diketahui
Test kulit positif
Imunoglobulin E meningkat pada
60% penderita
Onset biasanya pada anak-anak
dan dewasa muda
Asma intermitten
Derajat asma bervariasi
Riwayat alergi keluarga positif

ASMA INTRINSIK ( NON


ALERGIK)
Ditandai dengan adanya reaksi

non alergi yang bereaksi terhadap


pencetus yang tidak spesifik atau
tidak diketahui, seperti udara
dingin atau bisa juga disebabkan
oleh adanya infeksi saluran
pernafasan dan emosi.
Serangan asma ini menjadi lebih
berat dan sering sejalan dengan
berlalunya waktu dan dapat
berkembang menjadi bronkhitis

ASMA GABUNGAN
Bentuk asma yang paling

umum. Asma ini mempunyai


karakteristik dari bentuk alergik
dan non-alergik

Epidemiologi
Prevalensi nasional Penyakit Asma

adalah 4,0%
Prevalensi :
Pada golongan usia dan jenis kelamin
<5 tahun : sering pada laki-laki
5-9 tahun : wanita sama dengan lakilaki
10-60 tahun : wanita lebih besar dari
laki-laki
>60 tahun : laki-laki > wanita

Etiologi Asma Bronkiale


a. Faktor predisposisi
Genetik
Dimana yang diturunkan adalah
bakat alerginya.
Penderita dengan penyakit alergi
biasanya mempunyai keluarga dekat
juga menderita penyakit alergi.
Karena adanya bakat alergi ini,
penderita sangat mudah terkena
penyakit asma bronkhial jika terpapar
dengan faktor pencetus.

Etiologi Asma Bronkiale


b. Faktor presipitasi
Alergen
Dimana alergen dapat dibagi menjadi 3

jenis, yaitu :
1. Inhalan, yang masuk melalui saluran
pernapasan ex: debu, bulu binatang,
serbuk bunga, spora jamur, bakteri dan
polusi
2. Ingestan, yang masuk melalui mulut ex:
makanan dan obat-obatan
3. Kontaktan, yang masuk melalui kontak
dengan kulit, ex: perhiasan, logam dan jam

Lanjutan faktor presipitasi


Perubahan Cuaca
Stress
Lingkungan Kerja
Olahraga / aktivitas Jasmani

yang berat

PATOGENESIS

MANIFESTASI KLINIK
Biasanya pada penderita yang

sedang bebas serangan tidak


ditemukan gejala klinis,
pada saat serangan penderita
tampak bernafas cepat dan dalam,
gelisah, duduk dengan menyangga
ke depan, serta tanpa otot-otot
bantu pernafasan bekerja dengan
keras.

Gejala klasik dari asma


bronkial
Sesak nafas,
mengi (wheezing),
batuk,
dan pada sebagian penderita

ada yang merasa nyeri di dada.


Gejala-gejala tersebut tidak
selalu dijumpai bersamaan.

Pada serangan asma yang lebih berat

, gejala-gejala yang timbul makin


banyak, antara lain :
silent chest,
sianosis,
gangguan kesadaran,
hyperventilasi dada,
tachicardi dan
pernafasan cepat dangkal .
Serangan asma seringkali terjadi pada

Prinsip umum pengobatan asma


bronchial adalah :
1. Menghilangkan obstruksi jalan
nafas dengan segara.
2. Mengenal dan menghindari faktofaktor yang dapat mencetuskan
serangan asma
3.Memberikan penerangan kepada
penderita ataupun keluarganya
mengenai penyakit asma, baik
pengobatannya maupun tentang
perjalanan penyakitnya sehingga

Pengobatan Asma :
Menghindari rangsangan
Mengurangi / meniadakan akibat

rangsangan
Pengobatan serangan sesak
Pencegahan serangan sesak dengan
obat
Hal-hal yang dapat mengakibatkan
seseorang sesak, antara lain :
Keradangan / infeksi jalan nafas
Rangsangan bahan yang berakibat

alergik

Remisi
Terjadinya remisi pada Asma

Bronkiale setelah difollow up


selama 9 tahun :
Asma membaik pada usia remaja
dengan mendeteksi usia 20 tahun
Sekitar 20% pada remaja akan terjadi
penyembuhan total
Asma yang timbul usia 10 tahun
perjalanan penyakit lambat
Remisi sangat jarang pada usia 40
tahun dan ada kecenderungan remisi
meningkat lagi yang menjelang usia 60

Remisi
Asma yang timbul saat dewasa,

prosentase remisi lebih sedikit dibanding


anak-anak
Remisi berhubungan erat dengan derajat
keparahan asma, dimana bila pada
Kasus ringan akan terjadi remisi 40%
Remisi sangat jarang terjadi pada kasuskasus dengan gangguan faat paru, batuk
kronis yang produktif (bronchitis kronis &
empisema).

Relaps
Bila Asma Bronkiale terjadi pada

waktu permulaan usia 30 60 tahun,


maka lebih kurang 50% akan relaps
Bila Asma Bronkiale terjadi pada
permulaan usia kurang 30 tahun,
maka kurang lebih 25% akan relaps.
Faktor merokok menyebabkan
kekambuhan Asma Bronkiale tinggi
dan Remisi rendah .

TERIMA KASIH

Click icon to add picture

Anda mungkin juga menyukai