0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
21 tayangan16 halaman
Kwashiorkor adalah sindrom klinis yang disebabkan oleh kekurangan protein berat dan asupan kalori yang tidak memadai. Gejalanya meliputi edema, pertumbuhan terhambat, dan kerusakan jaringan otot dan subkutan. Pengobatannya meliputi pemberian makanan yang kaya protein dan kalori serta penanganan infeksi dan komplikasi lainnya. Prognosanya baik bila mendapat pengobatan yang memadai.
Kwashiorkor adalah sindrom klinis yang disebabkan oleh kekurangan protein berat dan asupan kalori yang tidak memadai. Gejalanya meliputi edema, pertumbuhan terhambat, dan kerusakan jaringan otot dan subkutan. Pengobatannya meliputi pemberian makanan yang kaya protein dan kalori serta penanganan infeksi dan komplikasi lainnya. Prognosanya baik bila mendapat pengobatan yang memadai.
Kwashiorkor adalah sindrom klinis yang disebabkan oleh kekurangan protein berat dan asupan kalori yang tidak memadai. Gejalanya meliputi edema, pertumbuhan terhambat, dan kerusakan jaringan otot dan subkutan. Pengobatannya meliputi pemberian makanan yang kaya protein dan kalori serta penanganan infeksi dan komplikasi lainnya. Prognosanya baik bila mendapat pengobatan yang memadai.
defisiensi protein berat & asupan kalori yang tidak adekuat.
Epidemiologi
Banyak di negara miskin (Afrika, Asia,
Amerika Latin). Sering pada balita (1,5-2 tahun).
Etiologi 1. 2.
3.
4.
Kekurangan intake protein.
Gangguan penyerapan pada diare kronik. Kehilangan proten secara berlebihan (proteinuria, infeksi kronik). Gangguan sintesis protein (penyakit hati kronis).
Gejala Klinis
Letargi, cengeng, apatis, sopor, atau koma.
Pertumbuhan terhambat. BB & TB rendah. Edema. Jaringan otot mengecil. Jaringan subkutan tipis. Anoreksia. Diare. Rambut pirang, kasar, kaku, mudah dicabut. Kulit kering, bersisik, garis kulit dalam dan lebar.
Diagnosis Anamnesis Px Fisik Px Penunjang
1. 2. 3.
Albumin, kolesterol, glukosa menurun.
Globulin normal atau meningkat. Penurunan kadar enzim. Penurunan kadar vitamin & mineral. Biopsi hati : perlemakan, fibrosis, nekrosis, infiltrasi sel mononuklear.
Tatalaksana
Prinsip pengobatan MEP :
Makanan mengandung banyak protein
bernilai biologik tinggi, tinggi kalori, cukup cairan, vitamin, mineral. Makanan harus dihidangkan dalam bentuk yang mudah dicerna & diserap. Makanan diberikan secara bertahap. Penanganan terhadap penyakit penyerta Tindak lanjut
1.
2.
3.
4.
5.
Pengobatan gangguan keseimbangan
cairan & elektrolit rehidrasi oral dgn Resomal. Atasi/cegah hipoglikemi GD <50mg/dl 50ml D10% bolus IV evaluasi tiap 2 jam beri makanan tiap 2 jam. Atasi gangguan elektrolit beri cairan rendah Na, makanan rendah garam. Atasi/cegah dehidrasi cairan resomal PO 5ml/kgBB Atasi/cegah hipotermi suhu <36 hangatkan, berikan makanan tiap 2 jam.
6.
7.
8. 9.
10.
Antibiotika infeksi jelas : kotrimoksasol
slm % hari. Infeksi tidak nyata : ampisilin IV 2 hari oral & hari + gentamisin IM 7 hari. Mulai pemberian makanan kalori 80100kkal/kgBB/hari, cairan 130ml/hari. Atasi penyakit penyerta. Vitamin A <6bln : 50.000 SI, 6-12bln : 100.000 SI, >1thn : 200.000 SI pd awal perawatan & hari ke 15 atau sebelum pulang. Asam folat hr pertama 5mg 1mg/hari.
Tindakan kegawatan
11.
12.
13.
Syok dextrosa 5% : NaCl 0,9% (1:1)
15ml/kgBB dlm 1 jam pertama. Anemia berat transfusi bila Hb <4g/dl atau 4-6g/dl disertai distress pernafasan atau tanda gagal jantung.
Berikan stimulasi sensorik &
dukungan emosional Tindak lanjut di rumah beri makanan sering : energi & protein padat.
Pemantauan 1. 2.
3.
Kriteria sembuh BB/TB >-2 SD.
Tumbuh kembang : memantau status gizi secara rutin & berkala, memantau perkembangan psikomotor. Edukasi : pengetahuan gizi, ketaatan dalam pemberian diet, menjaga kebersihan diri dan lingkungan.