Herpes Zoster
Status Pasien
Nama
Fasilitas
Pelayanan
Kesehatan : Puskesmas Kecamatan
Pademangan
Data Administrasi
Tanggal : 02-08-2016 , diisi oleh
Nama : Novina Firlia F Putri
Identitas
PASIEN
Nama
An. M
Umur
8 tahun
Alamat
Jenis Kelamin
Perempuan
Agama
Islam
Pendidikan
SD
Pekerjaan
Pelajar
Status Perkawinan
Belum Menikah
Kedatangan yang ke
KETERANGAN
Telah diobati
Belum
sebelumnya
Alergi obat
Tidak
Sistem pembayaran
BPJS
Anamnesis
(dilakukan secara autoanamnesis)
Keluhan Utama
benjolan kecil-kecil berisi
cairan berwarna merah
Keluhan Tambahan
Gatal, perih dan sakit.
datang
ke
Puskesmas
Kecamatan
Pademangan
lalu
PEMERIKSA
AN FISIK
B. Status Generalis(1)
Kepala
: Normocephali,
distribusi merata.
Mata
B. Status Generalis(2)
Gigi dan mulut : Karies (-), lidah tidak kotor. Kesan :Oral
higienis cukup
KGB : Suprasternal : Kanan dan kiri tidak teraba
membesar
Colli anterior : Kanan dan kiri tidak teraba membesar
Colli posterior : Kanan dan kiri tidak teraba membesar
Paru
B. Status Generalis(3)
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
sinistra
Batas Jantung kanan: ICS 5 garis parasternal dextra
Batas Jantung kiri: ICS 6 garis axilaris anterior sinistra
Kesan : Tidak ada pembesaran jantung
Palpasi : Hepar dan limpa tidak teraba membesar, nyeri tekan (-),
defence muscular (-)
B. Status Generalis(5)
Status Neurologis:
Biseps : ++/++
Triseps : ++/++
Hoffman-Tronmer : -/ KPR : ++/++
APR : ++/++
Sensibilitas :
Atas: Suhu +/+, nyeri +/+, raba +/+
Bawah : Suhu +/+, nyeri +/+, raba +/+
Motorik :
Atas: normotonus, 5555/5555
Bawah : normotonus, 5555/5555
B. Status Generalis
Lokasi : wajah
Penyebaran : regional
Bentuk : bulat
Ukuran : milier
Batas : tegas
Tepi : teratur, tidak aktif.
Tengah : menonjol, tidak ada central
healing.
Efloresensi : eritema, vesikesel berkelompok
Lesi pasien
Tatalaksana
Selama fase akut, pasien dianjurkan
tidak keluar rumah, karena dapat
menularkan kepada orang lain yang
belum pernah terinfeksi varisela dan
orang dengan defisiensi imun.
Usahakan agar vesikel tidak pecah,
misalnya jangan digaruk dan pakai baju
yang longgar. Untuk mencegah infeksi
sekunder jaga kebersihan badan.
PENGOBATAN
Umum
Istirahat
Usahakan agar lesi tidak terkena air
Tidak menggaruk-garuk bila gatal
Medikamentosa
Topikal : acyclovir zalf 2 x 1 ue
Oral
Antiviral : Asiklovir 4 x 400mg selama 5 hari
Analgetik : paracetamol 3 x 250 mg selama 5
hari / kalau demam
Roborantia : Vit. Bcom 1 x 1
Pembahasan
Definisi
Herpes zoster ( HZ) merupakan penyakit infeksi
oleh virus varisela zoster (VZV) yang menyerang
kulit dan mukosa, infeksi ini merupakan reaktivasi
virus yang terjadi sebagai reaktivasi VZV yang
masuk melalui saraf kutan selama episode awal
cacar air, kemudian menetap di ganglion spinalis
posterior.
Epidemiologi
Herpes zoster merupakan reaktifasi
varisela laten dan berkembang sekitar
20% pada orang dewasa dan 50%
pada
orang
yang
mengalami
penurunan sistem imun.
James WD, Berger TG, Elston DM. Andrews Disease of the Skin: Clinical Dermatology, 9th ed. Canada: Saunders
Elsevier; 2006. p.378-92
Gawkrodger D. Dermatology An Illustrated Color Text, 3rd ed. London: Churchill Livingstone;2003. p.50-51
Patogenesis
Virus ini menjadi dorman pada ganglion
posterior susunan saraf tepi dan ganglion
kranialis.
Kelainan Setingkat dengan daerah
persarafan ganglion.
Kadang menyerang ganglion anterior
gangguan motorik.
Handoko RP. Penyakit virus herpes zoster, In : Djuanda A, Hamzah M, Aisah S editors. Ilmu Penyakit Kulit Kelamin , 5 th ed. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia; 2007. p. 110-3
Dumasari L ramona. Varicella dan herpes Zoster. USU.e-repository.2008
Gejala klinis
PredileksiTorakal (sering)daerah
lain bisa terkena
(Lesi: makula eritema dengan
vesikel berkelompok diatasnya)
Gejala prodromal
1. Sistemik : demam, pusing, malaise
2. Lokal
: Nyeri otot-tulang, gatal,
pegal
Gejala kulit :
1. Eritem cepat menjadi vesikel berkelompok,
dasar kulit eritematosa dan edema
Vesikel (berisi cairan jernih) Keruh Pustul
Krusta
Infeksi sekunderulkuspenyembuhan
dengan sikatriks
2. Pembesaran Kelenjar Getah Bening
3. Lokalisasi Unilateral
4. Neuralgia pasca herpetik : Nyeri timbul pada
daerah bekas penyembuhan bisa berbulanbulan atau bertahun-tahun.
Diagnosis
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan fisik:
- Tanda Vital
- Dermatologis : effloresensi vesikel berkelompok,
predileksi unilateral
3. Pemeriksaan penunjang :
- Tzanck Test Sel datia berinti banyak
- Direct fluorescent assay (DFA)
- Polymerase Chain Reaction (PCR)
Sugito T L.Infeksi Virus Varicella-Zozter pada bayi dan anak. Dalam : Boedidarja S A editor. Infeksi kulit pada bayi dan anak. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta: 2003. 17-33
Pengobatan
Terapi sistemik :
1. Analgetik
2. Antivirus
Acyclovir
Dosis : anak < 6th 20mg x kgbb / kali minum (max 3200mg/hari)
anak usia >6th / > 40 kg (400-800 mg) / kali minum
selama 5 hari / 4x1
3. Imunostimulator
Terapi topikal :
Vesikel talk salicyl (mencegah infeksi sekunder)
Asyclovir salep
Handoko RP. Penyakit virus herpes zoster, In : Djuanda A, Hamzah M, Aisah S editors. Ilmu Penyakit Kulit Kelamin , 5 th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;
2007. p. 110-3
https://www.drugs.com/dosage/acyclovir.html#Usual_Pediatric_Dose_for_Varicella_Zoster
Komplikasi:
-Neuralgia pasca herpetik
Prognosis:
- Prognosa bagi penyakit herpes zoster
umumnya baik namun pada anak
imunokompromais, angka morbiditas dan
mortilitasnya signifikan.
Handoko RP. Penyakit virus herpes zoster, In : Djuanda A, Hamzah M, Aisah S editors. Ilmu Penyakit Kulit
Kelamin , 5th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2007. p. 110-3
Pencegahan
Imunisasi pasif
Imunisasi aktif
Odom R B. Varicella. In: Andrews Disease of the Skin. 9th edition, W.B saunders
Company.2000: 482-85.