Anda di halaman 1dari 17

Gagal Jantung

Marianti Manggau

Gagal Jantung

Sindrom klinis yang timbul


akibat menurunnya daya pompa
jantung

Etiologi

Anemia
Hipertensi
Tirotoksikosis (hipertireosis)
Penyakit jantung koroner
Kelainan katup jantung

Gambaran Klinis

Gagal jantung kiri: dispnea, batuk,


paroksismal nokturnal dispnea. Mungkin
juga pulsasi karotis melemah, terdengar
bunyi jantung III dan IV.
Gagal jantung kanan: udem di pergelangan
kaki dan pembesaran hati, penderita
biasanya lemah, mengeluh nyeri di
perempat kanan atas perut. Tahap lanjut:
asites.
Gagal jantung akut (gagal jatung kiri
dengan udem patu akut): sesak nafas
berat, batuk saat berbaring, sianosis

Stadium pada gagal jantung


menurut WHO (NYHA)

Penyakit jantung tanpa


pembatasan kerja.
Penyakit jantung dengan
keterbatasan ringan.
Beban tubuh ringan
menyebabkan lelah, gangguan
irama, dispnea, angina pektoris.
Penyakit jantung pada semua
aktivitas tubuh dan istirahat.

Penanganan

Perlu istirahat sesuai beratnya


penyakit
Gejala berat: berbaring
setengah duduk
Aktivitas fisik sesuai
kemampuan jantungnya
Membatasi asupan garam

Penanganan
Penghambat ACE (kaptopril 12,5-75
mg = Acepress, caporetic, capoten,
capozide, captensin, dexacap,
farmoten, scatensin, tenofax,
tensicap, lisinopril 5-20 mg =zestril,
zestoretic, enalapril 5-20 mg =
renacardon, tenace, tenazide,
ramipril 2,5-10 mg = triatec)

diindikasikan untuk:
NYHA I, NYHA II, NYHA III, NYHA IV

Diuretika tiazida

Hidroklorotiazida 25 mg (caporetic,
capozide, dellasidrex, lorinid, triatec
plus, tenazide, zestoretic)
Indikasi pada:
NYHA I dengan hipertensi
NYHA II dgn edema ringan
NYHA III menaikkan efek diuretika ansa
henle
NYHA IV menaikkan efek diuretika ansa
henle

Diuretika Jerat Henle

Furosemida 20, 40, 60 mg


Farsix,lasix

retard, furosemida KF,

impugan
Indikasi:
NYHA II pada edema
NYHA III
NYHA IV

Spironolakton

Carpiaton, idrolattone, letonal,


sotacor, spirolakton
Dosis awal 100-(200)-(400 mg)
Terapi jangka lama 50-(100)-200 mg.
Indikasi:
NYHA II pada hipokalemia persisten
NYHA III pada hipokalemia persisten,
penguat efek diuretika jerat Henle
NYHA IV

Glikosida Jantung

Digoksin (0,25-0,3 mg): fargoxin,


lanoxin, digoxin sandoz
Indikasi:
NYHA I takikardia flimmer atrium
NYHA II dgn takikardia flimmer atrium
dan pada gejala yang tetap ada setelah
pengobatan penghambat ACE dan
diuretika
NYHA III
NYHA IV

Beta-bloker

Asebutolol (sectral) 200-400 mg


Atenolol (beta adalat, farnormin,
tenoret, tenoretic, tenormin,
tensinorm, zumablock) 50-100 mg
Metoprolol (lopresor) 100-200 mg
Indikasi:
NYHA I setelah infark miokard, pada
hipertensi
NYHA III pemberian perlahan di bawah
kontrol
NYHA IV pemberian perlahan di bawah
kontrol

AT-1 bloker

Losartan (Lorzaar) 50 mg
Indikasi:
NYHA II,

III dan IV (pada


terdapatnya ES penghambat ACE)

Hipertensi

Optimal sistol < 120, diastol <80


Normal sistol <130, diastol<85
Normal max 130-139, 85-89
Hipertensi ringan (derajat 1)140-159,
90-99
Hipertensi sedang (derajat 2) 160179, 100-109
Hipertensi berat > 180
Hipertensi sistolik terisolasi >140,
<90

Akibat hipertensi

Pada otak: Apoplektik insult


Jantung: jantung koroner,
hipertropi jantung kiri,
insufisiensi jantung
Ginjal: insufisiensi ginjal

Bentuk Hipertensi

Hipertensi primer
Hipertensi sekunder (akibat dari
perubahan organ secara
patologis)
Diagnosis hipertensi ditegakkan
bila kenaikan tekanan darah
menetap pada pemeriksaan
ulang dalam jarak 1-2 minggu.

Anda mungkin juga menyukai