BRONKIAL
Nurul Fitriyah
Identitas Pasien
Nama
: An. M
Umur
: 8 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama
: Islam
Tanggal Masuk : 1 Maret 2015
Anamnesa
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
: tampak sesak
Kesadaran
: compos mentis
Berat Badan
: 24 kg
Vital Sign : Nadi : 140 x/menit
Respirasi: 31 x/menit
Suhu : 36 C
SpO2
: 91%
Status Internus
Kepala : Konjunctiva anemis (-), sklera ikterik (-),
reflex cahaya (+/+), isokor, bibir kering (-), lidah kotor
(-)
Leher : Pembesaran limfonodi (-), JVP
meningkat.
Paru
Inspeksi : Dada simetris (+), ketinggalan gerak
(-), retraksi (+).
Palpasi : Ketinggalan gerak (-), vokal fremitus
kanan=kiri, tidak ada massa.
Perkusi : Seluruh lapang paru sonor.
Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+), suara
tambahan ronki basah kasar (-/-), wheezing (+/+).
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Pemeriksaan Penunjang
Assesment
Penatalaksanaan
Asma Bronkial
Epidemiologi
Merupakan salah satu penyakit utama yang
menyebabkan pasien memerlukan perawatan,
baik di rumah sakit maupun di rumah.
Separo dari semua kasus asma berkembang
sejak
masa
kanak-kanak,
sedangkan
sepertiganya pada masa dewasa sebelum
umur 40 tahun.
Dapat dimulai pada segala usia, mempengaruhi
pria dan wanita tanpa kecuali, dan bisa terjadi
pada setiap orang pada segala etnis.
Definisi
Penyakit inflamasi kronik pada saluran pernafasan di mana berbagai
sel terlibat, terutama mast cells, eosinofil, dan limfosit T, yang
dikarakterisir oleh:
Obstruksi saluran nafas yang bersifat reversibel, baik secara
spontan maupun dengan pengobatan
Inflamasi jalan nafas
Hiperresponsivitas jalan nafas terhadap berbagai stimuli (NAEPP,
1997)
NAEPP 2007
Menekankan adanya keterlibatan interaksi antara ekspresi gen
dengan lingkungan
Infeksi virus sebagai penyebab utama kejadian dan perkembangan
asma
Airway remodeling terlibat dalam asma kronis pada sebagian
pasien
Faktor Pemicu
Patofisiologi
Inflamasi
Bronkokonst
riksi
Hipersekresi
mukus
Hiperrespon
sivitas
Sumber
Aksi
Major basic
protein
eosinofil
kerusakan epitelial
Histamin
sel mast
Leukotriene
PAF
(platelet
activating
factor)
Sering
FEV1/FVC 60%
prediksi
Variasi >30%
Derajat 3.
Persisten
sedang
>1x
perminggu
Derajat 2.
Persisten
ringan
>2x sebulan
FEV1/FVC 80%
prediksi
Variasi 20%-30%
2x sebulan
FEV1/FVC 80%
prediksi
Variasi <20%
Tujuan Terapi
Tujuan : memungkinkan pasien menjalani hidup yang normal
dengan hanya sedikit gangguan atau tanpa gejala
Beberapa tujuan yang lebih rinci antara lain adalah :
Mencegah timbulnya gejala yang kronis dan menganggu, seperti
batuk, sesak nafas
Mengurangi penggunaan beta agonis aksi pendek
Menjaga fungsi paru mendekati normal
Menjaga aktivitas pada tingkat normal (bekerja, sekolah, olah
raga, dll)
Mencegah kekambuhan dan meminimalisasi kunjungan darurat
ke RS
Mencegah progresivitas berkurangnya fungsi paru, dan untuk
anak-anak mencegah berkurangnya pertumbuhan paru-paru
Menyediakan farmakoterapi yang optimal dengan sesedikit
mungkin efek samping
Strategi Terapi
Rencana
Pengobatan
Berdasarkan
Berat
Serangan
Tatalaksana
Serangan
Asma
Akut
di Rumah
Pengontrol
(Controller)
Pelega (Reliever)
Penyesuaian dosis
setelah 3 bulan terkontrol
harus tetap
dimonitor/evaluasi
Pemantauan Terapi
Prognosis
umumnya baik.
Sebagian asma anak hilang atau
berkurang dengan bertambahnya umur.
Sekitar 50% asma episodik jarang
sudah menghilang pada umur 10-14
tahun dan hanya 15% yang menjadi
asma kronik pada umur 21 tahun