Anda di halaman 1dari 77

CURICULUM VITE

Lahir di Lubeg 27 APRIL 1966 Padang


Lulus S2.
Pernah bekerja :
RSUP DR M DJAMIL PADANG
(SUKARELA) 1989-1991
RSUP BUKITTINGGI 1991-1994
RSJ PROV HB SAANIN PADANG 19942008
KESIBUKAN SEKARANG :

WIDYAISWARA MADYA Pada BAPELKES


SUMBAR

2009- S/D SKRG

PERATURAN
PasalMENTERI
I
PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA DAN REFORMASI
BIROKRASI REPUPLIK INDONESIA
NOMOR 25 TAHUN 2014
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT
DAN ANGKA KREDITNYA

Pasal I1
PASAL
Dalam Peraturan Menteri ini yang
dimaksud dengan:
1. Jabatan Fungsional Perawat adalah:
Jabatan yang mempunjai ruang lingkup
tugas, tanggung jawab, dan wewenang
untuk melakukan kegiatan pelayanan
keperawatan pada Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
atau
Fasilitas
Pelayanan
Kesehatan lainnya yang diduduki oleh
Pegawai Negeri Sipil.

Pasal I1
PASAL
Dalam Peraturan Menteri ini yang
dimaksud dengan:
2. Perawat adalah Pegawai Negeri Sipil
yang diberi tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak secara penuh oleh
pejabat yang berwenang untuk
melakukan kegiatan pelayanan
keperawatan pada Fasilitas Pelayanan
Kesehatan atau Fasilitas Pelayanan
Kesehatan lainnya.

Pasal I1
PASAL
Dalam Peraturan Menteri ini yang
dimaksud dengan:
3. Ners adalah seseorang yang telah
menyelesaikan program pendidikan
sarjana keperawatan ditambah dengan
pendidikan profesi keperawatan.

Pasal I1
PASAL
Dalam Peraturan Menteri ini yang
dimaksud dengan:
4. Pelayanan Keperawatan adalah
suatu bentuk pelayanan profesional
yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan kepada individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat baik
sehat maupun sakit yang mencakup
seluruh proses kehidupan manusia.

Pasal I1
PASAL
Dalam Peraturan Menteri ini yang
dimaksud dengan:
5. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah
suatu alat dan/atau tempat yang
digunakan untuk menyelenggarakan
upaya pelayanan kesehatan, baik
promotif, preventif, kuratif maupun
rehabilitatif yang dilakukan oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau
masyarakat yang meliputi Rumah Sakit
dan Puskesmas Perawatan Plus.

Pasal I1
PASAL
Dalam Peraturan Menteri ini yang
dimaksud dengan:
6. Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Lainnya adalah suatu alat dan/atau
tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan
kesehatan, baik promotif,
preventif,
kuratif maupun
rehabilitatif yang
dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah
Daerah, dan/atau masyarakat selain
Rumah Sakit dan Puskesmas Perawatan

Pasal I1
PASAL
Dalam Peraturan Menteri ini yang
dimaksud dengan:
7. Tim Penilai Jabatan Fungsional
Perawat adalah tim yang dibentuk dan
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
dan bertugas menilai prestasi kerja
Perawat.

Pasal I1
PASAL
Dalam Peraturan Menteri ini yang
dimaksud dengan:
8. Angka Kredit adalah satuan nilai
dari tiap butir kegiatan dan atau
akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang
harus dicapai oleh Perawat dalam rangka
pembinaan karier yang bersangkutan.

Pasal I1
PASAL
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud
dengan:
9. Karya Tulis/Karya Ilmiah adalah tulisan
hasil pokok pikiran, pengembangan dan
hasil kajian/penelitian yang disusun oleh
Perawat baik perorangan atau kelompok,
yang membahas suatu pokok bahasan
ilmiah di bidang pelayanan keperawatan
dengan menuangkan gagasan tertentu
melalui identifikasi, tinjauan pustaka,
diskripsi, analisis permasalahan,
kesimpulan, saran-saran, dan

Pasal I1
PASAL
Dalam Peraturan Menteri ini yang
dimaksud dengan:
10. PenghargaanfTanda Jasa adalah
penghargaanftanda jasa Satyalancana
Karya Satya.
11. Organisasi Profesi adalah Persatuan
Perawat Nasional
Indonesia (PPNI).

PASAL I2
Pasal

RUMPUN JABATAN, KEDUDUKAN, DAN


TUGAS POKOK

Jabatan Fungsional Perawat termasuk


dalam rumpun kesehatan

Pasal I3
PASAL

(1) Perawat berkedudukan sebagai


pelaksana teknis fungsional di bidang
pelayanan keperawatan pada Fasilitas
Pelayanan Kesehatan atau Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Lainnya di
lingkungan instansi pemerintah.
(2) Perawat
sebagaimana dimaksud
pada
ayat
(1)
merupakan jabatan karier.

Pasal I4
PASAL
Pasal 4

Tugas pokok Perawat adalah melakukan


kegiatan pelayanan keperawatan yang
meliputi asuhan keperawatan,
pengelolaan keperawatan dan
pengabdian pada masyarakat.

Jabatan Fungsional
Pasal I pada
hakekatnya
Jabatan teknis yang tidak tercantum
dalam struktur organisasi, namun sangat
diperlukan dalam tugas diperlukan dalam
tugas tugas pokok dalam organisasi
Pemerintah. Jabatan fungsional PNS terdiri
atas jabatan fungsional keahlian dan
jabatan fungsional keterampilan

Pasal I

Perawat adalah: PNS yang diberi


tugas, tanggung jawab, wewenang
dan hak secara penuh oleh pejabat
berwenang untuk melakukan
pelayanan keperawatan kepada
masyarakat pada sarana kesehatan

Pasal adalah,pelayanan
I
Pelayanan keperawatan
kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan
kiat
keperawatan,
yan
mencakup
biopsikososial spiritual yang komprehensif
ditujukan
kepada
indvidu,
keluarga,
kelompok dan masyarakat baik sakit
maupun sehat yang meliputi peningkatan
derajat kesehatan, pencegahan penjakit,
penyembuhan dan pemulihan kesehatan
dan mengunakan pendekatan proses
keperawatan.

Pasal I

Sarana kesehatan adalah tempat


yang
digunakan
untuk
menyelenggarakan
upaya
kesehatan, yaitu RS, Puskesmas,
Poliklinik Deartemen dan atau Unit
Kesehatan lainnya

Pasal I

Angka Kredit adalah angka yang


diberikan berdasarkan penilaian atas
prestasi yang telah dicapai oleh
seorang Perawat dalam mengerjakan
butiran kegiatan dan digunakan
sebagai salah satu syarat untuk
pengangkatan
dan
kenaikan
jabatan/pangkat Perawat.

Pasal I

TIM Penilai Perawat adalah: tim


penilai yang dibentuk dan ditetapkn
oleh pejabat yang berwenang dan
bertugas menilai prestasi kerja
Perawat

I)PERAWAT

Perawat adalah: PNS yang diberi


tugas, tanggung jawab, wewenang
dan hak secara penuh oleh pejabat
berwenang
untuk
melakukan
pelayanan
keperawatan
kepada
masyarakat pada sarana kesehatan

2).
PERAWAT
TERAMPIL
Seorang perawat yang ditetapkan
berdasarkan jenjang pendidikannya,
mulai dari SPK/sederajat, SLTA, D-I,
DII, dan D III Keperawatan serta
fungsinya
yang
sesuai
dengan
jenjang pangkat dan golongan mulai
dari yang terendah II/a sampai
dengan tertinggi golongan III/d

3). PERAWAT AHLI

Seorang perawat yang ditetapkan


berdasarkan jenjang pendidikannya,
dari
SI/DIV
Keperawatan,
S2
Keperawatan dan S3 Keperawatan,
serta fungsinya yang sesuai dengan
jenjang pangkat dan gol, mulai dari
yang terendah gol III/a sampai
dengan Gol tertinggi IV/e

4).PELAYANAN
KEPERAWATAN

Pelayanan kesehatan yang didasarkan pada


ilmu dan kiat keperawatan yang mencakup
biopsikososialspiritual
yang
komprehensif
ditujukan kepada individu, kelompok dan
masyarakat, baik sakit maupun sehat yang
meliputi peningkatan derajat kesehatan,
pencegahan penyakit, penyembuhan dan
pemulihan kesehatan dan mengunakan
proses keperawatan.

5). ASUHAN
KEPERAWATAN

Suatu rangkaian kegiatan praktik keperawatan


yang langsung diberikan kepada pasien pada
berbagai
tatanan
pelayanan
kesehatan
dengan mengunakan metodologi proses
keperawatan, (pengkajian , analisis data,
diagnosa
keperawatan,merencanakan
tindakan
keperawatan,
melaksanakan
tindakan dan evaluasi keperawatan) dalam
lingkup dan wewenang serta tanggung jawab
keperawatan.

6). SARANA KESEHATAN

Tempat yang digunakan untuk


menyelenggarakan
upaya
kesehatan, yaitu Rumah Sakit,
Puskesmas, Politk Departemen
dan atau Unit Kesehatan lain

7). ANGKA KREDIT

Adalah
angka
yang
diberikan
berdasarkan
penilaian
atas
presentasi yang telah dicapai oleh
seorang Peawat dalam mengerjakan
butir
kegiatan
dan
digunakan
sebagai salah satu syarat untuk
pengangkatan dan kenaikan jabatan/
pangkat Perawat.

8). TIM PENILAI PERAWAT

Tim
penilai
yang
dibentuk
dan
ditetapkan
oleh
pejabat
yang
berwenang
dan
bertugas
menilai
prestasi kerja perawat.

ANGKA KREDIT DAN DUPAK


LATAR BELAKANG

UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN YANG


BERKUALIATAS DIDUKUNG DENGAN ADANYA SUMBER DAYA
MANUSIA KESEHTAN YANG PROFESIONAL.
KEMENKES RI TELAH MENETAPKAN 27 (DUA PULUH TUJUH)
JABATAN FUNGSIONAL.
JABATAN FUNGSIONAL ADALAH JABATAN KARIER YANG
HANJA DAPAT DIDUDUKI OLEH SESEORANG YANG TELAH
BERSTATUS SEBAGAI PNS
SALAH SATU JABATAN FUNGSIONAL ADALAH JABATAN
FUNGSIONAL PERAWAT.

JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT


DITETAPKAN MELALUI :
KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAN
APARATUR NEGARA NOMOR:
KEPMENPAN NO 94/KEP/M.PAN/11/2001
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL
PERAWAT DAN ANGKA KREDITNYA.
JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT
TERDIRI DARI JENJANG TERAMPIL DAN
JENJANG JABATAN AHLI

JENJANG JABATAN DAN PANGKAT


1.

Jabatan fungsional perawat terdiri dari Perawat Terampil dan perawat Ahli.

2. Jenjang Jabatan Perawat sebagaimana di maksud dalam ayat (1) dari yang
terendah sampai dengan tertinggi yaitu :
a. Perawat Terampil terdiri dari :
1. Perawat Pelaksana Pemula.
2. Perawat Pelaksana
3. Perawat Pelaksana Lanjutan,
4. Perawat Penyelia.
b. Perawat Ahli terdiri dari :
1. Perawat Pertama.
2. Perawat Muda
3. Perawat Madya.

JENJANG JABATAN DAN PANGKAT


3. Jenjang pangkat dan golongan ruang Perawat Terampil

a. Perawat Pelaksana Pemula adalah Pengatur Muda


Gol. II/a
b. Perawat Pelaksana Terdiri dari :
1. Pengatur Muda Tingkat I Gol. II/b.
2. Pengatur, Gol. II/c.
3. Pengatur Tingkat I Gol. II/d.
c. Perawat Pelaksana Lanjutan terdiri dari :
1. Penata Muda Gol. III/a
2, Penata Muda Tingkat I Gol. III/b
d. Perawat Penyelia terdiri dari :
1. Penata Golongan III/c
2. Penata Tingkat I Gol. III/d

JENJANG JABATAN DAN PANGKAT


4. Jenjang pangkat dan golongan ruang Perawat Ahli

a. Perawat Pertama Gol. III/a dan III/b


b. Perawat Muda Gol. III/c dan III/d.
c. Perawat Madya Golongan IV/a IV/e.

KARYA TULIS DISUSUN BERSAMA

1.
2.
3.

Penulis Utama = 60 %
Penulis Pembantu = 40 %
Jumlah penulis pembantu sebanyak-banyaknya 3
(tiga) orang.

Contoh : Karya tulis ditulis oleh 4 (empat ) orang.


Kalau Karya tulis diberikan nilai kredit sebesar
12,50 maka :
1 (satu ) orang = 60 % x 12,50 = 7,50
1
3 ( tiga ) orang = 40 % x 12,50 = 1,667
3

A. JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK


KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PERAWAT TERAMPIL
B. JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK
KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PERAWAT AHLI
A. a. UNSUR UTAMA > 80 %
1. Pendidikan
2. Pelayanan Keperawatan.
3. Pengabdian Masyarakat.
4. Pengembangan Profesi
b. UNSUR PENUNJANG < 20 %
Kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas
pelayanan
keperawatan

ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK


PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT
PERAWAT TERAMPIL
No
.

JABATAN
PERAWAT

1.

PERAWAT
PELAKSANA
PEMULA
PERAWAT
PELAKSANA

2.

PANGKAT/GOL.

KUMU
LATIF

UNSUR UNSUR
UTAMA PENUNJ.

II/A

25

20

II/B
II/C
II/D

40
60
80

32
48
64

8
12
16

3.

PERAWAT
PELAKSANA
LANJUTAN

III/A
IIIB

100
150

80
120

20
30

4.

PERAWAT
PENYELIA

III/C
III/D

200
300

160
240

40
60

ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL


UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN
JABATAN/PANGKAT PERAWAT AHLI

No JABATAN
.
PERAWAT

PANGKAT/GOL.

KUMU
LATIF

UNSU
R
UTAM
A

UNSUR
PENUNJ.

1.

PERAWAT
PERTAMA

III/A
III/B

100
150

80
120

20
32

2.

PERAWAT MUDA

III/C
III/D

200
300

160
240

40
60

3.

PERAWAT MADYA

IV/A
IV/B
IV/C

400
550
700

320
440
560

80
110
140

PASAL 8

APABILA PADA SUATU UNIT KERJA TIDAK


TERDAPAT PERAWAT YANG SESUAI DENGAN
JENJANG JABATANNYA UNTUK MELAKSANAKAN
KEGIATAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM
PASAL 7 AYAT 1 & 2,
MAKA:
PERAWAT LAIN YANG BERADA SATU TINGKAT
DIATAS ATAU DIBAWAH JENJANG JABATANNYA
DAPAT
MELAKUKAN
KEGIATAN
TERSEBUT
BERDASARKAN PENUGASAN SECARA TERTULIS
DARI PIMPINAN YANG BERSANGKUTAN

PASAL 9
. PENILAIAN ANGKA KREDIT PELAKSAAN TUGAS
SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 8
DITETAPKAN SEBAGAI BERIKUT
.1. PERAWAT YANG MELAKSANAKAN TUGAS
PERAWAT DIATAS JENJANG JABATAN, ANGKA
KREDIT
YANG
DIPEROLAH
DITETAPKAN
SEBESAR 80% (delapan puluh persen) DARI
SETIAP ANGKA KREDIT BUTIR KEGIATAN
SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM LAMPIRAN I
DAN II KEPUTUSAN INI
.

PASAL 9
. PENILAIAN ANGKA KREDIT PELAKSAAN TUGAS
SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 8
DITETAPKAN SEBAGAI BERIKUT
.2. PERAWAT YANG MELAKSANAKAN TUGAS
PERAWAT DIBAWAH JENJANG JABATANNYA,
ANGKA KREDIT YANG DIPEROLAH DITETAPKAN
SAMA DENGAN ANGKA KREDIT DARI SETIAP
ANGKA KREDIT BUTIR KEGIATAN SEBAGAIMANA
TERCANTUM DALAM LAMPIRAN I DAN II
KEPUTUSAN INI
.

2. Pelayanan keperawatan meliputi :


a. Memberikan
asuhan
keperawatan
individu/keluarga/
kelompok masyarakat
b. Mengelola pelayanan keperawatan.
c. Melaksanakan tugas jaga dan siaga
d. Melaksanakan tugas khusus

3. Pengabdian pada masyarakat meliputi :


e. Melaksanakan kegiatan bantuan/partisipasi
kesehatan.
f. Melaksanakan tugas lapangan di bidang
kesehatan.
g. Melaksanakan
penanggulangan
penyakit/wabah tertentu.
.

4. Pengembangan profesi meliputi :


a. Membuat
karya
tulis/ilmiah
di
bidang
keperawatan/kesehatan,.
b. Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang
keperawatan.
c. Menerjemahkan/menyadur buku dan bahan-bahan
lain di bidang keperawatan/keehatan.
d. Menyusun petunjuk teknis pelayanan keperawatan.
5. Penunjang pelayanan keperawatan meliputi :
e. Menjadi anggota Tim Penilai jabfung keperawatan.
f. Menjadi anggota organisasi Profesi keperawatan.
g. Menjadi anggota komite/sub komite keperawatan.

D. Mengajar/melatih pada diklat pegawai


E. Mengikuti seminar/lokakarya kep/ kes
F. Memperoleh piagam penghargaan.
g. Peran serta dalam delegasi ilmiah dalam
bidang keperawatan/kesehatan.
h. Membimbing dalam bidang
keperawatan/kes
i. Menilai./menguji di kelas/lahan praktek
dalam bidang keseparawatan
/kesehatan
j. Memperoleh gelar sarjanan lainnya.
.

Dalam
Kepmenpan No 94
tahun 2001

Selain dipisahkannya antara perawat dengan bidan


juga dikatagorikannya perawat menjadi Perawat
Terampil dan Perawat Ahli.
Perawat Terampil: SPK s/d Diploma III dengan pangkat/
gol II/b s/d III/d
Perawat Ahli: memiliki dasar pendidikan profesional
Ners dgn pangkat III/a sampai IV/c

PENINGKATAN MUTU
PROFESIONALISME PERAWAT
. Tahun 2001 diterbitkannya SK Menpan. No
94/KEP/M/PAN/11/2001
tentang
Jabatan
Fungsional Perawat dan Angka Kreditnya
. Ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya SK
Bersama antara Menteri Kesehatan dan Kepala
BKN no. 733/MENKES/SKB/VI/2002 dan No.10
Tahun 2002, serta Keputusan Menkes. No.1280
tahun 2002 tentang Petunjuk Teknis Jabatan
Fungsional Perawat.
. Ketetapan ini merupakan revisi dari
Kepmenpan No.94 tahun 1986 tentang Angka
Kredit bagi Jabatan Tenaga Perawat.

ANGKA KREDIT JABATAN


FUNGSIONAL

Selain dipisahkannya antara perawat dengan


bidan juga dikatagorikannya perawat menjadi
Perawat Terampil dan Perawat Ahli.

Perawat Terampil: SPK s/d Diploma III dengan


pangkat/ gol II/b s/d III/d

Perawat Ahli: memiliki dasar pendidikan


profesional Ners dgn pangkat III/a sampai IV/c

BUTUR-BUTIR KEGIATAN

1. Tugas Utama (tugas Pokok)


Tugas utama: tugas yang tercantum dalam
uraian tugas (job descrption) yang ada pada
setiap jabatan. (70% atau 80%)
2. Tugas Penunjang ( tugas-tugas yang
bersifat menunjang tugas utama
Tugas Penunjang: adalah kegiatan-kegiatan
pejabat fungsional diluar tugas pokok yang
pada umumnya bersifat kemasyarakatan.
30% atau 20%)

ANGKA KREDIT JABATAN


FUNGSIONAL

Penilaian prestasi kerja bagi Pejabat Funsional


ditetapkan dengan angka kredit oleh pejabat
yang berwenang.

Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir


kegiatan dan/ atau akumulasi nilai butir-butir
kegiatan yang harus dicapai oleh pejabat
fungsional dalam rangka pembinaan karier
yang bersangkutan

BUTUR-BUTIR KEGIATAN

1. Tugas Utama (tugas Pokok)


Tugas utama: tugas yang tercantum dalam
uraian tugas (job descrption) yang ada pada
setiap jabatan. (70% atau 80%)
2. Tugas Penunjang ( tugas-tugas yang
bersifat menunjang tugas utama
Tugas Penunjang: adalah kegiatan-kegiatan
pejabat fungsional diluar tugas pokok yang
pada umumnya bersifat kemasyarakatan. 30%
atau 20%)

B. TUGAS POKOK

Tugas pokok perawat: adalah pemberian


pelayanan keperawatan berupa asuhan
keparawatan/kesehatan
kepada
individu,
keluarga,
kelompok
dan
masyarakat dalam upaya peningkatan
kesehatan,
pencegahan
penyakit,
penyembuhan penyakit, dan pemulihan
kesehatan serta membinaan peran serta
masyarakat dalam rangka kemandirian
dibidang keperawatan/kesehatan.

C). PANGKAT DAN JABATAN

1).PERAWAT TERAMPIL

A. Perawat Pelaksana Pemula, adalah


Pengatur muda gol ruang II/a.

B. Perawat Pelaksanan terdiri dari:


(1).

Pengatur Muda TK I, Gol II/b


(2). Pengatur Gol II/c
(3). Pengatur TK I, Gol II/d

C). Perawat Pelaksana Lanjutan terdiri dari:


(1).

Penata Muda, Gol III/a


(2). Penata Muda TK I, Gol III/b

D)Perawat Penyelia terdiri dari:


(1).

Penata Gol III/c


(2). Penata TK I Gol III/d

2. PERAWAT AHLI

A). Perawat Pertama, terdiri dari:


(1).

Penata muda, Gol III/a


(2). Penata muda TK I, Gol III/b

B). Perawat Muda, terdiri dari


(1).

Penata Gol III/c


(2). Penata TK I, Gol III/d

C).Pearawat Madya
(1).

Pembina, Gol IV/a


(2). Pembina TK I, Gol IV/b
(3). Pembina Utama Muda, Gol IV/c

D. PENGANGKATAN
JABATAN

Pesyaratan untuk pengangkatan pertama


dalam jabatan fungsional adalah:
1). Berkedudukan sebagai PNS
2). Memiliki ijazah sesuai dgn tingkat
pendidikan dan kualifikasi pendidikan tertentu.
3). Telah menduduki pangkat menurut
ketentuan yang berlaku
4). Telah lulus pendidikan dan pelatihan
fungsional yang ditentukan.
5). Setiap unsur penilaian pelaksanaan
pekerjaan dalam DP3 sekurangkurangnyaberniali baik dalam 1 tahun terakhir

KENAIKAN JABATAN

Pejabat fungsional dapat dipertimbangkan


untuk diangkat ke dalam jabatan yang
setingkat lebih tinggi apabila memenuhi
syarat:
(1). Sekurang-kurangnya telah 1 tahun
dalam jabatan terahir
(2). Memenuhi angka kredit yang
ditentukan untuk kenaikan jabatan
setingkat lebih tinggi
(3). Setiap unsur penilaian pelaksanaan
pekerjaan dalam DP3 sekurang-kurangnya
bernilai baik dalam 1 tahun.

E. PEMBEBASAN DARI JABATAN


FUNGSIONAL

Pemberhentian PNS diatur dalam PP No32


tahun1979 tentang pemberhentian PNS.
Pemberhentian sebagai PNS adalah suatu
tindakan yang dilakukan oleh seorang pejabat
yang berwenang dalam suatu instansi yang
mengakibatkan seorang PNS kehilangan
statusnya sebagai PNS

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG


PETUNJUK TEKNIS JABFUNG PERAWAT

Perawat adalah PNS yang diberi tugas,


tanggung jawab, wewenang dan hak secara
penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melaksanakan
pelayanan
keperawatan
kepada masyarakat pada sasaran kesehatan.

Perawat terampil: seseorang yang ditetapkan


berdasarkan jenjang pendidikannya, mulai
dari SPK/sederajat. SLTA, DI, DII, DIII
Keperawatan serta fungsi yang sesuai dengan
jenjang pangkat dan golongan mulai dari
yang terendah II/a sampai dengan tertinggi
gol III/d

sambungan

Perawat ahli adalah Seorang perawat


yang yag ditetapkan berdasarkan
jenjang pendidikannya dari SI/DIV
Keperawatan, S2 Keperawatan, S3
Keperawatan, serta fungsinya yang
sesuai dengan jenjang pangkat dan gol
mulai dari yang terendah gol III/a
sampai dengan gol yang tertinggi gol
IV/e

KELOMPOK TIDAKAN KEPERAWATAN


DASAR
KATAGORI I
Tindakan keperawatan dasar yang
memerlukan pengetahuan dan
kemampuan dasar yang dimiliki oleh
semua jenjang jabatan tenaga
perawat/bidan tanpa kesulitan, tanpa
mengandung Risiko

KATEGORI II
Tindakan keperawatan dasar yang
memiliki kesulitan minimal,
memerlukan bimbingan, tanpa
mengandung risiko, dan perlu
pengalaman kerja

KATEGORI III
Tindakan keperawatan dasar yang
memiliki kesulitan sedang, tanpa
mengandung risiko, dan perlu
pengalaman kerja

KATEGORI IV
Tindakan keperawatan dasar yang
memiliki kesulitan sedang, perlu
pengalaman, dapat menimbulkan
gangguan fisik dan psikhis, perlu
tambahan pengetahuan

KELOMPOK TINDAKAN
KEPERAWATAN KOMPLEK
KATEGORI I
Tindakan keperawatan komplek yang
memiliki
kesulitan
minimal,
memerlukan
bimbingan,
dapat
menimbulkan gangguan fisik dan
psikhis, perlu pengalaman kerja

KATEGORI II
Tindakan
keperawatan
kompleks
yang memiliki kesulitan sedang,
dapat manimbulkan gangguan fisik
dan psikhis dan perlu pengalaman
kerja.

KATEGORI III
Tindakan
keperawatan
kompleks
yang memiliki kesulitan besar, dapat
mengancam jiwa (akibat gangguan
keseimbangan)
perlu
tambahan
pengetahuan
khusus
melalui
pelatihan (sertifikasi)

KATEGORI IV
Tidakan
keperawatan
komplek
yang
memiliki kesulitan besar, perlu tambahan
pengetahuan khusus, dapat mengancam
jiwa (akibat henti nafas dan henti jantung)
dalam 4 menit dapat meninggal bila tidak
ditolong, perlu tambahan pengetahuan
khusus melalui pelatihan (setifikat)

KARYA TULIS ILMIAH


Pengertian Karya Tulis/ilmiah:
1). Karya ilmiah adalah: tulisan
tentang ilmu pengetahuan yang
menyajikan fakta dan ditulis menurut
metodologi penulisan yang baik dan
benar. Fakta dapat berasal dari
pengamatan, uji laboratorium, study
pustaka, angket, wawancara. (Rosidi)

2). Karya ilmiah dalah salah satu jenis


karangan yang berisi serangkaian hasil
pemikiran yang diperoleh sesuai dengan
sifat keilmuannya, sauat kerangka yang
disusun berdasarkan penelitian,
pengamatan ataupun peninjauan.
Membahas masalah secara obyektif sesuai
fakta dengan mengunakan metode-metode
ilmiah dengan bahasa yang benar, jelas,
ringkas dan kemungkinan kecil salah tafsir.

3. Karya tulis ilmiah


Adalah karangan ilmu pengetahauan
yang menyajikan fakta dan ditulis
bersarkan pendekatan da metode
ilmiah yang ditujukan untuk
kelompok pembaca tertentu.
Dikatakan ilmiah memahami syarat
sistimatik, generalisasi, eksplaasi
dan terkontrol

4. KARYATULIS ILMIAH
Dilis dan disusun secara sistematik menurut
aturan atau kaidah tertentu. Karya
ilmiahharus didasarkan atas proses dan hasil
berfikir ilmiah melalui penelitian. Proses
berfikir ilmiah menempuh langkah2 tertentu:
1. Pengajuan masalah
2. Perumusa hipotesis
3. Verifikasi data
Dan hasilnya ditulis secara sistimatis menurut
aturan aturan metode ilmiah (nana sujana)

KARYA ILMIAH
Harus marus mengunakan bahasa
ragam resmi, sederhana dan lugas,
serta selalu digunakan untuk
mangacu hal yang dibicarakan
secara objektif.

JENIS-JENIS KARYA Tulis/ ILMIAH


1). Makalah:
Makalah disampaikam pada kelompok
tertentu dalam suatu pertemuan
ilmiah, misalnya disampaiakn dalam
suatu seminar, symposium, lokakarya,
konferensi maupun kongres.
Juga dapat ditulis untuk melengkapi
tugas-tugas di pendidikan formal.

2. ARTIKEL
Artikel ditulis untuk pembaca
tertentu, misalnya untuk dimuat
dalam majalah ilmiah, bila ditujukan
untuk orang awam, biasanya
disajikan secara popular dan dimuat
pada surat kabar ataupun majalah

3. KERTAS KERJA
Adalah kaya tulis ilmiah yang
menyajikan sesuatu berdasarkan
data di lapangan yang bersifat
empirism objektif, analisis dalam
kertas kerja lebih serius daripada
analisis dalam makalah

4. KOMENTAR
Karya ilmiah berupa pendapat
terhadap berbagai kejadian/
pernyataan, kebijaksanaan atau
fenomena yang terjadi di masyarakat

5. RESENSI
Tulisan atau usulan mengenai nilai
sebuah hasil karya atau buku.
Tujuan resensi (Gorys Keraf) adalah
menyampaikan kepada para
pembaca apakah sebuah buku atau
karya tulis itu patut mendapat
sambutan dari masyarakat

Anda mungkin juga menyukai