Anda di halaman 1dari 44

ABSES

MANDIBULA

Abses : Abses (Latin:abscessus) merupakan


kumpulan nanah (netrofilyang telah mati)
yang terakumulasi disebuahkavitasjaringan
karena adanya prosesinfeksi

Abses mandibula : rongga patologis yang berisi


pus yang berasal dari proses infeksi yg bersifat
odontogenik di daerah mandibula (Fascial
spaces of mandible)

ANATOMI

PATOGENESIS

POTENSIAL SPACE

Fascial spaces adalah


ruangan potensial yang
dibatasi/ditutupi/dilapisi
oleh lapisan jaringan ikat

Fascial spaces dibagi menjadi :


PRIMER & SEKUNDER
MAKSILA

MANDIBULA

a.Canine spaces
b. Buccal spaces
c. Infratemporal spaces

a.Buccal spaces
b.Submandibular spaces
c. Submental spaces
d. Sublingual spaces

ABSES BUCCAL

Terletak sebelah lateral dari m.


buccinator dan berisi kelenjar parotis
dan n. facialis
Infeksi berasal dari gigi premolar dan
molar yang ujung akarnya berada di
atas perlekatan m. buccinator pada
maksila atau berada di bawah
perlekatan m. buccinator pada
mandibula
Gejala infeksi yaitu edema pipi dan

ETIOLOGI

kebanyakan abses mandibula


bersifat Odontogenik
infeksi gigi (43%)
tonsilofaringitis ( 6,7%) dan fraktur
mandibula (5,6%).
Sekitar 76% infeksi gigi ini dapat
menyebabkan angina
Ludwig dan 61% menyebabkan
infeksi pada ruang
submandibula.

ABSES

r
SUBMANDIBULAR

abses yang berlokasi pada submandibular space.


batas inferior fascia profunda dari hyoid sampai
mandibula, batas lateral corpus mandibula, dan
batas superior mukosa dasar mulut.
Keadaan umum:nyeri, Lemah, lesu, malaise,
demam, trismus ringan (+)
Px. Ekstra oral :
- Asimetri wajah
- Tanda radang jelas
- Fluktuasi +
- Tepi rahang teraba

Pemeriksaan intra
oral:
- Periodontitis akut
- Muccobuccal fold
- Fluktuasi (-)

Infeksi berasal dari gigi molar


mandibula dengan ujung akar di
bawah m. mylohyoid dan dari
pericoronitis

Gejala infeksi berupa pembengkakan


pada daerah segitiga submandibula

ABSES SUBMENTALE

Abses yg berlokasi di submentale


space, tepat midline simpisis
mandibula

Infeksi berasal dari gigi incisivus


mandibula. Dan juga penyebaran
dari submandibular spaces

Tanda & Gejala infeksi berupa


bengkak pada garis midline yang

ABSES SUBLINGUAL

Terletak di dasar mulut, superior dari m.


mylohyoid, dan sebelah medial dari mandibula.

Infeksi berasal dari gigi anterior mandibula


dengan ujung akar di atas m. mylohyoid.

Gejala infeksi berupa pembengkakan dasar


mulut, terangkatnya lidah, nyeri, dan
dysphagia

Fascial spaces sekunder

fascial spaces yang dibatasi oleh jaringan ikat


dengan pasokan darah yang kurang
Ruangan ini berhubungan secara anatomis
dengan daerah dan struktur vital
Yang termasuk fascial spaces sekunder yaitu :
masticatory space, cervical space,
retropharyngeal space, lateral pharyngeal space,
prevertebral space, dan body of mandible space
Infeksi yang terjadi pada fascial spaces sekunder
berpotensi menyebabkan komplikasi yang parah

Terjadinya infeksi pada salah satu atau lebih


fascial space
yang paling sering oleh karena penyebaran kuman
dari penyakit odontogenik terutama komplikasi
dari periapikal abses. Pus yang mengandung
bakteri pada periapikal abses akan berusaha
keluar dari apeks gigi, menembus tulang, dan
akhirnya ke jaringan sekitarnya, salah satunya
adalah fascial spaces.
Gigi mana yang terkena periapikal abses ini
kemudian yang akan menentukan jenis dari fascial
spaces yang terkena infeksi

CANINE SPACES

Berisi musculus levator anguli oris, dan m. labii


superior
Infeksi daerah ini disebabkan periapikal abses dari
gigi
caninus maksila
Gejala klinisnya yaitu pembengkakan pipi
bagian depan dan hilangnya lekukan nasolabia
Penyebaran lanjut dari infeksi canine spaces
dapat menyerang daerah infraorbital dan sinus
kavernosus

Infratemporal spaces

Terletak di posterior dari maksila,


lateral dari proc. Pterigoideus, inferior
dari dasar tengkorak, dan profundus
dari temporal space
Berisi nervus dan pembuluh darah
Infeksi berasaal dari gigi molar III
maksila
Gejala infeksi berupa tidak adanya
pembengkakan wajah dan kadang
terdapat trismus bila infeksi telah

Masticator space

Berisi m. masseter, m. pterygoid


medial dan lateral, insersi dari m.
Temporalis
Infeksi berasal dari gigi molar III
mandibula
Gejala infeksi berupa trismus dan jika
abses besar maka infeksi dapat
menyebar ke lateral pharyngeal
space
Pasien membutuhkan intubasi

Lateral pharyngeal space


(parapharyngeal space)

Berhubungan dengan banyak space


di sekelilingnya sehingga infeksi pada
daerah ini dapat dengan cepat
menyebar
Gejala infeksi berupa panas,
menggigil, nyeri dysphagia, trismus

Retropharyngeal space (posterior


visceral space)

Infeksi berasal dari gigi molar mandibula, dari


infeksi saluran pernapasan atas, dari tonsil,
parotis, telinga tengah, dan sinus
Gejala infeksi berupa kaku leher, sakit
tenggorokan, dysphagia, hot potato voice,
stridor
Merupakan infeksi fascial spaces yang serius
karena infeksi dapat menyebar ke
mediastinum dan daerah leher yang lebih
dalam (menyebabkan kerusakan n. vagus dan
n cranial bawah

ETIOLOGI
Kuman ( bakteri)
Aerob : streptococcus sp,
staphylococcus sp, nieseria sp,
Klepsiella sp, Niesseria sp

Anaerob : Bacteriodes
melaninogenesis, Eubacterium
Peptostreptococcus

Gejala klinis Abses


mandibula secara umum
nyeri
bengkak eritem
trismus
disfagia
malaise
asimetris wajah
panas
sulit membuka mulut
panas / demam
Sesak
Pusing

EMERGENCY ABSES

Abses yang berasal dari infeksi


mandibula yang dapat menyebabkan
kematian atau cacat permanen,
disebabkan oleh abses tersebut
sudah sepsis atau infeksi yang
berawal dari mandibula menyebar ke
organ vital.

Penyebaran infeksi dari fokus primer


ke tempat lain dapat berlangsung
melalui beberapa cara, yaitu
transmisi melalui sirkulasi darah
(hematogen), transmisi melalui aliran
limfatik (limfogen), perluasan
langsung infeksi dalam jaringan

Ludwig Angina

Abses yang melibatkan 3 rongga


anatomis dasar mulut dan dapat
terjadi bilateral
Trigonum sublingual
Trigonum submentale
Trigonum submandibula

Penyebab utamanya adalah infeksi


dari gigi-gigi rahang bawah, tetapi
bisa juga disebabkan oleh faktor lain
seperti sialedinitis kelenjar
submandibularis, fraktur mandibula,
laserasi jaringan lunak, luka tusuk
pada mukosa dasar mulut

Pada Ludwigs angina kondisi fisik penderita


pada umumnya jelek.
Gambaran klinis ludwigs angina cukup
spesifik yaitu : mulut penderita tampak
selalu terbuka, pembengkakan EO pada
regio submandibularis bilateral dan regio
submentalis, konsistensinya keras, IO
terdapat pembengkakan pada dasar mulut
dan lidah terangkat sehingga penderita
mengalami kesulitan bernapas dan menelan.

Ludwigs angina merupakan infeksi yang


serius karena : infeksi dapat menyebar ke
fascial spaces yang lebih dalam
(masticator spaces/parapharyngeal
space), dapat menyebabkan sepsis, dan
bisa menyebabkan obstruksi saluran
pernapasan bagian atas. Kematian dalam
waktu cepat biasanya diakibatkan oleh
karena obstruksi saluran pernapasan
bagian atas tersebut.

Perawatan meliputi : antibiotik dosis


tinggi, multiple incision pada
submandibular space dan submental
space, dan pemberian terapi suportif.
Bila terjadi penyumbatan pada
saluran pernapasan bagian atas perlu
dilakukan tracheostomy.
Bila kondisi akut telah reda gigi
penyebab harus segera dicabut.

KOMPLIKASI
ULKUS ( DM)
VARISES PEMBULU DARAH
KERUSAKAN SARAF
SUMBATAN JALAN NAFAS
SEPSIS
SYOK ( SEPTIK/ NEUROGENIK)
PERDARAHAN ( HIPRTENSI DAN
PENDERITA KELINAN DARAH )
KEMATIAN

DIAGNOSIS
ANAMNESIS
PX FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG :
LABORATORIUM
RADIOLOGI

PENATALAKSANAAN

nonmedikamentosa : bedrest,
oksigenase cukup, oral hygiene

medikamentosa : Antibiotik,
antiinflamasi, analgetik,

Operasi : Insisi + drainase

PROGNOSIS
BURUK JIKA :
TERJADI KOMPLIKASI (++)
BAIK
JIKA
TATALKSANA SEGERA
( AKUT),
KOMPLIKASI (-)

TINDAKAN INSISI DAN


DRAINASE

Perawatan pada abses ( operatif)


pembuatan jalan keluar nanah secara
bedah (dengan scapel)

Insisi : tindakan membuang materi


purulent yang toksik, sehingga
mengurangi tekanan pada jaringan,
memudahkan suplai darah yang
mengandung antibiotik dan elemen
pertahanan tubuh serta

Drainase : tindakan eksplorasi pada


fascial space yang terlibat untuk
mengeluarkan nanah dari dalam
jaringan

biasanya dengan menggunakan


hemostat. Untuk mempertahankan
drainase dari pus perlu dilakukan
pemasangan drain

TUJUAN
mencegah terjadinya perluasan
abses/infeksi ke jaringan lain,
mengurangi rasa sakit,
menurunkan jumlah populasi mikroba
beserta toksinnya,
memperbaiki vaskularisasi, dan
mencegah terjadinya jaringan parut
akibat drainase spontan dari abses

PRINSIP

pengetahuan
anatomi WAJAH
DAN LEHER
LOKASI TEPAT
INSISI PADA KULIT /
MUKOSA YANG
SEHAT
Lakukan
pemotongan
tumpul,
Garis Langer wajah

LOKASI INSISI

superficial dan
deep temporal,
submasseteric,
submandibular,
submental,
sublingual,
pterygomandibular,
retropharyngeal,
lateral pharyngeal,
retropharyngeal

TEKNIK INSISI

Siapkan pasien, ( posisikan pasien pd meja tindakan)


Aseptik & antiseptik daerah rencana insisi.
Anestesi dilakukan pada daerah sekitar drainase
abses ( lokal, Spray), jika perlu GA.
Lakukan sayatan sesusuai arah dan lokasi yg
diteintukan ( operator )
bersihkan pus , masase lokasi abses agar pus keluar
semaksimal mungkin
pasang drain ( fixasi rapat )
tutup dengan kasa steril
perawatan luka rutin setiap hari drain diangkat
setelah sisa Pus keluar semua

TEKNIK INSISI

THANKYOU
GB US

Anda mungkin juga menyukai