DESTILASI
Dosen Pembimbing :
Arif Sholahuddin, S.Pd, M.Si
Drs. Abdul Hamid, M.Si
Disusun Oleh :
Kelompok 1 (Asal)
1. Intan N. H (A1C311019)
2. Adny Novita Sari (A1C311009)
3. Tiara Ramadhianti (A1C311028)
4. Eryn Rahmawati (A1C311061)
5. Rima Puspa. A (A1C311010)
6. Fathonah (A1C311026)
7. Dewi Artika (A1C311038)
8. Siti Arda Mauliti (A1C311030)
Pengertian Destilasi
Destilasi atau penyulingan adalah
suatu
metode
pemisahan
kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan
atau kemudahan menguap (volatilitas)
bahan atau didefinisikan juga teknik
pemisahan kimia yang berdasarkan
perbedaan titik didih.
Gambar
1. Keterangan
Kran air
2. Pipapenghubung
3. Erlenmeyer
4. Termometer
5. Statif dan Klem
6. Labu alas bulat
7. Tempat air keluar dari
kondensor
8. Tempat air masuk pada
kondensor
9. Pemanas
10. Kondensor
Fungsi :
labu alas bulat sebagai wadah
untuk penyimpanan sampel yang
akan didestilasi
Kondensor atau pendingin yang
berguna untuk mendinginkan uap
destilat yang melewati kondensor
sehingga menjadi cair
Termometer digunakan untuk
mengamati suhu dalam proses
destilasi sehingga suhu dapat
dikontrol sesuai dengan suhu yang
diinginkan untuk memperoleh
destilat murni
Fungsi :
Erlenmeyer sebagai wadah untuk
menampung destilat yang diperoleh
dari proses destilasi.
Pipa penghubung (adaptor) untuk
menghubungkan antara kondensor
dan wadah penampung destilat
(Erlenmeyer).
Pemanas berguna untuk
memanaskan sampel yang terdapat
pada labu alas bulat.
Batu didih untuk mempercepat
proses pendidihan
statif dan klem berguna untuk
menyangga bagian-bagian dari
peralatan destilasi sederhana
sehingga tidak jatuh atau goyang.
memisahkan
zat
berdasarkan perbedaan titik
didih dengan fase yang
berbeda
dilakuka
n
Penguapan
a
j
r
e
k
s
e
Pros stilasi
De
Labu destilasi
atau
labu
erlenmeyer
Hasil yang
diinginkan
pemanasa
n
melewati
kondens
or
ditampun
g
H
A
S
I
L
Destilasi sederhana
Destilasi fraksionasi
Ada jenis
destilasi
Destilasi azeotrop
Destilasi uap
Destilasi vakum
Destilasi kering
Destilasi sederhana
Destilasi
fraksionasi
Destilasi dapat digunakan untuk
campuran dengan perbedaan titik
didih kurang dari 20 C dan bekerja
pada tekanan atmosfer atau dengan
tekanan rendah.
Aplikasi dari destilasi jenis ini
digunakan pada industri minyak
mentah.
Destilasi azeotrop
Destilasi uap
Destilasi
uap
digunakan
pada
campuran
senyawa-senyawa
yang
memiliki titik didih mencapai 200 C
atau lebih.
Aplikasi dari destilasi uap adalah untuk
mengekstrak beberapa produk alam.
Destilasi vakum
Destilasi kering
APLIKASI ALAT
DESTILASI
1. Desalinasi ( Menguapkan
Air Laut menjadi Air Tawar )
2. Pengolahan Minyak
Bumi
Desalinasi
1. Air laut dihisap oleh pompa ejektor.
2. Kemudian, air laut tersebut
dimasukan ke dalam alat penukar
gas (heat exchanger)
3. Selanjutnya, air tersebut
divakumkan pada tekanan udara
kurang dari 1 atm
4. Air laut yang sudah hangat akan
mengalir dari saluran keluar
pendingin
Desalinasi
5. Air masuk ke dalam heat
exchanger sebagai air umpan.
6. Uap tekanan rendah yang timbul
di dalam heat exchanger mengalir
masuk ke dalam evaporator
7. uap air itu didinginkan oleh air
laut dan berkondensasi menjadi
air tawar.
Pengolahan
Minyak Bumi
Proses destilasi terjadi di
menara destilasi. Yaitu proses
pemisahan larutan dengan
menggunakan panas sebagai
pemisah
Gambar:
Proses distilasi
(penyulingan)
minyak mentah
yang
berlangsung di
Kolom Distilasi.
Berikan Gagasan mu
Destilasi fraksinasi ingin memisahkan
campuran yang memiliki titik didih
berbeda. Sedangkan untuk destilasi non
fraksinasi
hanya
memisahkan
2
komponen pada 2 titik didih yg berbeda.
Suhu yang dipisahkan lebih tinggi.
Komponen terpisah lebih banyak.
Selisih dari titik didih tidak terlalu
besar.
Adanya plat- plat, sehingga mampu
memurnikan dgn Tingkat Kemurnian
yang Tinggi.
Keterangan
gambar:
1. Labu leher dua
2. Pengatur daya
3. Pengatur timer
4. Kondensor
Liebig
5. Corong
pemisah
6. Erlenmeyer
7. Termokopel
8. Heating
mantle
9. Pengatur suhu
10.Termometer
11.Labu (1000
Hubungan rendemen
terhadap waktu minyak pada
daun cacah
(2cm)
Kesimpulan
1. Penggunaan
microwave
distillation
mampumeningktakan rendemen dengan waktu
yang
lebih
singkat
daripada
metode
konvensional.
2. Diperoleh % rendemen minyak yang dihasilkan
dengan menggunakan MDP lebih besar daripada
MDS.erbesa
3. Perlakuan daun cacah lebih baik secara
kuantitas dibandingkan dengan perlakuan daun
utuh.
4. Semakin tinggi suhu pemanasan, maka volume
minyak yang dihasilkan akan semakin besar.
5. Dari hasil analisis kualitatif (GCMS), komponen
tersbesar dari minyak dan daun nilam adalah
patchouli alcohol.
SYUKRAN KATSIR