Anda di halaman 1dari 40

EMBRIOLOGI

FERTILISASI & SEGMENTASI

Kelompok 2
FERTILISASI & SEGMENTASI
DOSEN PENGAMPU :
Drs. Kaspul, M.Si
Drs. Bunda Halang, MT
M. Arsyad, S.Pd, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
2016

Kelompok 2

Fertilisasi

Fertilisasi adalah
proses peleburan antara
sel telur dengan
spermatozoa membentuk
makhluk hidup baru yang
disebut zigot..

Peleburan tersebut
merupakan
percampuran
karakteristikkarakteristik genetika,
berupa sifat-sifat
parental dan maternal
sehingga dapat
berkembang menjadi
individu baru.

Proses Fertilisasi
ini berlangsung di
saluran telur
(oviduk/tabung
Fallopi).

Fertilisasi Memiliki 2
Fungsi Utama

Fertilisasi mencakup 3 fase:


Fase 1: Penembusan korona radiata
Fase 2: Penembusan zona pelusida
Fase 3: Penyatuan oosit dan membran sel
sperma.

Fase 1: Penembusan korona


radiata
Dari 200-300 juta spermatozoa yang
dicurahkan ke dalam saluran kelamin
wanita, hanya 300-500 yang mencapai
tempat pembuahan. Hanya satu
diantaranya yang diperlukan untuk
pembuahan, sperma yang mengalami
kapasitasi dengan bebas menembus sel
korona.

Fase 2: Penembusan zona


pelusida
Pelepasan
enzim-enzim
akrosom
memungkinkan sperma menembus
zona pelusida, sehingga akan bertemu
dengan membrane plasma oosit.
Spermatozoa lain bisa menempel di
zona pelusida tetapi hanya satu yang
menembus oosit.

Fase 3: Fusi oosit dan membran


sel sperma

Segera setelah spermatozoa menyentuh


memran sel oosit, kedua selaput plasma
sel tersebut menyatu. Pada manusia,
baik kepala dan ekor spermatozoa
memasuki sitoplasma oosit, tetapi
selaput plasma tertinggal di permukaan
oosit.

Pada saat sperma mencapai oosit, terjadi :


1. Reaksi zona / reaksi kortikal pada selaput
zona pelusida
2. Oosit menyelesaikan pembelahan miosis
keduanya, menghasilkan oosit definitif yang
kemudian menjadi pronukleus wanita
3. Inti sperma membesar membentuk
pronukleus pria.
4. Ekor sel sperma terlepas dan berdegenerasi.
5. Pronukleus pria dan wanita. Masing masing
haploid, bersatu dan membentuk zygot yang
memiliki jumlah DNA genap / diploid.

Segmentasi

Bidang pembelahan
Bidang pembelahan adalah bidang yang
ditempuh oleh arah pembelahan ketika
zigot mengalami mitosis terus-menerus
menjadi banyak sel.

Macam bidang pembelahan


Ada 4 yaitu:

Macam bidang pembelahan

Macam bidang pembelahan

Macam bidang pembelahan

Macam bidang pembelahan

CIRI-CIRI SEGMENTASI

Tipe-tipe telur berdasarkan


jumlah yolk :
Oligolesital
(amphioxus dan Mammalia)

Mesolesital
(amphibia)

polilesital
(aves, reptilia dan mamalia
bertelur)

Tipe-tipe telur berdasarkan atas


penyebaran yolk :
Isolesital
(mamalia)

Sentrolesital
(Insekta)

Telolesital
(aves)

Macam alur segmentasi sel

Holoblastik

Meroblastik
Perantaraan holodan meroblastik

Holoblastik teratur
(pembelahan
berlangsung secara
teratur dilihat dari
bidang pembelahan
dan tahap-tahap
pembelahan)

Holoblastik tidak teratur


(bidang dan waktu
tahap-tahap
pembelahan tak
sama terjadi pada
berbagai daerah
zigot)

meroblastik
Pembelahan hanya pada sebagian zigot,
yakni di daerah germinal disc.

pembelahan antara holo- dan


meroblastik
Pembelahan yang tak seluruhnya
mencapai ujung daerah kutub vegetal.

Pola-pola segmentasi
Berdasarkan simetri dan tipe
pembelahannya

Pembelahan Radial Holoblastik


Pembelahan Spiral Holoblastik
Pembelahan Bilateral Holoblastik
Pembelahan Rotasional Holoblastik
Pembelahan Diskoidal Meroblastik
Pembelahan Superfisial Meroblastik

Pembelahan Spiral Holoblastik


Pembelahan dimana orientasi spindel mitosis bukan tegak
lurus dengan sumbu animavegetatif telur , Tetapi
orientasinya adalah miring sehingga blastomer blastomer
yang dihasilakan tidak terletak tepat di atas atau di bawah
blastomer blastomer yang lain. Contoh pada annelida,
turbellaria, dan semua jenis mollusca kecuali cephalopoda.

Pembelahan Radial Holoblastik


Pembelahan dimana blastomer-blastomer yang
terdapat pada bagian kutub animal telur, terletak di
atas blastomer yang ada pada bagian vegetatif
sehingga pola blastomer adalah radial simetris.
Contoh pada Echinodermata dan Amphioxus.

raPembelahan Bilateral Holoblastik


Pembelahan dimana dua dari empat blastomer yang
dihasilkan dari dua kali pembelahan berukuran lebih
besar dari dua sel lainnya, sehingga membentuk
sebuah bidang bilateral simetris. Dijumpai terutama
pada ascidian (tunicata) dan nematoda

ra

Pembelahan Rotasional
Holoblastik

Pembelahan yang membentuk rotasi dengan ciricirinya yaitu waktu pembelahannya relatif lambat dan
orientasi blastomer-blastomernya sangat khas.
Pembelajaran rotasional holoblastik dijumpai pada
mamalia mencit dan manusia.

Pembelahan Diskoidal Meroblastik


ra
Pembelahan yang haya berlangsung pada blastodisk
yang terdapat pada kutub anima telur, sedangkan
yolk tidak turut membelah. Pembelahan diskoidal
meroblastik dapat dijumpai pada ikan, reptil dan
burung.

ra

Pembelahan Superfisial
Meroblastik

Pembelahan dimana inti zigot pada bagian tengah


telur membelah secara mitosis beberapa kali tanpa
diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Pembelahan
superficial meroblastik dapat dijumpai pada serangga
dan arthropoda lainnya.

DISKUSI :

Disyacita Camelia
Apa saja contoh hewan yang termasuk pada tipe telur polilesital Oligolesita
dan apa perbedaan kedua tipe telur tersebut?

Jawab :
Hewan yang termasuk kedalam tipe telur polilesital adalah mamalia bertelur.
Contoh spesies dari mamalia bertelur adalah Platipus.
sedangkan untuk tipe telur oligolesital adalah mamalia (manusia).
Perbedaan antara tipe telur polilesital dengan oligolesital adalah :
Polilesital : jumlah kuning telur banyak, kuning telur terkonsentrasi di
tengah.
Oligolesital: jumlah kuning telur relatif sedikit dan tersebar merata di daerah
sitoplasma telur.

Nurul Hikmah
Kenapa sperma bisa mengetahui dan langsung menuju ke
ovarium yang dapat menghasilkan ovum ?

Jawab :
karena pada ovarium dan sperma terdapat senyawa kimia,
sehingga sperma yang masuk bisa langsung menuju ke
ovarium yang menghasilkan ovum.
senyawa kimia yang terdapat pada sperma yaitu :
Androgamen yang berfungsi sebagai petunjuk arah sehingga
sperma bisa mencari jalan yang tepat menuju ovum.
senyawa kimia yang terdapat pada ovum yaitu : Ginogamon
yang berfungsi untuk menarik sperma agar mencapai ovum .

Subhan Hairani
Faktor apa saja yang menyebabkan
kegagalan terjadinya fertilisasi ?

Jawab :
Faktor yang dapat menyebabkan kegagalan
terjadinya fertilisasi adalah :
faktor kesehatan, karena menyebabkan
sperma yang keluar sedikit dapat di
akibatkan oleh varikokel, infeksi, masalah
ejakulasi, antibodi, tumor dan
ketidakseimbangan hormon.

Safira
Gangguan apa sajakah yang dapat menyebabkan
kegagalan terjadinya fertilisasi ?

Jawab :
Steril (mandul)
Infertil (tidak subur)
Disebabkan oleh ketidakseimbangan hormonal
akibatnya, sperma dan ovum mengalami pematangan
yang lambat.
Ablutinasi (ekor sperma saling terkait)
Motilitas (kemampuan bergerak sperma yang kurang
baik)
Faktor tertekan (sejenis ejakulasi dini, dll).

Yunita Stepani
Faktor penyebab terjadinya kehamilan ektopik?

Jawab :
faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya hambatan dalam nidasi
embrio ke endometrium menjadi penyebab kehamilan ektopik ini.
Faktor-faktor yang di sebutkan sebagai berikut :

Faktor Tuba
Adanya peradangan atau infeksi pada tuba menyebabkan lumen tuba
menyempit atau buntu.
Faktor tuba yang lain ialah adanya kelainan endometriosis tuba atau
divertikel saluran tuba yang bersifat konginental.
Adanya tumor di sekitsr sluran tuba,

Faktor abnormalitas dari zigot


Apabila tumbuh terlalu cepat atau tumbuh dengan ukuran besar, maka
zigot akan tersendat dalam perjalanan pada sat melalui tuba, kemudian
terhenti dan tumbuh di saluran tuba.

Faktor ovarium
Bila ovarium memproduksi ovum dan di tangkap oleh tuba
yang kontralateral, dapat membutuhkan proses khusus atau
waktu yang lebih panjang sehingga kemungkinan terjadinya
kehamilan ektopik lebih besar.
Faktor hormonal
Pada akseptor, pil KB yang hanya mengandung progesteron
dapat mengakibatkan gerakan tuba melambat. Apabila terjadi
pembuahan dapat menyebabkan terjadinya kehamilan ektopik.
Faktor lain
Termasuk di sini antara lain adalah pemakai IUD di mana
proses peradangan yang dapat timbul pada endometrium dan
endosapling dapat menyebabkan terjadinya kehamilan ektopik.
Factor umur penderita yang suidah menua dan factor perokok
juga sering di hubungkan dengan terjadinya kehamilan ektopik.

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai