Anda di halaman 1dari 41

BAB 16: AUDIT INVESTIGASI

DENGAN MENGANALISIS
UNSUR PERBUATAN
MELAWAN HUKUM

BAB 17: INVESTIGASI


PENGADAAN

AHMAD
AKBAR
PUTU

Tindak Pidana Korupsi

Kerugian
Keuangan
Negara

Suap
Menyuap

Penggelapan
dalam
Jabatan

Perbuatan
Pemerasan

Perbuatan
Curang

Benturan
Kepentingan
dalam
Pengadaan

Gratifikasi

(2)
-Pasal 3Menyalahgunakan
Wewenang

(1)
-Pasal 2Memperkaya Diri
1. Setiap orang

1. Setiap orang
2. Menguntungkan
3. Menyalahgunakan
Kewenangan
4. Karena jabatan
5. Dapat Merugikan KN

2. Memperkaya
3. Melawan Hukum
4. Dapat Merugikan KN

Kerugian
Keuangan
Negara

Hakim
Pegawai
Negeri

Advokat
Suap
Menyuap

Suap Menyuap Pegawai Negeri


UNSUR MELAWAN HUKUM
(3)
Pasal 5,
ayat (1), a

Setiap
orang

Memberi
sesuatu

(4)
Setiap
Pasal 5,
orang
ayat (1), b

Memberi
sesuatu

(5)
Pasal 13

Setiap
orang

Memberi
hadiah/janji

Kepada PNS

Kepada PNS

Kepada PNS

Supaya Berbuat /
Tidak Berbuat

Bertentangan dgn
kewajibannya
Dengan mengingat
kekuasaan /
wewenang

Menyuap Hakim/Advokat
UNSUR MELAWAN HUKUM

(6)
Pasal 5,
ayat (2)

PNS

(7)
PNS
Pasal 12,
a
(8)
Pasal 12, PNS
b
(9)
Pasal 11

PNS

Menerima
hadiah /
janji
Menerima
hadiah
Menerima
hadiah /
janji

Menerima
Pemberian/Janji
agar melakukan/tidak
melakukan
(bertentangan dgn
kewajibannya)

Sebagaimana ayat
(1) huruf a / b

Patut diduga untuk


menggerakkannya

karena telah melakukan


Patut diduga
/ tidak melakukan
Karena telah
(bertentangan dgn
melakukan
kewajibannya)
Diketahuinya

Patut diduga
karena kekuasaan/
kewenangan

Menyuap Hakim / Advokat


UNSUR MELAWAN HUKUM
(10)
Pasal 6,
ayat (1), a
(11)
Pasal 6,
ayat (1), b

Setiap
orang

Memberi/
menjanjikan
sesuatu

Setiap Memberi/
orang menjanjikan
sesuatu

Kepada Hakim

Kepada Advokat yg
menghadiri sidang

Dengan
maksud
mempengaruhi
putusan perkara

Nasihat/
pendapat yg
akan diberikan

Hakim/ Advokat Menerima Suap


UNSUR MELAWAN HUKUM

(12)
Pasal 6,
ayat (2),
(13)
Pasal 12, c
(14)
Pasal 12, d

Hakim/
Advokat

Menerima
hadiah/janji

Sebagaimana pasal 6 ayat (1) huruf


a/ b

Hakim

Menerima
hadiah/janji

Diketahui/ patut diduga hadiah


tersebut untuk mempengaruhi
putusan perkara

Menerima
hadiah/janji

Diketahui/ patut diduga bahwa


hadiah tersebut untuk
mempengaruhi nasihat/ pendapat
yang akan diberikan

Advokat

15.
Menggelapkan
uang atau
membiarkan

19.
Membantu
merusak
bukti

18.
Membiarkan
merusak
bukti

16.
Memalsukan
buku

Penggelapan
dalam
Jabatan

17.
Merusak
Bukti

Penggelapan dalam Jabatan


UNSUR MELAWAN HUKUM

(15)
Pasal 8

PNS/
selain
PNS

Dengan
Sengaja

Uang / surat
Berharga

(16)
Pasal 9

PNS/
selain
PNS

Dengan
sengaja

Menggelapkan/membiarkan orang lain


menggelapkan & membantu dalam
melakukan

Yang disimpan karena jabatannya

Memalsu

Buku-buku / daftar yang


khusus untuk pemeriksaan
administrasi

Penggelapan dalam Jabatan (Lanjutan)


UNSUR MELAWAN HUKUM

(17)
Pasal
10, a

PNS/
selain
PNS

Dengan
Sengaja

Menggelapkan, menghancurkan, merusakkan

Barang, akta, surat atau daftar yang


digunakan untuk meyakinkan/
membuktikan

(18)
Pasal
10, b

PNS/
selain
PNS

(19)
Pasal
10, c

PNS/
selain
PNS

Yang dikuasainya
karena jabatan

Dengan
sengaja

Membiarkan
orang lain
menghancurkan,
merusakkan

Barang, akta, surat/ daftar yang


digunakan untuk meyakinkan/
membuktikan di muka pejabat
yang berwenang

Dengan
sengaja

Membantu orang lain


menghilangkan
menghancurkan,
merusakkan

Barang, akta, surat/ daftar yang


digunakan untuk meyakinkan/
membuktikan di muka pejabat
yang berwenang

PEMERASAN
UNSUR MELAWAN HUKUM

(20)
Pasal
12, e

(21)
Pasal
12, g

(22)
Pasal
12, f

PNS

PNS

PNS

Dgn maksud
menguntungkan
diri sendiri/
orang lain
Pada waktu
menjalankan
tugas

Pada waktu
menjalankan
tugas

Melawan
Hukum

Memaksa, membayar/
menerima
pembayaran untuk
mengerjakan sesuatu
bagi dirinya

Menyalahgunakan
kekuasaan

Meminta/
menerima
pekerjaan/
penyerahan
barang

Seolah olah
merupakan
utang kepada
dirinya

Diketahuinya
bahwa itu
bukan utang

Meminta/
menerima

Kpd. PNS
yang
lain/kepada
kas umum

Seolah PNS
tersebut
mempunyai utang
kepadanya

Diketahuinya
bahwa itu
bukan utang

23
Pemborong

28
Pegawai
Negeri
menggunakan
Tanah

24
Pengawas
proyek

Perbuatan
Curang

27
Penerima
Barang
TNI/POLRI

25
Rekanan
TNI/POLRI
26
Pengawas
Rekanan
TNI/POLRI

Perbuatan Curang - Pemborong dan Pengawas


UNSUR MELAWAN HUKUM
(23)
Pasal 7,
ayat (1), a
(24)
Pasal 7,
ayat (1), b

Pemborong

Berbuat
curang

Pengawas

Membiarkan
perbuatan
curang

waktu
membuat
bangunan

Yang dapat
membahayakan
keamanan/
keselamatan

Dengan
sengaja

Yang dapat
membahayakan
keamanan/
keselamatan

Perbuatan Curang
UNSUR MELAWAN HUKUM

(25)
Pasal
7, ayat
(1), c

Setiap
orang

Berbuat
curang

Waktu
menyerahkan
barang

membahayakan
keselamatan
negara
Dengan sengaja

(26)
Pasal
7, ayat
(1), d

Orang yang bertugas


mengawasi penyerahan
barang

Membiarkan
perbuatan curang

(27)
Pasal
7, ayat
(2)

Orang yang menerima


penyerahan barang

Membiarkan
perbuatan curang

(28)
Pasal
12, a

PNS

Pd waktu
menjalankan tugas
menggunakan
tanah negara

Seolah
sesuai dgn
peraturan
UU

Sebagaimana
dimaksud pasal 7
ayat (1) huruf a / c

Telah
merugikan
yang berhak

Diketahui
perbuatan tsb
bertentangan
dgn UU

Benturan Kepentingan dalam Pengadaan &


Gratifikasi
UNSUR MELAWAN HUKUM
(29)
Pasal 12, i

(30)
Pasal 12, b

PNS

PNS

Dengan
sengaja

Menerima
gratifikasi

Langsung/Tidak
Langsung turut serta
dalam pemborongan,
pengadaan/ persewaan

Saat dilakukan
perbuatan

Yang berhubungan
dgn jabatan

Penerimaan
gratifikasi tersebut
tidak dilaporkan ke
KPK dlm 30 hari

Konsep dalam KUHP dan


KUHAP

Alat Bukti yang Sah

Informasi yang diucapkan, dikirim, diterima, atau disimpan


secara elektronik dengan alat optik

2
3

Rekaman data atau informasi yang dapat dilihat, dibaca


atau dikirim, dan atau didengar yang dapat dikeluarkan
dengan atau tanpa bantuan suatu sarana

Tulisan/suara, gambar, peta, rancangan, foto, huruf, tanda,


angka, atau perforasi yang memilii makna.

Pembalikan Beban Pembuktian


peletakan beban pembuktian yang

tidak lagi pada diri Penuntut Umum,


tetapi kepada terdakwa.

Gugatan Perdata Atas Harta Yang Disembunyikan


Gugatan dilakukan terhadap terpidana/ ahli

warisnya apabila masih ada harta hasil rampasan/


korupsi.

Perampasan Harta Benda Yang Disita


Dalam hal terdakwa meninggal sebelum putusan

dan terdapat bukti telah melakukan korupsi maka


hakim menetapkan perampasan barang-barang yang
telah disita.

Pemidanaan secara in absentia


Karena seringnya koruptor yang melarikan diri dan

tidak hadir selama persidangan, sehingga dalam


proses hukumnya diberlakukan secara in absentia,
yaitu proses mengadili seorang terdakwa tanpa
dihadiri oleh terdakwa sendiri sejak mulai
pemeriksaan sampai dijatuhkannya hukuman oleh
pengadilan.

Memperkaya vs Menguntungkan
Memperkaya bermakna adanya tambahan kekayaan

sedangkan menguntungkan bermakna keuntungan


materiil dan immateriil.
Pembuktian memperkaya lebih sulit daripada
menguntungkan.

Pidana mati
Pidana mati terkait koruptor diatur pada

pasal 2 ayat (2) UU 31/ 1999, yaitu dalam


hal tindak pidana korupsi dikatakan dalam
keadaan tertentu, pidana mati dapat
dijatuhkan.

Nullum Delictum
Maknanya bahwa perbuatan tidak dapat

dipidana kecuali berdasarkan kekuatan


ketentuan-ketentuan perundang-undangan
pidana yang telah ada.

Concursus Idealis & Concursus Realis


perbuatan yang masuk ke dalam lebih dari satu

aturan pidana.
Disebut juga sebagai gabungan berupa satu
perbuatan yakni suatu perbuatan meliputi lebih dari
satu pasal ketentuan hukum pidana.

Concursus Realis
Masing-masing perbuatan itu berdiri sendiri sebagai

suatu tindak pidana (tidak perlu sejenis dan tidak


perlu berhubungan).

Perbuatan Berlanjut
Jika beberapa perbuatan kejahatan/ pelanggaran,

ada hubungannya sedemikian rupa sehingga harus


dipandang sebagai satu perbuatan berlanjut,
sehingga diterapkan ancaman pidana pokok paling
berat.

Lepas vs Bebas dari tuntutan hukum


Putusan lepas dari segala tuntutan hukum, jaksa

penuntut umum dapat melakukan kasasi


Putusan bebas murni, maka jaksa penuntut umum
tidak dapat melakukan kasasi.

BAB 17
INVESTIGASI
PENGADAAN

CIRI-CIRI PENGADAAN YANG EFEKTIF


Kerangka hukum yang jelas, komprehensif dan transparan

Kejelasan tentang tanggung jawab-tanggung jawab dan akuntabilitas fungsional

Suatu organisasi yang bertanggung jawab untuk kebijakan pengadaan dan


pengawasan penerapan tepat dari kebijakan tersebut

Suatu mekanisme penegakan

Staf pengadaan yang terlatih baik

MENGAPA KERANGKA AKUNTABILITAS UNTUK


PENGADAAN GAGAL ??

Kerangka hukum cacat

Pemerintah tidak terorganisir untuk menangani pengadaan

Insentif-insentif terdistorsi

Pengadaan dilakukan di balik pintu tertutup

Pengauditan lemah

Bentuk Perbuatan / Tindakan Penyedia


Barang/Jasa yang dapat Dikenakan sanksi

Mempengaruhi
panitia

Persekongkolan
untuk
mengatur
harga
penawaran

Membuat
dokumen
dan/atau
keterangan
yang tidak
benar

Mengundurkan
diri tanpa
alasan
yang dapat
diterima

Tidak
dapat
menyelesaikan
pekerjaan
sesuai
dengan
kontrak

Tiga Tahapan dalam Tender

Pratender

Penawaran
dan Negosiasi

Pelaksanaan
dan
Penyelesaian
Administratif

Tahap Tender

Pemahaman
mengenai
kebutuhan

Pengumuman
nilai untuk
membuat
kontrak
PBJ

Penyusunan
spesifikasi

Penentuan
mengenai
kriteria
pemenang

Fraud Yang Terjadi Pada Tahapan Tender (1)

Orang dalam memberikan informasi/ nasihat


yang menguntungkan satu kontraktor

Pembeli menggunakan jasa konsultasi, masukan,


atau spek yang dibuat oleh kontraktor yang
diunggulkan. (jasa konsultansi)

Pembeli membolehkan konsultan yang ikut dalam


penentuan dan pengembangan spek, menjadi
subkontraktor/ konsultan dalam proyek itu.

Fraud yang Terjadi pada Tahapan Tender (2)

4
5

Biaya dipecah-pecah dan disebarkan ke


bermacam akun atau perincian sehingga
lolos dari review.

Pejabat sengaja membuat spek yang tidak


konsisten dengan spek sebelumnya untuk
pengadaan serupa. Alasannya bisa
bermacam-macam, misalnya kita
terdesak waktu atau ini sellers market.

Penawaran & Negosiasi


Skema fraud dalam tahap ini berupa

persengkokolan antara pembeli dan


kontraktor yang diunggulkan dan kontraktor
pendamping atau pemantas yang
meramaikan proses penawaran.

Tahap Pelaksanaan dan Penyelesaian


Administratif
Skema fraud dalam tahap ini adalah subtitusi/

penggantian produk &


kekeliruan dalam perhitungan
pembebanan

Cara Mendeteksi Dalam Tahapan Pelaksanaan &


Penyelesaian Administratif
Pengecekan secara rutin dan kunjungan mendadak
Me-review laporan inspeksi atau laporan laboratorium
pengujian secara cermat
Uji produk di laboratorium independen
Review dokumen dan bandingkan dengan produk/ jasa
yang diterima untuk memastikan adanya kepatuhan.
Penilaian atas barang dan jasa yang diserahkan untuk
memastikan ketentuan yang disepakati telah dipenuhi,

Anda mungkin juga menyukai