Anda di halaman 1dari 20

Metode Analisis Rafinosa

Eldiani Aulia 141810301044


Wenny Farida U. 141810301046
Hilda Shahra 141810301047
Siti Mariya Ulfa 141810301048

Karbohidrat

Oligosakarida

Rafinosa

ALUR PEMBAHASAN
KARBOHIDRAT
MONOSAKARIDA

OLIGOSAKARIDA
(2-10 KARBON)

RAFINOSA

UJI HASIL
HIDROLISIS

HPLC (HIGH
PERFORMANCE LIQUID
CHROMATOGRAPHY)

KLT
(KROMATOGRAFI
LAPIS TIPIS)

Karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau polihidroksi


keton yang mempunyai rumus molekul umum (CH2O)n
serta berperan sebagai tulang punggung asam nukleat,
RNA dan DNA.
Oligosakarida terdiri dari 2 sampai 10 unit
monosakarida. Merupakan derivatif dari fruktosa dan
galaktosa.
Rafinosa adalah trisakarida yang tersebar luas dalam
tumbuhan, termasuk senyawa trisakarida yang non
reduktif.

Sumber Rafinosa
BUAH BIT

SUMBER
RAFINOSA

BIJI KAPAS

Struktur dari Rafinosa

Uji Positif Rafinosa

Kualitatif

1. HPLC
2. Uji Hidrolisis
3. KLT

Hidrolisis Rafinosa
Enzim
Sakarosa

glukosa
Melibiosa

Enzim
Maltase

Asam

Galaktosa
Sakarosa

Fruktosa
Glukosa
Galaktosa

Uji benedict
dan fehling

Uji
Hidrolisis
Uji
seliwanof

Uji osazon

Asam
musat

Galaktosa dan sakarosa dapat menggunakan uji


asam musat menggunakan HNO3 pekat.
Pengujian sakarosa dengan uji osazon memakai
pereaksi fenilhidrazin hidroklorida
uji seliwanof dapat digunakan untuk identifikasi
melalui gugus keton dari sakarosa.
Pengujian hasil hidrolisis rafinosa menggunakan
enzim sakarosa dapat dilakukan melalui uji
benedict dan fehling

Pengujian secara hidrolisis tidak dapat


mengidentifikasi secara tepat bahwa
karbohidrat yang diuji merupakan
rafinosa.
Dibutuhkan analisis tambahan seperti KLT
dan HPLC.

HPLC
HPLC adalah salah satu metode kimia dan fisikokimia.
Metode ini termasuk metode analisis terbaru yaitu suatu
teknik kromatografi dengan fase gerak cairan dan fase
diam cairan atau padat.
Prinsip pemisahan senyawa menggunakan KCKT adalah
perbedaan distribusi komponen diantara fasa diam dan
fasa geraknya. Semakin lama terdistribusi dalam fasa
diam maka semakin lama waktu retensinya

Tahapan Analisis Oligosakarida


Ekstrak
sampel
Di dalam kolom sampel
meninggalkan fase gerak

Pemindahan sampel
ke detektor

Pengelusian sampel
pada kolom
Fasa diam zat di
kromatrografi.
Pengiriman sinyal
dari detektor ke
software computer

KLT (Kromatografi Lapis


Tipis)
Uji kromatografi lapis tipis merupakan
salah satu metode pemisahan komponen
menggunakan fase diam berupa plat tipis
yang dilapisi dengan adsorben seperti
silika gel, alumunium oksida (alumina)
maupun selulosa.
Adsorben tersebut berperan sebagai fase
diam.

KLT (Kromatografi Lapis


Tipis)

Fasa gerak yang digunakan dalam KLT


sering disebut dengan eluen. Pemilihan
eluen didasarkan pada polaritas senyawa
Senyawa polar akan lebih mudah terelusi
oleh fase gerak yang bersifat pola dan
sebaliknya untuk senyawa non polar.

Prinsip kerja KLT


Berdasarkan prinsip adsorbsi dan partisi, yang
ditentukan oleh fase diam (adsorben) dan fase
gerak (eluen), komponen kimia bergerak naik
mengikuti fase gerak karena daya serap
adsorben terhadap komponen-komponen kimia
tidak sama sehingga komponen kimia dapat
bergerak dengan kecepatan yang berbeda
berdasarkan tingkat kepolarannya, hal inilah
yang menyebabkan terjadinya pemisahan

KLT (Kromatografi Lapis Tipis)

Kesimpulan
Rafinosa merupakan golongan oligosakarida yang dapat
terhidrolisis menjadi glukosa, galaktosa, dan fruktosa.
Hidrolisis rafinosa dapat menggunakan asam kuat atau
dengan enzim sakarosa dan enzim maltosa.
Hidrolisis rafinosa menggunakan enzim sakarosa
menghasilkan glukosa dan melibiosa, dengan enzim
maltase menghasilkan galaktosa dan sakarosa.
Rafinosa dapat diidentifikasi secara kualitatif melalui uji
hasil hidrolisis, HPLC dan KLT.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai