Anda di halaman 1dari 24

Gambaran Perilaku Masyarakat yang Berkaitan

Terhadap
Faktor Resiko Terjadinya Penyakit DBD di Desa
Tegalrejo
Periode Januari Februari 2016

dr. Muhammad Rizki Imannudin


2016

Latar Belakang
Terhitung sejak tahun 1968 hingga tahun 2009,
World Health Organization (WHO) mencatat negara
Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD
tertinggi di Asia Tenggara.
Di Indonesia, selama lebih dari 35 tahun terjadi
peningkatan jumlah kejadian DBD maupun daerah
persebaran penyakit.
Kasus DBD dilaporkan terjadi di Indonesia tahun
2009 mencapai 158.912 dengan case fatality rate
(CFR) sebesar 0.89%.

Latar Belakang
Di Kab. Kotabaru, periode 2015 terdapat 104
kasus atau pasien yang positif terkena DBD,
1 meninggal.
Hingga pertengahan Januari 2016, di Kab.
Kotabaru sedikitnya terdapat 59 pasien
positif terserang DBD, dan 3 orang
meninggal dunia.
Telah diperkenalkan metode komunikasi
pelaksanaan PSN yaitu Communication for
Behavioral Impact (COMBI) perencanaan,
implementasi dan monitor serta evaluasi

Rumusan Masalah

Bagaimana gambaran perilaku


masyarakat di Desa Tegalrejo yang
berkaitan terhadap faktor resiko
terjadinya penyakit DBD ?

Tujuan Penelitian

Mengetahui perilaku masyarakat di


Desa Tegalrejo yang berkaitan
terhadap faktor resiko terjadinya
penyakit DBD yang merupakan salah
satu Wilayah Kerja Puskesmas
Perawatan Serongga

Manfaat Penelitian
Puskesmas :
1.

membantu memberikan gambaran kepada Puskesmas Serongga


tentang perilaku masyarakat mengenai penyakit DBD

2. untuk penyempurnaan sistem dan kebijakan upaya pencegahan


dan pemberantasan penyakit DBD.
Masyarakat
Dapat memberikan manfaat kepada masyarakat mengenai
pengetahuan tentang penyakit DBD dan meningkatkan kesadaran
terhadap pencegahan terjadinya penyakit DBD.
Untuk peneliti selanjutnya
Dapat memberikan manfaat bagi penelitian selanjutnya dimana
data penelitian dan analisisnya dapat dipakai sebagai bahan
masukan dalam
menggali dan mengembangkan lagi secara lebih
sistematis dan terperinci untuk kepentingan dan tujuan yang
berbeda.

TINJAUAN PUSTAKA
Demam Dengue (DD) dan Demam Berdarah Denue
(DBD) disebabkan virus dengue yang termasuk
kelompok B Arthropod Borne Virus (Arboviroses)
Genus Flavivirus, famili Flaviviridae, dan mempunyai 4
jenis serotipe, yaitu : DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4
Terdapat tiga faktor yang memegang peranan :
MANUSIA, VIRUS, VEKTOR PERANTARA
Gejala : demam mendadak, disertai dengan muka
kemerahan (flushed face) seperti anoreksia, muntah,
sakit kepala, nyeri belakang mata dan nyeri pada otot
dan sendi.

Klasifikasi Demam
Berdarah

DEMAM DENGUE
DEMAM BERDARAH
DENGUE
DENGUE SYOK SINDROM

TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK


Tempat penampungan air yang
bersifat tetap (TPA)
Bukan tempat penampungan air (non
TPA).
Tempat perindukan alami.

PENCEGAHAN DBD
1.MANAJEMEN BERBASIS LINGKUNGAN PSN
(Menguras bak mandi, menutup rapat
penampungan air, mengubur barang bekas)
2.KONTROL BIOLOGIS ikan pemakan larva nyamuk
3.MANAJEMEN SECARA KIMIAWI fogging

TINJAUAN PUSTAKA
Perilaku masyarakat yang tercermin dalam bentuk
partisipasi adalah ikut sertanya seluruh anggota
masyarakat dalam memecahkan permasalahanpermasalahan masyarakat tersebut.
Tingkatan Perilaku :
1. Persepsi (perception) Mengenal dan memilih berbagai
objek
2. Respon terpimpin (guided response) masih bergantung
tuntutan atau panduan.
3. Perilaku secara mekanisme (mechanism) Apabila
subjek telah melakukan sesuatu secara otomatis atau
merupakan suatu kebiasaan.
4. Adopsi (adoption) Tindakan yang sudah berkembang
dengan baik, artinya yang dilakukan tidak sekedar
rutinitas tetapi sudah dimodifikasikan sehingga lebih
berkualitas tanpa mengurangi kebenaran tindakan
tersebut.

TINJAUAN PUSTAKA
PENGUKURAN PERILAKU
1.secara tidak langsung
2.secara langsung
Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan oleh 3 faktor,
yaitu :
1) Faktor-faktor predisposisi (predisposing factors)
pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilainilai, dan sebagainya.
2) Faktor-faktor pendukung (enabling factors)
fasilitas atau sarana, peralatan medis dan nonmedis.
3) Faktor-faktor pendorong (renforcing factors)
sikap petugas kesehatan atau petugas lain

KERANGKA PEMIKIRAN
POLA UMUM PENULARAN PENYAKIT DBD

Derajat Kesehatan masyarakat

LINGKUNGAN

PERILAKU

PELAYANAN
KESEHATAN

KETURUNAN

Metodologi Penelitian
Desain Penelitian

Deskriptif Retrospektif

Waktu & Tempat

Dilakukan pada bulan


Januari-Februari 2016 di
Desa Tegalrejo

Populasi dan
Sampel

Warga Desa Tegalrejo yang


terdiagnosis DBD serta masyarakat
yang tinggal dalam radius 100 meter
dari rumah pasien.
Sampel yang memenuhi kriteria inklusi

Metode Penelitian
Kriteria Inklusi

Penderita definitif DBD bulan Januari Februari 2016 yang


merupakan warga Desa Tegalrejo yang dirawat di Puskesmas
Perawatan Serongga.

Terdeteksi penurunan angka trombosit < 100.000

Bersedia mengikuti survei.

Tetangga pasien terdiagnosis DBD radius 100 meter dari


rumah pasien sesuai kriteria diatas.

Kriteria Eksklusi

Penderita definitif DBD warga Desa Tegalrejo


yang dirawat di Puskesmas Perawatan
Serongga diluar bulan Januari Februari 2016.
Penderita definitif DBD selain warga Tegalrejo.

Besar Sampel

Menurut Notoatmodjo runus perhitungan


besar sampel adalah :

Besar Sampel = 100 orang

Keterangan :

N = Besar populasi

n = Besar sampel

d = Tingkat kepercayaan yang diinginkan


yakni 0,1

Cara Pengambilan Data


Jenis Data

data sekunder yang diperoleh dari data hasil


surveillans
1. Penentuan wilayah penelitian ditentukan

berdasarkan data dari Puskesmas Perawatan


Serongga.
2. Sesuai kriteria inklusi dan eksklusi.

Cara Kerja

3. Subjek yang bersedia mengikuti penelitian.


4. Melakukan peneilaian yang berkaitan

terhadap faktor resiko terjadinya penyakit


DBD, yaitu : pemeriksaan jentik nyamuk,
penutupan penampungan air, serta
penyimpanan barang bekas.
5. Hasil survey tersebut dilakukan rekapitulasi

serta analisis data.

Hasil Penelitian
Distribusi Penilaian perilaku masyarakat desa Tegalrejo
Persentase
Keadaan tempat penyimpanan air
Jumlah
(%)
Tertutup
67
67 %
Terbuka
33
33 %
Total
100
100 %
Jentik nyamuk pada penampungan air
Ya
Tidak
Total
Barang bekas yang terbengkalai
Ya
Tidak
Total

Jumlah
51
49
100

Persentase (%)
51 %
49 %
100 %

Jumlah
6
94
100

Persentase (%)
6%
94 %
100 %

Distribusi Penilaian Perilaku penyimpanan air di wilayah RT Desa Tegalrejo


RT 26

15

RT 17

11
11

RT 15

15

RT 14

12

RT 13 1

11
7
7

RT 12 0
RT 3

8
5
5

10

15
MENUTUP

Keadaan
Penampungan air

21

11

36

20

25

TIDAK MENUTUP

TOTAL

30

35

40

Wilayah

Persent
asi

RT
3

RT
12

RT
13

RT
14

RT
15

RT
17

RT
26

Terbuka

3 (37,5%)

0
(0%)

1
(8,3%)

7
(63,63%)

15
(41,67%)

3
(27,27%)

4
(26,67%)

33%

Tertutup

5
(62,5%)

7
(100%)

11
(91,7%)

4
(36,37%)

21
(58,33%)

8
(72,23%)

11
(73,33)

77%

Jumlah

12

11

36

11

15

100%

Distribusi Penilaian Perilaku berdasarkan keberadaan jentik nyamuk di wilayah RT Desa Tegalrejo
RT 26

13

RT 17

11

RT 15

23

11

RT 13

RT 3

36

13

RT 14

RT 12

15

7
5

12

7
7

5
3

8
5
5

10

15

20

25

30

35

40

ADA TIDAK TOTAL

Jentik
nyamuk

RT
3
5 (62,5%)

RT
12
5
(71%)

Wilayah
RT
RT
13
14
5
7
(41,67%)
(63,63%)

Tidak

3
(37,5%)

2
(29%)

7
(58,33%)

4
(36,37%)

13
(36,11%)

Jumlah

12

11

36

Ada

Persentasi
RT
15
23
(63,89%)

RT
17
4
(36,36%
)
7
(63,64%
)
11

RT
26
2
(13,3%)

51%

13
(86,7%)

49%

15

100%

Distribusi Penilaian Perilaku berdasarkan keberadaan barang bekas yang terbengkalai di wilayah RT Desa Tegalrejo
RT 26
RT 17

RT 13
RT 12

33

12
12

7
7

36

11
11

RT 3

15

11
11

RT 15
RT 14

13

8
10

15

20

25

30

35

40

ADA TIDAK TOTAL

Barang bekas

Ada
Tidak
Jumlah

Wilayah

Persentasi

RT
3
1 (12,5%)

RT
12
0
(0%)

RT
13
0
(0%)

RT
14
0
(0%)

RT
15
3
(8,3%)

RT
17
0
(0%)

RT
26
2
(13,3%)

7
(87,5%)
8

7
(100%)
7

12
(100%)
12

11
(100%)
11

33
(91,7%)
36

11
(100%)
11

13
(86,7%)
15

6%
94%
100%

KESIMPULAN
Faktor perilaku hidup sehat sebagai faktor utama
penyebab berkembangnya penyakit demam berdarah
dengue di Desa Tegalrejo Kec. Kelumpang Hilir
Perilaku masyarakat dalam mencegah dan
menanggulangi berkembangnya penyakit demam
berdarah dengue dapat dilakukan dengan 3M (menguras,
menutup, dan mengubur). Namun kegiatan ini hanya
dapat dilakukan dengan peran serta masyarakat dan
bukan dari petugas kesehatan atau pemerintah saja.

Saran
Perlu dilakukan pengawasan dan evaluasi lebih
rutin terhadap perilaku masyarakat Desa
Tegalrejo dan seluruh Desa di Kecamatan
Kelumpang Hilir dalam hal pencegahan dan
penanggulangan DBD agar tingkat kesakitan
akibat DBD dapat berkurang.

sekian
Assalamualaikum
wr.wb.

Anda mungkin juga menyukai