PSIKOLOGI
DISFUNGSI
SEKSUAL
PENDAHULUAN
Pada saat ini, kalau kita
berbicara tentang masalah seks,
kebanyakan dari kita masih
berpikiran bahwa itu sebuah
urusan domestik dalam rumah
tangga yang dikategorikan
sebagai masalah gampanggampang-susah.
Konsep disfungsi
seksual pada perempuan
masih kontroversial,
kebanyakan adalah yang
diakibatkan oleh faktor
biologis.
mengklasifikasikan masalah
seksual pada perempuan
sebagai gangguan mental :
kehilangan keinginan seksual,
ketidaknyamanan saat
berhubungan, trauma ketika
berhubungan seksual, dan
ketidakmampuan mencapai
orgasme.
FUNGSI SEKSUAL
NORMAL PADA
PEREMPUAN
Siklus respon seksual
perempuan ditandai oleh
perubahan fisiologis dan
psikologis yang terdiri dari
empat tahap : fase excitement,
fase plateu, fase orgasm, dan
fase resolution.
fase
Dipicu oleh stimulasi yang
excitement
berkualitas
baik, secara fisik
maupun psikologis.
Terindikasi oleh adanya
perubahan emosional dan
peningkatan frekuensi detak
jantung, frekuensi pernapasan,
dan pembengkakan pada vagina
disertai lubrikasi akibat
peningkatan aliran darah.
fase
plateu
Terjadinya pembengkakan
fase orgasm
melibatkan sinkronisasi
vagina, anus, dan kontraksi
otot perut, kontrol otot
involunter menghilang
sehingga menghasilkan
peningkatkan perasaan
kesenangan.
fase resolusi
Melibatkan aliran darah yang
mengalir menjauhi vagina,
payudara dan puting payudara
kembali mengecil, frekuensi
detak jantung & frekuensi
pernapasan serta volume
tekanan darah kembali menurun.
PROSES
STIMULASI
SEKSUAL
PEREMPUA
N
Beberapa responden
perempuan bahkan
mengatakan bahwa keinginan
melakukan hubungan seksual
juga dapat timbul secara
spontan, mengakibatkan
antusiasme dalam memberikan
ataupun menerima stimulus
seksual.
Perempuan memiliki
beberapa alasan untuk
menyetujui melakukan
hubungan seksual.
Diantaranya meliputi :
a. keinginan untuk
mengekspresikan cinta;
b. untuk menerima dan membagi
kesenangan fisik;
c. untuk merasa lebih dekat
secara emosional,
membahagiakan pasangan dan
untuk meningkatkan
keberadaannya sendiri.
DISFUNGSI
SEKSUAL
PADA
PEREMPUAN
Untuk mengeksplorasi
masalah yang mendasari
terjadinya disfungsi seksual
pada perempuan, perlu
ditinjau masing-masing dari
sudut psikologis dan medis
yang dapat saling
mempengaruhi.
Faktor Psikologis
meliputi :
LATAR
BELAKANG
PSIKOLOGIS
DISFUNGSI
SEKSUAL
Penyebab Akut :
A. Kecemasan akan
penampilan : merasa
tidak mampu
memuaskan pasangan,
kecemasan akan
penampilan fisik;
B.
Autokritik terhadap
fungsi seksual : sering
merasa minder,
merasa tidak pernah
memberikan kepuasan
seksual kepada
pasangan;
C. Komunikasi
yang tidak
baik dengan
pasangan;
D. Fantasi :
fantasi yang tidak
sesuai dengan
kenyataan.
Adapun Penyebab
Yang Lebih Dalam
A. Masalah Intrapsikis :
trauma seksual masa kanak,
depresi, gangguan
kecemasan, ketakutan akan
keintiman, kecemasan akan
perpisahan;
B. Masalah hubungan
suami istri :
kehilangan kepercayaan,
kemarahan akan
pasangan, perbedaan
pandangan tentang
kekuasaan dalam rumah
tangga;
C. Faktor Sosiokultural :
nilai-nilai dalam
masyarakat dan budaya
setempat (tidak boleh
sembarangan membicaran
masalah seksual), rasa
malu membicarakan seks
secara terbuka,
kepercayaan dan agama;
BENTUK
DISFUNGSI
SEKSUAL
PADA
PEREMPUAN
Berikut
disampaikan
sekilas tentang
beberapa bentuk
disfungsi seksual
yang sering dialami
oleh perempuan.
PENANGANAN
DISFUNGSI
SEKSUAL
Apa yang
dapat
dilakukan ?
2. Mendiskusikan
dengan pasangan
mengenai
kemungkinan
masalah yang
mendasari pemicu
hal tersebut.
4.Mengajarkan teknik
pengalihan perhatian. Dengan
cara berfantasi yang dapat
memicu timbulnya gairah
seksual, melakukan kontraksi
dan relaksasi otot panggul
(sama seperti latihan senam
Kegel), menggunakan latar
belakang musik, video atau
televisi saat melakukan
aktivitas seksual.
PENUTUP
Terimakasi