Anda di halaman 1dari 22

PRESENTASI PORTOFOLIO

HEMOROID
INTERNAL
GRADE-IV

Deskripsi
Perempuan, usia 15 th, Buang air besar
(BAB) berdarah
Tujuan
Mengetahui penegakan diagnosis yang
tepat
Mengetahui penatalaksanaan pada
kasus hemoroid

Data pasien
Nn. M
No RM : 249065
Nama klinik :
IGD RSUD Tengku Mansyur

Diagnosis/ Gambaran Klinis: Hemoroid


BAB berdarah dirasakan os 3 bulan ini.
Darah menetes setelah kotoran dikeluarkan.
Dirasakan adanya benjolan pada lubang anus yang
semakin lama semakin membesar hingga sekarang
besarnya 3 centimeter. Beberapa bulan yang lalu,
benjolan masih dapat dimasukkan ke dalam lubang
anus dengan bantuan jari, namun sekarang benjolan
sudah tidak dapat dimasukkan lagi.
Rasa nyeri (+) dan rasa panas (+) sehingga os
mengatakan kesulitan untuk duduk.
BAK (+) dalam batas normal.
Os mengaku sering sulit BAB. BAB setiap 3 hari sekali.
Kotoran yang dikeluarkan terasa keras, sehingga os
sering mengedan untuk mengeluarkannya.
Os juga mengaku bahwa jarang mengonsumsi sayursayuran dan buah-buahan, dan kurang minum air.

Riwayat Pengobatan:
Os minum obat wasir yang dibeli bebas di apotik
Riwayat kesehatan/ Penyakit:
Riwayat penyakit lain selain yang dikeluhkan sekarang
disangkal
Riwayat keluarga/ masyarakat:
Riwayat keluhan serupa dan penyakit lain pada
anggota keluarga disangkal
Riwayat pekerjaan:
Pasien adalah seorang pelajar SMP
Kondisi lingkungan sosial dan fisik (rumah, lingkungan,
pekerjaan) :
Pasien tinggal di lingkungan perkotaan, merupakan
seorang pelajar, aktivitas sedang, dan biaya kesehatan
ditanggung oleh BPJS.

Subjektif
Seorang pasien perempuan usia 15 tahun,
datang ke IGD dengan keluhan BAB berdarah.
BAB berdarah dirasakan os 3 bulan ini. Darah
menetes setelah kotoran dikeluarkan.
Dirasakan adanya benjolan pada lubang anus
yang semakin lama semakin membesar hingga
sekarang besarnya 3 centimeter.
Beberapa bulan yang lalu, benjolan masih dapat
dimasukkan ke dalam lubang anus dengan
bantuan jari, namun sekarang benjolan sudah
tidak dapat dimasukkan lagi. Rasa nyeri (+) dan
rasa panas (+) sehingga os mengatakan
kesulitan untuk duduk.
BAK (+) dalam batas normal. Os mengaku sering
sulit BAB. BAB setiap 3 hari sekali. Kotoran yang
dikeluarkan terasa keras, sehingga os sering
mengedan untuk mengeluarkannya.

Objektif
Pemeriksaan fisik
Keadaan Umum : Stabil
Kesadaran : GCS E4V5M6
Vital sign
TD
Nafas
Suhu
Nadi

: 110/70 mmHg
: 16 x/menit
: 36,9oC (per axiler)
: 72 x/menit, reguler

Mata : Konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-)


Hidung : Simetris, napas cuping hidung (-/-), secret
(-/-), darah (-/-)
Mulut : Sianosis (-)
Tenggorok : Uvula di tengah, T1-T1
Leher : Trakhea di tengah, limfonodi tidak membesar,
JVP R-2 cmH20

Thorax
Pulmo
Inspeksi
: Simetris, pengembangan dada kanan = kiri,
retraksi (-)
Palpasi
: SF kanan=kiri
Perkusi
: Sonor/sonor,
Auskultasi : Vesikuler, wheezing (-/-), ronkhi (-/-)

Cor
Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
Palpasi
: Iktus kordis tidak kuat angkat
Perkusi
: Batas jantung kesan normal
Auskultasi : BJ I-II intensitas normal, reguler, bising
jantung (-)

Abdomen
Inspeksi
: Simetris
Palpasi
: Hepar dan lien tidak teraba, Nyeri tekan (-)
Perkusi
: Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) Normal

Ekstremitas
Superior
: Akral dingin (-/-); Oedem (-/-)

Anus
Inspeksi : Pada daerah perianal tampak
adanya benjolan dengan diameter
3centimeter yang berwarna kemerahan.
Rectal Touche : Anus ketat. Mukosa
licin. Ampula recti kosong. Nyeri tekan
(+). Teraba massa memanjang sejalan
dengan benjolan yang berada di
perineum.
Sarung tangan : Feses (+). Darah (+).

Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium:
Hb
: 12,1 gr/dl
Leukosit
: 5000/mm3
Trombosit : 270.000/mm3
Hematokrit : 36,3%

ASSESSMENT

Hemoroid adalah kumpulan dari


pelebaran satu segmen atau lebih vena
hemoroidalis di daerah anorektal.
Hemoroid bukan sekedar pelebaran
vena hemoroidalis, tetapi bersifat
lebih kompleks yakni melibatkan
beberapa unsur berupa pembuluh
darah, jaringan lunak dan otot di
sekitar anorektal.

Klasifikasi
Hemoroid diklasifikasikan berdasarkan
asalnya, dimana dentate line menjadi batas
histologis. Klasifikasi hemoroid yaitu:
a. Hemoroid eksternal, berasal dari dari
bagian distal dentate line dan dilapisi oleh
epitel skuamos yang telah termodifikasi serta
banyak persarafan serabut saraf nyeri
somatik
b. Hemoroid internal, berasal dari bagian
proksimal dentate line dan dilapisi mukosa.
c. Hemoroid internal-eksternal dilapisi oleh
mukosa di bagian superior dan kulit pada
bagian inferior serta memiliki serabut saraf
nyeri

Hemoroid internal diklasifikasikan menjadi


beberapa tingkatan yakni:
a. Derajat I, hemoroid mencapai lumen anal canal
b. Derajat II, hemoroid mencapai sfingter
eksternal dan tampak pada saat pemeriksaan
tetapi dapat masuk kembali secara spontan
c. Derajat III, hemoroid telah keluar dari anal
canal dan hanya dapat masuk kembali secara
manual oleh pasien
d. Derajat IV, hemoroid selalu keluar dan tidak
dapat masuk ke anal canal meski dimasukkan
secara manual

Gejala klinis
Hemoroid internal
1. Prolaps dan keluarnya mukus.
2. Perdarahan.
3. Rasa tak nyaman.
4. Gatal.
Hemoroid eksternal
1. Rasa terbakar.
2. Nyeri ( jika mengalami trombosis).
3. Gatal.

Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Pada perianal tampak adanya benjolan sebesar
3centimeter. Benjolan tampak merah.
Fisura (-).
Rectal Toucher
Anus ketat. Mukosa licin. Ampula recti kosong.
Nyeri tekan (+). Teraba massa memanjang
sejalan dengan benjolan yang berada di
perineum.
Sarung tangan : Feses (+). Darah (+)

Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
a. Pemeriksaan darah
Pada pemeriksaan darah, kemungkinan
didapatkan adanya Hb yang menurun
yang menyebabkan anemia.
b. Pemeriksaan feses
Untuk melihat adanya darah yang
tercampur di dalam feses. Pemeriksaan
ini sangat membantu dalam
menyingkirkan diagnosis banding
seperti gastroentritis atau disentri,
ataupun penyakit keganasan lainnya.

Radiologis
Anoskopi dan sigmoidoskopi
Anoskopi dilakukan untuk menilai mukosa
rektal dan mengevaluasi tingkat pembesaran
hemoroid.
Dengan menggunakan sigmoidoskopi, anus dan
rektum dapat dievaluasi untuk kondisi lain
sebagai diagnosa banding untuk perdarahan
rektal dan rasa tak nyaman seperti pada fisura
anal dan fistula, kolitis, polip rektal, dan kanker.

Plan
Diagnosis : Hemoroid internal grade IV
Pengobatan
Farmakologi :
Ceftriaxone inj 1g/ 12 j
Ketorolac inj. 1 amp/ 8 jam
Ranitidin inj 1 amp/ 12 jam
Konsul dan rujuk ke spesialis bedah untuk penanganan
selanjutnya

Pendidikan
Menjelaskan kepada keluarga pasien tentang
penyakit, tindakan yang akan dilakukan,
prognosis, dan pengobatan setelah operasi
Memotivasi penderita untuk mau melakukan
operasi
Mengedukasi pasien untuk melakukan pola hidup
sehat seperti mengonsumsi makanan yang tinggi
serat seperti sayur-sayuran dan buah-buahan,
minum air sebanyak 8 gelas per hari, dan
mengubah kebiasaan menahan BAB agar feses
tidak menjadi keras.

Konsultasi
Konsul ke bagian bedah untuk
manajemen lebih lanjut pada pasien.
Pada kasus hemoroid internal grade-IV,
biasanya akan dilakukan pembedahan
untuk mengevakuasi hemoroid
tersebut.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai