Anda di halaman 1dari 24

CARA KERJA

INSEKTISIDA
Toto Himawan
Fak.Pertanian Univ.Brawijaya

Pendahuluan
cara kerja insekktisida kadang-kadang
sulit ditentukan dan dalam hal
tertentu suatu insektisida dapat
memiliki lebih dari satu cara kerja
studi terhadap cara kerja insektisida
dapat disebut sebagai
farmakodinamik insektisida.

Klasifikasi Cara Kerja


Ware, 1981

Brown, 1951

1. Racun Fisik

1. Racun Fisik

2. Racun Protoplasma

2. Racun Protoplasmik

3. Racun Syaraf

3. Racun Pernafasan

4. Penghambat Metabolis 4. Racun Syaraf


5. Racun Otot
6. Alkylating agent

5. Lain-lain (bersifat
umum)

Klasifikasi Cara Kerja

Matsumura

Group

Subgroup

contoh

Physical poisons

Heavy mineral oils, inert dust

Protoplasmic poisons

Heavy metals, e.g., Hg, acids

Metabolic inhibitors

Respiratory poison

HCN, CO, H2S, rotenone,


dinitrophenols
Inhibitors of mixed-function oxidase
Pyrethrine synergists
Inhibitors of carbohydrate metabolism Sodium fluoroacetate
Inhibitors of amine metabolism
Chlordimeform
Insect hormones
Juvenile hormone analogue

Neuroactive agents
(nonmetabolic)

Anticholinesterases
Effectors of ion permeability
Agents for nerve receptors

Stomach poisons

Organophosphorus
compounds, carbamates.
DDT analogues, pyrethroids,
cyclodiene compounds, BHC.
Nicotine analogues
Bacillus thuringiensis toxin

Sistem Syaraf

sebagai sasaran insektisida


Sistem syaraf secara umum sebagai sasaran
utama insektisida
Sistem syaraf merupakan bagian dari tubuh yang
mempunyai kepekaan spesifik terutama pada
organisme tingkat tinggi
jaringan-jaringan seperti jantung dan paru-paru
yang merupakan organ vital dalam memelihara
fungsi syaraf

Alasan banyaknya racun yang bekerja secara


langsung pada bagian khusus sistem syaraf ini,
karena ketidak mampuan sistem syaraf untuk
mentolerir racun.

Garis besar sistem


syaraf mamalia dan
serangga.
Pada keduanya secara umum mempunyai

dua
subdivisi yang penting yaitu, sistem syaraf pusat
(CNS = central nervous system) dan sistem syaraf
periferal (PNS = peripheral nervous system).
CNS pada mamalia terdiri dari otak (=brain) dan
sumsum belakang (=spinal cord). CNS pada
serangga terdiri dari otak dan tali syaraf pusat
(=central nerve cord).
CNS tersusun dari berjuta-juta sel syaraf yang satu
sama lain dihubungkan oleh suatu penghubung
(=junction) yang disebut synapse.
Sistem syaraf periferal tersusun menjadi dua
subdivisi yaitu, somatic system dan autonomic
system.

DIAGRAM SYSTEM SYARAF MAMALIA


VOLUNTARY
MUSCLE

ADRENERGIC
ORGAN
(GLAND)

MOTOR
SYMPATHETIC
SYNAPSIS
(GANGLION)

CENTRAL
NERVOUS
SYSTEM
BRAIN
SENSORY

AND
SPINAL CORD

RECEPTOR

PARASYMPATHETIC
SYNAPSIS
(GANGLION)
CHOLINERGIC
ORGAN
(GLAND)

SOMATIC

AUTONOMIC

(Peripheral Nervous
System)

(Peripheral Nervous
System)

DIAGRAM SYSTEM SYARAF


SERANGGA
VOLUNTARY
MUSCLE

VISCERALORGANS
GLANDS

MOTOR

(SYMPATHETIC)

CENTRAL
NERVOUS
SYSTEM
BRAIN
SENSORY

CENTRAL CORDS AND


ORGANS

GANGLION

RECEPTOR

SOMATIC

AUTONOMIC

1. Sistem syaraf
mamalia
a. Sistem syaraf somatik
menangani bagian pergerakan yang ditunjukkan

adanya reaksi terhadap rangsang dari lingkungan


dan menghasilkan respon pada otot.
sistem syaraf somatik terdiri atas:

syaraf afferent, yang memberikan informasi ke


sistem syaraf pusat (CNS), dan
syaraf efferent, yang membawa instruksi ke otototot, kelenjar-kelenjar, dsb.

1. Sistem syaraf
mamalia
a. Sistem syaraf somatik
Informasi atau respon yang diterima otak diteruskan ke

voluntary muscle melalui syaraf motorik.


Rambut-rambut syaraf efferent berakhir pada
"neuromuscular junction", yang berperanan
meneruskan pesanan menuju ke voluntary muscle.
Pesanan (message) dikonduksikan menyeberang
celah melalui mediator kimia, acetylcholine.
Synapse yang menggunakan acetylcholine disebut
cholinergic.

1. Sistem syaraf
mamalia
b. Sistem syaraf autonomik
Sistem ini mengendalikan otot alat bagian dalam dan

merangsang bbrp kelenjar. Bekerjanya dikendalikan


oleh sistem sympathetic dan parasympathetic yang
bekerja berlawanan
Sistem sympathetic merupakan rangkaian ganglia
besar di luar CNS. Ganglia terdiri dari beberapa
celah synaptic yang dijembatani oleh sistem
cholinergic. Axon yang menghubungkan CNS ke
ganglion disebut preganglionic axon

1. Sistem syaraf
mamalia
b. Sistem syaraf autonomik
Akhir dari axon terdapat celah synaptic yg merupakan

jembatan menuju ke organ/ kelenjar, dg mediator kimia


yi. adrenaline atau nor-adrenaline (=norepinephrine),
disebut adrenergic. Sympathetic merangsang denyut
jantung dan meningkatkan aktivitas alimentary canal
Sistem parasympathetic mirip dg sistem sympathetic,
kecuali pada celah synaptic antara postganglionic
axon dan organ, merupakan cholinergic. Ukurannya
relatif lebih kecil dan tersebar dalam tubuh.

Transmiter kimia
O
CH3
||
|
CH3 C O CH2 CH2 N+ CH3
|
CH3

Acetylcholine

HO
HO

OH
|
C CH2
|
H

Norepinephrine

NH2

1. Sistem syaraf
mamalia
c. Transmisi impuls syaraf
Terdapat dua cara kerja transmisi impuls syaraf,

yaitu :
Axonic transmission

Penghantaran impuls dari datangnya titik rangsangan,


sepanjang axon berbentuk gelombang listrik
Synaptic transmission

Penghantaran impuls dari ujung akhir axon


menyeberang celah synaptic, melalui suatu mediator
kimia

DIAGRAM MODEL SEL-SEL SYARAF


MAMMALIA

1. Sistem syaraf
mamalia
d. Mekanisme kerja
Penghantaran impuls syaraf melalui axon terjadi

oleh serangkaian perubahan dalam membran


potensial listrik, disini tejadi proses polarisasi dan
depolarisasi. Axon biasanya mempertahankan
perbedaan potensial listrik pada membran bagian
dalam dan luar, melalui mekanisme sodium pump

1. Sistem syaraf
mamalia
d. Mekanisme kerja
Penghantaran impuls menyeberang celah synaptic,

menggunakan mediator /transmiter kimia. Agar


sensitivitas synapse baik kembali, substansi
transmitter harus dihilangkan, sehingga receptor
akan kembali dalam kondisi resting

CH3

CH3
||

||

|
|
+ H2O
|
+
+
CH3-C-O-CH2-CH2-N -CH3 + ACh.E --------> CH3-C-OH + HO-CH2-CH2-N
-CH3 +
HO
ACh.E
CH3
acetate
choline
CH3
Acetylcholine

2. Sistem syaraf
serangga
Sistem syaraf serangga lebih sederhana daripada
mammalia. Dalam beberapa hal, serangga dan
arthropoda lain mempunyai perbedaan antara lain:
a. Neuromuscular junction serangga tidak cholinergic,
substansi transmitter yang terlibat belum diketahui.
Kejadiannya berlangsung secara histochemical,
enzimological, dan physiological.
b. Transmitter dalam autonomic system serangga tidak
diketahui, biasanya disebut stomatogastric atau
sympathetic system

3. Cholinesterase
Ensim ini mempunyai dua tipe, yaitu :
a. Acetylcholinesterase (true cholinesterase), terjadi
dalam erythrocytes vertebrata, organ electric belut,
dan ikan. Ensim ini menjadi target racun
organofosfat dan karbamat.
b. Pseudocholinesterase (plasmacholinesterase =
serum cholinesterase), terjadi dalam plasma
darah vertebrata, juga dalam otak dan jaringan
lain.

Cara Kerja Insektisida


Racun Fisik
Racun Protoplasma
Racun Syaraf
1. Narkotika
2. Racun axonic
3. Racun synaptic
a. Insektisida Antikholinesterase
b. Insektisida "Postsynaptic

Penghambat-penghambat Metabolis
1. Penghambat Transport Elektron dalam Mitokondria
2. Penghambat "Mixed-Function Oxidase
3. Penghambat ensim dalam siklus Glikolisis-Asam Sitrat
Kelompok Racun Otot
Agensia Alkilasi

Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai