Hukum Agraria Pendaftaran Tanah
Hukum Agraria Pendaftaran Tanah
PENDAFTARAN TANAH
(TPPT)
Rechts kadaster/Legal
Kadaster:
Tujuan :
Dasar penentu :
1. Obyek Pajak : status tanah (tnh
Barat/tnh Adat;
2. Wajib Pajak : pemegang hak/pemilik
tanah
Biarpun yg menguasai tanah meminta utk
dipungut pajak, tapi kalau tanahnya bukan
tanah Barat/tanah Adat, maka tidak akan
dikenakan pajak Verponding/Landrente.
Bagaimana kedudukan hk dr
IPEDA?
Sbg Surat Pengenaan Pajak (Petuk)
TDK DPT dipakai sebagaipetunjuk
bahwa pemegang petuk IPEDA/SPPT
PBB sebagai wajib pajak mempunyai
hak atas tanah.
Krn ocupan illegal bisa menjadi
pemegang petuk IPEDA/ SPPT PBB
Pendaftaran Tanah ?
Teori :
I. Pendaftaran Tanah Menurut UUPA
II. Pendaftaran Tanah Sebelum UUPA
III.Sistem Pendaftaran Tanah
IV.Sistem / Stelsel Publikasi
Pendaftaran Tanah
V. Sertipikat Hak Atas tanah
Praktek :
I. Pelaksanaan Pendaftaran Tanah
II. PPAT
III.Analisis Kasus Pendaftaran Tanah
Pendaftaran Tanah ?
Adalah rangkaian kegiatan yg dilakukan
oleh Pemerintah secara terus menerus,
berkesinambungan dan teratur, meliputi
pengumpulan, pengolahan, pembukuan
dan penyajian serta pemeliharaan data
fisik dan data yuridis dalam bentuk peta
dan daftar, mengenai bidang-bidang tanah
dan satuan-satuan rumah susun, termasuk
pemberian sertipikat sebagai surat tanda
bukti haknya bagi bidang2 tanah yg sudah
ada haknya dan HM atas Sarusun serta
hak tertentu yang membebaninya.
Unsur-unsur :
1. Kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah.
proses
yg
merupakan
kewajiban
pemerintah
(d.h.i.
BPN
c.q
Kantor
Pertanahan Kab/Kota)
2. Terus menerus, berkesinambungan dan
teratur.
artinya sekali bidang tanah dilakukan
pendaftaran, maka untuk selanjutnya setiap
kali terjadi perubahan data atas tanah harus
diikuti dengan pendaftaran.
4. Pemeliharaan data
setiap kali terjadi perubahan terhadap
bidang tanah yg sudah didaftar, wajib
diikuti dengan pendaftaran agar
mencapai asas yg mutakhir.
5. Penerbitan / pemberian sertipikat
sebagai surat tanda bukti hak.
sertipikat hak atas tanah, sertipikat
Hak Tanggungan, tanah wakaf, sertipikat
Rusun.
1. UUPA
Pasal 19 UUPA :
ayat (1) : untuk menjamin kepastian hukum oleh
Pemerintah diadakan pendaftaran tanah di
seluruh wil RI menurut ketetuan2 yg diatur
dengan Peraturan Pemerintah;
ayat (2) : pendaftaran ini meliputi:
a. Pengukuran, pemetaan dan pembukuan tanah
b. Pendaft hak2 ats tanah dan pemeliharaan
hak2 tsb.
c. Pemberian surat2 tanda bukti hak yg berlaku
sebagai alat pembuktian yang kuat.
2. Peraturan Pelaksanaannya :
- PP 24 Th 1997 tentang Pendaftaran Tanah
sebagai pengganti dr PP 10 Th 1961 tentang
Pendaftaran Tanah
- PMA/Ka BPN No. 3 Tahun 1997 tentang
Ketentuan2 Pelaksanaan dari PP 24 Tahun 1997
ttg Pendaft Tanah.
- Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998
tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta
Tanah (PPAT) { LNRI 1998;TLN 3746}
- Peraturan Ka BPN Nomor 1 Tahun 2006 ttg
Ketentuan Pelaksanaan PP 37 Tahun 1998
Pendaftaran
Tanah menurut
PP 24 Tahun
1997
Peraturan Pemerintah 24
tahun 1997
Diundangkan pada tanggal 8 Juli 1997
Diundangkan dalam Lembaran Negara
RI Nomor 57 tahun 1997
Penjelasannya dalam Tambahan
Lembaran Negara RI nomor 3696
PP 24 tahun 1997 mulai berlaku 3
bulan sejak tanggal diundangkan yaitu
pada tanggal 8 Oktober 1997
Asas-asas PT:
1.
2.
3.
4.
5.
Sederhana
Aman
Terjangkau
Mutakhir
Terbuka
Asas-asas Pendaftaran
tanah:
Tujuan Pendaftaran
tanah:
Obyek PT:
1. tanah-tanah HM, HGU, HGB dan HP
2. Tanah HPL
3. Tanah Wakaf
4. Hak Milik atas Satuan Rumah Susun
5. Hak Tanggungan
6. Tanah Negara.
Pendaftaran Tanah Negara dilakukan dg mencatat
dalam daftar tanah dan tidak diterbitkan
sertipikat
PERATURAN MENGENAI PT
Pasal 19 UUPA
PP no 10 tahun 1961 tentang
Pendaftaran Tanah
PP no 24 tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah
Permeneg Agraria/Kepala BPN 3/1997
tentang Ketentuan Pelaksanaan PP no
24 tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah
KU
Syarat pemberian
jaminan kepastian
hukum dalam Hk Tanah:
Ada 2 macam :
1. tersedianya perangkat hukum
tertulis, yang
lengkap dan jelas
serta dilaksanakan secara
konsisten;
2. penyelenggaraan pendaftaran
yang efektif.