Anda di halaman 1dari 23

HASIL PRAKTIKUM

1. Uji Biuret

Sampel
Uji

Hasil
Pengamatan

Kesimpulan

Reaksi Uji Biuret


+
Putih

Terdapat warna

(Terdapat

telur

ungu

ikatan
peptida)
+

Susu

Terdapat warna

(Terdapat

ungu

ikatan

Gelati
n

Terdapat

+ (Terdapat

warna

ikatan

ungu

peptida)
- (Tidak

Tidak
Air liur

terdapat
warna ungu

terdapat
ikatan
peptida)

UJI MILLON
Sampe
l Uji

Hasil Pengamatan

Kesimpulan

Reaksi Uji Biuret


+
Putih

Terdapat warna

(Mengandung

telur

Merah

monohidroksi
benzen)
- (Tidak

Susu

Tidak terdapat warna

mengandung

Merah

monohidroksi
benzen)

Gelati
n

Tidak
terdapat
warna Merah
Tidak

Air liur

terdapat
warna Merah

- (Tidak
mengandung
monohidroks
i benzen)
- (Tidak
mengandung
monohidroksi
benzen)

UJI KOAGULASI PANAS


Sampel
Uji

Hasil Pengamatan

Kesimpula
n

Reaksi Uji Biuret


- (Tidak
Gelatin

Tidak terdapat endapan

terdapat
protein)

Susu
Putih
telur

Terdapat endapan
Terdapat endapan

+ (Terdapat
Protein)
+ (Terdapat
Protein)

UJI PENGENDAPAN PROTEIN DENGAN LOGAM BERAT


Hasil
Kesimpulan
Pengamatan
Reaksi Uji Pengendapan Protein dengan Logam Berat
CuSO4
Pb Asetat

Sampel Uji

Filtrat

Tidak terjadi
perubahan
warna putih

Tidak terjadi
perubahan
warna putih

Endapan

Tidak terjadi
perubahan
warna putih

Tidak terjadi
perubahan
warna putih

Gelatin

Protein
gelatin
tidak
diendapkan
oleh logam

Filtrat

Terjadi
perubahan
warna
putih

Terjadi
perubahan
warna
putih

Terjadi
perubahan
warna
putih

Terjadi
perubahan
warna putih

Susu
Endapan

Putih Telur

Filtrat

Terjadi
perubahan
warna
putih

Terjadi
perubahan
warna putih

Protein susu
diendapkan
oleh logam

Protein putih
telur dapat
diendapkan
oleh CuSO4
Protein putih
telur tidak
dapat
diendapkan
oleh Pb Asetat

UJI PENGENDAPAN PROTEIN DENGAN GARAM ANORGANIK

Tabung

Sampel +
(NH4)2SO4

Susu

Putih Telur

Gelatin

Endapan :
Ada / Tidak

Terdapat
endapan

Tidak terdapat
endapan

Tidak terdapat
endapan

Pisahkan endapan dengan menyaring


Uji Biuret:
- Filtrat
- Endapan

(+)Terdapat
perubahan
warna ungu
(-) Tidak
terdapat
endapan

(+)Terdapat
perubahan
warna ungu
(-) Tidak
terdapat
endapan

(+)Terdapat
perubahan
warna ungu
(-) Tidak
terdapat
endapan

Uji Millon
- Filtrat
- Endapan

(+)
Terdapat
perubahan
warna
Merah
(-)
Terdapat
endapan
warna
merah

(+)
Terdapat
perubahan
warna
Merah
(-)
Terdapat
endapan
warna
merah

(-) Tidak
terdapat
perubahan
warna
Merah
(-) Tidak
terdapat
Endapan
warna
merah

KESIMPULAN
Pada

uji biuret maka dapat disimpulkan bahwa


putih telur, susu dan gelatinmengandung protein.
Hal tersebut ditunjukkan saat ditambahkan larutan
NaOH dan larutan CuSO4 sehingga terjadinya
perubahan warna menjadi ungu. Semakin panjang
suatu ikatan peptida, maka warna ungu yang
terbentuk semakin jelas dan semakin tua.
Pada uji millon, putih telur memberikan hasil
positif mengandung monohidroksi benzen.
Sedangkan pada susu, gelatin dan air liu
memberikan hasil negatif. Pada dasarnya reaksi ini
positif untuk fenol-fenol, karena terbentuknya
senyawa merkuri dengan gugus hidroksi fenil yang
berwarna.

Pada

uji koagulasi panas bertujuan untuk


menentukan adanya protein secara kualitatif yang
ada pada sampel yang digunakan. Hasil positif terjadi
pada sampel susu dan putih telur. Sedangkan pada
gelatin tidak ada endapan.
Pada uji pengendapan protein dengan logam berat,
dengan larutan logam berat copper sulfat, yang
direaksikan dengan susu dan putih telur
menghasilkan endapan. Sedangkan larutan copper
sulfat yang direaksikan dengan gelatin tidak
menghasilkan endapan. Kemudian menggunakan Pbasetat yang direaksikan dengan susu menghasilkan
endapan. Sedangkan larutan Pb-asetat yang
direaksikan dengan gelatin dam putih telur tidak
menghasilkan endapan Hal tersebut menunjukkan
pengaruh logam berat pada kelarutan protein.

Pada

uji pengendapan protein oleh garam-garam


anoganik, hasil yang diperoleh yaitu pada susu
terbentuk adanya endapan, pada putih telur dan gelatin
tidak terbentuk adanya endapan. Pada saat dilakukan
pemisahan endapan dengan menyaring, sehingga
menghasilkan filtrat dan endapan. Pada saat dilakukan
uji biuret pada filtrat dan endapan, pada susu
dihasilkan filtrat warna ungu dan tanpa endapan, pada
putih telur dihasilkan filtrat warna ungu, tanpa
endapan, sedangkan pada gelatin dihasilkan filtrat
warna ungu dan tanpa endapan. Saat dilakukan uji
milon pada filtrat dan endapan pada susu dan putih
telur terdapat endapan dan filtrat berwarna merah,
pada gelatin tidak menghasilkan endapan dan
perubahan warna.Protein juga mengendap bila terdapat
garam-garam anorganik dengan konsentrasi yang tinggi
dalam larutan protein.

TUGAS BACA
1. Hipoalbuminemia akan menyebabkan edema,
jelaskan mekanismenya!
Jawab:
Hipoalbuminemia merupakan faktor kumci
terjadinya edema. Hipoalbuminemia menyebabkan
penurunan onkotik plasma, sehingga cairan
bergeser dari intravaskuler ke jaringan interstisium
dan terjadi edema. Hal ini menyebabkan
hipovolumia. Retensi urin menyebabkan cairan
ekstraseluler meningkat sehingga menyebabkan
edema.

2. Jelaskan tiga penyebab utama rendahnya


konsentrasi albumin plasma
Jawab:
Luka Bakar : Pada keadaan normal, sel-sel tubuh
dapat menahan temperatur sampai 45o tanpa
kerusakan yang bermakna, antara 44oC dan 51oC
kecepatan kerusakan jaringan ganda untuk tiap
derajat kenaikan temperatur, kecepatan dan waktu
penyinaran yang terbatas dapat ditoleransi di
toleransi 51oC, dalam hal ini protein terdenaturasi
dan laju kerusakan sangat hebat. Temperatur diatas
70oC menyebabkan kerusakan seluler sangat cepat
dan hebat , kerusakan ini yang merupakan cedera
luka bakar.

Malnutrisi:

Kadar albumin berubah sesuai dengan


status hidrasi, gangguan fungsi ginjal dan hati,
serta metabolisme protein. Umumnya ditemui pada
pasien yang menjalani operasi akibat menjalani
puasa, stres operasi dan peningkatan metabolisme
protein yang terjadi
Penyakit hati kronis (sirosis) : Albumin merupakan
komponen protein yang tersebar dari plasma darah,
yaitu lebih dan separuhnya. Protein ini disintesa
oleh hati, penurunan jadar albumin dalam darah
(hipoalbuminemia) mengakibatkan cairan keluar
dari pembuluh darah, keluar dari dalam jaringan
menyebabkan terjadi oedema selanjutnya terjadi
banyak penurunan pada sintesis di hepar yang
merupakan kompensasi yang besar dengan
penurunan katabolisme.

3. Tuliskan enzim-enzim yang menunjukkan nilai diagnostik,


pada tabel berikut ini!

No
1
2
3

Enzim
Alanin
aminotransferase
Amilase
Glutamil
transpeptidase

Kreatin kinase

Fosfatase

Indicator
kerusakan
Kerusakan sel
hati
Pancreatitis
akut
Penyakit hati
Penyakit otot
dan infrak
miokardium
Berbagai
penyakit tulang

ANALISIS KASUS
Ibu tanti, 47tahun memeriksakan kondisi edema tungkai bilateral yang
dialaminya. Kondisinya semakain memburuk. 6bulan sebelumnya pernah
mengalami glomerulonefritis. Wajah ibu Tanti terlihat pucat dan bengkak dan
dia menyatakan sering mengalami infeksi minor

Apakah dugaan penyakit yang dialami ibu Tanti? Jelaskan alasannya!

Analisis biokimia apa yang sebaiknya disarankan? Jelaskan alasannya


Jawab :

Salah satu cirinya adalah bengkak pada kaki dan tungkai, kaki dan tungkai
akan membesar karena adanya penumpukan cairan berlebih yang akan
menumpuk di kaki, selain itu pada sakit ginjal, kadar protein dalam darah
akan berkurang sehingga dapat menyebabkan kaki menjadi bengkak. Ciri
lainnya adalah wajah terlihat pucat , bengkak dan sering mengalami infeksi
minor
Tes yang dilakukan untuk menganalisis adalah pengukuran kadar albumin
serum (biasanya <30g/dL) , protein urin (biasanya.4g/24jam) , kreatinin , ureum
serum dan BUN.

Anda mungkin juga menyukai