KICK - 22 Sept 2016
KICK - 22 Sept 2016
LATAR BELAKANG
Well-kick adalah peristiwa masuknya fluida formasi ke
dalam sumur karena tekanan hidrostatik lumpur lebih
kecil dari tekanan formasi, sehingga tidak mampu
mengimbangi tekanan formasi. Apabila well-kick ini tidak
segera ditanggulangi maka fluida formasi yang berada
didalam sumur tersebut akan keluar dari dalam sumur
yang disebut sebagai blow out.
Perencanaan dan kontrol lumpur yang baik dapat
memperlancar operasi pemboran secara keseluruhan,
terutama untuk mencegah terjadinya well kick.
DATA LAPANGAN
DATA SUMUR :
Tipe Sumur
: Pemboran Sumur Eksplorasi - Wildcat
Jenis Sumur
: Vertikal
Lokasi Sumur : Onshore
Koordinat
:
UTM (WGS 84)
: X : 304150.4 mE
Y : 9784076 mS
Lat : 1o579.35
Long : 103o1421.15
Elevasi :
Ground Level : 177 ft dari subsea
Rotary Table level : 25 ft dari GL/202 ft dari sea level
Rencana Kedalaman Akhir:
TVD RKB : 9.200 ft RKB
MD RKB : 9.200 ft RKB
Lumpur yang digunakan adalah KCL Polymer.
DATA LAPANGAN
DATA SUMUR SAAT WELL KICK
METODOLOGI
Timbulnya well kick disebabkan tekanan
hidrostatis lumpur tidak mampu mengimbangi
tekanan formasi, sehingga fluida formasi masuk
kedalam lubang bor.
Metode yang digunakan dalam menanggulangi
problem kick pada Sumur X adalah dengan Wait and
Weight Method. Dalam hal ini tekanan dasar sumur
dalam keadaan konstan. Setelah sumur di tutup, ada
waktu menunggu untuk membuat lumpur berat.
Setelah lumpur berat jadi, lalu di sirkulasikan lumpur
berat ke dalam lubang untuk mengeluarkan fluida
kick. Dalam hal ini hanya terjadi satu sirkulasi.
PERHITUNGAN
Perhitungan Kill Mud Weight.
2 Desember 2015
SIDPP (Shut In Drillpipe Pressure) = 120 psi, Depth : 2699 ft.
OMW (Original Mud Weihgt) : 10.4 ppg.
KMW (Kill Mud Weight) = ( SIDPP/0.052/Depth TVD) + OMW
Jadi KMW ={ (120/0.052/2699) + 10.4 } ppg = 11.2 ppg
7 Desember 2015
Karena kick belum dapat diatasi maka terus menaikkan mud
weight.Dikarenakan Drill Pipe Pressure gauge rusak sehingga tidak
terecord, maka dicoba dengan mengacu ke SICP.
SICP :77 psi, Depth : 2699 ft. OMW : 13.7 ppg. KMW = 14.5 ppg
10 Desember 2015
SICP : 90 psi, Depth : 2699 ft. OMW : 14.5 ppg. KMW = 15 ppg
PEMBAHASAN
Karakteristik Problem dan Gejala Yang Terjadi
Well kick terjadi di kedalaman 2699 ft MD dan 1277 ft MD adalah
dikarenakan kemungkinan menembus lapisan shale yang impermeabel yang
porositasnya tinggi dan mempunyai tekanan tinggi. Sehingga terjadi fluida
formasi masuk ke dalam lubang bor yang dapat menyebabkan tekanan
hidrostatik lumpur menjadi lebih kecil dari tekanan formasi.
Penanganan yang dilakukan dalam menanggulangi problem kick
adalah dengan Wait and Weight Method. Mud weight dinaikkan secara
bertahap dari 10.4 ppg sampai 15 ppg sehingga kick dapat diatasi dan
pemboran dapat dilanjutkan kembali.
Penanggulangan well kick sudah sesuai dengan karakteristik problem
dan gejala yang terjadi.
KESIMPULAN
Setelah melakukan analisa dan pembahasan
terhadap problem well kick pada Sumur X Lapangan
Y, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Well Kick yang terjadi pada lubang trayek 8-1/2" di
kedalaman 2699 ft MD dan di lubang trayek 17-1/2"
di kedalaman 1277 ft MD disebabkan menembus
formasi dengan tekanan tinggi.
2. Usaha yang dilakukan untuk menanggulangi well
kick adalah menaikkan berat lumpur dari 10.4 ppg
menjadi 15 ppg sehingga well kick dapat diatasi dan
pemboran dapat dilanjutkan kembali.
KESIMPULAN
3. Dengan terjadinya well kick tersebut, waktu
pemboran
menjadi
lebih
lama
sehingga
mengakibatkan bertambahnya biaya pemboran.
4.Metode yang digunakan untuk menanggulangi well
kick Sumur X Lapangan Y adalah Wait and Weight
Method, yaitu dengan mensirkulasikan fluida kick
keluar dari lubang dengan menambah berat lumpur
yang sesuai. Sehingga tekanan hidrostatik lumpur
dapat menahan tekanan formasi. Well kick dapat
diatasi. Ini sudah sesuai dengan karakteristik
problem yang terjadi.