Anggota
Haryati Romadhoni
Febri Erlina Susanti
(041311333027)
Diah Ayu Agustin
Puspita Adinda P.
Intan Maharani Putri
Calista Mahardhika
(04103241)
(041311333083)
(041311333129)
(041311333132)
(041311333225)
COMPANY PROFILE
2011
1945
Mulai beroperasi dengan nama
Garuda Indonesia
1928
Dibentuk oleh pemerintahan Belanda
dengan nama KNILM (
Royal Dutch Indies Airways)
Visi
Menjadi perusahaan penerbangan yang andal dengan
menawarkan layanan yang berkualitas kepada masyarakat
dunia menggunakan keramahan Indonesia.
Misi
Sebagai perusahaan penerbangan pembawa
bendera bangsa (flag carrier) Indonesia yang
mempromosikan Indonesia kepada dunia guna
menunjang pembangunan ekonomi nasional
dengan memberikan pelayanan yang professional
SWOT Analysis
A.
B.
Kekuatan (Strength)
Maskapai penerbangan terbesar di Indonesia Garuda saat ini mengoperasikan 89 pesawat yang terdiri dari
3 pesawat jenis Boeing 747-400, 6 pesawat jenis Airbuss 330-300, 5 pesawat jenis airbus 330-200 dan 33
pesawat jenis B737 classic (seri 300,400,500) dan 42 pesawat B737-800 NG
Garuda mempunyai 36 rute penerbangan domestic &26 rute internasional hingga tahun 2010
Konsep layanan yang selalu menempatkan pelanggan sebagai focus utama yang didasarkan keramahan
dan keunikan Indonesia yang disebut Garuda Indonesia Experience yang didasarkan pada 5 senses yaitu
soght, sound, smell, taste and touch, menyebabkan Garuda Indonesia memiliki cirri khas tersendiri
dibandingkan maskapai penerbangan lainnya.
Adanya layanan Immigration on Board yang merupakan Inovasi Garuda dan merupakan satu-satunya di
dunia, yaitu layanan pemberian visa diatas pesawat.
Memiliki tim yang terdiri dari individu-individu yang handal, professional, kompeten, berdaya saing tinggi dan
helpful serta dilandasi atas nilai-nilai FLY-HI (eFficient&effective, Loyality, customer centricity,
Honesty&openness, and Integrity) disetiap insan Garuda Indonesia.
Pangsa pasar Garuda Indonesia di pasar internasional mencapai 23.2% kendati terjadinya krisis global
sehingga Garuda Indonesia tetap menjadi pimpinan pasar untuk area Jepang-Korea-China, Timur Tengah
dan South West Pacific (Australia)
Memiliki teknologi informasi yang mutakhir dalam menjalankan bisnis sehingga mencapai penerbangan
dengan TI tercanggih di Indonesia
Garuda Indonesia telah memiliki brand yang kuat dan telah diakui di pasar domestic
Kelemahan (Weakness)
Adanya faktor teknis dan flight operations seperti keterbatasan jumlah cockpit dan
cabin crew sehingga menyebabkan keterlambatan penerbangan
Tingginya tingkat hutang lancar yang diakibatkan adanya peningkatan dalam jumlah
kewajiban pada akun-akun lancar seperti hutang usaha dan biaya yang masih harus
dibayar
Perseroan memiliki atau tetap memiliki deficit pada modal kerja pada masa yang akan
datang
Biaya operasional yang tinggi menyebabkan harga tiket pesawat lebih tinggi
dibandingkan dengan maskapai penerbangan lainnya.
Peluang (Opportunities)
Ancaman (Threats)
Adanya faktor fasilitas bandara merupakan faktor yang tidak dapat dikontrol yang
menghambat ketepatan waktu penerbangan (On Time Performance / OTP) seperti
landasan pacu/runaway yang terbatas
Sumber utama pasokan bahan bakar pesawat Garuda Indonesia berasal dari
Pertamina, sehingga bahan bakar pesawat, persediaan bahan bakar sangat tergantung
dengan pertamina
Adanya bencana alam seperti letusan gunung merapi, wabah penyakit dsb yang dapat
mengakibatkan penuruna permintaan
Adanya peningkatan kapasitas, penurunan harga tiket dan semakin banyaknya rute
penerbangan baru yang dibuka oleh maskapai penerbangan lainnya
Lion Air
Company Profile
Lion Air adalah salah satu maskapai penerbangan terkemuka yang berasal dari
Indonesia di bawah naungan PT Lion Mentari Airlines.
Maskapai ini pertama kali didirikan sejak Oktober 1999 dan mulai mengudara sejak
tanggal 30 Juni 2000.
Maskapai ini melayani penerbangan domestik maupun internasional. Dengan jaringan
rute di Indonesia, Singapura,Malaysia,Vietnam dan Arab Saudi serta rute carter
menuju China dan Hongkong
Tabel Kekuatan dan Tingkat Kekuatan dari Lion Air dalam Lingkungan Bisnis
Tingkat kekuatan
Kekuatan
Persaingan antar perusahaan saingan
High
Medium
Low
Analisis SWOT
Strenght (Kekuatan)
Weakness (Kelemahan)
Opportunity (Peluang)
Threats (Ancaman)
Profil Perusahaan
Industri penerbangan di Tanah Air
semakin semarak dengan kehadiran maskapai
penerbangan PT Indonesia AirAsia yang
mengeluarkan konsep penerbangan berbiaya
rendah (low cost carrier).
Indonesia AirAsia membawa konsep
penerbangan
berbiaya
rendah
yang
sebelumnya
telah
dikembangkan
oleh
maskapai penerbangan South West, Amerika
atau Ryan Air, Eropa.
Melihat kesuksesan mereka, induk
perusahaan AirAsia yang berada di Malaysia
pun tertarik untuk mengembangkan konsep
itu di Indonesia. AirAsia masuk pada 2004
dengan menggandeng maskapai penerbangan
Awair (Air Wagon International) yang sedang
bermasalah dan berhenti beroperasi. Pada 1
Desember 2005, Awair berganti nama menjadi
PT Indonesia AirAsia.
Misi
Menjadi perusahaan terbaik untuk bekerja, dimanapun
karyawan dianggap sebagai anggota keluarga besar.
Menciptakan brand ASEAN yang diakui secara global
Mencapai tarif terhemat sehingga semua orang bisa kerja
terbang dengan air asia
Mempertahankan produk berkualitas tinggii, menggunakan
teknologi untuk mengurangi pembiayaan dan meningkatkan
kualitas layanan.
Faktor
Politik
(Regulasi)
Faktor
Ekonomi
Faktor
Sosial
dan
Budaya
Faktor
Teknologi
Kompetensi Inti
Penerbangan Sesuai Dengan Standar
AirAsia terus memantau jalannya perawatan dan pemeliharaan
pesawat mereka. Contohnya AirAsia berkomitmen
mementingkan keselamatan penumpang yaitu dengan selalu
melakukan pemeliharaan dan pengawasan yang baik. Satu
bulan sebelum keberangkatan, pihak AirAsia akan mengecek
kelayakan pesawatnya
Startegi Manajemen
Air Asia memfokuskan diri pada segmen dengan biaya
terjangkau atau low cost carrier (LCC). Strategi yang tepat
sebegai costleadership harus diiringi dengan pengandalian
internal yang kuat. Untuk mencapai biaya rendah dibutuhkan
efisiensi tinggi di setiap bagian dari bisnis dan
mempertahankan kesederhanaan.
Kompetensi Inti
Terciptanya Goal Congruen
Ditunjukan dengan prestasi meraih awak masakapai terbaik 2014, Air
Asia mampu mencipatakan keselarasan tujuan antara CEO, manajer,
dan pemangku kepentingan lain.
SWOT ANALYSIS
S
Strengths
W Weaknesses
Opportunities
Threats
SWOT ANALYSIS
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa AirAsia akan tetap mampu
mempertahankan kesuksesannya, mengingat strength yang dimiliki oleh
penerbangan tesebut. Selain itu, terkait dengan kelemahan yang dimiliki oleh
AirAsia selama ini, tidak mengurangi minat para pelanggan untuk menaiki
AirAsia. Mengenai ancaman dari luar, seperti munculnya pesaing baru, AirAsia
yakin dikarenakan AirAsia telah datang lebih awal dibandingkan dengan
maskapai lainnya ini tentunya berdampak baik bagi AirAsia, sebab dengan ini
AirAsia akan lebih mendapatkan tempat dihati para pelanggan. Dan harga
bahan bakar yang melambung tinggi pun mampu diatasi oleh AirAsia, yaitu
dengan melakukan handling. Hal ini lah yang membuat AirAsia mampu
menjaga biaya penerbangan yang rendah.
(low
Fasilitas Dasar
Bandara-bandara sekunder.
Tidak disediakannya Lounge Bisnis.
Penjualan Internet.
Kantor Penjualan AirAsia hanya memiliki sedikit kantor penjualan.
Menghindari mengandalkan penjualan melalui Agen-agen perjalanan.
Call centre Penjualan tiket hanya dapat dilakukan melalui telepon
STRATEGI INTERNASIONAL
RED OCEAN
pihak air asia menyatakan akan bersaing dengan lion dan low cost
maskapai lainnya yang ada di indonesia, dengan cara:
1. berniat mengelola bandara
2. tambah armada pesawat baru
3. perbanyak rute penerbangan
4. perbanyak kualitas pelayanan pada pelanggan dan meminimalkan
delay
GARUDA
LION AIR
AIR ASIA
LOW COST
LOW COST
STRATEGI
INTERNASIONAL
BERALIANSI
DENGAN
FOOTBALL CLUB
STRATEGI GLOBAL
STRATEGI GLOBAL
KEADAAN PASAR
PERSAINGAN
BLUE OCEAN
DIFERENSIASI
DIVERSIVIKASI
KONSENTRIK
(CITILINK)