Anda di halaman 1dari 37

KATARAK

IDENTITAS PASIEN
Nama
Jenis Kelamin

: Tn. AA
: Laki-laki

Umur

: 59 tahun

Agama

: Islam

Pekerjaan

: Pegawai Swasta

Bangsa

: Indonesia

Nomor Rekam Medis : 037364


Alamat

: Jl. Sultan Abdullah Makassar

ANAMNESIS
Keluhan utama : Penglihatan kabur pada kedua mata.
Anamnesis terpimpin

Dialami sejak 5 bulan yang lalu, secara perlahan-lahan,


Penglihatan kabur pada saat melihat jauh dan dekat. Penglihatan
kabur lebih berat pada mata kiri dibandingkan mata kanan.
Penglihatan seperti tertutup awan. Mata merah (-), air mata
berlebih (-), kotoran mata berlebih (-), silau saat melihat cahaya
(+), nyeri (-), rasa berpasir (-).

Riwayat Penyakit Terdahulu


Riwayat menggunakan kacamata sebelumnya (-).
Riwayat trauma (-)
Riwayat Diabetes Mellitus (+)
Riwayat Hipertensi(-)
Riwayat Pengobatan
Riwayat pemakaian obat diabetes ada sejak 5 tahun yang
lalu, rutin minum obat.

STATUS GENERALIS
Keadaan Umum
Tanda vital

: Sakit sedang, Gizi cukup, Composmentis

TekananDarah : 130/80 mmHg


Nadi
: 88 x/menit
Pernafasan
Suhu

: 20 x/menit
:36,5 C

FOTO KLINIS

Oculus Dextra

Oculus Sinistra

PEMERIKSAAN
OFTALMOLOGI
INSPEKSI

OD

OS

Palpebra

Edema ( - )

Edema ( - )

Apparatus Lakrimalis

Lakrimasi ( - )

Lakrimasi ( - )

Silia

Sekret ( - )

Sekret ( - )

Konjungtiva

Hiperemis ( - )

Hiperemis ( - )

Bola Mata

Normal

Normal

Kornea

Jernih

Jernih

Bilik Mata Depan

Normal

Normal

Iris

Cokelat , Kripte ( + )

Cokelat , Kripte ( + )

Pupil

Bulat, Sentral

Bulat, Sentral

Lensa

Keruh

Keruh

Mekanisme Muskular

PALPASI

OD

OS

Tensi Okuler

Tn

Tn

Nyeri Tekan

Tidak Ada

Tidak Ada

Massa Tumor

Tidak Ada

Tidak Ada

Glandula
Preaurikuler

Pembesaran ( - ) Pembesaran ( - )

Tonometri :
OD : 11,2 mmHg

Campus visual :
Tidak dilakukan
pemeriksaan

OS : 12,2 mmHg
Color sense :
Pemeriksaan visus :
OD : 20/25F (tidak dapat
dikoreksi )

Tidak dilakukan
pemeriksaan
Light Sense :

OS : 1/60 (tidak dapat


dikoreksi )

OD

OS

SLIT LAMP

SLOD : Konjungtiva hiperemis (-), kornea jernih, BMD kesan


normal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat, sentral, RC (+),
lensa keruh di bagian kortikal
SLOS : Konjungtiva hiperemis (-), kornea jernih, BMD kesan
normal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat, sentral, RC (+),
lensa keruh di bagian nukleus dan kortikal

FUNDUSKOPI
FOD : Refleks fundus (+), papil N.II batas tegas, CDR 0,3, A/V =
2/3, Makula : reflex fovea (+), retina perifer dalam batas
normal
FOS : Refleks fundus (-) terhalang kekeruhan lensa

USG B-SCAN OS

Lensa : keruh
Vitreus : dalam batas
normal
Retina, koroid, sklera :
kesan intak
N.Papil : intak

RESUME
Seorang laki-laki 59 tahun datang ke Poliklinik Mata BKMM
dengan keluhan penurunan visus pada oculi dextra dan
sinistra yang dialami sejak kurang lebih 5 bulan yang lalu
secara perlahan-lahan. Penglihatan kabur pada saat melihat
jauh dan dekat. Penglihatan kabur lebih berat pada mata kiri
seperti tertutup awan. Pasien mengeluh penglihatan seperti
tertutup awan, fotofobia(+).

Pemeriksaan fisik didapatkan pasien sakit sedang, gizi cukup,


composmentis dengan tanda vital dalam batas normal.
Pemeriksaan oftalmologi, pemeriksaan inspeksi OD lensa kesan
agak keruh dan OS didapatkan kekeruhan pada lensa, pada palpasi
ODS dalam batas normal.
Pada penyinaran oblik, OD tampak lensa agak keruh dan OS
tampak lensa keruh. Pada pemeriksaan visus, VOD : 20/25 F (tidak
dapat dikoreksi), VOS : 1/60 (tidak dapat dikoreksi).
Pemeriksaan USG Bscan OS didapatkan lensa keruh, vitreus dalam
batas normal, retina, koroid dan sklera kesan intak, N.papil intak.

DIAGNOSA KERJA
ODS KATARAK SENIL IMATUR

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Darah Rutin

PENATALAKSANAAN
OS. Ekstraksi katarak+ IOL

PROGNOSIS

Quo
Quo
Quo
Quo

ad
ad
ad
ad

Vitam : Bonam
Visam : Dubia et bonam
Sanationam: Dubia et bonam
Comesticam: Bonam

KATARAK
SENIL IMATUR

DEFINISI
Bahasa Yunani (Katarrhakies), Inggris (Cataract),
dan Latin (Cataracta) yang berarti air terjun.

suatu keadaan dimana terjadi penurunan


kejernihan pada lensa yang menyebabkan
kelemahan atau penurunan daya penglihatan

EPIDEMIOLOGI

Menurut World Health Organization (WHO),


proporsi katarak senil yang mendominasi karena
dianggap sebagai penyakit mata terkait usia
Sekitar 47,8% kasus kebutaan di dunia
disebabkan oleh Katarak

Anatomi Lensa

Media referakta, struktur bikonveks, avaskuler, tak berwarna dan hampir transparan sempurna yang
memiliki fungsi untuk mempertahankan kejernihan, refraksi cahaya, dan memberikan akomodasi.

Struktur Lensa terdiri dari : Kapsul, Epitel Lensa, Substansia Lensa (Korteks dan Nukleus).

ETIOLOGI
Usia

Merokok

Trauma

Diabetes
Melitus

Alkohol

Radiasi UV

Obat obatan

KLASIFIKASI
Katarak Kongenital, katarak yang mulai terjadi
sebelum atau setelah lahir dan bayi berusia < 1
tahun.
Katarak Juvenil, katarak yang terlihat pada usia
muda, yang mulai terbentuk setelah usia 1
tahun.
Katarak Senil, semua kekeruhan lensa yang
terdapat pada usia lanjut, yaitu usia di atas 50
tahun.

PATOFISIOLOGI
Usia lanjut
(senility)

Penurunan fungsi
transport ion

Penurunan reaksi
oksidatif

Hidrasi
lensa

Penurunan sintesis
serat lensa

KEKERUHAN
LENSA

Denaturasi protein
lensa

STADIUM KATARAK

Insipien

Imature

Mature

Hipermatur

Kekeruhan lensa

Ringan

Sebagian

Komplit

Masif

Cairan lensa

Normal

Bertambah

Normal

Berkurang

Iris

Normal

Terdorong

Normal

Tremulans

BMD

Normal

Dangkal

Normal

Dalam

Sudut bilik mata

Normal

Sempit

Normal

Terbuka

Shadow test

Negatif

Positif

Negatif

Pseudopos

Visus

<

<<

<<<

Penyulit

Glaukoma

Uveitis +
Glaukoma

TIPE UMUM AGE


RELATED CATARACT

Katarak Kortikal
Katarak Nuklear

Katarak Subcapsular
Posterior

KLASIFIKASI BERDASARKAN
SISTEM LOCS III

Lens Opacities Classification System (LOCS) III dimana lensa dinilai dari warna nuklear (NC) dan opasitas nuklear (NO),
katarak kortikal (C), dan katarak subkapsular posterior (P)

GEJALA KLINIS

Objektif :
Iluminasi oblik : lensa keruh
Iris Shadow
Slit Lamp : morfologi kekeruhan
Subjektif :
Visus menurun
Silau
Penglihatan berkabut atau berasap

TERAPI
ICCE (Intra Capsular
Cataract Extraction)

Seluruh lensa diekstraksi, termasuk kapsula posterior

ECCE (Extra Capsular


Cataract Extraction)

Pada ekstraksi ekstrakapsular, nukleus dan korteks


dikeluarkan dengan cara membuka kapsula anterior
meninggalkan kapsula posterior yang utuh

SICS (Suture Less Incision


Cataract Surgery)

Modifikasi dari ECCE, salah satu teknik pilihan yang dipakai dalam
operasi katarak dengan penanaman lensa intraokuler

Phacoemulsification

Getaran ultrasonik untuk menghancurkan nukleus sehingga material nukleus dan korteks
dapat diaspirasi melalui insisi 2 mm

KOMPLIKASI
Glaukoma Sekunder
Inflammatory condition
Subluksasi atau dislokasi lensa

PROGNOSIS

Dengan teknik bedah yang mutakhir, komplikasi atau


penyulit menjadi sangat jarang.

Hasil pembedahan yang baik dapat mencapai 95%.

Keberhasilan tanpa komplikasi pada pembedahan


dengan ECCE atau fakoemulsifikasi menjanjikan prognosis
dalam penglihatan dapat meningkat hingga 2 garis pada
pemeriksaan dengan menggunakan Snellen Chart

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai