Presentasi Lapkas KET
Presentasi Lapkas KET
Pendahuluan
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
Nama
Ny. Y. L
Umur
28 tahun
Pekerjaan
Bangsa
Indonesia
Nama Suami :
Tn. R. K.
Pekerjaan Suami :
Umur Suami :
Swasta
24 tahun
Agama
Tempat lahir :
Tempat tinggal
Kristen Protestan
Motoling
:
Motoling 1, jaga IV
Pendidikan Pasien :
SMA
Pendidikan Suami :
SMA
MRS tanggal/jam :
14/03-2016/21.45
WITA
KELUHAN UTAMA
RIWAYAT HAID
Menarche umur 14 tahun
Siklus teratur
Lamanya haid 4 sampai 5 hari
Tanggal hari pertama haid terakhir 23 Januari 2016
RIWAYAT KELUARGA
Perkawinan 2 kali
Kawin pada usia 20 tahun
Status perkawinan sah
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS PRESENT
Tekanan darah
Nadi
Pernapasan
: 20 x/menit
Suhu badan
: 36,5 oC
Mata
Abdomen
: 110/80 mmHg
: 80 x/menit
STATUS GINEKOLOGI
Pemeriksaan Luar
Inspeksi
Datar
Palpasi
Perkusi
Auskultasi :
STATUS GINEKOLOGI
Genitalia Eksterna
Inspeksi
Inspekulo
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM
Laboratorium (14/03-2016)
Hematologi
Hb : 9,3 g/dL
Leukosit
Trombosit
Hematokrit : 29,1 %
MCH
MCV
: 7.600/mm3
: 301 x 10^3/mm3
: 29,9 pg
: 93,5 fL
LABORATORIUM
Urinalisis
Warna : Kuning
Kekeruhan : Jernih
pH : 7
Nitrit
Protein : neg
Glukosa: norm
Keton
Urobilinogen
Bilirubin
Darah/eritrosit : ++
: neg
: neg
:+
: neg
Pemeriksaan Penunjang
Test HCG
Positif
Pemeriksaan USG
Kesan : Kehamilan ektopik
terganggu
DIAGNOSIS
SIKAP
IVFD
Laparotomi cito
Konseling, informed consent
Lab, USG, EKG, Cross match
Observasi TNRS
Lapor konsulen (setujui laparotomi)
Sedia darah, persiapan operasi
LAPORAN OPERASI
Jam 03.10
: Operasi dimulai
KU Pre Op
Kesadaran
: Compos mentis
: 100/80 mmHg
: 22 x/mnt
Diagnosa Pre Op
Jenis Operasi
N
S
: 120 x/mnt
: 36,50C
: P1A0, 28 tahun dengan KET
LAPORAN OPERASI
KU Post Op :
T : 110/70 mmHg
R : 20 x/mnt
Perdarahan
Diuresis
N : 96 x/mnt
S : 36,30C
: 1200 cc
: 150 cc
LAPORAN OPERASI
Sikap
FOLLOW UP
A :
P1A1, 28 tahun, post Salpingektomi sinistra a.i ruptura tuba pars
ampularis
sinistra
Hb
: 9,5 g/dL
Leukosit
: 8900/mm3
Eritrosit
: 3,10 10^6/uL
Trombosit
: 225.000/mm3
Hematokrit : 29,0%
MCH
: 30,6 pg
MCHC
: 32,8 g/dL
MCV
: 93,7fL
S :
Nyeri Luka Operasi,
Kembung
(+), BAB (-)
O :
CM
KU: Cukup
Kesadaran :
T : 100/70 mmHg, N :
84x/mnt,
R : 20x/mnt, S : 36,4
Mobilisasi
:
Cefadroxil 500mg 3x1 caps
Metronidazole 500mg 3x1 tab
Mobilisasi
Rawat luka
P:
Mobilisasi
Rawat luka
: (-)
: KU : Cukup
Kes: CM
P
Mobilisasi
Rawat luka
Definisi
Faktor
Risiko
DISKUSI
Diagnosis
Tatalaksana
Prognosis
DIAGNOSIS
Diagnosis kehamilan ektopik terganggu akut biasanya tidak
banyak mengalami kesukaran
Pada
umumnya
dengan
anamnesis
yang
teliti
dan
ANAMNESIS
Pada anamnesis dapat ditemukan
adanya gambaran klasik kehamilan
ektopik yaitu riwayat amenorea,
nyeri abdomen bagian bawah, dan
perdarahan dari uterus.
Pada kasus ini penderita datang dengan keluhan utama yakni nyeri
perut bagian bawah yang menjalar sampai ke bahu, adanya
keterlambatan haid yakni dengan HPHT tanggal 23 Januari 2016, dan
perdarahan dari jalan lahir. Penderita memiliki 3 gejala yang masuk
dalam gejala klasik kehamilan ektopik terganggu.
Faktor resiko
Usia
Paritas
Ras/ Suku
Pekerjaan
Riwayat kontrasepsi
Merokok
PEMERIKSAAN FISIK
Pada pemeriksaan
ginekologis, dapat ditemukan
tanda-tanda kehamilan muda.
Pergerakan serviks
menyebabkan rasa nyeri.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM
TES KEHAMILAN
ULTRASONOGRAFI
Pada kasus ini dilakukan pemeriksaan
ultrasonografi yang menunjukkan gambaran
adanya kehamilan ektopik terganggu
PENATALAKSANAAN
Penanganan pada kehamilan ektopik dapat dilakukan dengan
pembedahan atau medikamentosa.
Tindakan pembedahan yang dapat dilakukan pada
kehamilan ektopik antara lain salfingektomi dan salfingotomi
Sedangkan untuk penanganan secara medikamentosa yaitu
pemberian metotreksat. baik secara sistemik maupun
dengan injeksi ke kehamilan ektopik melalui laparoskopik
atau dengan bantuan ultrasonografi
PENATALAKSANAAN
Dalam kasus ini penanganan utama yang dilakukan adalah mengatasi
kegawatan (emergency treatment), yakni dengan meberikan terapi
cairan
Setelah diagnosis kehamilan ektopik terganggu ditegakkan dilakukan
surgical treatment yang dimaksudkan untuk menutup perlukaan yang
terjadi, yakni dengan melakukan laparotomi cito
PENATALAKSANAAN
Setelah
melakukan
pembedahan,
penanganan
ke
dalam
berspektrum luas
anemia,
pemberian
antibiotika
PROGNOSIS
Dengan melihat manajemen penanganan dari penderita ini
mulai dari diagnosis, tindakan, sampai pada follow up,
semua dilaksanakan dengan tepat
Maka pada penderita ini dapat dikatakan mempunyai
prognosis yang baik
KESIMPULAN
Kehamilan ektopik terganggu didiagnosis berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
Pada anamnesis didapatkan 3 gejala dari trias gejala KET yakni
amenore, perdarahan dari jalan lahir dan nyeri perut
Pada pemeriksaan fisik yang spesifik adalah keadaan umum yang
tampak sakit, tanda akut abdomen, nyeri goyang pada porsio, dan
penonjolan
kavum
Doglas,
yang
mana
pada
pemeriksaan
KESIMPULAN
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada penderita ini adalah
laboratorium (Hb 9,3 gr/dL), tes kehamilan (HCG +), USG tampak
gambaran kehamilan ektopik terganggu.
Diagnosis pasti KET didapatkan setelah dilakukan laparotomi.
Penanganan utama yang dilakukan adalah penangan pembedahan
dengan jenis salfingektomi sinistra.
Prognosis pada penderita adalah baik, dikarenakan prosedur penanganan
atau menejemen penangan dari penderita ini dilakukan secara tepat.
SARAN
o Mengingat kehamilan ektopik dapat terjadi berulang, untuk itu
disarankan kepada penderita agar dapat menjaga pola hidup
yang bersih dan sehat, dan menghindari adanya hubungan multi
partner pada suami dan istri dalam mencegah terjadinya
penyakit infeksi menular seksual.
o Dan
juga
kepada
penderita
agar
sedapat
mungkin
49
TERIMA KASIH