Anda di halaman 1dari 12

SEJARAH SEKOLAH

MINGGU
Disusun Oleh:
Ferdinand Willy Sualang
Romario M. Pesik

Apa itu Sekolah Minggu?

Sekolah Minggu adalah Pendidikan dan


Pembinaan Iman Kristen untuk anakanak yang dilaksanakan setiap hari
Minggu.

Siapakah Pelopor Berdirinya


Sekolah Minggu?
Robert Raikes
Lahir : 14 September 1736, di Inggris
Dibaptis : 24 September 1736
Menikah : 23 Desember 1767
Meninggal : 5 April 1811
Ayah : Robert Raikes
Ibu : Mary Drew
Kakek : Robert Raikes
Isteri : Anne Trigge

Proses Berdirinya Sekolah


Minggu
Latar Belakangnya

Revolusi industri

Kaum buruh yang miskin

Anak-anak miskin yang tidak bersekolah karena bekerja sebagai buruh.


Berdirinya Sekolah Minggu

Pada tahun 1780 Raikes pergi kerumah seorang tukang kebun dan dia melihat
kebanyakan pekerjanya adalah anak-anak. Seorang Ibu mengeluhkan
kenakalan anak-anak pada hari Minggu, lalu ia memohon dengan sangat agar
Raikes berbuat sesuatu. Setelah pulang ke rumah, Raikes mengambil
keputusan untuk melakukan percobaan dengan sekolah sederhana bagi anak
miskin.

Untuk mendidik anak-anak, Raikes meminta bantuan seorang ibu dan Raikes
sendiri yang membayar gajinya. Namun dengan kenakalan anak-anak, ibu ini
tidak mampu dan berhenti mendidik anak-anak miskin itu.

Guru ke-2 bernama ibu Critchley, ia lebih pintar dan jabatan guru itu di jabat
secara turun temurun sampai tahun 1863.

Karena hasilnya sudah meningkat, Raikes pun membuka sekolah minggu di


tempat lain termasuk di jemaatnya sendiri, yakni Saint Mary de Crypt.

Tinjauan Sementara
Terhadap Prestasi Raikes

Dari hasil yang telah dicapai Raikes, ada


beberapa pihak yang tidak senang dengan apa
yang telah dia lakukan. Misalnya Perdana
Menteri Pitt, pemilik pabrik, bahkan dari pihak
gereja.
Dari apa yang telah Raikes lakukan ini, dia juga
mendapat kecaman dari pendeta-pendeta.
Dalam sejarah PAK, Raikes dihargai sebagai
seorang awam dengan hati nurani yang
dibentuk oleh hubungannya dengan iman
Kristen.

Gambaran Tentang Beberapa


Sekolah Minggu Pertama

Tahun 1784, Raikes mencetak peraturan-peraturan bagi Sekolah Minggu yang


disusun oleh Pdt. W. Ellis, yang akan dipakai oleh Sekolah Minggu di Sttroud.
Di Boughton, daerah Kent, pembukaan Sekolah Minggu diumumkan dengan tujuan:
Untuk membuka peluang pendidikan bagi anak-anak yang berasal dari
keluarga miskin di daerah ini, tanpa mengganggu pekerjaan mereka pada hari kerja
biasa, dan untuk membiasakan anak-anak sejak usia muda untuk selalu beribadah
setiap hari Minggu serta menghabiskan jam senggang pada hari Minggu melalui
kegiatan yang baik dan teratur. Anak itu akan diajari membaca, mengenal tanggung
jawab seorang Kristen, khususnya untuk belajar rajin dan berkelakuan baik sesuai
dengan keperluannya sebagai buruh dan pembantu di kemudian hari.
Tahun 1784, di kota Leeds terdapat 26 sekolah dengan 2000 pelajar yang diajar oleh
45 orang guru.
Tahun 1785 didirikan The Sunday School Society (Perhimpunan Sekolah Minggu).
Selama 10 tahun pertama, perhimpunan itu telah membagi-bagikan 91915 buah
buku untuk mengajarkan anak membaca, 24232 buah Kitab PL/PB, dan 5360
Alkitab. Sumbangan itu dipakai oleh 65000 anak-anak yang belajar pada 1012
Sekolah Minggu.
Selama 28 tahun berdirinya Sekolah Minggu, ada sekitar 400000 anak didik di
Inggris.
Kurikulum Sekolah Minggu pada waktu itu antara lain kedisiplinan, membaca,
menulis, menghitung, pengetahuan Alkitab, dan pelajaran katekimus.

Pertumbuhan Sekolah
Minggu

Sekolah Minggu di Amerika


Tahun 1790, Benyamin Rush, Matthew Carey dan William White mendirikan
Perserikatan Hari Pertama, untuk mendidik anak-anak dari keluarga miskin.
Tahun 1816, Ibu Joanne Bethune mendirikan Perserikatan Wanita bagi
Kemajuan Sekolah Sabat di New York.
Tahun 1824, para memimpin Sekolah Minggu mendirikan American Sunday
School Union (Perserikatan Sekolah Minggu di Amerika) di kota Philadelphia.
Dalam sidang raya tahun 1830, ditetapkan tujuan yang berlaku untuk dua
tahun mendatang, yaitu untuk mendirikan Sekolah Minggu pada setiap pelosok
daerah yang luasnya meliputi seluruh lembah Mississippi.
Kurikulumnya berupa pelajaran membaca, menulis, dan pelajaran Alkitab.
Hasil Pelayanan Union Sunday School antara lain banyak kelompok anak-anak
yang diajar membaca, menulis dan belajar Alkitab. Banyak Sekolah Minggu
yang bertumbuh menjadi sekolah negeri dan jemaat yang beribadah.
Ada dua orang pekerja Sunday School yang sangat menonjol dalam
mengembangkan Sekolah Minggu. Kedua orang itu adalah John McCullagh dan
Stephen Paxson.
Selama jangka waktu 20 tahun Stephen Paxson telah mendirikan lebih dari
1200 Sekolah Minggu. Kebanyakan sekolah itu kelak bertumbuh menjadi
jemaat.

Sekolah Minggu di Jerman


Pendirian Sekolah Minggu di Jerman diprakarsai
pada tahun 1860 oleh Wilhelm Broeckelmann
dan Albert Woodruff. Keduanya adalah wakil
dari Perserikatan Sekolah Minggu London.
Sekolah Minggu di Jerman hendak mengajar
anak-anak miskin untuk membaca, meniulis
dan berhitung disamping membimbing mereka
ke dalam iman Kristen.
Di Jerman, gagasan Sekolah Minggu diJermankan
menjadi
Kindergottesdients
(kebaktian
anak-anak).
Sesuai
dengan
namanya,
maka
titik
beratnya
adalah
kebangunan rohani dalam diri anak-anak
melalui kebaktian dan bimbingan dari Alkitab.

Sekolah Minggu di Belanda


Gagasan Sekolah Minggu dibawa oleh Dr. Abraham
Capadose ke Belanda dari Swiss, pada bulan Oktober
tahun 1836 di kota Grevenhage.
Pada tahun 1841 sebuah Sekolah Minggu didirikan di
kota Amsterdam dan pada tahun 1847 di kota
Rotterdam.
Pertumbuhan paling besar terjadi pada tahun 1857, oleh
karena keputusan pemerintah Belanda yang melarang
penggunaan Alkitab dalam Sekolah Negeri. Awal tahun
1858 sudah ada 50 buah Sekolah Minggu di Belanda.
Tanggal 23 Oktober 1865 diadakan mufakat tentang
jenis organisasi Sekolah Minggu di Belanda. Organisasi
itu di sebut Nederlandse Zondaggschool Vereniging
(Perkumpulan Sekolah Minggu Belanda). Akhirnya,
jumlah sekolah minggu di Belanda bertambah dan
menjadi bagian dari pelayanan gereja.

Sekolah Minggu di Indonesia


Perkembangan Sekolah Minggu di Eropa dan Amerika
pada Abad ke-19 berdampak juga di Indonesia,
terutama di wilayah pelayanan Zanding-zending.
Permulaan abad ke-20 Zending-zending mendirikan
sekolah untuk anak-anak dan kebaktian anak.
Tahun 1953, DGI meresmikan Seksi Sekolah Minggu.
Tahun 1963, DGI mengadakan konfrensi kurikulum di
Sukabumi mengenai Pendidikan Agama Kristen bagi
anak-anak, khususnya Sekolah Minggu.
Pada tanggal 19-24, diadakan Konsultasi Nasional
Pimpinan Sekolah Minggu Gereja-gereja Anggota PGI,
di Cipayung, Jawa Barat. Hasilnya ialah disepakatilah
pokok-pokok yang mencakup pelbagai tolak ukur
yang hendaknya dipakai untuk mempertimbangkan
mutu pengorganisasian pelayanan Sekolah Minggu
pada tingkat sinode, klasis resort dan jemaat.

MEBIG

MEBIG merupakan singkatan dari Memory,


Bible, Game, pertama kali ditemukan oleh
Pdt. Masatoshi Gonbei Uchokoshi dari
Jepang, sekitar 1985.
Selama program ini diterapkan dalam
gereja, gereja bertumbuh 10 kali lipat.
Melihat hal ini gereja-gereja di negara lain,
termasuk di Indonesia, mulai mengikuti
model belajar ini yang diterapkan dalam
pelayanan Sekolah Minggu.

MOHON MAAF ATAS SEGALA


KEKURANGANNYA

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai