Anda di halaman 1dari 35

DIAGNOSIS DAN

PENATALAKSAAN
KANKER PROSTAT
Novelia
112015118

Kelenjar Prostat
erletak tepat di bawah leher vesika urinaria
engelilingi uretra
ipotong melintang o/ duktus ejakulatorius

Prostat
ona perifer: seluruh jaringan
kelenjar prostat pada bagian apeks
dan bagian posterior dekat kapsul
-> sering dijumpai karsinoma,
prostatitis kronik dan PIA

ona sentral: daerah berbentuk


kerucut dengan bagian apeks
meliputi duktus ejakulatorius dan
uretra prostatik

ona transisi: terdiri dari 2 bagian


jaringan kelenjar pada bagian
lateral uretra dari bagian tengah
kelenjar -> sering terjadi BPH

Prostat
ensekresi cairan encer seperti susu -> kalsium, sitrat,
fosfat, enzim pembekuan, profibrinolisin
ifat: sedikit basa -> menetralkan sifat asam cairan
seminalis dan sekret vagina, meningkatkan motilitas
sperma

Kanker Prostat
umor ganas yang tumbuh dalam kelenjar prostat
apat menyebar ke bagian tubuh lain: tulang, kelenjar
getah bening
apat asimptomatik sampai bergejala: rasa sakit, sulit BAK,
disfungsi erektil
ebanyakan berupa adenokarsinoma
ering menyerang pada pria usia >50 tahun. 6 dari 10
kanker prostat ditemukan pada pria >65 tahun.

Epidemiologi
r
ata-rata per tahun penderita kanker prostat yang berobat di RS
Dharmais dan RSCM Jakarta mencapai 30 hingga 60 orang.
P
ria di Amerika Utara dan Eropa (Skandinavia) -> angka tertinggi
penderita kanker prostat.
A
merika Utara -> penyakit kanker prostat menjadi penyakit kanker
pembunuh tertinggi bagi para pria Afro Amerika.
j
arang terjadi di Asia Timur dan Selatan; sering terjadi di Eropa dan
Amerika Serikat.

Menurut American Cancer Society, kanker prostat paling jarang di


pria Asia dan paling sering terjadi di orang hitam, dan orang Eropa di
tengahnya.

Etiologi

Ras: Afro-Amerika yang berkulit


hitam > kulit putih, bangsa Asia
(China dan Jepang) lebih sedikit
menderita penyakit ini.

Lingkungan dan gaya hidup:


mereka yang pindah ke Amerika
-> kemungkinan menderita
penyakit > mereka yang tetap
tinggal di negara asalnya.

Riwayat keluarga: risiko menjadi


dua kali jika saudara laki-lakinya
menderita penyakit ini.
Kemungkinannya naik menjadi
lima kali jika ayah dan
saudaranya juga menderita.

Etiologi

Diet: lemak, susu yang berasal dari


binatang, daging merah (red meat),
dan hati -> risiko meningkat. vitamin
A, beta karoten, isoflavon atau
fitoestrogen yang banyak terdapat
pada kedelai, likofen (antioksidan
karotenoid yang banyak terdapat
pada tomat), selenium (terdapat
pada ikan laut, daging, biji-bijian),
dan vitamin E -> menurunkan risiko
Paparan kimia: kebiasaan merokok
dan paparan bahan kimia Cadmium
(Cd) yang banyak terdapat pada alat
listrik dan baterai
Infeksi: kebiasaan seksual memiliki
hubungan dengan kanker prostat
diakibatkan oleh berhubungan
seksual sebelum umur yang matang,
jumlah partner seksual, dan partner
seksual yang terinfeksi human
papiloma virus dan kanker serviks.

Patogenesis

Diagnosis
DR

E (Digital Rectal Examination): tonus sfingter ani, adanya massa di


lumen rektum, menilai keadaan prostat -> konsistensi keras, padat,
noduler, ireguler, permukaan tidak rata, asimetris.
Pro
state specific antigen (PSA): normal 0-4ng/mL, dapat meningkat bila
ada kelainan pada prostat. Untuk membedakan BPH dan ca -> rasio
free-PSA banding PSA total, terutama untuk PSA total 2.6-10ng/mL.
TR
US (Transrectal ultrasound): mengetahui pertumbuhan prostat yang
abnormal dan membantu biopsi
TA
US (Transabdominal ultrasound): dilakukan dalam keadaan VU penuh.
Dapat mendeteksi bagian prostat yang menonjol ke VU dan melihat
besarnya obstruksi, serta adanya batu di VU
Bio
psi: gambaran mikroskopik penting untuk menentukan skor Gleason.

Diagnosis Banding
enign Prostatic Hyperplasia

Diagnosis Banding
Prostatic Intraepithelial
Neoplasia
LGPIN: struktur sel terlihat
hampir normal
HGPIN: struktur sel tampak
lebih abnormal. Terdiri dari
kelenjar-kelenjar yang terpisah
lebih jauh, bercabang,
dikelilingi lapisan sel basal dan
membran basal yang utuh
Kanker invasif: kelenjar kecil,
tersusun rapat, tepi lumen
datar, tidak bercabang.

Penatalaksanaan
Surveilans/observasi
Pada stadium awal kanker prostat dengan pertumbuhan
lambat pada usia lanjut.
Juga dilakukan pada pasien yang berisiko terhadap terapi
bedah, radioterapi maupun terapi hormonal.
Terapi hormonal
Menggunakan pengobatan atau pembedahan untuk
menghambat asupan DHT (dihidrotestosteron) pada sel kanker
prostat -> hambat pertumbuhan ca -> hambat metastasis
Kanker yang berespon terhadap terapi hormonal -> resisten 12 tahun berikutnya.
Biasa diberikan pada ca prostat yang sudah mendapat terapi
pembedahan atau radioterapi -> cegah rekurens

Terapi
radiasi
a.External
beam radiation
-Menggun
akan radiasi energi tinggi dengan teknik IMRT (Intensity Modulated Radiation
Therapy). Disesuaikan dengan ukuran tumor, diberikan dosis tinggi pada
prostat dan vesikula seminalis. Diberikan 6-7 minggu, 5 hari dalam
seminggu. Pelaksanaannya mudah dan tergolong aman, namun memiliki
risiko rekurens dan efek samping (impotensi, inkontinensia, prostatitis).
b.
Brachytherapy
-Menggun
akan SEEDS (lempeng radioaktif) yang ditanamkan pada tumor dengan
bantuan TRUS. Mudah, masa terapi singkat, namun biayanya mahal,
impotensi, rekurensi, dan inkontinensia.

erapi Operatif
rostatektomi radikal
eknik pembedahan dengan mengangkat seluruh prostat.
Indikasinya pada ca yang hanya mengenai prostat dan
tidak menginvasi kapsul prostat, limfonofus dan organ lain
di sekitarnya. cara: radical retropubic prostatectomy,
radical perineal prostatectomy

B. TURP (Transurethral
Resection of the Prostate)
-Pembedahan pada ca
prostat bila terjadi sumbatan
pada uretra akibat
pembesaran prostat.
-Digunakan pada penyakit
yang tergolong ringan, pada
stadium awal untuk
mengangkat jaringan yang
menghambat aliran urin.

emoterapi
ara pengobatan terakhir pada ca prostat. Sangat toksik
dan memiliki banyak efek samping.

Pencegahan
alfa reduktase inhibitor (finasteride dan dutasteride) ->
menurunkan prevalensi sebanyak 25%
elenium dan Vitamin E -> tidak ada perubahan insidens

Prognosis
ndikator yang paling penting untuk prognosis kanker
prostat adalah sistem Gleason, tingkat volume tumor, dan
adanya penetrasi kapsul atau positif marjin pada saat
prostatektomi.
GPIN dan grading Gleason 4 dan 5 berkaitan dengan
temuan patologi yang merugikan pasien.
ebih dari 90% pasien dengan lesi stadium T1 atau T2
bertahan hidup 10 tahun atau lebih

Kesimpulan
Ka
rsinoma prostat merupakan keganasan yang terbanyak di antara keganasan sistem urogenitalia pria,
menduduki peringkat ke empat sebagai penyakit kanker pembunuh kaum pria di Indonesia
Pe
nyebab timbulnya adenokarsinoma prostat adalah: (1) predisposisi genetik, (2) pengaruh hormonal,
(3) diet tinggi lemak, (4) pengaruh lingkungan, dan (5) infeksi.
Ke
mungkinan tahapan patogenesis kanker adalah: kelenjar prostat normal PIN (Prostat Intraepitelial
Neoplasia) karsinoma prostat karsinoma prostat stadium lanjut karsinoma prostat matastasis
H
GPIN -> hubungan erat dengan adenokarsinoma prostat dan merupakan lesi precursornya.

Gejala lokal seperti retensi urin (20-25%), nyeri pinggang dan tungkai (20-40%), hematuria (10-15%),
sering miksi (38%), penurunan aliran urin (23%).
De
teksi dini untuk karsinoma prostat dengan pemeriksaan PSA dan colok dubur.
Kl
asifikasi untuk grading karsinoma prostat berdasarkan Gleason, sistem TNM
Pe
meriksaan pencitraan pada karsinoma prostat adalah dengan menggunakan: USG transrektal, CT
scan, MRI, dan bone scan.
Hi
ngga saat ini pengobatan yang tepat untuk penderita kanker prostat masih diperdebatkan. Secara
umum, pilihan pengobatan penderita kanker prostat tergantung pada stadium kankernya. Kanker
prostat stadium awal biasanya dilakukan prostatektomi (pengangkatan prostat) dan terapi
penyinaran. Kanker yang telah menyebar biasanya dilakukan terapi hormon, pengangkatan testis,
atau kemoterapi.

Anda mungkin juga menyukai