Anda di halaman 1dari 32

Kode Etik Konsultan Pajak

Alex Murtin

Dasar Hukum
UndangUndang

No. 28 Tahun 2007 tentang


Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
Permenkeu No. 485/KMK.03/2003 tentang
Konsultan Pajak Indonesia;
Permenkeu NO. 97/PMK.03/2005 Kuasa
Konsultan Pajak
PERMENKEU NO. 98/PMK.03/2005 tentang
Konsultan Pajak Indonesia
Kode Etik Konsultan Pajak IKPI

Kode Etik IKPI

Kaidah

Moral yang harus ditaati oleh


setiap konsultan pajak

Kode Etik IKPI

Pedoman

sikap, perilaku, kepribadian dan


perbutan yang wajib ditaati

Kode Etik IKPI

Kepribadian Konsultan Pajak

Setia

dan taat kepada Pancasila dan UUD 1945


Menjunjung tinggi kepatuhan hukum dan
peraturan perpajakan, inregritas, martabat dan
kehormatan profesi
Melakukan tugas profesi dengan penuh tanggung
jawab, dedikasi tinggi dan independen
Menjadi Wajib Pajak yang baik
Menjaga kerahasian dalam menjalankan profesi

Kode Etik IKPI

Konsultan Pajak Tidak Diperkenankan

Terikat dengan pekerjaan sebagai PNS, baik tingkat


pusat/daerah, kecuali mereka yang bekerja dibidang
riset, pengkajian dan pendidikan
Meminjamkan izin kerja kepada pihak lain
Memberikan izin kepada pegawainya yang tidak
menguasai teknis perpajakan untuk bertindak atas
nama Konsultan Pajak, memberikan nasehat, dan
menangani urusan perpajakan klien

Kode Etik IKPI

Hubungan Dengan Teman Seprofesi


Konsultan Pajak Tidak diperkenankan

Menarik

klien yang diurus oleh Konsultan Pajak


yang lain
Membujuk karyawan dari Konsultan Pajak yang
lain untuk pindah menjadi karyawannya
Menerima klien pindahan dari Konsultan Pajak
lain kecuali memberitahu kepada Konsultan
Pajak lain tersebut

Kode Etik IKPI

Hubungan Dengan Klien

Menjaga

sifat profesional dan


kerahasiaan klien
Menolak permintaan klien yang tidak
bersedia mematuhi Undang-Undang
Perpajakan atau ingin menyelundupkan
pajaknya

Kode Etik IKPI

Hubungan Dengan Klien


Konsultan Pajak Tidak diperkenankan

Memberikan

petunjuk yang dapat menyesatkan

kliennya
Memeberikan jaminan kepada kliennya bahwa
pekerjaan pasti berhasil
Memberikan syarat-syarat yang membatasi
kebebasan kepada klien mempercayakan
kepentingan perpajakan kepada Konsultan
Pajak yang lain

Kode Etik IKPI

Persyaratan

WNI
Bertempat tinggal di Indonesia
Berijazah S1 dari PTN atau PTS yang terakreditas
Tidak terkait dengan pekerjaan atau jabatan pada
pemerintah, BUMN/D
Berkelakuan baik
Memiliki NPWP
Memenuhi kewajiban perpajakn sesaui perundangundangan perpajakan
Bersedia menjadi anggota IKPI
Memiliki Sertifikat Konsultan Pajak

Kode Etik IKPI

Perizinan

Izin

praktek berlaku di seluruh Indonesia


DJP dapat menerbitkan Izin Praktek
Konsultan Pajak kepada pensiunan
pegawai DJP
Penerbitan izin praktek diatur dengan
Keputusan Direktur Jeneral Pajak

Kode Etik IKPI

Perizinan
Dicabut
Mengundurkan
Meniggal

diri

dunia
Telah mencapai usia 70 th
Dikenakan sanksi
Tidak mendaftarkan diri sebagai anggota IKPI
Mengundurkan diri sebagai anggota IKPI

Kode Etik IKPI

Lampiran Permohonan

Daftar riwayat hidup/pengalaman kerja dan riwayat


pendidikan
FC ijazah terakhir yang dilegalisir
FC sertifikat Konsultan Pajak yang terakhir dan telah
dilegalisir
Suarat Keterangan Catatan Polisi
Pas photo terakhir berwarna 4x6 (4 lembar) dan 2x3 (3
lembar)
FC KTP yang sudah dilegalisir

Kode Etik IKPI

Lampiran Permohonan

FC

NPWP yang sudah dilegalisir oleh kepala


KPP
Surat Pernyataan tidak terikat dengan
pekerjaan sebagai PNS, BUMN/D
Surat keterangan telah memenuhi kewajiban
perpajak dengan baik yang diterbitkan oleh
Kepala KPP tempat pemohon terdaftar
Surat Penyataan kesediaan menjadi anggoto
IKPI

Kode Etik IKPI

Penerbitan Surat Izin

DJP

atas nama MENKEU memberikan


keputusan paling lama 30 hari kerja sejak
diterimanya permohona secara lengkap

Kode Etik IKPI

Ujian
USKP

dilaksanakan oleh IKPI


bekerjasama dengan PUSDIKLAT
Perpajakan
Ikatan Konsultan Pajak dapat memungut
biaya USKP dari peserta ujian
USKP dilakasanakan paling sedikit 2 x
dalam setahun

S ekretariat DJP melakukan


pembianaan dan Penawaran

Kode Etik IKPI

Penetapan

Biaya ujian
Penyeleksian naskah soal ujian
Pelaksanaan ujian
Menetukan kelulusan peserta ujian

Kode Etik IKPI

Hak Konsultan Pajak


SERTIFIKAT A

Memberikan jasa kepada Wajib Pajak Orang


Pribadi
kecuali Wajib Pajak yang berdomisili di negara
yang mempunyai persetujuan penghindaran
pajak berganda dengan Indonesia

Kode Etik IKPI

Hak Konsultan Pajak


SERTIFIKAT B

Memberikan jasa kepada Wajib Pajak Orang


Pribadi dan Badan
kecuali Wajib Pajak Penanaman Modal Asing,
BUT, dan yang berdomisili di negara yang
mempunyai persetujuan penghindaran pajak
berganda dengan Indonesia

Kode Etik IKPI

Hak Konsultan Pajak


SERTIFIKAT C

Memberikan jasa kepada Wajib Pajak Orang


Pribadi dan Badan Asing

Kode Etik IKPI

Kewajiban
Mematuhi

peratutan perundang-undangan
perpajakan
Mengikuti pendidikan penyegaran perpajakan
paling sedikit 1x dalam setahun
Mematuhi AD/ART dan Kode Etik IKPI
Membuat Laporan Tahunan yang berisi jumlah
WP yang telah diberikan jas di bidang
perpajakan kepada Direktur JP paling lama
akhir bulan April tahun takwim berikutnya

Kode Etik IKPI

Sanksi

Teguran

Tertulis
Pemberherian sementara
Pemberhentian

Permenkeu

Konsultan Pajak

Permenkeu

No. 485/KMK.03/2003 tentang


Konsultan Pajak Indonesia;
PERMENKEU NO. 98/PMK.03/2005 tentang
Konsultan Pajak Indonesia

Kewajiban Konsultan Pajak


Wajib mematuhi semua peraturan
perundang undangan perpajakan.
2. Wajib menyampaikan kepada Wajib
Pajak agar melaksanakan hak dan
kewajiban perpajakannya sesuai
dengan peraturan
perundangundangan perpajakan.
1.

Kewajiban Konsultan Pajak


3. Dalam megurus pelaksanaan hak dan
pemenuhan kewajiban perpajakan dari Wajib
Pajak, setiap Konsultan Pajak wajib.

memiliki Izin Praktek Konsultan Pajak yang masih


berlaku; dan
memiliki Surat Kuasa Khusus dari Wajib Pajak
dan Surat Pernyataan dengan bentuk
sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran III1
dan III2 Peraturan Menteri Keuangan ini.

Kewajiban Konsultan Pajak


4. Konsultan Pajak wajib mematuhi prosedur dan tata tertib
kerja yang beriaku di lingkungan Direktorat Jenderal
Pajak dan dilarang melakukan tindakan tindakan yang
merugikan kepentingan negara.
5. Konsultan Pajak yang telah memiliki Izin Praktek
Konsultan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3 ayat (1) waib mengikuti penataran/pendidikan
penyegaran perpajakan paling sedikit 1 (satu) kali
dalam setahun yang diselenggarakan oleh Direktorat
Jenderal Pajak dan/atau Ikatan Konsultan Pajak
Indonesia.
6. Konsultan Pajak wajib mematuhi Anggaran
Dasar/Anggaran Rumah Tangga dan Kode Etik Ikatan
Konsultan Pajak Indonesia.

Kewajiban Konsultan Pajak


7. Konsultan Pajak wajib membuat Laporan Tahunan yang berisi
jumlah dan keterangan mengenai Wajib Pajak yang telah
diberikan jasa di bidang perpajakan dengan menggunakan
formulir sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran IV Peraturan
Menteri Keuangan ini dan melampirkan fotokopi Sertifikat
penataran/ pendidikan penyegaran perpajakan sebagaimana
dimaksud pada huruf e.
8. Laporan Tahunan sebagaimana dimaksud pada huruf g di
sampaikan kepada Direktur Jenderal Pajak paling lama akhir
bulan April tahun takwim berikutnya.
9. Konsultan Pajak dapat mengajukan permohonan penundaan
penyampaian Laporan Tahunan, yang disampaikan secara
tertulis untuk paling lama 3 (tiga) bulan.

Permenkeu

Kuasa Konsultan Pajak

Permenkeu

NO. 97/PMK.03/2005 Kuasa


Konsultan Pajak

Kuasa Perpajakan
Wajib

Pajak dapat menunjuk seorang


kuasa yang bukan pegawainya dengan
suatu surat kuasa khusus untuk
menjalankan hak dan memenuhi
kewajiban perpajakannya menurut
ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan.

Kuasa harus memenuhi syarat


menyerahkan

surat kuasa khusus yang

asli
menguasai ketentuan-ketentuan di
bidang perpajakan;
tidak pernah dihukum karena melakukan
tindak pidana di bidang perpajakan atau
tindak pidana lain di bidang keuangan
negara.

Kuasa harus memenuhi syarat


Kuasa

dianggap menguasai ketentuanketentuan di bidang perpajakan


apabila telah memperoleh pendidikan di
bidang perpajakan yang dibuktikan dengan
memiliki :
brevet yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal
Pajak; atau
ijazah formal pendidikan di bidang perpajakan yang
diterbitkan oleh lembaga pendidikan negeri atau
swasta dengan status disamakan dengan negeri.

Kuasa harus memenuhi syarat


Kuasa

yang tidak memenuhi


persyaratan tidak dapat diterima sebagai
kuasa Wajib Pajak dalam menjalankan
hak dan memenuhi kewajiban
perpajakan Wajib Pajak.
Seorang kuasa dilarang melimpahkan
kuasa yang diterima dari Wajib Pajak,
kepada orang lain.

Anda mungkin juga menyukai