Anda di halaman 1dari 9

HUKUM

P E R D ATA
- Taufiq El Rahman -

Istilah PERDATA dikemukakan oleh Prof. Djojodiguno pada jaman


pendudukan Jepang (1943) sebagai terjemahan dari istilah
burgerlijkrecht, privaatrecht, civielrecht.
Perdata = sengketa (padu Jawa)
Setelah kemerdekaan RI : istilah perdata dijumpai :
- KRIS : Pasal 15 (2) dalam susunan kata kematian perdata
Pasal 144 (1) dan 148 (3) kata perkara perdata
- UUDS : Pasal 102 kata hukum perdata
Apakah sebelum jaman Hindia Belanda sudah dikenal hukum perdata
dalam pengertian burgerlijkrecht ?
- Van Vollenhoven : di dalam adatrecht dikenal istilah
adatprivaatrecht.
Sebelum jaman HB telah dikenal pengertian burgerlijkrecht-civielrechtprivaatrecht.

HUKUM PRIVAT HUKUM PUBLIK


Kriteria : kepentingan
Hk. Privat : hk yang mengatur kepentingan perorangan
Hk. Publik : hk yang mengatur kepentingan umum
Kriteria : hubungan
Hk. Privat : hk yang mengatur hubungan antar perorangan
Hk. Publik : hk yang mengatur hubungan penguasa negara dengan
perorangan
Dalam perkembangannya : terjadi sosiaaliseringsprocess campur
tangan penguasa negara dalam hubungan antar perorangan
( hubungan keperdataan )
Contoh : Hk. Perburuhan, Hk. Agraria

HUKUM PERDATA MATERIIL (UNIVERSAL)


Hukum yang mengatur hak dan kewajiban perorangan dalam hubungan
keluarga dan dalam pergaulan masyarakat yang disertai dengan
sanksi.
Dapat diketahui luas lapangan huum perdata materiil : hak dan
kewajiban perorangan dalam hubungan keluarga dan dalam
pergaulan masyarakat.
Hubungan keluarga melahirkan :
Hukum tentang orang
Hukum tentang keluarga
Dalam pergaulan masyarakat menimbulkan Hk. Harta kekayaan,
yang melahirkan :
Hukum benda
Hukum perikatan
Hukum waris : gabungn antara hk. Keluarga dan hk. Harta kekayaan

BERLAKUNYA BW
Dasar : Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945
BW Berlaku bagi orang Indonesia asli, dasar hukum :
1.
Pasal II AP UUD 1945
2.
UU No. 62 Tahun 1958 Tentang Kewarganegaraan hanya
mengenal WNI dan WNA
3.
Instruksi Presedium Kabinet No. 31/U/IN/12/1966 menghapus
penggolongan penduduk berdasarkan Pasal 1331 dan 163 IS
S. 1917 No. 12 tidak berlaku lagi.
Berlakunya BW- sebagai pilihan hukum (rechtskeuze), bukan
penundukan diri (rechtsonderwrping).
BW berlaku bagi orang Indonesia asli sepanjang diperlukan.
KUHPerdata merupakan terjemahan (tidak resmi) BW diterjemahkan
oleh Prof. Subekti ( tahun 1957).

Sahkah putusan hakim yang mendasarkan pada terjemahan (tidak


resmi) BW tersebut ?
Putusan sah, dengan alasan :
1.
Asas res judicata pro veretate habetur
Semua putusan hakim harus diangap benar
2.
Asas die normative kraft des faktischen
Fakta/perilaku yang diulang akan mempunyai kekuatan normatif
SEMA No. 3 Tahun 1963 tentang gagasan untuk menganggap
KUHPerdata bukan sebagai UU
Menganggap KUHPerdata sebagai Kitab Hukum ( books of authority )
bukan sebagai Kitab UU.
Book of Law di Inggris yang berjudul Commentaries on The Laws of
England yang ditulis oleh Sir William Black berlaku sebagai
books of authority.

PERJANJIAN ( OVERRENKOMST )
Pasal 1313 KUHPerdata : suatu perbuatan
Tidak lengkap dan terlalu luas.
Doktin Klasik :
Perbuatan hukum antara dua orang atau lebih berdasarkan kata
sepakat untuk menimbulkan akibat hukum
Satu perbuatan hukum yang bersisi dua (een tweezijdege
rechtshandeling)
Doktrin Baru :
Hubungan hukum antara dua orang atau lebih
Dua perbuatan hukum yang masing-masing bersisi satu (twee
eenzijdege rechtshandelingen)

Dua perbuatan hukum :


1.
Penawaran
2.
Penerimaan
Apakah penawaran dan penerimaan mengikat ?
Secara yuridis tidak mengikat
Lahirnya perjanjian : tercapainya kata sepakat
Kata sepakat : persesuaian pernyataan kehendak/bertemunya
penawaran dan penerimaan.
Bagaimanakah jika terjadi perbedaan antara kehendak dengan
pernyataan ?
1.
Teori kehendak (wilstheorie)
2.
Teori pernyataan/keterangan (verklaringstheorie)
3.
Teori kepercayaan (vertrouwenstheorie)

Syarat sahnya perjanjian :


Pasal 1320 KUHPerdata : Law of contract
1.
Kata sepakat ( meeting of the mind )
2.
Kecakapan para pihak ( competent parties )
3.
Suatu hal tertentu ( legal subject matter )
4.
Sebab yang halal ( consideration )
CACAT KEHENDAK
Faktor-faktor yang menyebabkan cacat kehendak :

Pasal 1321 KUHPerdata :


1.
Kekhilafan/kesesatan (dwaling) mistake
2.
Paksaan (dwang) duress
3.
Penipuan (bedrog) fraud

Yurisprudensi
Penyalahgunaan keadaan (misbruik van omstandigheden/undue
influence)

Anda mungkin juga menyukai