Tes Faal Hati
Tes Faal Hati
FAAL HATI
Investigasi
pada
suspek
kelainan hati harus menjawab 3
pertanyaan :
1. Adakah kelainan hati ?
2. Apa penyebabnya ?
3. Berapa berat penyakitnya ?
Faal sintesis
a.Kadar albumin :
penyakit hati kronis ( mis. hepatitis virus yang
berlangsung lama,sirosis hati) sintesis albumin
menurun kadar albumin menurun , globulin
meningkat.
prognosis dan menilai hasil pengobatan.
Pada penyakit hati progressif : kadar albumin
rendah fungsi hati mulai ambruk & prognosis
buruk.
tidak spesifik : hipoalbuminemia berhubungan
dengan status nutrisi dan kehilangan protein pada
berbagai kelainan ginjal dan gastrointestinal.
serum albumin
Jaundice (ikterus)
warna kekuningan dr jaringan krn deposit bilirubin.
Sering ditemukan pada penyakit hati & tidak secara
ekslusif dihubungkan dengan penyakit hati.
Mis. ikterus biasanya tidak ditemukan pada sirosis
yang terkompensasi baik, tapi merupakan gambaran
yang biasa pada karsinoma pankreas lanjut.
Ikterik klinis : bila kadar bilirubin darah >= 2.5
mg/dL.
Hiperbilirubinemia disebabkan oleh:
peningkatan produksi bilirubin, gangguan
metabolisme, ekskresi yang berkurang
atau
kombinasi keadaan keadaan tersebut.
Bilirubin serum
direk : total
(dalam %)
Bilirubin
urin
Urobilinogen
urin
Urobilinogen
feses
HIPERBIL INDIREK
Prehepatik
< 20
Hepatik
< 20
-Hepatoseluler
> 40
N, I atau D
-Kolestatik
> 50
N, I atau D
HIPERBIL DIREK
Hepatik :
Poshepatik
+
D
D=
Ket: N = normal, >I 50
= meningkat,
D= menurun,
+
ditemukan
Tanda kurung : bisa terjadi atau tidak terjadi
perubahan
Hyperbilirubinemia
&/ or Bilirubiuria
ALT & ALP
Increased
Normal
ALP &/or ALT
Conyugated bilirubin
___________________
ALT Normal
Increased
Haemolysis
Drug cholestasis
Gilberts disease
Dubin-Johnson
Conyugation defect
disease
Normal
< 10 fold
> 10-fold
ALP
ALP
ALP
Predominant
Cholestasis &/or
Predominant
Cholestasis
Hepatocellular
hepatocellular
Damage
damage
Hemolisis
terjadi akibat darah disemprotkan melalui jarum
spuit ke penampung. Akibat hemolisis :
- kadar kalium, enzim intrasel (SGOT, SGPT,
LDH) meningkat
- kadar glukosa dan natrium menurun
- Serum kemerahan dan ikterik mengganggu
pemeriksaan
secara kolorimetrik
Mengambil darah pada ekstritas dimana
terpasang infuse, ada kemungkinan
cairan
infuse belum tercampur sempurna dengan darah
di dalam tubuh hasil pemeriksaan lebih tinggi
atau lebih rendah dari seharusnya.
Penerapan diagnostik
Pada pankreatitis akut : meningkat dalam 6-24
jam, tetap tinggi beberapa hari, kembali normal
dalam 2-7 hari.
BM amilase rendah (50.000 dalton) > mudah
dikeluarkan melalui urin, kadar tetap tinggi
selama beberapa hari dalam urin, walaupun kadar
serum sudah kembali normal.
Lipase mempunyai BM lebih besar dari amilase
berada dalam sirkulasi lebih lama.
Untuk diagnosis pankreatitis akut : bila kadar
amilase serum normal, dilanjutkan pengukuran
amilase urin 24 jam atau lipase serum yang
sangat spesifik untuk pankreas
Peningkatan kadar amilase serum : hampir
selalu dari pankreas, walaupun ada sumber lain
( tabel)
Morfin
atau obat kolinergik : konstriksi sfingter duktus
pankreatikus, ekskresi ke usus terhambat absorpsi
meningkat
Penyakit saluran empedu , strangulasi atau nekrosis usus
amilase serum meningkat
Gagal ginjal > peningkatan ringan amilase serum
Makroamilasemia : kompleks amilase dengan senyawa BM
tinggi (mis. imunoglobulin) amilase dalam darah meningkat
dan menetap, tanpa disertai peningkatan amilase urin.
Mis. Pada malabsorpsi atau penyakit hati tidak memiliki
makna diagnostik, tapi penting untuk menyingkirkan penyakit
pankreas.
Amilase ektopik : tumor ovarium serosa dan karsinoma paru
Spesimen
Serum, urin atau cairan tubuh lain ( pleura atau peritoneum)
Peningkatan palsu : kontaminasi dengan air liur.
Serum : bisa diperiksa amilase total atau amilase pankreas .
LIPASE