Anda di halaman 1dari 10

Pengambilan Spesimen Sekret Vagina

Kelompok 5

Definisi dari Sekret Vagina


Dalam kondisi normal, kelenjar pada serviks
menghasilkan suatu cairan yang jernih yang keluar,
bercampur dengan bakteri, sel sel vagina yang terlepas
dan sekresi dari kelenjar Bartolin. Selain itu sekret vagina
juga disebabkan karena aktivitas bakteri yang hidup pada
vagina yang normal, pada perempuan, sekret vagina ini
merupakan suatu hal yang alami dari tubuh untuk
membersihkan diri, sebagai pelicin dan pertahanan dari
berbagai infeksi. Dalam kondisi normal, sekret vagina
tersebut lebih jernih, putih keruh atau berwarna
kekuningan ketika mengering pada pakaian.

Sumber Sekret Vagina


1) Vulva
Cairan yang berasal dari vulva tidak termasuk sekret
vagina akan tetapi penderita mengeluh keputihan
karena tidak mengetahui asal cairan tersebut. Cairan
ini dapat berasal dari kelenjar Bartholin yang
mempunyai peranan penting dalam pelumasan
introitus dan mukosa vulva berupa lendir yang
meningkat pada aktifitas seksual. Lendir juga berasal
dari daerah periurethral tempat bermuaranya saluran
Skene

2) Vagina
Walau vagina tidak mempunyai kelenjar akan tetapi
cairan dapat keluar dari permukaan secara transudasi.
Cairan bersifat asam karena adanya asam laktat yang
diproduksi oleh mikroorganisme terutama bakteri
Doderlein.
3) Serviks
Kelenjar mukosa serviks adalah penghasil lendir
utama. Lendir jernih, basah, jumlah dan kekentalannya
bervariasi bergantung dari fase siklus menstruasi.
Jumlah terbanyak ialah saat ovulasi, selain karena
pengaruh hormon, juga disebabkan oleh hiperemia.

4) Uterus
Kelenjar endometrium yang sebelumnya tidak
aktif, baru aktif pada fase postovulasi dan sedikit
dari cairan ini dapat turun ke vagina, jumlahnya
kecil sekali kecuali bila terjadi kelainan dalam hal
vaskularisasi, kelainan faktor endokrin, adanya
neoplasma atau infeksi.
5) Tuba
Walau jarang tetapi mungkin terjadi dalam keadaan
tertentu misal salpingitis yang kemudian cairannya
masuk uterus dan selanjutnya turun ke vagina.

Komponen Sekret Vagina yang Normal


Sekret vagina terdiri dari beberapa komponen yang
meliputi air, elektrolit, mikroorganisme, sel-sel epitel dan
senyawa organik seperti asam lemak, protein dan
karbohidrat. Komponen-komponen ini bergabung untuk
menghasilkan sekret vagina dengan pH kurang dari 4,5.
Sel epitel berasal dari epitel toraks serviks dan epitel
gepeng vagina. Flora vagina yang normal terdiri dari
mikroorganisme yang mengkolonisasi cairan vagina dan
sel epitel. Leukosit, meskipun normalnya terdapat pada
fase sekresi siklus menstruasi, biasanya hanya ditemukan
dalam jumlah kecil.

Mikroorganisme yang Terdapat pada Secret


Vagina yang Normal
Organisme yang ditemukan pada sekret vagina dalam
konsentrasi setinggi 10 satuan pembentuk-koloni/mm3 cairan.
Konsentrasi organisme anaerob biasanya kira-kira 5 kali
konsentrasi organisme aerob. Rata-rata 5-10 organisme
ditemukan dari vagina, meskipun pengambilan bahan contoh
ulangan dapat menemukan lebih banyak bakteri. Organisme
fakultatif yang paling menonjol adalah spesies laktobasilus,
korinebakteria, streptokokus, stafilokokus epidermis dan
Gardnerella vaginalis. Sebenarnya semua wanita paling
sedikit mempunyai satu organisme fakultatif dan salah satu
organisme fakultatif ini dapat ditemukan pada 40-80% wanita.

E. coli, merupakan organisme koliformis


virulen yang tersering ditemukan, dapat
ditemukan dari hanya kira-kira 20% wanita dan
pada wanita inipun hanya terdapat secara
sepintas. Organisme anaerob yang paling
menonjol adalah peptostreptokokus,
peptokokus, laktobasilus anaerob, eubakteria;
Bacteroides sp., yang ditemukan secara
keseluruhan atau sendiri-sendiri pada 20-60%
wanita.

Candida albicans, organisme jamur tersering


ditemukan, terdapat 5-10% wanita.
Mycoplasma hominis terdapat pada 20-50%
dan Ureaplasma urealyticum terdapat pada 5070% wanita asimtomatik yang aktif
berhubungan seksual. Jadi sulit sekali
menentukan kapan keadaan disebut patologis
bila hanya berdasarkan ditemukannya suatu
jenis kuman tertentu.

Tanda Sekret Vagina yang Tidak Normal

Semua perubahan pada cairan vagina dapat


mengindikasikan adanya infeksi vagina. Waspadai jika:
Terjadi perubahan pada warna cairan vagina misalnya
dari yang biasanya putih menjadi kuning kehijauan.
Mendadak cairan vagina menjadi berbau tidak sedap atau
tajam.
Volume cairan vagina mendadak meningkat.
Keluarnya cairan vagina diiringi gejala lain, seperti rasa
gatal atau nyeri pada bagian kemaluan atau perut.
Terjadi perdarahan diluar menstruasi.

Anda mungkin juga menyukai