Infarction
Oleh:
Hade Praja Hutasoit
Saddam Akbar
Thamarai Somu
Pembimbing: dr. Refli Hasan, Sp.PD, Sp.Jp(K)
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER DEPARTEMEN
KARDIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
2016
Sindrom
Koroner
Akut
(SKA)
Definisi
Suatu istilah atau terminologi yang digunakan
untuk menggambarkan keadaan gangguan aliran
darah koroner parsial hingga total ke miokard
secara akut.
UAP
SKA
NSTEMI
STEMI
Patofisiologi SKA
DIAGNOSIS
Nyeri dada tipikal angina :
Rasa tertekan/berat di daerah retrosternal,
dapat menjalar ke lengan kiri, leher, rahang,
area interskapular, bahu, epigastrium
Nyeri dada persisten (>20 menit)
Tidak hilang dengan istirahat maupun nitrat
Disertai mual, muntah, keringat dingin
BIOMARKA JANTUNG
PENATALAKSANAAN
TERAPI LANJUTAN...
Anti-ischemic (Nitrat, beta blocker,
calcium channel blocker)
Morfin, Oksigen
Antiplatelet (Aspirin, Clopidogrel)
Antikoagulan (Enoxaparin, Fondaparinux)
Adjunctive (Statin, ACE-inhibitor)
Status Orang
Sakit
No. RM : 00.67.65.29
Tanggal : 26/05/2016
Hari : Kamis
Umur : 55 tahun
Jenis Kelamin :
NST
Perempuan
Tangga
Tlp : -
Hp : 085362958440
Agama : Islam
STATUS PRESENS
KU: Sedang
Kesadaran: CM
TD : 100/70mmHg
HR : 94 x/m RR: 20 x/m Suhu: 38,9C
Sianosis: (-) Ortopnu: (-) Dispnu: (-)
Ikterus: (-) Edema: (-)
Skala nyeri : 2
Pucat: (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala: Konjungtiva palpebra anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Leher : JVP : R+2 cmH2O
Dinding toraks :
Batas Jantung
Inspeksi: Simetris fusiformis
Atas : ICS III sinistra
Palpasi : SF kanan = kiri
Bawah: Diafragma
PerkusI: Sonor di kedua lapangan paru
Kanan : ICS IV
LPSD
Kiri : 1 cm
lateral LMCS
Auskultasi
Jantung: S1 (+) N S2 (+) N S3 (-) S4 (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Paru: Suara Pernafasan : vesikuler di kedua lapangan paru
Suara Tambahan
Abdomen
: Soepel, normal
Asites (-)
clubbing (-)
EKG
INTERPRETASI EKG
Irama : Sinus Rhythm ; Rate : 84 x/i; Gelombang
P; Normal, Durasi P: 0,04s ; Interval PR : 0,16s ;
Axis QRS : LAD ; Kompleks QRS: Q path. Path lead
III, V1-V3, Durasi : 0,08s,
Segmen ST : elevasi pada lead II, III, aVF, Depresi
pada lead I, aVL, V4-V5
Kesan EKG :
Sinus Rhythm + STEMI Inferior
EKG
INTERPRETASI EKG
Irama : Sinus Rhythm ; Rate : 84 x/i; Gelombang
P; Normal, Durasi P: 0,04s ; Interval PR : 0,16s ;
Axis QRS : Normal axis ; Kompleks QRS: Q path.
Path lead III, V1-V3, Durasi : 0,08s,
Segmen ST : Elevasi pada lead V2, V8, V3
Kesan EKG :
Sinus Rhythm + STEMI Posterior
FOTO THORAKS
HASIL LABORATURIUM
Darah Lengkap
Hb : 11.7 g% (12-16)
Eritrosit : 3.83 juta /L
(4,50-5,10)
Hitung jenis :
N/L/M/E/B = 80,90/6,10/5.70/0/0,30
HST :
aPTT (P/K) : 78,5 /34,0; PT(P/K) : 16,3 /14,0 ; INR : 1,13,
TT(P/K) : 18,5/17,5
Metabolisme Karbohidrat
KGD sewaktu
Lemak
Kolesterol total : 168 mg/dl (<200), Trigliserida : 129 mg/dl
(<150), HDL : 42 (>60), LDL : 86 (<100).
Ginjal
BUN
: 20 mg/dL
Ureum
(10-20)
: 43 mg/dL
(21-43)
: 138/3,2/106 mEq/L
Enzim Jantung
CK-MB : 162 U/L
<= 24
<0.1
Diferensial Diagnosis:
Perikarditis, Diseksi aorta
Pengobatan:
Bed rest
Oksigen 2-4 L/i via nasal kanul
IVFD NaCl 0,9% 10 gtt/i (mikro)
Clopidogrel 1x75mg
ISDN 5mg (k/p)
Simvastatin 1x 40mg
Inj. Ranitidine 50mg
Bisoprolol 1 x 1,25mg
Captopril 3 x 6,25 mg
Aspilet 1 x 80mg
Inj. Anixtra 2,5mg/24 jam (s.c)
Laxadyn syr 1 x ci
Follow up
Pasien
TANGGA
L
26/05/20 Nyeri
Sens: CM
16
Dada(+)
HR: 94 x/i
RR: 20 x/i
Pemeriksaan fisik:
r onset 2 hari
2-4
Pukul
Hematuria
Kepala
KILLIP I TIMI
kanul
22.35
(+)
Risk 3/14
Hipertensi
10 gtt/i (mikro)
Thoraks
terkontrol
-Aspilet 1x80mg
-Bed rest
inferiorposterio -Oksigen
L/i
via
nasal
Cor :
-Clopidogrel
1x75mg
-Simvastatin
Pulmo:
1x40mg
-Captopril
basal (+/+)
3x6,25mg
Abdomen:
soepel, BU(+)N
-Inj.Furosemide
(k/p)
-KSR 600mg
20mg
TANGGAL
27/05/20
Nyeri
Sens: CM
STEMI
16
Dada(+),
Inferioeposteri -Oksigen
Sesak nafas
HR: 95 x/i
Pukul
(-),
RR: 22 x/i
Killip 1 TIMI
kanul
16.30
Risk 3/14
kanan
Ht terkontrol
10 gtt/i (mikro)
Kepala
-Bed rest
L/i
via
nasal
-Aspilet 1x80mg
Thoraks
-Clopidogrel
Cor :
1x75mg
-Simvastatin
1x40mg
Pulmo:
-Captopril 3x6,25mg
Abdomen:
-Inj.Furosemide
soepel, BU(+)N
(k/p)
-KSR 600mg
- Laxadyn syr 1x ci
20mg
TANGGAL
28/05/201
Nyeri
Sens: CM
STEMI
Dada(+),
inferiorposteri -Oksigen
Sesekali
HR: 96 x/i
or onset 2
RR: 22 x/i
hari KILLIP 1
kanul
SaO2: 98%
TIMI 3/14
Pukul
08.30
P
-Bed rest
Kepala
-Aspilet 1x80mg
-Clopidogrel
(-/-)
1x75mg
Thoraks
-Simvastatin
Cor :
1x40mg
-Captopril
3x6,25mg
(-)
-Laxadyn
Pulmo:
1xCI
-Inj.Furosemide 20mg
(k/p)
Abdomen:
-KSR 600mg
soepel, BU(+)N
- Laxadyn syr 1x
syr
TANGGA
L
28/05/20 Nyeri
Sens: CM
16
Dada(+)
mmHg
berkurang
HR: 80 x/i
SpO2: 98 %
Pemeriksaan fisik:
3/14
Kepala
Pukul
08.50
TD: 100/70
-STEMI
-Bed rest
inferiorposter -Oksigen
RR: 20 x/i
ior onset 2
-Aspilet 1x80mg
-Clopidogrel
Thoraks
1x75mg
Cor :
-Simvastatin
1x40mg
-Captopril
Pulmo:
3x6,25mg
basal (-/-)
-Inj.Furosemide 20mg
(k/p)
-KSR 600mg
- Laxadyn syr 1x
TANGGA
L
29/05/20 Nyeri
Sens: CM
16
mmHg
Dada(+)
TD: 100/70
-STEMI
P
-Bed rest
inferiorposter -Oksigen
RR: 20 x/i
ior onset 2
Pukul
berkurang
SpO2: 97 %
08.00
Pemeriksaan fisik:
3/14
Kepala
-Aspilet 1x80mg
-Clopidogrel
Thoraks
1x75mg
Cor :
-Simvastatin
1x40mg
-Captopril
Pulmo:
3x6,25mg
basal (-/-)
-Inj.Furosemide 20mg
(k/p)
-KSR 600mg
- Laxadyn syr 1x
TANGGA
L
30/05/20 Nyeri
Sens: CM
16
Dada(-)
mmHg
HR: 82 x/i
TD: 110/70
A
-STEMI
P
-Bed rest
inferiorposter -Oksigen
RR: 24 x/i
ior onset 2
Pukul
Pemeriksaan fisik:
07.00
Kepala
3/14
-Aspilet 1x80mg
Thoraks
-Clopidogrel
Cor :
1x75mg
-Simvastatin
1x40mg
Pulmo:
-Captopril
3x6,25mg
basal (-/-)
-Inj.Furosemide 20mg
(k/p)
-KSR 600mg
- Laxadyn syr 1x
TANGGA
L
31/05/20 Nyeri
Sens: CM
16
Dada(-)
mmHg
HR: 64 x/i
TD: 110/60
A
-STEMI
P
-Bed rest
inferiorposter -Oksigen
RR: 21 x/i
ior onset 2
Pukul
Pemeriksaan fisik:
05.30
Kepala
3/14
-Aspilet 1x80mg
Thoraks
-Clopidogrel
Cor :
1x75mg
-Simvastatin
1x40mg
Pulmo:
-Captopril
3x6,25mg
basal (-/-)
-Inj.Furosemide 20mg
(k/p)
-KSR 600mg
- Laxadyn syr 1x
TANGGA
L
01/06/20 Nyeri
Sens: CM
16
Dada(+)
mmHg
berkurang
HR: 80 x/i
SpO2: 98 %
Pemeriksaan fisik:
3/14
Kepala
Pukul
07.50
TD: 100/70
-STEMI
-Bed rest
inferiorposter -Oksigen
RR: 20 x/i
ior onset 2
-Aspilet 1x80mg
-Clopidogrel
Thoraks
1x75mg
Cor :
-Simvastatin
1x40mg
-Captopril
Pulmo:
3x6,25mg
basal (-/-)
-Inj.Furosemide 20mg
(k/p)
-KSR 600mg
Laxadyn syr 1x ci
Diskusi Kasus
TEORI
KASUS
Usia
Os termasuk dalam golongan
faktor resiko STEMI dengan umur
Jenis kelamin
55 tahun 8 bulan.
Laki-laki > perempuan walaupun setelah Jenis Kelamin perempuan
menopause, tingkat kematian perempuan akibat
penyakit jantung meningkat namun tidak sebanyak
tingkat kematian pada laki-laki
Riwayat Keluarga
Anak dengan orangtua dan saudara kandung
memiliki riwayat penyakit jantung lebih beresiko
untuk terkena penyakit jantung
Manifestasi klinis :
Pada kasus :
Nyeri dada dirasakan pasien seperti
Nyeri dada tipikal
ditimpa beban berat.
Nyeri dada persisten dirasakan >20 menit
di daerah retrosternal. Nyeri seperti Penjalaran nyeri (+) punggung
tertimpa beban berat, ditekan, rasa Durasi > 20 menit
terbakar, ditusuk dan nyeri menjalar ke
bahu,
lengan,
leher,
sampai
ke
epigastrium. Nyeri dicetuskan oleh
aktifitas fisik dan stress emosional
Gejala penyerta
Diaphoresis (keringat dingin), mual
muntah, sulit bernafas, cemas, dan lemas
Diagnosa :
Anamnesis
Keluhan nyeri dada tipikal, riwayat nyeri
sebelumnya, faktor resiko PJK, serta riwayat
keluarga dengan PJK. Perlu juga ditanyakan apa
yang dilakukan oleh pasien sebelum terjadi
serangan
Pada kasus :
Berdasarkan anamnesis dijumpai
adanya
nyeri tipikal disertai
dengan gejala penyerta berupa
keringat dingin dan mual.
Pasien mempunyai faktor risiko
yaitu
usia,
jenis
kelamin
perempuan.
Pemeriksaan fisik
Sebagian besar pasien akan cemas dan tidak bisa
istirahat. Seringkali disertai keringat dingin.
Selain itu dari pemeriksaan fisik dapat
mengidentifikasi komplikasi iskemia (regurgitasi
katup mitral akut, S3, ronki basah atau edema
paru) dan juga dapat menyingkirkan diagnosa
banding
EKG
Diagnosis STEMI ditegakkan dengan berdasarkan
EKG yaitu adanya ST elevasi 2mm, minimal pada 2
sadapan prekondrial yang berdampingan atau 1mm
pada 2 sadapan ekstremitas. Pada sadapan V1-V3 nilai
ambang untuk diagnostik beragam bergantung dari usia
dan jenis kelamin.
Peningkatan marka jantung
Marka jantung yang biasanya digunakan untuk
diagnosis infark miokard adalah CK-MB dan
Troponin-T. Peningkatan marka jantung dua kali diatas
nilai batas normal menunjukkan adanya nekrosis
miokard.
CK-MB meningkat setelah 3 jam bila ada infark
miokard dan mencapai puncak dalam 10-24 jam dan
kembali normal dalam 2 hari.
Troponin-T meningkat setelah 2 jam dan mencapai
puncak dalam 10-24 jam dan masih dapat terdeteksi
sampai 2 minggu bergantung luas nekrosis.
Berdasarkan
EKG
ditemukan kelainan berupa
Aksis : STelevasi (+) di lead
II, III, aVF.
Kesan EKG :
Sinus rhythm + STEMI
Inferior
Berdasarkan pemeriksaan
enzim jantung didapatkan
Troponin T : 11,12 g/L,
CK-MB : 50 U/L
Penatalaksanaan
Tirah Baring
Bed rest
Oksigen 2-4 L/i via nasal
kanul
IVFD NaCl 0,9% 10 gtt/I
(mikro)
Aspilet 1x80mg
Clopidogrel 1x75m
Captopril 3x6,25mg
Simvastatin 1x40mg
Clobazam 1x10mg
Laxadyn Syr 3x CI
Inj.Anixtra 2,5mg/24
jam
Inj.Furosemide 20mg/12
jam
KSR 1 x 600 mg
Prognosis :
Terdapat beberapa sistem
dalam menentukan
prognosis paska infark
miokardium. Prognosis
berdasarkan pada :
Killip
TIMI risk score
Pada kasus,
didapatkan
KILLIP 1 mortalitas
< 6%
TIMI 3/14
mortalitas 30 hari
4,4%
KESIMPULAN
OS, perempuan berusia 55 tahun, mengalami STEMI Inferiorposterior onset 2 hari
Killip I TIMI risk 3/14 diberi pengobatan:
Bed rest
Oksigen 2-4 L/i via nasal kanul
IVFD NaCl 0,9% 10 gtt/i (mikro)
Aspilet 1x80mg
Clopidogrel 1x75mg
Captopril 3x6,25mg
Simvastatin 1x40mg
Inj.Anixtra 2,5 mg/24 jam (sc) (h-4)
Inj.Furosemide 20 mg/12 jam
KSR 1 x 600 mg
Clobazam 1x10mg
Laxadyn syr 1xCi