10 Masalah Program

Puskemas Kecamatan
Batujaya
Oleh:
Anthea Karista
Claudia Rosela

Sepuluh Masalah Program di Puskesmas

Batu Jaya
No

Program

Target (%)

Cakupan (%)

1.

Cakupan deteksi

100,00

0,41

80,00

5,18

86,00

28,79

dini gangguan
kesehatan jiwa
2.

Cakupan skrinning
kelainan atau
gangguan refraksi
pada anak sekolah

3.

Cakupan penderita
pneumonia balita

4.

Cakupan pengawasan
SPAL

80,00

41,55

5.

Cakupan pelayanan

90

41,99

imunisasi ibu hamil

TT2+

Sepuluh Masalah Program di Puskesmas Batu Jaya

No

Program

Target (%)

Cakupan (%)

6.

Cakupan pengawasan
rumah sehat

75,00

46,71

7.

Cakupan pengawasan
jamban

75,00

49,06

8.

Cakupan distribusi
kapsul vit A bagi
ibu nifas

100,00

58,75

9.

Cakupan kunjungan
rawat jalan gigi

100,0

61,43

10.

Cakupan BCG

98,00

70,46

1. Cakupan Deteksi Dini

Gangguan Kesehatan Jiwa
Penyebab masalah :
Kurangnya jumlah kasus jiwa yang berkunjung
puskesmas.
Masalah ini erat kaitannya dengan kunjungan
rumah, oleh karena itu, bila kunjungan rumah
tidak maksimal, maka deteksi dini gangguan
jiwa pun tidak maksimal.

Pemecahan masalah :
Penyuluhan tentang gangguan jiwa.
Mengurangi stigma mengenai gangguan
berarti gila.
Meningkatkan kualitas kunjungan rumah.

jiwa

2. Refraksi pada Anak Sekolah

Penyebab masalah :
Kurangnya tenaga skrining.
Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai kelainan /
gangguan refraksi.

Pemecahan masalah :
Mengajukan tenaga skrining.
Melakukan skrining dan penyuluhan mengenai kelainan /
gangguan refraksi secara rutin.

3. Cakupan Penderita
Pneumonia Balita
Penyebab masalah :
Penemuan

pasien

pengobatan masih

pneumonia

di

posyandu

dan

balai

kurang.

Kurangnya pengetahuan tentang pneumonia.

Rujukan dari bidan tentang pasien pneumonia masih kurang.

Pemecahan masalah :
Meningkatkan penyuluhan terhadap petugas kesehatan
tentang pneumonia.

Mengadakan

pelatihan

petugas

kesehatan

cara deteksi dan rujukan pasien pneumonia.

mengenai

4. Cakupan Pengawasan SPAL

5. Cakupan Pelayanan
Imunisasi Ibu Hamil TT2+
Penyebab masalah :
Kurangnya pengetahuan

ibu hamil tentang fungsi

imunisasi TT.
Kurangnya tenaga kesehatan yang memberikan penyuluhan.
Pemantauan yang hanya dilakukan pada saat posyandu dan
BKIA.

Pemecahan masalah :
Penyuluhan tentang akibat tidak imunisasi TT.
Menambah tenaga kesehatan.
Kunjungan kader ke rumah wanita hamil setiap bulan.

6. Cakupan Pengawasan
Rumah Sehat

7. Cakupan Pengawasan
Jamban
Penyebab masalah :
Kurangnya pengetahuan masyakarat tentang pentingnya jamban sehat dan
dampaknya terhadap kesehatan.
Kurangnya pengadaan sarana jamban di daerah miskin.
Pengadaan dana bagi program kesehatan lingkungan masih kurang.

Pemecahan masalah :
Memberikan penyuluhan tentang kriteria jamban sehat dan penyakit berbasis
lingkungan.
Memperbanyak akses jamban di daerah miskin.
Penambahan dana untuk program kesehatan lingkungan.

8. Cakupan Distribusi Vitamin

A pada Ibu Nifas
Penyebab masalah :
Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya vitamin A
pada saat nifas.
Kurangnya penyuluhan tentang materi manfaat vitamin
A pada saat nifas selama mengandung.
Ibu nifas jarang kontrol ke BKIA / Bidan Mandiri /
Posyandu.
Jarang dilakukan kunjungan rumah ibu nifas.
Masih kurangnya pencatatan dan pelaporan oleh tenaga
Pemecahan
masalah
:
kesehatan dalam
menangani
ibu nifas.
Penyediaan dan pendistribusian Vitamin A yang lebih
merata.
Mengajak dan melatih tenaga kesehatan agar lebih
baik dalam pencatatan dan pelaporan distribusi.
Meningkatkan penyuluhan tentang pentingnya vitamin A
bagi ibu segera setelah melahirkan.

9. Cakupan Kunjungan Rawat

Jalan Gigi

10. Cakupan BCG

Penyebab masalah :
Tingkat

pengetahuan

masyarakat

akan

pentingnya

imunisasi BCG masih kurang.

Bayi terlambat untuk mendapatkan imunisasi BCG.
Koordinasi lintas sektor belum optimal.

Pemecahan masalah :
Memberikan

penyuluhan

pentingnya

imunisasi

dan
bagi

pengetahuan
kesehatan

mengenai
bayi

menjadi suatu kegiatan yang rutin.

Meningkatkan koordinasi dengan lintas sektor,
seperti camat, kepala desa, kader.

dan