Anda di halaman 1dari 21

MODUL 19

SLUMP

D-IV TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


DESEMBER 2014

SUBSTANSI

PEMBAHASAN
TUJUAN PRAKTIKUM
SLUMP
KEGUNAAN UJI SLUMP BETON
LATAR BELAKANG
METODOLOGI PRAKTIKUM SLUMP BETON
WORKABILITY ( KELECAKAN )
SEJARAH DAN PERSOALAN PENGEMBANGAN

TUJUAN
PRAKTIKUM

TUJUAN :

1. Sebagai penerapan teori yang telah diberikan


dalam kuliah tatap muka oleh dosen pengajar.
2. Agar mahasiswa mengetahui dan mampu
memahami segala prosedur yang harus
dilaksanakan dalam perencanaan dan pembuatan
beton.
3. Sebagai pedoman mahasiswa dalam merencanakan
dan membuat beton sesuai dengan ketentuanketentuan yang telah diberikan terkait dengan teori
yang ada.

DEFINISI SLUMP
SNI 1972 2008 CARA UJI SLUMP BETON

Penurunan
ketinggian
pada
pusat
permukaan atas beton yang diukur segera
setelah cetakan uji slump diangkat

SLUMP

R. SAGEL, P. KOLE, GIDEON KUSUMA ( 1993 )

Suatu pengujian yang bertujuan untuk


menilai
kelecakan
beton
guna
mencegah ketidaksependapatan dalam
menentukan slump beton.

SLUMP

SLUMP SEBENARNYA
Penurunan yang umumnya
terjadi , seragam dan tanpa
ada yang pecah.

L.J. Murdock, K.M. Brook, Ir. Stephanus Hindarko ( Bahan


dan Praktek Beton ) , 1999

SLUMP

SLUMP GESER
Slump geser adalah slump
yang
terjadi
bilamana
separuh
puncaknya
tergeser dan tergelincir ke
bawah pada bidang miring.

L.J. Murdock, K.M. Brook, Ir. Stephanus Hindarko ( Bahan


dan Praktek Beton ) , 1999

SLUMP

SLUMP RUNTUH ( COLLAPSE )


Slump runtuh terjadi
apabila kerucut runtuh
seluruhnya.

L.J. Murdock, K.M. Brook, Ir. Stephanus Hindarko ( Bahan


dan Praktek Beton ) , 1999

KEGUNAAN UJI
SLUMP BETON

SNI 1972 2008 CARA UJI SLUMP BETON


Cara uji slump beton merupakan suatu teknik untuk
memantau homogenitas dan workability adukan beton
segar dengan suatu kekentalan tertentu yang dinyatakan
dengan satu nilai slump.

Dalam kondisi laboratorium, dengan material beton yang


terkendali secara ketat, nilai slump umumnya meningkat
sebanding dengan nilai kadar air campuran beton,
dengan demikian berbanding terbalik dengan
kekuatan beton.

ALAT UJI

METODOLOGI
PRAKTIKUM
SLUMP BETON

1. KERUCUT ABRAM
Alat uji harus berupa sebuah cetakan yang terbuat
dari bahan logam yang tidak lengket dan
tidak bereaksi dengan pasta semen. Ketebalan
logam tersebut tidak boleh lebih kecil dari 1,5
mm dan bila dibentuk dengan proses pemutaran
(spinning), maka tidak boleh ada titik
dalam cetakan yang ketebalannya lebih kecil dari
1,15 mm.

METODOLOGI
PRAKTIKUM
SLUMP BETON

ALAT UJI ( SNI 1972 2008 CARA UJI SLUMP


BETON )
Cetakan harus berbentuk kerucut terpancung
dengan diameter dasar 203 mm, diameter atas
102 mm, tinggi 305 mm. Permukaan dasar dan
permukaan atas kerucut harus terbuka dan
sejajar satu dengan yang lain serta tegak lurus
terhadap sumbu kerucut. Batas toleransi
untuk masing-masing diameter dan tinggi kerucut
harus dalam rentang 3,2 mm dari ukuran
yang telah ditetapkan. Cetakan harus dilengkapi
dengan bagian injakan kaki dan untuk
pegangan seperti ditunjukkan dalam Gambar 1.
Bagian dalam dari cetakan relatif harus
licin dan halus, bebas dari lekukan, deformasi atau
mortar yang melekat. Cetakan harus
dipasang secara kokoh di atas pelat dasar yang
tidak menyerap air. Pelat dasar juga harus
cukup luas agar dapat menampung adukan beton
setelah mengalami slump.

Gambar. Cetakan untuk uji slump ( kerucut Abram )

ALAT UJI

METODOLOGI
PRAKTIKUM
SLUMP BETON

2. BATANG PENUSUK
Batang penusuk harus merupakan suatu batang baja
yang lurus, penampang lingkaran
dengan diameter 16 mm dan panjang sekira 600
mm, memiliki salah satu atau kedua ujung
berbentuk bulat setengah bola dengan diameter 16
mm.

METODOLOGI
PRAKTIKUM
SLUMP BETON

CONTOH UJI
Contoh uji beton beton untuk membuat benda uji
harus mewakili jumlah campuran beton,
sesuai dengan SNI 03 2458 1991.

LANGKAH KERJA :

METODOLOGI
PRAKTIKUM
SLUMP BETON

Gambar. Menumbuk beton pada kerucut slump

LANGKAH KERJA :

METODOLOGI
PRAKTIKUM
SLUMP BETON

Gambar. Mengangkat kerucut secara vertikal.

LANGKAH KERJA :

METODOLOGI
PRAKTIKUM
SLUMP BETON

Gambar. Caramengukur slump

METODOLOGI
PRAKTIKUM
SLUMP BETON

LANGKAH KERJA :

Basahi cetakan dan letakkan di atas permukaan


datar, lembab, tidak menyerap air dan
kaku.
Dari contoh beton yang diperoleh,
segera isi cetakan dalam tiga lapis, setiap lapis
sekira sepertiga dari volume cetakan.
Padatkan setiap lapisan dengan 25 tusukan
menggunakan batang pemadat. Sebarkan
penusukan secara merata di atas permukaan
setiap lapisan.
Dalam pengisian dan pemadatan lapisan atas,
lebihkan adukan beton di atas cetakan
sebelum pemadatan dimulai.
Setelah beton menunjukkan penurunan pada
permukaan, ukur segera slump dengan
menentukan perbedaan vertikal antara bagian
atas cetakan dan bagian pusat permukaan
atas beton.

DEFINISI WORKABILITY
SNI 1972 2008 CARA UJI SLUMP BETON

5
WORKABILITY
( KELECAKAN )

Workability
:
kemudahan
pengerjaan beton segar.
L. J. MURDOCK, K. M. BROOK, IR. STEPHANUS
HINDARKO ( 1999 )

Istilah workabilitas ( workabilty ) sulit


untuk
didefinisikan
dengan
tepat,
Newman
()
mengusulkan
agar
didefinisikan pada sekurang-kurangnya
tiga buah sifat yang terpisah :

DEFINISI WORKABILITY

5
WORKABILITY
( KELECAKAN )

L. J. MURDOCK, K. M. BROOK, IR. STEPHANUS


HINDARKO ( 1999 )
1)

2)

3)

Kompaktibilitas, atau kemudahan


dimana
beton
dipadatkan
dan
rongga-rongga udara diambil.
Mobilitas, atau kemudahan dimana
beton dapat mengalirkan ke dalam
cetakan di sekitar baja dan dituang
kembali.
Satabilitas, atau kemampuan beton
untuk tetap sebagai massa yang
homogen
dan
stabil
selama
dikerjakan dan digetarkan tanpa
terjadi agregasi/ pemisahan butiran
dari bahan-bahan utamanya.

TINGKAT WORKABILITAS

Tabel. Penggunaan beton pada tingkat workabilitas yang berbeda-beda.

Tingkat
Workabilit
as

Slump
dalam
mm

Faktor
pemadata
n

Penggunaan beton yang sesuai

Sangat
rendah

0
sampai
25

0,80
sampai
0,87

Beton yang digetarkan di jalan atau seksi lain


yang lebih luas, dimana mesin getar yang kuat
dapat digunakan.

Rendah
sampai
sedang

25
samapi
50

0,87
sampai
0,93

Jalan raya dengan bentuk mesin penggetar dan


penghalus yang biasa, dengan pemadat dan
penghalus yang dioperasikan dengan tangan
biasa untuk sejenis balok yang digetarkan.

Sedang
sampai
tinggi

50
sampai
100

0,93
sampai
0,95

Jalan raya dengan pemadatan tangan dengan


slump 50 75. Untuk beton bertulang biasa
tanpa penggetaran dan bertulang rapat dengan
penggetaran pompa.

Tinggi

100
sampai
175

Lebih dari Untuk bagian-bagian dengan tulangan rapat.


0,95
Pekerjaan lain yang sukar pencetakaannya.

Faktor air/semen rendah.


Kekuatan dan durabilitas
beton meningkat. Susust dan
perkembangan panas
meningkat. Kelecakan

Kekuatan sesuai dan


kelecakan meningkat. Susut
dan perkembangan panas
meningkat

sesuai.

Kekuatan
ditingkatkan ( +
semen )

Kelecakan
ditingkatkan ( + air,
+ semen )

PENGON
TROLAN
BETON

Anda mungkin juga menyukai