PENDAHULUAN
ATEROSKLEROSIS
1. Athrosis yang merupakan akumulasi
senyawa yang kaya akan kolesterol yang
sering disebut ateroma.
2. Sclerosis yang merupakan ekspansi
jaringan fibrosa.
3. Inflamasi yang melibatkan aktifitas
monosit atau makrofag, limfosit T dan sel
mast.
ATEROSKLEROSIS
Aterosklerosis adalah proses inflamasi
kronis yang dapat menyebabkan
terjadinya angina pektoris, infark miokard
dan infark cerebral (Okada et al., 2007).
Faktor Risiko
Prilaku:
1.Perilaku konsumsi
2.Aktivitas
3.Rokok
4.Alkohol
FR Obes :
BMI
LPI
Resistensi
Insulin
FR Sosek :
Pendidikan
Pekerjaan
Status Ekonomi (Q1 s/d Q5)
FR Psikososial :
Kesehatan Mental
Emosional
Abnormality
Adipokines
TNF- , IL-6 ,
leptin FFA ,
Adiponektin
FR Modified
Dislipidemia
Hipertensi
DM
Asam Urat
Disfungsi
Endothel
Inflamasi
Trombosis
oksidasi
Ateroskle
rosis
Faktor Risiko
Unmodified
Umur,Gender,Genetik
PJ
K
Manifestasi klinis :
Angina pektoris stabil
Angina pektoris tak Stabil
Infark miokard akut
* STEMI
* Non STEMI
Infark miokard akut dan Angina pektoris
tak stabil disebut :
Sindroma koroner akut
Angina Pektoris
Angina pektoris :
Nyeri akibat miokard kekurangan
oksigen (iskemia) transien.
Subset klinis :
*Angina Pektoris Stabil (APS)
*Angina Pektoris Tak Stabil (APTS)
*Angina Prinz Metal (Variant Angina)
Gejala klinis :
Nyeri khas angina :
Nyeri dada retrosternal
Lama : 5-15 menit
Terasa berat, tertekan, dicengkeram
atau panas.
Penjalaran ke lengan, leher, rahang,
punggung dan perut.
Timbul saat exercise, emosi, tetapi
dapat timbul spontan saat istirahat
Angina Variant
o Terjadi akibat spasme koroner.
o Nyeri dada biasanya terjadi antara jam
24.00- 08.00.
o Serangan nyeri 2-3X dalam 30-60 menit
Elektrokardiogram (EKG)
1. Angina Pektoris Tak Stabil (APTS) : depresi
segmen ST dengan atau tanpa inversi
gelombang T, kadang kadang elevasi segmen
ST saat ada nyeri, tidak dijumpai gelombang Q.
2. Non ST Elevasi Miokard Infark (NSTEMI) :
depresi segmen ST, inversi gelombang T
dalam.
Faktor Risiko :
1.
2.
3.
4.
5.
Dislipidemia
Diabetes Mellitus
Merokok
Hipertensi
Obesitas
Pemeriksaan
o Pemeriksaan fisik : tidak khas.
o EKG
: ST depresi /T inversi (APS & APTS)
ST elevasi ( Angina Variant)
o Treadmill test : (Uji latih jantung dgn beban)
* untuk kasus2 yang meragukan
* merupakan pemeriksaan EKG pada
saat penderita melakukan exercise.
o Angiografi koroner
golden standart, dibuat
film dengan bahan kontras untun melihat
adanya stenosis a. koroner
Penanganan
Prinsip : menyeimbangkan pasokan &
kebutuhan
oksigen miokard dan mencegah
terjadinya thrombus oklusif.
Nitrat
: vasodilatasi koroner
pasok O2
vasodilatasi vena
beban jantung
Beta blocker : bisoprolol, propanolol
menurunkan denyut & kontraksi jantung, beban jantung
Calcium antagonist: diltiazem, verapamil
Vasodilatasi koroner, denyut jantung, BP
Penanganan ;
lanjutan
Penanganan;
lanjutan
Non oklusif
(Non STEMI)
(Nekrosis Miokard)
Dalam 20 menit
Keluhan :
o Nyeri khas angina
o Lebih dari 20 menit, tidak hilang dengan
nitrat/istirahat
o Disertai keringat dingin/mual-muntah
o Kadang keluhan nyeri ditutupi gejala lain
, misal; sesak nafas, sinkope
Pemeriksaan fisik ;
Tidak khas, gelisah / keringat dingin
Tekanan darah; umumnya normal, bisa
hipotensi atau shock jika infark luas.
Denyut nadi; umumnya normal, jika shock nadi
kecil dan cepat, jika terjadi AV Block nadi
lambat.
Bising sistolik pada apeks : ruptur muskulus
papilaris
Ronkhi paru : tanda-tanda edema paru
EKG
STEMI : ST elevasi > 1mm pada 2 sandapan
atau lebih.
Q pathologis ; tanda nekrosis miokard
mengenai seluruh tebal dinding.
Non STEMI : ST depresi > 0.5mm & T inversi
(seperti APTS)
Laboratorium
CKMB & Troponin : enzim khas pada
miokard, jika kadar dalam plasma
menunjukkan nekrosis miokard
SGOT/LDH : tidak khas untuk miokard
Komplikasi
Aritmia :
*Taki aritmia : Ventrikel Takikardi/Fibrilasi
sebabkan henti jantung
*Bradiaritmia : biasanya karena Blok AV,
memerlukan alat Pacu Jantung jika terjadi
blok AV derajad 2 atau 3
Gagal jantung : lebih sering gagal jantung kiri,
jika disertai shock, angka kematian 80%
Komplikasi ;
lanjutan
Prognosis
Pada 25 % kasus IMA terjadi kematian
mendadak pada beberapa menit setelah
serangan (SUDDEN CARDIAC DEATH).
Penyebab tersering adalah Ventrikel Takikardi/
Ventrikel Fibrillasi
Mortalitas keseluruhan : 10-20 %
Mortalitas meningkat sesuai umur
Penanganan
Prinsip therapi :membatasi luas infark
Tirah baring ; mengurangi kebutuhan O2 pada
miokard, perlu pengawasan intensif di ICCU
Terapi anti angina :
Nitrat, Beta Blocker, Calcium Antagonis
Terapi antiplatelet : Aspirin, Clopidogrel
Anti koagulan : diberikan pada Non STEMI
Thrombolitik : Streptokinase/ rTPA
Hanya untuk STEMI, penghancur Thrombus
Terutama diberikan pada STEMI < 6 jam.
Jika>6 jam tapi<12jam dipertimbangkan jika
masih ada nyeri
Streptokinase;
Streptokinase;
Penanganan ;
lanjutan
PCI primer :
Dikerjakan pada RS yang memiliki Cath lab dan
tenaga ahli.
Jika ada kontra indikasi terhadap thrombolitik,
tindakan ini merupakan pilihan utama.
Prinsip : thrombus oklusif dibuka secara
mekanik dengan balon lalu dipasang stent
(ring)
Keberhasilan : >90% ( keberhasilan
streptokinase hanya 70%)