Anda di halaman 1dari 12

Hubungan

Tenggelamnya KM. Rafelia 2

dengan Aturan SOLAS


Oleh kelompok 1 :
Oky Ardy P.
100210014
Jaka Wijaya K.
120210001
Wal Abditya E.
120210010
Jandro Medar N. 120210011
Ahmad Muthi L. 120210017

A. Dahlan Irsyad
120210018
Gde A. P. Paundra 120210021
Atika Narlastari
120210022
Taufiq Nur R. N.
120210023
Alfred Agry M.
120210028
Andikha Persada P. 120210029

Penyebab Kecelakaan KM
Refalia 2

Kelebihan Muatan Kapal hingga batas air diatas


2 meter.

Terdapat SOP yang dilanggar seperti, tidak


dipasangnya pengaman berupa tali pengikat
(lasing) pada muatan yang diangkut.
Sumber: http://
news.detik.com/berita/3158586/kesaksian-2-abk-tentang-tenggelamnya-kmp-rafelia-ii-ada-sop-y
ang-dilanggar
; Minggu 06 Mar 2016, 15:38 WIB

Aturan Solas :

Bab II, Bagian B Peraturan 13 :

Mengenai , Batas Garis Air Muatan.


Point 1.

Untuk terpeliharanya tingkat subdivisi yang disyaratkan, garis muat yang


sesuai dengan sarat subdivisi yang disetujui harus ditunjukkan dan
ditandakan dilambung kapal. Kapal yang mempunyai ruang yang digunakan
secara khusus untuk akomodasi penumpang dan penempatan muatan secara
bergantian, jika pemiliknya menghendaki, boleh mempunyai satu atau
beberapa garis muat subdivisi yang ditunjukan dan ditandai sesuai dengan
syarat-syarat subdivisi yang disetujui Badan Pemerintah untuk penggunaan
secara bergantian.
Point 2.

Garis muat subdivisi yang ditunjukkan dan ditandakan tersebut harus


dicatat di dalam Sertifikat Keselamatan Kapal Penumpang, dan harus
ditandai dengan C.1 untuk keadaan penumpang yang utama, dan C.2, C.3
dan seterusnya untuk keadaan- keadaan lain.

Point 3.
Lambung timbul yang sesuai dengan masing-masing garis muat ini harus
diukur ditempat yang sama dan dari garis geladak yang sama pula jika
lambung timbul tersebut ditentukan sesuai Konvensi Internasional tentang
Garis Muat bersangkutan yang berlaku .

Point 4.
Lambung timbul yang sesuai dengan masing-masing garis muat dan
keadaan pelayaran yang disetujui,harus dinyatakan secara jelas didalam
Sertifikat Keselamatan Kapal Penumpang.

Point 5.
Bagaimanapun juga setiap marka garis muat subdivisi tidak boleh
ditempatkan di atas garis muat terdalam di air laut sebagaimana yang
ditentukan menurut kekuatan kapal dan atau Konvensi Internasional tentang
Garis-garis Muat yang berlaku.

Point 6.

Bagaimanapun juga tempat markah garis muat subdivisi, dalam


keadaan yang bagaimanapun, kapal tidak boleh dimuati sedemikian
rupa sehingga terbenam melebihi markah garis muat yang sesuai
dengan musim dan tempat sebagaimana yang ditentukan oleh konvensi
Internasional tentang Garis Muat yang berlaku.
Point 7.

Bagaimanapun juga kapal tidak boleh dimuati sedemikian rupa


sehingga bilamana berada di air laut, markah garis muat subdivisi sesuai
dengan pelayarannya tidak berada di bawah permukaan air.

Aturan Solas :

Bab IV, Bagian A Peraturan 5 :

Mengenai , Penyimpanan dan


pengikatan.
Point 1.
Muatan dan unit muatan yang disimpan di bawah geladak harus diletakkan,
disimpan dan diikat untuk sejauh mungkin tidak menimbulkan kerusakan atau
bahaya terhadap kapal, orang-orang di atas kapal dan muatan jatuh ke laut
selama dalam pelayaran.
Point 2.
Muatan yang dibawa dalam unit muatan harus dikemas dan diikat untuk tiap
unit untuk mencegah kerusakan dan bahaya terhadap kapal dan orang di atas
kapal selama pelayaran.

Point 3.
Langkah-langkah pengamanan harus diambil selama pemuatan dan
pengangkutan muatan-muatan yang berat atau muatan yang mempunyai
ukuran yang sangat besar untuk menjamin tidak ada perusakan terhadap
struktur kapal dan menjaga stabilitas selama dalam pelayaran.
Point 4.
Langkah-langkah pengamanan harus diambil selama pemuatan dan
pengangkutan dari unit muatan pada kapal ro-ro khusunya yang mengangkut
tata susunan pengikatan di kapal tersebut dan pada unit muatan dan
memperlihatkan kekuatan dari tempat dan tali pengikatan.
Point 5.
Peti kemas tidak boleh dibebani dengan muatan lebih dari berat
maksimum yang tercantum pada pelat persetujuan keselamatan seusai
Konvensi Internasional tentang peti kemas yang aman (CSC).

Point 6.
Unit muatan termasuk peti kemas harus dimuat, disimpan dan diikat selama
pelayaran sesuai dengan Petunjuk Pengikatan Muatan yang ditetapkan oleh
badan Pemerintah.Pada kapal-kapal dengan ruang muat ro-ro, seperti
didefinisikan dalam peraturan II-2/3.14.Semua pengikat dari unit muatan,
sesuai dengan Petunjuk Pengikatan Muatan selesei sebelum kapal
meninggalkan dermaga.Petunjuk pengikatan muatan harus ditentukan paling
tidak setara dengan petunjuk yang dikembangkan oleh organisasi.

Hubungannya
???

Kelebihan Muatan Kapal hingga batas air


diatas 2 meter.
Dengan tercantumnya aturan-aturan solas yang tercantum pada kasus
pertama terdapat hubungan yang berkaitan tentang kasus tsb yaitu ada
peraturan yang dilanggar atau tidak dipenuhi oleh KM.Rafelia 2 yaitu
dilanggarnya batas muat garis air yang mencapai 2 m diatas batas
maksimal garis muat air sehingga kapal tenggelam (pada sisi sebelah
kanan).

Terdapat SOP yang dilanggar seperti, tidak


dipasangnya pengaman berupa tali
pengikat (lasing) pada muatan yang
diangkut.
Dengan tercantumnya aturan-aturan solas yang
tercantum pada kasus pertama terdapat hubungan
yang berkaitan tentang kasus tsb yaitu ada peraturan
yang dilanggar atau tidak dipenuhi oleh KM.Rafelia 2
yaitu muatan barang tidak pernah diikat (dilassing)
sehingga muatan yang mlelebihi kapasitas kapal ( garis
muat kapal) bergeser ke sebelah kanan kapal sehingga
stabilitas kapal terganggu oleh bergesernya muatan
kapal yang akibatnya kapal miring kekanan dan tidak
bisa kembali keposisi semula dan kapal tenggelam.

Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai