PENDAHULUAN
Pertama kali diperkenalkan pada tahun
1967 oleh Tomisaku Kawasaki
Penyakit vaskulitis akut bersifat self limited
dengan etiologi yang belum jelas diketahui
Terjadi pada bayi dan anak
Adanya keterlibatan faktor infeksi, imunologi
dan familial
DEFINISI
Suatu penyakit vaskulitis akut yang tidak
diketahui penyebabnya yang ditandai
DEMAM
RUAM
INJEKSI
KONJUNGTIVA
ERITEMA &
EDEMA
LIMFADENITIS
SERVIKAL
PERADANGAN BIBIR &
RONGGA MULUT
EPIDEMIOLOGI
Beijing; 15%
Jepang; 38%
Taiwan; 18%
Korea; 29%
>
ETIOLOGI
INFEKSI
RESPON IMUN
INTOKSIKASI & REAKSI ALERGI
PATOGENESIS
STADIUM
FASE AKUT (10 hari pertama)
FASE SUBAKUT (hari ke-11 sampai 25)
FASE KONVALESENS (6-8 minggu dari
awitan)
FASE KRONIK
Fase Akut
Demam tinggi mendadak, tidak berespons terhadap
antibiotik, dapat berlangsung 1-2 minggu bahkan dapat
4-5 minggu
Dalam 2-5 hari demam gejala lain akan muncul
Konjungtivitis bilateral tanpa eksudat
Bibir merah terang, kemudian pecah dan berdarah, lidah
merah (strawberry tongue) serta eritema difus pada
rongga mulut dan faring
Edema yang induratif dan kemerahan pada telapak
tangan dan telapak kaki, kadang-kadang terasa nyeri
Fase Akut
Eksantema berbagai bentuk (polimorfik) di wajah, badan
dan ekstremitas. Sering menyerupai urtikaria dan gatal
atau seperti makula dan papula, sehingga menyerupai
campak
Pembesaran kelenjar getah bening leher pada 50%
penderita, hampir selalu unilateral dan berukuran > 1,5
cm
Fase Subakut
Deskuamasi ujung jari tangan dan kemudian diikuti jari
kaki
Fase Subakut
Eksantema, demam, dan limfadenopati menghilang
Perubahan kardiovaskular dapat terjadi dilatasi/aneurisma,
efusi perikardium, gagal jantung dan infark miokardium
Jumlah trombosit meningkat dan dapat mencapai >
1.000.000 / mm3
Fase Konvalesen
Pada fase ini laju endap darah dan hitung trombosit
mencapai nilai normal kembali, dapat dijumpai garis
transversal Beaus line. Meskipun anak tampak
menunjukkan perbaikan klinis, tetapi kelainan jantung
dapat berlangsung terus
Fase Kronik
Tahap ini hanya penting secara klinis pada penderita
yang mengalami komplikasi jantung
Aneurisma yang dibentuk pada masa kanak-kanak
dapat ruptur di masa dewasa
MANIFESTASI KLINIS
MANIFESTASI KLINIS
Kelainan mukosa
Injeksi konjungtiva bilateral tanpa terdapat eksudat
Bibir kering, pecah-pecah dan mudah berdarah
Eritema mukosa oral dan faring
Strawberry tongue dengan penonjolan dan kemerahan papila
lidah
Tidak terdapat eksudat mulut, ulserasi atau bercak Koplik
Tangan dan kaki
Edema, eritema telapak tangan dan kaki, tanpa
terdapat kelainan kulit pergelangan tangan atau kaki
Deskuamasi periungual yang terjadi dalam waktu 2
minggu setelah onset
Beaus lines (garis transversal di tengah kuku)
MANIFESTASI KLINIS
Ruam eritematosa
Limfadenopati servikal
Tanda dan gejala lain : atralgia, atritis, letargi, nyeri
kepala, kaku kuduk akibat meningitis aseptik, meatitis,
vulvitis, uretritis, gagal jantung kongestif, otitis media,
ikterik, diare, hidrops kandung empedu, nyeri dada,
nyeri abdomen, syok
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium :
Leukositosis
Anemia normokrom normositer
Trombositosis
CRP&ESR
Lipid plasma abnormal, hipoalbuminemia &
hiponatremia
AST, hiperbilirubinemia ringan, GT
Piuria steril
Pleositosis (LCS) & leukositosis cairan sinovial
enzim miokardium (CPK&CKMB)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Rontgen Thoraks
Dapat ditemukan kardiomegali jika terjadi miokarditis
atau kelainan arteri koroner atau regurgitasi katup yang
berat
Elektrokardiogram (EKG)
Voltase QRS rendah, perubahan gelombang ST
elevasi atau depresi, QTc memanjang,
gelombang Q abnormal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Ekokardiografi
Indikasi mutlak untuk melihat kelainan arteri koroner dan
disfungsi jantung yang lain
Mengidentifikasi abnormalitas arteri koroner
Dilakukan pada saat pertama kali didiagnosis dan
diulangi pada minggu ke 2-3 setelah onset
Bila hasil normal, diulang kembali pada minggu 6-8
DIAGNOSIS BANDING
Kawasaki
SJS
Scarlett
Fever
Sindrom
Syok
Toksik
Systemic
JRA
Usia
<5
SU
2-8 hari
>10 hari
2-5
Demam
Persisten
Lama
<10 hari
<10 hari
Lama
Tidak ada
Ada
Tidak ada
Eritematosa
Normal
Eritema,
difus,
strawberry
tongue
Eritema,
Faringitis,
ulserasi,
strawberry
psudomembran tongue
Ekstremitas
Telapak
Normal
tangan&kaki,
edema,
deskuamasi
periungual
Deskuamasi Edema
tangan dan
kaki
Artritis
DIAGNOSIS BANDING
Kawasaki
SJS
Scarlett Fever
Sindrom
Syok Toksik
Systemic
JRA
Ruam
Eritematosa,
polimorfik,
purpura
Lesi pada
target
Sandpaper
rash,
circumoral
pallor
Erythroderma
Eritema
Limfadenopati
servikal
Min. 1 KGB
1,5 cm
normal
bengkak&nyeri
normal
adenopati
difus
Laboratorium
Inflamasi
sistemik
anemia,
trombositosis
setelah hari
ke-7
Berhubungan
dengan infeksi
herpes
Kultur
tenggorok (+)
Trombositope
nia
Inflamasi
sistemik
anemia
Lain-lain
Artritis
Artralgia
Kultur
tenggorok (+)
grup A
streptococcus
Perubahan
status mental,
koagulopati,
syok
perikarditis
KRITERIA DIAGNOSIS
1. Demam tinggi (suhu > 39,9C) selama 5 hari atau lebih
2. Terdapat 4 dari 5 tanda di bawah ini :
a. Kelainan pada ekstremitas :
- Akut : eritema telapak tangan dan kaki, edema tangan dan kaki
- Subakut : deskuamasi periungual jari tangan dan kaki pada
minggu ke 2 dan ke 3
b. Eksantema polimorfik
c. Injeksi konjungtiva bulbar bilateral tanpa eksudat
d. Kelainan pada bibir dan rongga mulut : eritema, bibir pecah-pecah,
strawberry tongue, injeksi difus pada mukosa faring dan mulut
e. Limfadenopati servikal
3. Kemungkinan penyakit lain dengan gejala serupa ( demam
reumatik
akut, toxic shock syndrome dan lain-lain)
harus di
singkirkan terlebih dahulu
SCORING
DIAGNOSIS KAWASAKI
Demam + minimal terdapat 4 dari 5 gejala
klinis
Demam dg 3 atau kurang gejala klinis +
kelainan arteri koronaria pada
ekokardiografi atau angiografi koronaria
ALGORITMA
TATALAKSANA
Tatalaksana fase akut
Tatalaksana jangka panjang
PROGNOSIS
Penyakit Kawasaki yang tidak disertai penyakit
kardiovaskulear bersifat self-limited dan memiliki
prognosis baik.
Pada kasus yang disertai penyakit kardiovaskular,
prognosisnya sesuai dengan ,manifestasi kardiovaskular :
Pasien dengan infark miokardium serangan pertama,
angka kematian mencapai 14-22%, sedangkan infark ke-2
kalinya 16%.
Kurang lebih 2% pasien akan meninggal
akibat vaskulitis koroner.