Anda di halaman 1dari 33

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PENJUMLAHAN PADA

ANAK BERKESULITAN BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SDN


LANDASAN ULIN TIMUR 6 BANJAR BARU

WHITA MIAWANTI
NIM: AIFII2440
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR BIASA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2015

PENELITIAN

KEMAMPUAN
BERHITUNG
PENJUMLAHAN
ANAK
BERKESULITAN
BELAJAR
MATEMATIKA
DIKELAS I
METODE
JARIMATIKA

PENDAHULUAN

Latar belakang
Rumusan masalah
Rencana tindakan
Tujuan dan manfaat

A. latar belakang
Semua orang harus
menguasai konsep dasar
matematika untuk bekal
dasar dalam pemecahan
masalah kehidupan seharihari.
Matematika dasar
merupakan sarana untuk
menguasai bidang studi lain.
anak berkesulitan belajar
matematika sudah dapat di
deteksi sejak dini dalam
berbagai bentuk kesulitan
salah satunya dalam operasi
penjumlahan dan
pengurangan

Permasalahan siswa

Anggapan bahwa matematika pelajaran yang


sulit dan menakutkan .
Ketidakpahaman siswa pada matematika
karena disajikan oleh guru secara abstrak.
Pembelajaran disajikan dengan memberi
latihan-latihan dalam bentuk soal sehingga
membosankan bagi siswa.

Permasalahan
guru
Banyak metode akan tetapi
metode yang digunakan
kurang efektif karena tidak
sesuai antara materi dan
karakteristik anak.
Metode yang digunakan
memerlukan alat bantu dan
kurang efisien.
Guru dituntut untuk
menggunakan media atau alat
peraga untuk mempermudah
anak menyerap materi yang

Apa yang bisa dilakukan


guru?

Membuat metode yang


efektif yang sesuai dengan
karakteristik siswa
Menggunakan metode yang
praktis dan menyenangkan
untuk siswa
Membuat media atau alat
peraga yang dapat
mempermudah siswa
menyerap materi.
Menggunakan metode
jarimatika dalam operasi
penjumlahan

B. Rumusan masalah
Apakah penerapan
metode jarimatika
dapat meningkatkan
kemampuan berhitung
penjumlahan pada
anak berkesulitan
belajar matematika
kelas I SDN Landasan
Ulin Timur 6
Banjarbaru?

C. rencana
tindakan

Menggunakan
metode
penelitian
tindakan kelas
yang
direncanakan
menggunakan
model Kemmis
dan taggart yaitu
model PTK
dengan dua
siklus kegiatan

D. TUJUAN
PENELITI
AN

Meningkatkan
kemampuan berhitung
penjumlahan melalui
metode jarimatika
pada anak berkesulitan
belajar matematika
kelas I SD Negeri
Landasan Ulin Timur 6
Banjarbaru

E. Manfaat penelitian
Manfaat

Manfaat

Bab II

Tinjauan pustaka
Bidang studi matematika
mencakup tiga bidang
yaitu aritmatika, aljabar
dan geometri.
Lerner (1988: 430)
mengemukakan bahwa
kurikulum bidang studi
matematika hendaknya
mencakup tiga elemen
yaitu konsep, keterampilan
dan pemecahan masalah.

Pendekatan pengajaran
matematika
Pendekatan urutan belajar yang bersifat
perkembangan.
Pendekatam belajar tuntas.
Pendekatan belajar strategi belajar.
Pendekatan belajar pemecahan masalah

Karakteristik anak berkesulitan belajar


matematika
Gangguan hubungan
keruangan.
Abnormalitas persepsi visual
Asosiasi visual motor
Preservasi
Kesulitan mengenal dan
memahami bentuk
Gangguan penghayatan tubuh
Kesulitan dalam bahasa dan
membaca
Skor PIQ lebih rendah daripada
skor VIQ

Kekeliruan umum anak


berkesulitan belajar matematika
kekurang pahaman
tentang simbol dalam
matematika
Kekurang pahaman
tentang nilai tempat suatu
bilangan
penggunaan proses
penghitungan yang keliru

Apa itu

????

Menurut penemu jarimatika septi peni wulandari


(2009: 17) jarimatika adalah salah satu metode
berhitung dalam operasi kabataku (kali, bagi,
tambah, kurang) dengan menggunakan jari
tangan.
Jarimatiaka di desain agar anak tidak merasa
sedang belajar matematika

Keunggulan jarimatika
Mudah dipelajari
dan menyenangkan
Memberikan
visualisasi proses
berhitung
Tidak membebani
memori otak anak
Praktis dan efisien
Menekankan ke
konsep kemudian
ke cara cepatnya
Mempengaruhi
daya pikir dan
psikologis

Jari kanan

Jari kiri

Yellyell!!!

Satu
TU!!
Dua
KRESS!!
Tiga
CREPP!!
Empat TAP!!
Lima
JOSS!!
Enam DORR!!
Tujuh
BEM!!
Delapan
NYAMM!!
Sembilan DAA!!

HIPOTESIS TINDAKAN
jika metode jarimatika yang
digunakan,
maka dapat menarik
minat dan dapat meningkatkan
kemampuan berhitung penjumlahan
pada anak berkesulitan belajar
matematika kelas I SD Negeri
Landasan Ulin Timur 6 Banjarbaru

Kerangka berpikir
KONDISI
AWAL

TINDAKA
N

KONDI
SI
AKHIR

Guru:
belum
menerapkan
metode
jarimatika

Menggunak
an metode
jarimatika

Hasil
belajar
meningkat

Siswa:
Hasil belajar masih
rendah
Siklus I:
Belajar matematika
menggunakan metode
jarimatika

Siklus II
Belajar penjumlahan
dengan perbaikan
menggunakan metode
jarimatika

Metodologi penelitian
A

Lanjutan..
E

JENIS
PENELITIAN

SIKLUS II

Penelitian tindakan
merupakan penerapan
penemuan fakta pada
pemecahan masalah
dalam situasi sosial
dengan pandangan
untuk meningkatkan
kualitas tindakan yang
dilakukan yang
berkolaborasi dan
kerjasama antara
peneliti, praktisi dan
orang awam.

Setting penelitian
Dilaksanakan di Kelas I SD Negeri
Landasan Ulin Timur 6 Banjarbaru
Yang dijadwalkan dalam waktu
tiga bulan ke depan
Dengan subjek siswa kelas I SD
Negeri Landasan Ulin Timur 6
Banjarbaru
Dan objeknya adalah
kemampuan siswa dalam
berhitung penjumlahan pada
kelas I di SD Negeri Landasan
Ulin Timur 6 Banjarbaru.

Faktor yang diteliti


Kemampuan siswa
dalam berhitung
penjumlahan dengan
penerapan metode
jarimatika
Kemampuan guru
memfasilitasi
pembelajaran
dengan penerapan
metode jarimatika
Hasil belajar siswa

Teknik pengumpulan data


Dokumentasi, Dalam penelitian ini dokumen yang dimanfaatkan
berupa daftar nilai matematika dan bukti fisik kegiatan berupa
foto.
Tes ini berupa soal materi penjumlahan yang diberikan kepada
siswa kelas I SD Negeri Landasan Ulin Timur 6 Banjarbaru
sebelum dan sesudah penerapan metode jarimatika.
Observasi diarahkan terhadap guru dan siswa kelas I SD
Negeri Landasan Ulin Timur 6 Banjarbaru
Wawancara dengan siswa dan guru kelas I SD Negeri
Landasan Ulin Timur 6 Banjarbaru

Indikator
keberhasilan

Peningkatan kemampuan berhitung


penjumlahan dengan metode jari matika pada
siswa kelas I yang ditunjukkan dengan
perolehan nilai KKM siswa meningkat dari
sebelumnya

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai