Anda di halaman 1dari 31

Bab 5.

PELAYANAN ANESTESI
DAN BEDAH (PAB)
Empat Fokus Area :
1. Organisasi dan
Manajemen
2. Pelayanan Sedasi
3. Pelayanan Anaestesi
4. Pelayanan Bedah
14 STANDAR , 51 ELEMEN PENILAIAN

Jumla
h EP
10
7
18
16

Dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM, MHKes


Komisi Akreditasi Rumah Sakit

BAB 5. PELAYANAN ANESTESI DAN BEDAH


(PAB)

N
o

1
2
3
4
5

Standa Elemen
r
Penilaia

n
4
PAB.1
6
PAB.2
7
PAB.3
4
PAB.4
2
PAB.5
PAB.5.
2
6 1
PAB.5.
3
7 2

Standa Elemen
No
r
Penilai

an
PAB.5.
3
8
3
4
9
PAB.6
3
10
PAB.7
PAB.7.
3
11
1
PAB.7.
2
12
2
PAB.7.
2
13
3
2
PAB.7.

Maksud dan Tujuan


Anesthesi, sedasi, dan intervensi bedah/surgikal adalah umum dan
komplex
Semua ini membutuhkan:
Asesmen yang lengkap dan komprehensif
Perencanaan pelayanan terintegrasi
Monitoring pasien secara kontinu
Transfer berdasarkan-kriteria untuk pelayanan yang kontinu
Rehabilitasi
Transfer sewaktu-waktu dan pemulangan pasien
Pertanyaan
Seberapa banyak Anda menggunakan anestesi di RS Anda?
Berapa banyak yang menggunakannya di berbagai tempat di RS?
Apakah faktor risiko terbesar dalam memberikan anestesi?

Sedasi Moderat
-Pasien berespon dengan
sengaja terhadap perintah verbal

Sedasi Dalam
-Pasien tidak bisa dengan mudah
dibangun-kan tetapi berespon
secara sengaja setelah stimulasi
yang berulang dan menyakitkan

-Tidak ada intervensi dibutuhkan


untuk menjaga airway (jalan
nafas) pasien

-Airway mungkin terganggu


(impaired) / kurang berfungsi

-Fungsi kardiovaskuler biasanya


dijaga

-Fungsi kardiovaskuler biasanya


dijaga

Pelayanan Sedasi
Kebutuhan apa saja dalam kebijakan dan prosedur RS bagi sedasi
moderat dan dalam?
Apakah kualifikasi ini bagi seseorang untuk memberikan sedasi
moderat dan dalam?
Bagaimana kita memastikan bahwa kebijakan diimplementasikan?

Pelayanan Anestesi
Apakah isi asesmen pre-anestesi dan asesmen pre-induksi?
Siapakah yang kompeten untuk melaksanakan masing-masing
asesmen tersebut?
Apakah yang dicatat sebelum, sementara dan setelah anestesi?

Pelayanan Bedah
Apa saja proses perencanaan untuk pembedahan?
Apa yang perlu dicatat dalam status pasien sebelum, sementara dan
setelah pembedahan?
Apakah proses perencanaan untuk pelayanan post-operatif?

BAB 5. PELAYANAN ANESTESI DAN BEDAH


(PAB)
GAMBARAN UMUM
Penggunaan anestesi, sedasi, dan intervensi bedah
adalah proses yang umum dan merupakan prosedur
yg kompleks di RS. Tindakan2 ini membutuhkan
asesmen pasien yang lengkap dan komprehensif,
perencanaan asuhan yang terintegrasi, monitoring
pasien yg berkesinambungan dan kriteria transfer
untuk yan berkelanjutan, rehabilitasi, akhirnya
transfer maupun pemulangan pasien (discharge)
Anestesi dan sedasi umumnya dipandang sbg suatu
rangkaian kegiatan (continuum) dari sedasi
minimal smp anestesi penuh.
Krn respons pasien dpt bergerak pada sepanjang
kontinuum, maka penggunaan anestesi dan
sedasi dikelola secara terintegrasi. 6

Dalam bab ini tidak dibahas penggunaan sedasi


minimal (anxiolysis). Jadi penggunaan
terminologi anestesi mencakup sedasi yang
moderat maupun yang dalam.
Catatan :
Standar Anestesi & Bedah dpt dipakai dlm tata
(setting) anestesi apapun dan atau sedasi moderat
maupun dalam serta prosedur invasif lain yg
membutuhkan persetujuan. (lih.juga HPK.6.4).
Penataan tsb termasuk kamar bedah RS, unit bedah
sehari (day surgery), unit pelayanan sehari, unit
gigi dan klinik rawat jalan lainnya, yan emergensi,
yan intensif dan yan lain dimanapun.
7

Pelayanan Anestesi Terintegrasi


Terintegrasi :
1. Kepala Pelayanan PAB 2
2. Kompetensi Staf

Ka Yan
Anest

Pelayanan :
1. Anestesi

Unit
Km Bedah

2. Sedasi Dalam
3. Sedasi Moderat

Km
Bersalin

Endo
skopi

IGD
MRI/
CTScan

CatLab
ICU

ORGANISASI DAN MANAJEMEN


*Standar PAB.1. Tersedia pelayanan anestesi
(termasuk sedasi moderat dan dalam) untuk
memenuhi kebutuhan pasien, dan semua
pelayanan tsb memenuhi standar di RS, standar
nasional, UU dan peraturan serta standar
profesional.
T
Elemen Penilaian PAB.1
1. Yan anestesi (termasuk sedasi moderat dan dalam)
memenuhi standar di RS, nasional, UU dan
peraturan yg berlaku
2. Yan anestesi yg adekuat, reguler dan nyaman
(termasuk sedasi moderat dan dalam) tersedia
untuk memenuhi kebutuhan pasien
3. Yan anestesi (termasuk sedasi moderat dan
dalam) tersedia untuk keadaan darurat
di luar jam
9

*Standar PAB.2. Seorang individu yg kompeten


(qualified) bertangg-jwb untuk pengelolaan yan
anestesi (termasuk
sedasi
moderat Anestesi
dan dalam)
Kepala
Pelayanan

TT
Elemen Penilaian PAB.2
1. Yan anestesi (termasuk sedasi moderat dan dalam)
harus seragam pada seluruh yan di RS (lih.juga PP.1, EP
1)
2. Yan anestesi (termasuk sedasi moderat dan dalam)
berada dibawah kepemimpinan satu orang atau
lebih yg kompeten (lih.juga TKP 5)
3. Tanggung jawab yg meliputi pengembangan,
implementasi dan memelihara / menegakkan
kebijakan serta prosedur yg ditetapkan dan
dilaksanakan
4. utk memelihara / mempertahankan program
pengendalian mutu yg ditetapkan dan dilaksanakan
5. dalam merekomendasikan sumber luar untuk
yan anestesi (termasuk sedasi moderat dan dalam) yg
10
ditetapkan dan dilaksanakan (lih.juga TKP.3.3, EP 1)

PELAYANAN SEDASI
*Standar PAB.3 Kebijakan & prosedur mengarahkan
yan pasien untuk sedasi moderat dan dalam
Elemen Penilaian PAB.3
T
1. Kebijakan & prosedur yg tepat, menyebutkan
sedikitnya elemen a) smp dgn f) tsb diatas,
mengarahkan yan pasien utk menjalani sedasi moderat
dan dalam. (lih.juga AP.2, EP 3; PP.1, EP 3; dan MPO.4, EP
1)
Ka Yan Anestesi
2. Petugas yg kompeten yg diidentifikasi di PAB.2
berpartisipasi dlm pengembangan kebijakan dan prosedur.
3. Harus ada asesmen prasedasi, sesuai kebijakan RS,
untuk mengevaluasi risiko dan ketepatan sedasi bagi
pasien.(lih.juga AP.1.1, EP 1)
4. Petugas yg kompeten & yg bertanggung jawab utk sedasi,
harus memenuhi kualifikasi sekurang-kurangnya utk
elemen g) s/d k) tsb di Maksud dan Tujuan
5. Seorang petugas yg kompeten memonitor pasien selama
sedasi dan mencatat semua pemantauan 11

*Std PAB.3 M & T :


Sedasi. perlu dilengkapi dengan definisi, kebijakan
serta prosedur yang jelas
Kebijakan dan prosedur sedasi memuat :
a. penyusunan rencana termasuk identifikasi perbedaan
antara populasi dewasa dan anak atau pertimbangan
khusus lainnya;
b. dokumentasi yang diperlukan tim pelayanan untuk
dapat bekerja dan berkomunikasi secara efektif;
c. persyaratan persetujuan (consent) khusus, bila
diperlukan;
d. frekuensi dan jenis monitoring pasien yang
diperlukan;
e. kualifikasi atau ketrampilan khusus para staf yang
terlibat dalam proses sedasi; dan
f. ketersediaan dan penggunaan peralatan spesialistik.
Setiap petugas harus kompeten dalam :
g. teknik berbagai modus sedasi;
h. monitoring yang tepat;
12
i. respons terhadap komplikasi;

iri
d
n
Ma
s
a
g
o Tu blok
o 2 iatan
keg

Proses Asuhan Pasien


Patient Care

1. Asesmen Pasien
(Skrining, Periksa Pasien)

Nakes
Profesional
Pemberi Asuhan

pemeriksaan, pemeriksaan lain /


penunjang, dsb

S
O

A 2.Analisis informasi : dihasilkan

R 3.Rencana Pelayanan / Care Plan :

Diagnosis / Problem / Kondisi,


identifikasi Kebutuhan Yan Pasien
untuk memenuhi Kebutuhan Yan
Pasien

2. Pemberian Pelayanan/
*Implementasi Rencana/
*Monitoring
13

Asesmen
Ulang

I 1.Informasi dikumpulkan : Anamnesa,

Asuhan Pasien
Patient Care

1. Asesmen Pasien
(Skrining, Periksa Pasien)

1.Pengumpulan Informasi
(IAR
:
)
2.Analisis informasi :
dihasilkan
Diagnosis /
Problem / Kondisi
3.Susun Rencana
Pelayanan/Care Plan :
2. Pemberian Pelayanan
*Implementasi Rencana
*Monitoring
14

PELAYANAN ANESTESI
*Standar PAB.4 Petugas yg kompeten
menyelenggarakan asesmen pra anestesi dan
asesmen prainduksi.
T
Elemen Penilaian PAB.4
1. Asesmen pra anestesi dikerjakan pada setiap
pasien (lih.juga AP.1.1, EP 1)
2. Asesmen pra induksi dilaksanakan untuk reevaluasi pasien segera sebelum induksi anestesi,
sesaat sebelum diberikan induksi anestesi
3. Kedua asesmen dikerjakan oleh petugas yg
kompeten utk melakukannya
4. Kedua asesmen didokumentasikan dalam rekam
medis
*Standar PAB.5 YanTanestesia pada setiap
pasien direncanakan dan didokumentasikan di
rekam medis pasien
15

*Standar PAB.5.1 Risiko, manfaat dan alternatif


didiskusikan dgn pasien dan keluarganya atau
mereka yg membuat keputusan bagi pasien.
Informed consent Anestes
T
Elemen Penilaian PAB.5.1
1.Pasien, keluarga dan pengambil keputusan diberi
pendidikan tentang risiko, manfaat dan alternatif
anestesi. (lih.juga HPK.6.4, EP 2)
2.Antestesiolog atau petugas lain yg kompeten
mmberikan edukasi tsb
*Standar PAB.5.2 Anestesi yg digunakan & tehnik
anestesi ditulis di rekam
medis pasien
T
Elemen Penilaian PAB.5.2
3. Anestesi yg digunakan dituliskan dalam rekam
medis pasien (lih.juga PP.2.1, EP 7, dan MKI.19.1, EP
4)
4. Teknik anestesi yg digunakan dituliskan
dalam
16

*Standar PAB.5.3 Selama pemberian anestesi,


status fisiologis setiap pasien terus menerus
dimonitor dan dituliskan dalam rekam medis
pasien

Elemen Penilaian PAB.5.3


1. Kebijakan & prosedur mengatur frekuensi
minimum dan tipe monitoring selama tindakan
anestesi dan polanya seragam utk pasien yg serupa
yg menerima tindakan anestesi yg sama waktu
pemberian anestesi (lih.juga AP.2, EP 1-3).
2. Status fisiologis dimonitor secara terus menerus
slama pemberian anestesi, sesuai kebijakan &
prosedur (lih.juga AP.2, EP 1 dan 2)
3. Hasil monitoring dituliskan ke dlm rekam medis
anestesi pasien (lih.juga MKI.19.1, EP 4)
17

*Standar PAB.6 Setiap status post anestesi


pasien dimonitor & didokumentasikan dan pasien
dipindahkan dari ruang pemulihan oleh petugas
yg kompeten atau dengan menggunakan kriteria
baku.
T
Elemen Penilaian PAB.6
1. Pasien dimonitor sesuai kebijakan selama periode
pemulihan pasca anestesi. (lih.juga AP.2, EP 3)
2. Temuan selama monitoring dimasukkan ke dlm rekam
medis plasien, baik dicatat atau secara elektronik.
(lih.juga MKI.19.1, EP 4)
3. Pasien dipindahkan dari unit pasca anestesi (atau
monitoring pemulihan dihentikan) sesuai dgn
alternatif yg diuraikan dlm a) s/d c) Maksud dan
Tujuan.
4. Waktu dimulai & diakhirinya pemulihan
dicatat
18

PAB.6 M&T
Memindahkan dari ruang pulih pasca anestesi atau menghentikan
monitoring pemulihan, memakai salah satu cara alternatif berikut ini :
a. Pasien dipindahkan (atau menghentikan monitoring pemulihan) oleh
seorang anestesiolog yang kompeten penuh atau petugas lain yang
diberi otorisasi oleh petugas yang bertanggung jawab untuk mengelola
pelayanan anestesi
b. Pasien dipindahkan (atau menghentikan monitoring pemulihan) oleh
seorang perawat atau seorang petugas yang setaraf dan kompetensinya
sesuai dengan kriteria pasca anestesi yang dikembangkan oleh pimpinan
rumah sakit dan bukti pemenuhan kriteria didokumentasikan dalam
rekam medis pasien
c. Pasien dipindahkan ke suatu unit yang telah ditetapkan sebagai
tempat yang mampu memberikan pelayanan pasca anestesi atau pasca
sedasi terhadap pasien tertentu, antara lain seperti pada unit pelayanan
intensif kardiovaskuler atau unit pelayanan intensif bedah saraf.
19

PELAYANAN BEDAH
*Standar PAB.7 Setiap asuhan bedah pasien
direncanakan dan didokumentasikan
berdasarkan hasil asesmen.

Elemen Penilaian PAB.7.


1. Sebelum pelaksanaan tindakan, dokter yg
bertanggung-jawab mendokumentasikan informasi
asesmen yg digunakan untuk mengembangkan dan
mendukung tindakan invasif yg direncanakan
(lih.juga AP.1.5.1., EP 1; AP.5.3, EP 3 dan AP.6.4, EP
3)
2. Setiap asuhan bedah pasien direncanakan
berdasarkan informasi asesmen
3. Sebelum tindakan, diagnosis para operatif dan
rencana tindakan didokumentasikan20dalam

II

III

t em
i
23

11

list
k
ec
h
c

22

*Standar PAB.7.1 Risiko, manfaat, dan alternatif


didiskusikan dgn pasien dan keluarganya atau orang yg
berwenang membuat
bagi pasien.
Informed
consent Bedah
T keputusan
Elemen Penilaian PAB.7.1
1. Pasien, keluarga & pmbuat keputusan diedukasi ttg risiko,
manfaat, komplikasi yg potensial serta alternatif yg
berhubungan dgn prosedur bedah yg direncanakan. (lih.
juga HPK.6.4, EP 1)
2. Edukasi mencakup kebutuhan untuk, risiko dan manfaat
dari, maupun alternatif terhadap : darah dan produk
darah yg digunakan
3. Dr bedah / petugas lain yg kompeten memberikan edukasi
(lih.juga HPK.6.1, EP 2)

*Standar PAB.7.2 Ada laporan operasi atau catatan


operasi singkat dalam rekam medis pasien untuk
keperluan pelayanan berkesinambungan.
Elemen Penilaian PAB.7.2
4. Laporan tertulis operasi atau ringkasan catatan
operasi
23

Standar PAB 7.2. M&T :


Laporan tertulis tindakan bedah atau
catatan singkat operasi tsb minimum
memuat :
a) diagnosa pasca operasi;
b) nama dokter bedah dan asisten;
c) nama prosedur;
d) spesimen bedah untuk pemeriksaan;
e) catatan spesifik komplikasi atau tidak
adanya komplikasi selama operasi,
termasuk jumlah kehilangan darah; dan
f) tanggal, waktu, dan tandatangan dokter
yang bertanggung jawab.
24

*Standar PAB.7.3 Status fisiologis setiap


pasien dimonitor terus menerus selama
dan segera setelah pembedahan dan
dituliskan dlm status pasien
Catatan : Hal ini akan dinilai bila tindakannya
dilakukan dgn anestesi lokal tanpa anestesi
umum atau regional maupun sedasi.
T
Elemen Penilaian PAB.7.3
1. Status fisiologis pasien dimonitor
secara terus menerus selama pembedahan
(lih.juga AP.2, EP 1)
2. Temuan dimasukkan ke dalam status
25

*Standar PAB.7.4 Asuhan pasien setelah


pembedahan direncanakan dan didokumentasikan
Rencana Post Operasi PPA
Elemen Penilaian PAB.7.4
T
1. Setiap asuhan pasca bedah yg segera pada pasien
direncanakan dan termasuk asuhan medis,
keperawatan, dan pelayanan lainnya sesuai
kebutuhan pasien.
2. Rencana pasca bedah didokumentasikan di dalam
rekam medis pasien oleh ahli bedah yg bertangg-jwb /
DPJP atau diverifikasi oleh DPJP yg bersangkutan
dengan ikut menandatangani (co-signature) pada
rencana yg didokumentasikan oleh seorang yg mewakili
DPJP.
3. Rencana asuhan keperawatan pasca bedah
didokumentasikan pada rekam medis pasien
4. Bila ada kebutuhan pasien itu, maka rencana asuhan
pasca bedah oleh pihak lain didokumentasikan dalam
(BAB 5.
rekam
medis
pasien
14 STANDAR , 51 ELEMEN
PAB)
26
PENILAIAN
5. Rencana yan didokumentasikan dalam rekam medis

27

PERIOPERATIVE NCP
(Nursing Care Plan)
Pre-Op

KARS, Nico A. Lumenta

28

Intra-Op

KARS, Nico A. Lumenta

29

Post-Op

KARS, Nico A. Lumenta

30

dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM, MHKes


KARS

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab AP
    Bab AP
    Dokumen68 halaman
    Bab AP
    AsriWahyuni
    Belum ada peringkat
  • Bab APK
    Bab APK
    Dokumen84 halaman
    Bab APK
    AsriWahyuni
    Belum ada peringkat
  • Bab APK
    Bab APK
    Dokumen84 halaman
    Bab APK
    AsriWahyuni
    Belum ada peringkat
  • Pedoman Manajemen SDM
    Pedoman Manajemen SDM
    Dokumen121 halaman
    Pedoman Manajemen SDM
    chorida zulaila
    Belum ada peringkat
  • Dokumen TKP
    Dokumen TKP
    Dokumen1 halaman
    Dokumen TKP
    Khusnul Khotimah
    Belum ada peringkat
  • Dokumen PMKP
    Dokumen PMKP
    Dokumen2 halaman
    Dokumen PMKP
    Khusnul Khotimah
    Belum ada peringkat
  • Dokumen MKI
    Dokumen MKI
    Dokumen2 halaman
    Dokumen MKI
    Abdul Rahman Batubara SH
    Belum ada peringkat