Anda di halaman 1dari 24

LANDSCAPE 2

1304501

RUANG LUAR

Ruang luar : ruang yang terjadi pada massa bangunan, baik yang
disengaja maupun tidak disengaja.

RUANG LUAR

Elemen ruang luar ada 2 :


Ruang Positif : yaitu ruang yang berorientasi ke dalam dan terdefinisi
oleh elemen pembentuk ruang. Ruang ini dapat juga disebut sebagai
ruang yang terbentuk dengan sengaja. Contoh: innercourt.
Ruang Negatif : yaitu ruang yang berorienatasi ke luar dan tidak
terdefinisi oleh elemen pembentuk ruang . Ruang ini biasanya terbentuk
dengan tidak sengaja.

RUANG LUAR

Enclosure : ruang berpagar adalah unit basuk pola lingkungan di luar suara
dan kecepatan komunikasi yang datang dan pergi. (Gorden Cullen )

RUANG LUAR

Derajat ketertutupan suatu ruang, yang diakibatkan


oleh konfigurasi unsur-unsur pembentuknya dan polapola bukaannya mempunyai pengaruh yang sangat
kuat pada persepsi kita mengenai orientasi dan
bentuk keseluruhan suatu ruang. Bukaan-bukaan
yang terletak pada bidang-bidang penutup ruang
tidak melemahkan batas-batas tepi maupun kesan
tertutup suatu ruang. Bentuk ruang tetap ada dan
dapat dirasakan.

RUANG LUAR

Suatu sensasi yang dirasakan seseorang pada saat melewati ruang terbuka
pada kawasan pusat
kota, yang masih memiliki keterlingkupan/ enclosure yang dibentuk oleh
bangunan-bangunan
di sekitarnya

Tugas seorang site planner adalah :


menciptakan berbagai bentuk ruang (ruang yang terdefinsi)
bagaimana memanfaatkan dan mengolah ruang negatif yang
terbentuk
bagaimana menentukan ruang positif
bagaimana merancang enclosure

RUANG LUAR

Elemen-elemen perancangan secara visual yang menonjol untuk


mendukung perancangan ruang Luar atau desain lansekap dapat
dikategorikan menjadi 4 bagian, yaitu :
Skala
Teksture
Bentuk
Warna

RUANG LUAR

Sedangkan elemen-elemen lingkungan yang harus dipertimbangkan


dalam perancangan ruang luar atau desain lansekap, diantaranya
adalah :
Pembatas ruang
Sirkulasi
Tata hijau

RUANG LUAR

MINGGU KE 2

RUANG LUAR
Elemen-elemen perancangan secara visual yang menonjol untuk
mendukung perancangan ruang Luar atau desain lansekap dapat
dikategorikan menjadi 4 bagian, yaitu :
Skala
Teksture
Bentuk
Warna

RUANG LUAR
SKALA

Skala dalam arsitektur menunjukkan perbandingan antara eiemen


bangunan atau ruang dengan suatu elemen tertentu dengan ukurannya
bagi manusia.
Ada 2 (dua) macam skala, yaitu :
Skala manusia, perbandingan ukuran elemen bangunan atau ruang
dengan dimensi tubuh manusia.
Skala Generik, perbandingan ukuran elemen bangunan atau ruang
terhadap elemen lain yang berhubungan dengannya atau di
sekitarnya.

A. Skala manusia

B. Skala Generik

RUANG LUAR
SKALA
Pada lingkungan perkotaan terdapat beberapa macam skala, yaitu
diantaranya :
SKALA INTIM
Skala Intim merupakan skala ruang yang kecil sehingga memberikan
rasa terlindung bagi manusia yang berada di dalamnya. Sebagai contoh
pada suatu lapangan atau taman kecil yang dikelilingi bangunan rumah,
di dalam ruangan ini manusia merasakan keintiman dengan sesama
maupun lingkungannya

D/H =
1

RUANG LUAR
SKALA
Pada lingkungan perkotaan terdapat beberapa macam skala, yaitu
diantaranya
:
Skala Perkotaan
Skala Perkotaan merupakan skala ruang yang dikaitkan dengan kota serta
lingkungan manusianya sehingga manusia merasa memiliki atau kerasan pada
lingkungan itu.

Menurut Teori Camillo ukuran suatu plaza minimum sama dengan


tinggi bangunan utama pada plaza, sedangkan maksimum sebaiknya
dua kali tingginya.

RUANG LUAR
SKALA
SKALA MONUMENTAL
Skala Monumental merupakan skala ruang yang besar dengan suatu
obyeknya yang mempunyai nilai tertentu sehingga manusia akan
merasakan keagungan dalam ruangan itu.

D/H = 2

RUANG LUAR
SKALA
SKALA MENAKUTKAN
Skala ini mempunyai perbandingan yang jauh sekali perbedaannya dari
manusia sehingga menimbulkan rasa menakutkan bagi manusia yang
berada di dalam ruang tersebut. Dalam skala menakutkan, D/H < 1

RUANG LUAR
SKALA
Menurut Yoshinobu Ashihara, perbandingan antara tinggi bangunan
dan jarak antar bangunan adalah sebagai berikut :
D/H = 1 Ruang terasa seimbang dalam perbandingan jarak dan
tinggi bangunannya, merupakan batas perubahan nilai dan kualitas
ruang
D/H < 1
tertekan.

Ruang yang terbentuk terlalu sempit sehingga terasa

D/H >

Ruang terasa agak besar

RUANG LUAR
SKALA
Paul D. Sprieregen menyatakan, bila orang berdiri dengan :
D/H = 1 cenderung memperhatikan detail daripada keseluruhan
bangunan.
D/H = 2 cenderung untuk melihat bangunan sebagai sebuah
komponen keseluruhan bersama dengan detailnya.
D/H = 3 bangunan dilihat dalam hubungannya dengan
Lingkungan.
D/H =

bangunan dilihat sebagai pembatas ke depan saja.

RUANG LUAR
TEKSTURE
Hubungan antara jarak dan tekstur adalah hal yang penting dalam
merancang ruang luar.

Tekstur merupakan titik-titik kasar yang tidak teratur pada suatu


permukaan. Titik-titik ini berbeda dalam ukuran, warna, bentuk atau sifat
dan karakternya, seperti misalnya ukuran besar kecil, warna terang
gelap, bentuk bulat, persegi atau tak beraturan sama sekali dan lain-lain.

RUANG LUAR
TEKSTURE
Tekstur menurut bentuknya dapat dibedakan menjadi :
Tekstur halus, permukanya dibedakan oleh elemen-elemen yang halus
atau oleh warna
Tekstur Kasar, permukaannya terdiri dari elemen-elemen yangberbeda
baik corak, bentuk maupun warna.
untuk suatu bidang yang luas pada ruang luar, tekstur dapat dibedakan
atas :
Tekstur Primer, yaitu tekstur yang terdapat pada bahan, yang hanya
dapat dilihat dari jarak dekat
Tekstur Sekunder, yaitu tekstur yang dibuat dalam skala tertentu
untuk membetikan kesan visual yang proporsional dari jarak jauh.

RUANG LUAR
TEKSTURE

PRIMER

SEKUNDER

RUANG LUAR
TEKSTURE

RUANG LUAR
BENTUK
Pada Tata Ruang Luar, pengolahan bentuk-bentuknya dapat
mempengaruhi kesan pada ruang. Bentuk dasar dari suatu obyek dapat
bersifat statis atau bergerak, beraturan atau tidak beraturan, formal atau
informal,
geometris,
beratyang
dan kuat
transparan.kesan dan kualitas
Sifat atau
karaktermasif,
BENTUK
memberikan
tersendiri, yaitu sebagai berikut :
Bentuk Persegi dan kubus, dapat digambarkan sebagai suatu bentuk
yang sederhana, statis stabil dan bersifat kuat karena profil sudutnya.
Bentuk ini baik tiga dimensi maupun dua dimensi memberikan kesan
statis, stabil, formal, mengarah ke monoton dan masif (solid).
Bentuk Segi tiga dan piramida. Bentuk ini bersifat stabil bila
ditempatkan pada dasarnya, sedangkan bila dibalik maka sifatnya
menjadi labil. Kedua bentuk ini bersifat kuat karena profil sudutnya.
Bentuk ini memberikan kesan : aktif, energik tajam serta mengarah.
Bentuk Lingkaran dan Bola. Bentuk ini dapat bersifat statis ataupun
bergerak. Bila bentuk ini berdekatan dengan bentuk-bentuk menyudut,
maka sifatnya akan terlihat licin dan condong bergerak melingkar, tetapi
bila dilihat tersendiri dari segala arah, bentuk ini akan bersifat memusat

RUANG LUAR
WARNA
Di dalam arsitektur, warna digunakan untuk menekankan atau
memperjelas karakter suatu obyek, memberi aksen pada bentuk dan
bahannya.
WARNA
PERSEPSI WAKTU
UKURAN
BERAT
VOLUME
Hangat

Waktu melebihi perkiraan.


Warna hangat lebih
menyenangkan untuk area
dimana manusia tidak
diburu waktu. (Misal. Area
rekreasi).

Benda-benda
Terlihat lebih
kelihatan
lebih berat.
panjang dan lebih
besar.

Ukuran
ruang
tampak lebih
kecil.

| Dingin

Waktu dibawah perkiraan.


Penggunaan warna dingin
untuk area dimana
dilakukan pekerjaan rutin
atau monoton.

Benda-benda
Terlihat lebih
kelihatan
lebih ringan.
pendek dan lebih
kecil.

Ukuran
ruang
tampak lebih
luas.

Anda mungkin juga menyukai