Anda di halaman 1dari 19

POLA PENYAKIT DAN CEDERA

AKIBAT KERJA DI PT. CASSA WOOD


WORKING INDUSTRY

KKS KEDOKTERAN KOMUNITAS DAN KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
MEDAN
2016

Latar Belakang
Pada umumnya kesehatan tenaga pekerja sangat mempengaruhi
perkembangan ekonomi dan pembangunan nasional.
Setiap tempat kerja selalu mengandung berbagai potensi bahaya
yang dapat mempengaruhi kesehatan tenaga kerja atau dapat
menyebabkan timbulnya penyakit akibat kerja.
Potensi bahaya adalah segala sesuatu yang berpotensi menyebabkan
terjadinya kerugian, kerusakan, cidera, sakit, kecelakaan atau bahkan
dapat mengakibatkan kematian yang berhubungan dengan proses
dan sistem kerja.
Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pada
Pasal 1 menyatakan bahwa tempat kerja ialah tiap ruangan atau
lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga
kerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu
usaha dan dimana terdapat sumber-sumber bahaya.

Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui tentang pola penyakit akibat kerja
pekerja pembuatan mebel tahun 2015 di PT.Kasa

pada

1.2.2 Tujuan Khusus


Untuk mengetahui jumlah pekerja di PT. Cassa Wood Working
Industry
Untuk mengetahui jumlah jam kerja dalam tahun 2015
Untuk mengetahui proses produksi di PT. Cassa Wood Working
Industry
Untuk mengetahui penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) di PT.
Cassa Wood Working Industry
Untuk mengetahui pengendalian/pencegahan kecelakaan kerja
PT. Cassa Wood Working Industry
Rekomendasi untuk pencegahan penyakit dan kecelakaan
akibat kerja
Untuk mengetahui fasilitas kesehatan yang ada di PT. Cassa
Wood Working Industry

TINJAUAN TEORI

Definisi Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Kesehatan kerjaadalah spesialisasi alam ilmu
kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang
bertujuan,
agar
pekerja/masyarakat
pekerja
beserta memperoleh derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya, baik fisik, atau mental, maupun
sosial, dengan usaha- usaha preventif dan kuratif,
terhadap penyakit-penyakit/gangguangangguan
kesehatan
yang
diakibatkan
faktor-faktor
pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap
penyakit-penyakit umum.

Tujuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Agar tenaga kerja dan setiap orang berada di
tempat kerja selalu dalam keadaan sehat dan
selamat.
Agar sumber-sumber produksi dapat berjalan
secara lancar tanpa adanya hambatan.
Kecelakaan Kerja
Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI
Nomor : 03 /MEN/1998 tentang Tata Cara
Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan bahwa
yang dimaksud dengan kecelakaan adalah suatu
kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak
diduga semula yang dapat menimbulkan korban
manusia dan atau harta benda

2.3.1 Penyebab Dasar


Faktor manusia/pribadi, antara lain karena :
Kurangnya kemampuan fisik, mental, dan psikologis
Kurangnya/lemahnya pengetahuan dan
ketrampilan/keahlian.
Stress
Motivasi yang tidak cukup/salah
Faktor kerja/lingkungan, antara lain karena :
Tidak cukup kepemimpinan dan atau pengawasan
Tidak cukup rekayasa(engineering)
Tidak cukup pembelian/pengadaan barang
Tidak cukup perawatan(maintenance)
Tidak cukup alat-alat, perlengkapan dan barangbarang
Tidak cukup standard-standard kerja
Penyalahgunaan

2.3.2 Penyebab Langsung


Kondisi berbahaya (unsafe conditions/kondisi-kondisi
yang tidak standard) yaitu tindakan yang akan
menyebabkan kecelakaan, misalnya (Budiono, Sugeng,
2003) :
Peralatan pengaman/pelindung/rintangan yang tidak
memadai atau tidak memenuhi syarat.
Bahan, alat-alat/peralatan rusak
Terlalu sesak/sempit
Sistem-sistem tanda peringatan yang kurang mamadai
Bahaya-bahaya kebakaran dan ledakan
Kerapihan/tata-letak (housekeeping) yang buruk
Lingkungan berbahaya/beracun : gas, debu, asap, uap,
dll
Bising
Paparan radiasi
Ventilasi dan penerangan yang kurang

2.4 Ergonomi
Ergonomi adalah ilmu serta penerapannya yang berusaha
menyerasikan pekerjaan dan lingkungan terhadap orang atau
sebaliknya dengan tujuan tercapainya produktivitas dan efisiensi
yang setinggi-tingginya melalui pemanfaatan manusia seoptimal
mungkin.
Penerapan
ergonomi/ruang
lingkup
ergonomi
meliputi
(Harrington JM, 1994) ;
a.

Pembebanan kerja fisik

Sikap tubuh dalam bekerja


a. Mengangkat dan mengangkut
b.

a.

Sistem manusia-mesin

Kebutuhan kalori
b. Pengorganisasian kerja
c. Lingkungan kerja
d. Olahraga dan kesegaran jasmani
e. Musik dan dekorasi
f. Kelelahan
b.

Kegiatan yang dilakukan :


Mengetahui Gambaran Perusahaan atau pabrik
yang akan dikunjungi
Mengetahui jumlah tenaga kerja.
Penggunaan alat pelindung diri pada tenaga
kerja
Pencegahan serta pengendalian kecelakaan
kerja
Fasilitas Kesehatan yang dimiliki perusahaan
yang akan dikunjungi
Fasilitas umum yang dimiliki perusahaan yang
akan dikunjungi

Laporan Hasil
Lokasi

Proses Produksi

Alat Pelindung Diri


Masker

Pencegahan / Pengendalian Kecelakaan Kerja dan PAK

Istirahat pada jam istirahat


Pengelolahan limbah kayu saat proses
produksi, pihak pabrik membuat
cerobong dari alat produksi ke tempat
pembuangan limbah agar limbah kayu
tidak menyebar di ruang produksi.

Penyakit Akibat Kerja


No.

Daftar Penyakit

Jumlah

ISPA

17

Asma Bronkhial

Konjungtivitis

Dermatitis

Rhinitis

Kecelakaan Kerja
No.

Uraian Kecelakaan Kerja

Kondisi

Terkena Mesin Serut

Luka di jari tengah kanan

Terkena Mesin Serut

Luka di pergelangan tangan kiri

Terkena Mesin ................

Luka di Jari telunjuk kanan

Terkena Kayu

Luka di telunjuk kanan

Fasilitas Kesehatan
- Fasilitas kesehatan seperti BPJS pada
setiap karyawan.
- Jika terjadi kecelakaan kerja di tempat
ini, pekerja langsung di bawa ke klinik.
- Fasilitas yang ada pada tempat
tersebut yaitu terdapat tempat
peristirahatan dan kamar mandi
dengan air bersih yang memadai, dan
air minum yang cukup.

BAB 4
KESIMPULAN
Pengetahuan tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja di PT. Cassa
Wood Working Industry sudah cukup baik. Hal ini karena mereka rutin
melakukan workshop tentang kesehatan dan keselamatan kerja.
Kondisi lingkungan kerja memberikan kontribusi terhadap beberapa
potensial bahaya bagi keselamatan kerja. Seperti ; potensial hazard
lingkungan fisik ( kebisingan, pencahayaan, dan debu ), potensial hazard
lingkungan fisiologis ( ergonomi ). Tidak ada potensial hazard lingkungan
kimi,biologi dan psikologi ( stress kerja )
Pada penggunaan Alat Pelindung Diri, pekerja sudah menggunakan
masker untuk mencegah debu memasuki saluran pernapasan. Namun
masih perlu ditingkatkan karena pada lingkungan kerja itu, tidak hanya
debu yang berbahaya bagi kesehatan. Walaupun tidak semua sumber
bahaya diproteksi tapi setidaknya sudah ada upaya preventif yang
dilakukan.
Pencegahan / pengendaliaan kecelakaan kerja di tempat ini yaitu
beristirahat pada jam istirahat.
Fasilitas yang ada pada tempat tersebut yaitu terdapat tempat
peristirahatan, kamar, dan kamar mandi dengan air bersih yang
memadai, dan air minum yang cukup.

Saran
Berdasarkan hasil observasi, perlindungan K3
di PT. Cassa Wood Working Industry sudah
cukup baik.
Hal tersebut dikarenakan PT.
Cassa Wood Working Industry rutin melakukan
workshop
tentang
Kesehatan
dan
Keselamatan Kerja dan pengelolaan limbah
kayu di ruang produksi sudah baik. Namun,
Upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja
tetap harus ditingkatkan seperti mewajibkan
setiap karyawan menggunakan APD (Alat
Pelindung Diri).

BUJUR

Anda mungkin juga menyukai