Latar Belakang
Pada umumnya kesehatan tenaga pekerja sangat mempengaruhi
perkembangan ekonomi dan pembangunan nasional.
Setiap tempat kerja selalu mengandung berbagai potensi bahaya
yang dapat mempengaruhi kesehatan tenaga kerja atau dapat
menyebabkan timbulnya penyakit akibat kerja.
Potensi bahaya adalah segala sesuatu yang berpotensi menyebabkan
terjadinya kerugian, kerusakan, cidera, sakit, kecelakaan atau bahkan
dapat mengakibatkan kematian yang berhubungan dengan proses
dan sistem kerja.
Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pada
Pasal 1 menyatakan bahwa tempat kerja ialah tiap ruangan atau
lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga
kerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu
usaha dan dimana terdapat sumber-sumber bahaya.
Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui tentang pola penyakit akibat kerja
pekerja pembuatan mebel tahun 2015 di PT.Kasa
pada
TINJAUAN TEORI
2.4 Ergonomi
Ergonomi adalah ilmu serta penerapannya yang berusaha
menyerasikan pekerjaan dan lingkungan terhadap orang atau
sebaliknya dengan tujuan tercapainya produktivitas dan efisiensi
yang setinggi-tingginya melalui pemanfaatan manusia seoptimal
mungkin.
Penerapan
ergonomi/ruang
lingkup
ergonomi
meliputi
(Harrington JM, 1994) ;
a.
a.
Sistem manusia-mesin
Kebutuhan kalori
b. Pengorganisasian kerja
c. Lingkungan kerja
d. Olahraga dan kesegaran jasmani
e. Musik dan dekorasi
f. Kelelahan
b.
Laporan Hasil
Lokasi
Proses Produksi
Daftar Penyakit
Jumlah
ISPA
17
Asma Bronkhial
Konjungtivitis
Dermatitis
Rhinitis
Kecelakaan Kerja
No.
Kondisi
Terkena Kayu
Fasilitas Kesehatan
- Fasilitas kesehatan seperti BPJS pada
setiap karyawan.
- Jika terjadi kecelakaan kerja di tempat
ini, pekerja langsung di bawa ke klinik.
- Fasilitas yang ada pada tempat
tersebut yaitu terdapat tempat
peristirahatan dan kamar mandi
dengan air bersih yang memadai, dan
air minum yang cukup.
BAB 4
KESIMPULAN
Pengetahuan tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja di PT. Cassa
Wood Working Industry sudah cukup baik. Hal ini karena mereka rutin
melakukan workshop tentang kesehatan dan keselamatan kerja.
Kondisi lingkungan kerja memberikan kontribusi terhadap beberapa
potensial bahaya bagi keselamatan kerja. Seperti ; potensial hazard
lingkungan fisik ( kebisingan, pencahayaan, dan debu ), potensial hazard
lingkungan fisiologis ( ergonomi ). Tidak ada potensial hazard lingkungan
kimi,biologi dan psikologi ( stress kerja )
Pada penggunaan Alat Pelindung Diri, pekerja sudah menggunakan
masker untuk mencegah debu memasuki saluran pernapasan. Namun
masih perlu ditingkatkan karena pada lingkungan kerja itu, tidak hanya
debu yang berbahaya bagi kesehatan. Walaupun tidak semua sumber
bahaya diproteksi tapi setidaknya sudah ada upaya preventif yang
dilakukan.
Pencegahan / pengendaliaan kecelakaan kerja di tempat ini yaitu
beristirahat pada jam istirahat.
Fasilitas yang ada pada tempat tersebut yaitu terdapat tempat
peristirahatan, kamar, dan kamar mandi dengan air bersih yang
memadai, dan air minum yang cukup.
Saran
Berdasarkan hasil observasi, perlindungan K3
di PT. Cassa Wood Working Industry sudah
cukup baik.
Hal tersebut dikarenakan PT.
Cassa Wood Working Industry rutin melakukan
workshop
tentang
Kesehatan
dan
Keselamatan Kerja dan pengelolaan limbah
kayu di ruang produksi sudah baik. Namun,
Upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja
tetap harus ditingkatkan seperti mewajibkan
setiap karyawan menggunakan APD (Alat
Pelindung Diri).
BUJUR