Anda di halaman 1dari 10

KONSEP WILAYAH DALAM KAJIAN GEOGRAFI

DAN PEMBAGIAN WILAYAH


Kelompok 5

Anggota Kelompok :
Elen Windia Rahmat
Indra Ardiansyah
Karima Nur Hardiyanti
Lia Apriliani
Muhammad Ismail
Riski Setiawan
XII IPS 2
SMAN 2 Purwakarta
Tahun Ajaran 2014 - 2015

A. Konsep Wilayah Dalam Kajian Geografi


Pada Permulaan abad ke-19 penggolangan wilayah
dibedakan menjadi dua, yaitu wilayah alamiah (natural
region) yang lebih mengutamakan kepada fenomena
secara administratif, seperti daerah tertentu yang dalam
kenyataannya terdapat bermacammacam kehidupan
alami atau unit alamiah suatu tempat. Pembagian
wilayah berikutnya berdasarkan pada kenampakan
tunggal seperti (single feature) yang didasarkan pada
kenampakan tunggal seperti kenampakan iklim,
vegetasi, atau hewan.
Wilayah dalam bahasa inggris disebut region.
Wilayah merupakan bagian dari permukaan bumi yang
memiliki karakteristik tertentu dan berbeda dengan
wilayah lain. Berikut ini adalah konsep wilayah (region)
menurut beberapa ahli.

1.

Menurut R. E. Dickinson

Wilayah adalah sesuatu yang kondisi fisiknya homogen .


2. Menurut A. J. Hertson
Wilayah adalah komplek tanah, air, udara, tumbuhan,
hewan dan manusia dengan hubungan khusus sebagai
kebersamaan yang kelangsungannya mempunyai
karakter khusus dari permukaan bumi.
3. Menurut Fannemar
Wilayah adalah area yang digolongkan melalui
kenampakan permukaan yang sama dan dikontraskan
dengan area sekitarnya.
4. Menurut Taylor
Wilayah dapat didefinisikan sebagai bagian dari
permukaan bumi yang berbeda dan ditunjukkan oleh
sifat-sifat yang berbeda dan ditunjukkan oleh sifat-sifat
yang berbeda lainnya.

5. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997


Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Wilayah adalah bagian atau daerah di permukaan
bumi yang dibatasi oleh kenampakan tertentu yang
bersifat khas dan membedakan wilayah tersebut dari
wilayah lainnya. Misalnya, wilayah hutan berbeda dengan
wilayah pertanian, wilayah kota berbeda dengan wilayah
perdesaan.
Wilayah geografi atau region dapat dibedakan
berdasarkan unsur fisik yaitu, wilayah geologi (geological
region), wilayah jenis tanah (soil region), Wilayah iklim
(climatic region), dan wilayah vegetasi (vegetation
region). Sedangkan berdasarkan unsur sosial budaya
manusia seperti wilayah bahasa (linguistic region),
wilayah ekonomi (economic region), wilayah sejarah
(historical region), dan wilayah politik (political region).

Berdasarkan kekhasannya wilayah dapat dibedakan menjadi


dua jenis :
a. Wilayah yang didasarkan atas konsep homogenitas
disebut juga wilayah formal (homogeneous/uniform
region).
b. Wilayah yang didasarkan atas konsep heterogenitas
disebut juga wilayah fungsional (nodal region/organic
region).

B. Pembagian Wilayah
1. Wilayah Formal / Uniform Region
Dalam kajian wilayah formal yang diutamakan adalah
keragaman
yang
terdapat
dalam
wilayah
yang
bersangkutan. Wilayah formal uang juga disebut uniform
region adalah suatu wilayah yang dibentuk oleh adanya
kesamaan
kenampakan,
termasuk
ke
dalamnya
kenampakan fisik muka bumi, iklim, vegetasi, tanah,
bentuk lahan, dan penggunaan lahan. Region formal ini
bersifat statis.

2. Wilayah Fungsional / Nodal Region


wilayah Fungsional lebih dinamis karena lebih
menekankan
pada
aspek
penggunaan
atau
perkembangan suatu wilayah. Wilayah fungsional lebih
didasarkan atas konsep heterogenitas. Wilayah ini
tercermin dengan adanya suatu pola interdependensi dan
pola interaksi gejala-gejala yang terdapat di wilayah yang
bersangkutan.
pendekatan
utama
wilayah
fungsional
adalah
hubungan fungsional. Menurut V. B . Stauberry, wilayah
fungsional disebut organic region karena di dalam wilayah
tersebut terdapat hubungan yang hidup. Sementara itu ,
J. W. Alexandr memandang wilayah fungsional sebagai
nodal region karena dalam wilayah ini tedapat pusat
aktivitas sebagai mata rantai utama dalam sistem ini.

Dalam skala besar, region nodal dapat berupa sebuah


kota, kota-kota besar, ibu kota (kabupaten, provinsi atau
negara), pelabuhan, dan CBD (central bussiness district).
Zona yang menjadi pusat suatu sirkulasi merupakan node
dari suatu region.
Terdapat empat unsur penting dalam suatu region
nodal :
a) Adanya arus barang, ide/gagasan dan manusia,
b) Adanya node (pusat) yang menjadi pusat pertemuan
arus tersebut secara terorganisir.
c) Adanya wilayah yang makin meluas.
d) Adanya jaring-jaring rute tempat berlangsungnya
tukar menukar.

Wilayah fungsional terkait dengan interaksi yang


berlangsung, baik interaksi yang bersifat fisik maupun
sosial. Interaksi fisik yang meliputi interaksi antara kota
yang dikelilingi daerah sekitarnya, sedangkan interaksi
sosial merupakan interaksi antar masyarakat yang
menghasilkan perbedaan struktur masyarakat sehingga
akan dijumpai adanya pust-pusat pemerintahan yang
dikelilingi oleh daerah sekitarnya. Contoh yang paling
jelas mengenai wilayah fungsional ialah kota jakarta. Kota
ini menjadi core atau node dari negara indonesia.

TERIMAKASIH...

Anda mungkin juga menyukai