Anda di halaman 1dari 13

DASAR-DASAR NMR

NUCLEAR MAGNETIC RESONANCE


(NMR) SPECTROSCOPY
= SPEKTROSKOPI RESONANSI
MAGNETIK INTI
Sesuai dengan namanya -NMR-,
spektroskopi NMR berhubungan
dengan sifat magnet dari inti atom.

Spektroskopi NMR didasarkan pada


penyerapan gelombang radio oleh
inti tertentu molekul organik, yang
berada dalam lingkungan magnet
yang sangat kuat dan homogen.
Spektroskopi NMR akan dapat
memperolah gambaran perbedaan
sifat magnet dari berbagai inti yang
ada dalam molekul

Spektroskopi resonansi magnet inti dapat dilakukan


pada inti yang memiliki momen magnet, seperti 1H
dan 13C (Pine, 1988). Inti tersebut bertindak seperti
suatu magnet kecil, yang biasanya searah dengan
medan magnet yang mengenai. Energi eksternal
yang ditambahkan menyebabkan magnet kecil ini
dapat berputar arah berlawanan dengan medan
magnet dan bila energi eksternal dihilangkan, maka
inti akan kembali searah dengan medan magnet
dengan melepaskan kelebihan energinya. Energi
yang dilepaskan dapat digunakan untuk mendapat
informasi mengenai inti yang tereksitasi tersebut.

Pengukuran menggunakan resonansi magnet


inti menghasilkan spektrum 1H-NMR yang
memberikan informasi mengenai jumlah
setiap jenis hidrogen yang terdapat dalam
suatu molekul dan sifat lingkungan dari
setiap jenis atom hidrogen tersebut.
Spektrum 13C-NMR memberikan informasi
tentang jumlah karbon yang terdapat dalam
molekul dengan semua pergeseran kimianya
sehingga dapat diketahui sifat lingkungannya

Pergeseran kimia adalah posisi penyerapan NMR


akibat efek perlindungan elektron. Pengukuran
dengan spektroskopi NMR pada umumnya
menggunakan senyawa standar sebagai
pembanding terhadap senyawa yang diuji.
Tetrametilsilan (TMS) sering digunakan sebagai
standar internal karena proton pada senyawa ini
sangat terlindungi dibanding senyawa organik lain
sehingga sinyal hasil analisis sampel biasanya
muncul pada medan yang lebih rendah dari pada
TMS. Semakin besar elektronegatifitas suatu
gugus yang berdekatan, maka efek perlindungan
elektron semakin besar sehingga semakin jauh
pergeseran sinyal dari standar TMS.

Proton-proton dalam senyawa organik


kebanyakan menunjukkan serapan pada
medan lemah terhadap TMS pada 0-10
ppm, hanya beberapa proton yang seperti
proton-proton gugus aldehida dan
karboksilat yang menunjukkan posisi
pergeseran di luar rentang tersebut.
Serapan karbon-13 ditunjukkan pada
medan lemah terhadap TMS pada 0-200
ppm sehingga spektrum 13C-NMR yang
muncul lebih sederhana dari pada spektrum
1H-NMR. Nilai pergeseran kimia pada 1HNMR dan 13C-NMR

Selain informasi dari pergeseran kimia yang terdapat


dalam spektrum, pemisahan spin-spin juga memberikan
banyak informasi mengenai struktur molekul suatu
senyawa. Pemisahan spin-spin terjadi akibat perbedaan
lingkungan magnet yang ditimbulkan oleh proton
tetangganya. Pola pemisahan dapat diperkirakan
dengan aturan n + 1, dengan n adalah banyaknya
proton tetangga yang memiliki konstanta kopling sama.
Misal, jika terdapat dua proton tetangga, maka sinyal
proton akan terpisah menjadi tiga puncak (triplet).
Intensitas (tinggi) masing-masing puncak tersusun
menurut aturan segitiga Pascal. Puncak duplet (n=1)
memberikan rasio 1:1, puncak triplet (n=2) memberikan
rasio 1:2:1, puncak kuartet (n=3) memberikan rasio
1:3:3:1 dan seterusnya. Akan tetapi aturan segitiga
Pascal ini tidak berlaku pada puncak multiplisitas yang
kompleks

SPIN INTI
Setiap inti atom bermuatan. Pada kebanyakan inti,
muatan tersebut berputar (spin) pada sumbu inti
tersebut. Perputaran muatan inti ini akan
menimbulkan suatu dipol magnetik sepanjang
sumbu inti dengan momen magnetik inti sebesar .
Dalam keadaan normal (inti tidak dikenai/ditaruh
pada medan magnet eksternal), semua orientasi
dari suatu inti berenergi sama (degenerasi). Bila
inti dikenai medan magnet, maka orientasi/tingkat
spin tidak lagi berenergi sama. Hal ini disebabkan
karena inti mempunyai momen magnetik () yang
ditimbulkan oleh berpusingnya muatan.

Fenomena NMR terjadi apabila


inti yang searah dengan medan
magnet eksternal dibuat
mengabsorbsi energi (radiasi
elektromagnetik), sehingga
berubah orientasi spinnya, yaitu
menjadi berlawanan dengan
medan magnet eksternal.

Langkah-langkah cara menginterpretasi spektra NMR

Tentukan / perhatikan :
Jumlah sinyal, menunjukkan ada berapa macam perbedaan
proton yang terdapat dalam molekul.
Kedudukan sinyal, ditunjukkan oleh geseran kimia ()
ppm, menunjukkan jenis proton.
Intensitas sinyal atau harga integrasi masing-masing
sinyal, perbandingan harga integrasi menyatakan
perbandingan jumlah proton.
Pemecahan (spliting), menerangkan tentang lingkungan
dari sebuah proton dengan proton lainnya yang berdekatan.
Cara penulisan data NMR : ppm (jumlah H, m, J Hz), m =
multiplisitas (singlet (s); doublet (d); triplet (t), quartet (q);
dan multiplet (m).

3. Pergeseran kimia
1: ppm (6) n-1 = 5 H

Anda mungkin juga menyukai