Geothermal Well Drilling

Bambang Kustono Prodjoradono

Universitas Trisakti

Secara umum pemboran sumur Panasbumi serupa dengan sumur Migas,

perbedaannya adalah :

Pemboran sumur panasbumi menembus Batuan beku

(volkanik)
Umumnya dijumpai temperatur tinggi, diatas 150C
Akan dijumpai hilang Sirkulasi
Kemungkinan dijumpai non condensible gas (CO, H 2S),
sehingga perlu kewaspadaan pada waktu operasi
pemboran.
Penyemenan harus sempurna sampai kepermukaan,
karena setelah pemanasan temperatur sumur data
melebihi 200 C.
Digunakan ukuran selubung yang lebih besar, karena
akan difungsikan sebagai selubung produksi.
Digunakan slotted liner sebagai pengganti tubing

Batuan pada formasi Panasbumi

Secara umum : type batuan adalah granite, granodiorite,

kwarsa, greywacke, basalt, rhyolite ,tuffa vulkanik, breksi.

Formasi umumnya keras dengan temperatur tinggi (160 C
- > 300 C), abrasif (kandungan kwarsa > 50 %), ada
rekahan (highly fractured).
Kandungan gas CO, CO2 dan H2S, akan menimbulkan
masalah dari sulfide stress cracking yg membatasi high
strength steel casing sampai masalah keselamatan kerja.
Dual porosity system pada reservoir panasbumi
menyebabkan adanya matrix dan fracture porosity.
Umumnya formasi yang ditemui high fracture
permeability.
Ini menimbulkan masalah kehilangan sirkulasi. Waktu
dan material yg dipergunakan untuk penanggulangan
bisa mencapai 15 % dari biaya sumur.
Dalam pemboran sumur panasbumi, banyak sumur yang
terpaksa ditinggalkan (abandoned) karena hilang
sirkulasi.

Fractures Encountered in Geothermal Well

(these types of fractures cause loss circulations)

Hilang Sirkulasi
Total

Seluruh lumpur hilang ke formasi

Dapat menyebabkan semburan liar (blow out)
Parsil
Sebagian lumpur hilang ke formasi
Statis

Pada waktu rangkaian bor berhenti berputar

Dinamis
Pada waktu rangkaian bor berputar.

Hilang Sirkulasi Total

Hilang Sirkulasi Parsial

Geothermal Drilling Rig

Indikasi Pemboran Mencapai Zona

Produksi
Kenaikan Temperatur.

Rule of thumb Temp. dasar lumpur 3X

Temp. dipermukaan
Kenaikan konsentrasi NaCl, kurang lebih
2000 ppm
Dijumpai mineral penciri yang terbentuk
pada T>200 C
Hilang sirkulasi total.

Altered Mineral as Indicator of Temperature

(could be used in drilling operation)

Bor Buta (Blind Drilling)

Pada trayek zone hilang sirkulasi total /

zone produksi, digunakan teknik Bor Buta.

Yaitu lumpur diganti air.
Setiap penyambungan 1 Stand pipe (2
3) join DP, dipom
pakan lumpur kental ( vis 60 80)
Cara pemboran ini kenyataannya

menimbulkan masalah.
Terutama rangkaian pipa bor terjepit

Hal-hal Yang Mempengaruhi Biaya Sumur

Pemboran sumur panasbumi menghabiskan biaya lebih besar
dibandingkan dengan pemboran sumu migas di darat (on-shore),
dgn penyebab :
Masalah-masalah teknis seperti disebutkan diatas, membutuhkan
peralatan dan teknik khusus untuk menanggulangi kondisi bawah
pemukaan.
Diameter lubang lebih besar, dibutuhkan diameter selubung yg
juga lebih besar.
Setiap sumur panasbumi unik (uniqueness), dalam arti
pengalaman pada sumur lain dalam satu lapangan dapat saja
kurang bermanfaat untuk sumur selanjutnya.
Sebagai tambahan informasi, lapangan panasbumi membutuhkan
sumur sumur injeksi, semua yng disebutkan diatas menyebabkan
biaya untuk lapangan panasbumi mencapai 50 % dari total biaya
pengembangan cadangan untuk PLTP.

Catatan untuk biaya sumur

Disain selubung dan penyemenan
Pemboran Berarah
Masalah pemboran (drilling hazard), hilang sirkulasi

dan pipa terjepit, pipe sticking, string twist-off.

ROP
Seal, bearing dan pelumas padaPahat (bit), pahat
dan usia peralatan
Untuk mengatasi masalah pada pemboran panasbumi
sekarang umumnya digunakan aerated drilling

Pemboran Aerasi
(Aerated Drilling)

Pemboran Aerasi
(aerated drilling)
Prinsip :
Memperkecil density lumpur pemboran yang digunakan,
sehingga tekanan kolom lumpur dianulus tidak
menyebabkan hilang sirkulasi.
Keuntungan a.l. :
Serbuk bor terangkat ke permukaan
Problem terjadinya rangkaian pipa bor terjepit tidak ada.
Tidak ada invasi lumpur ke formasi, sehingga menghidari
terjadinya skin di zona produksi.
Pemboran relatif lebih cepat, karena masalah dalam
lubang sumur berkurang, sehingga secara keseluruhan
memperepat waktu pemboran, dan ini mengurangi biaya.

Pemboran Aerasi

Pemboran Konvensional

Skema Peralatan

Kompresor

Rotating Head 1000 psi

Booster

SEPARATOR

Mist Pump

Pahat yang digunakan

Konfigurasi Lubang
dan Ukuran Selubung

Directional Well

Sketch of
Casing
Configuration
of Big Hole
and
Conventional
Hole

Standard
Configuration

Big Hole
Configuration

Wellhead of Water Dominated Well

(expansion compensator is used to compensate casing elongation)

Well Head

Contoh Program Pemboran

DATA UMUM
Sumur

: LMB 9-1

Koordinat Permukaan

: X = 351,504.03 mE

Y = 9,535,572.40 mN
Z = 1449 masl (+ RKB)
Koordinat Bawah Tanah

: X = 350,452.26 mE
Y = 9,535,572.40 mN

Z = - 966.76 masl
Tujuan

: Pemboran Sumur Eksplorasi

Tipe Completion

: Sumur Big Hole

Ketinggian Menara

: 43 meter

Ketinggian Lantai Bor

Kedalaman Akhir

: 9.5 meter
: 2700 mKU / 2425.26 mKT

Titik Belok (Kick Off Point)

: 450 mKU.

Arah Lubang

: N 270 E.

Build Up Rate

: 2 per 30 m

End of Build Up

: 30 pada 750 mKU

Horizontal Displacement : 1051 meter

33

35

TRAJECTORY LMB 9-1

36

RENCANA PROFIL SUMUR LMB-9/1

N 270E ( = 30)
Rig
: PDSI-N110/M1
Spud Date
:
DEC 2013
RKB
: 9.22 m

36 Section
Hole
CONCERN ITEMS
HOLE DEPTH

PROGRAM

36 Hole @ 36 mKU
30 Stove Pipe X56, 310 ppf
@ 36 mKU

26 Hole @ 400 mKU

20 Casing K55, 133 ppf @
400 mKU
KOP @ 450 mKU

17-1/2 Hole @ 1250 mKU

13-3/8 Casing L80, 68 ppf @
1250 mKU

12-1/4 Hole @ 2100 mKU

10-3/4 Perf. Liner K55, 40.5 ppf
@ 2100 mKU

CASING DEPTH
TRAJECTORY

9-7/8 Hole @ 2700 mKU

8-5/8 Perf. Liner K55, 24 ppf @
2700 mKU

36 mKU
35 mKU (2 jts)
VERTICAL

BHA

N/A

BIT

1 Pc

CEMENTING

15.8 ppg
Prepare Excess 200%

MUD

Gel Water + Hivis

TIME

Drill Time: 0.83 Days

Flat Time: 1.51 Days

Persiapkan Diverter 29-1/2

37

PLAN

PEMBORAN TRAYEK 36
OBJECTIVE:
Bor sampai CP 30 @ 35 m dalam waktu 0.83 hari
Trip, run stovepipe, cementing 30 dan N/U Diverter 29-1/2

dalam waktu 1.51 hari

Total waktu penyelesaian trayek 36 adalah 2.35 hari

PARAMETER BOR :
- WOB
: 5 Ton
- Surface Rotation
: 50 RPM
- Pump Rate : 1000 GPM
CONCERN ITEMS:
Boulder kondisikan lubang (reaming)
Loss circulation observasi (sambil periksa lingkungan sekitar),

pompakan LCM atau course plugging material

Stovepipe duduk masuk rangkaian pahat 26 dan lakukan
reaming sampai stovepipe masuk sampai 35 m

MUD PROGRAM 36

39

CEMENTING 30

40

Estimasi Kebutuhan Material Trayek 36

Pahat 36 SMITH 435

: 1 pcs
Stovepipe 30 310 ppf X-56 12 mtr : 2 jts (di las sebelum
tajak)

RENCANA PROFIL SUMUR LMB-9/1

N 270E ( = 30)
Rig
: PDSI-N110/M1
Spud Date
:
DEC 2013
RKB
: 9.22 m

26 Section
Hole
CONCERN ITEMS
HOLE DEPTH

PROGRAM

36 Hole @ 36 mKU
30 Stove Pipe X56, 310 ppf
@ 36 mKU

26 Hole @ 400 mKU

20 Casing K55, 133 ppf @
400 mKU

CASING DEPTH
TRAJECTORY

400 mKU
400 mKU (40 jts)
VERTICAL

BHA

Steerable BHA (MWD+MM)

BIT

1 Pc

KOP @ 450 mKU

CEMENTING
17-1/2 Hole @ 1250 mKU
13-3/8 Casing L80, 68 ppf @
1250 mKU

12-1/4 Hole @ 2100 mKU

10-3/4 Perf. Liner K55, 40.5 ppf
@ 2100 mKU

PLAN

14 ppg lead & 15.8 ppg tail.

Prepare Excess 120% and
60%

MUD

Gel Polymer, 8.5-8.7 ppg

TIME

Drill Time: 4.33 Days

Flat Time: 3.18 Days

Persiapkan running casing (tools, tally & rabbit), BOP 211/4

42

9-7/8 Hole @ 2700 mKU

8-5/8 Perf. Liner K55, 24 ppf @
2700 mKU

PEMBORAN TRAYEK 26
OBJECTIVE:
Bor sampai CP 20 @ 400 mKU dalam waktu 4.33 hari..
N/D Diverter 29-1/2, Run Casing 20, Cementing casing 20 dan

N/U BOP 21-1/4 dalam waktu 3.18 hari

Total waktu penyelesaian trayek 26 adalah 7.51 hari

PARAMETER BOR :
- WOB
: 5 Ton
- Surface Rotation
: 50 RPM
- Pump Rate : 1000 GPM

CONCERN ITEMS:

Hole cleaning -> sweep hi-vis (cek properties lumpur)

Loss circulation -> pompa LCM, material plugging, cek kondisi lingkungan

sekitar

BHA 26

44

MUD PROGRAM 26

45

CEMENTING 20
ppg (60%)

46

(lead 14 ppg (120%), tail 15.8

Estimasi Kebutuhan Material Trayek 26

Pahat 26 REED T43 435

: 2 pcs
Casing 13-3/8 K55 133 ppf BTC R3
: 40 jts
Centralizer 17-1/2 x 13-3/8
: 20 pcs
Float Shoe 20
: 1 pcs
Float Collar 13-3/8
: 1 pcs
Stinger c/w O-ring
: 1 set

RENCANA PROFIL SUMUR LMB-9/1

N 270E ( = 30)

17-1/2 Section
Hole

Rig
: PDSI-N110/M1
Spud Date
:
DEC 2013
RKB
: 9.22 m

CONCERN ITEMS
HOLE DEPTH

1250 mKU

CASING DEPTH

1250 mKU

PROGRAM

36 Hole @ 36 mKU
30 Stove Pipe X56, 310 ppf
@ 36 mKU

26 Hole @ 400 mKU

20 Casing K55, 133 ppf @
400 mKU

PLAN

TRAJECTORY

KOP @450 mKU

EOB @750 mKU
@CP 30o Incl 270o Azm

BHA

Steerable BHA (MWD+MM)

BIT

2 Pcs

KOP @ 450 mKU

17-1/2 Hole @ 1250 mKU

13-3/8 Casing L80, 68 ppf @
1250 mKU

CEMENTING

14 ppg lead.
Prepare Excess 120%
Prepare Drop Job 100-300
bbls 15.8 ppg.
16.2 ppg lead.
Prepare Excess 30%

12-1/4 Hole @ 2100 mKU

10-3/4 Perf. Liner K55, 40.5 ppf
@ 2100 mKU

48

9-7/8 Hole @ 2700 mKU

8-5/8 Perf. Liner K55, 24 ppf @
2700 mKU

MUD

Gel Polymer, 8.7-8.9 ppg

TIME

Drill Time: 8.88 Days

Flat Time: 5.47 Days

PEMBORAN TRAYEK 17-1/2

OBJECTIVE:
Bor Formasi dari kedalaman 400-1250 mKU dengan Azimuth 270

Deg Inclinasi 30 Deg ; EOB @750 mKU ; Max DLS 3 Deg dan
Tangent Section sampai kedalaman CP 1250 mKU, ganti pahat 1
kali (8.87 hari)
RIH Casing 13-3/8 L-80 BTC R3 68 ppf dari 0-1250 mKU,
penyemenan Liner, N/D BOP 21-1/4, penyemenan Tie Back, N/U
BOP 13-5/8 (5.47 hari)

PARAMETER BOR :
WOB (TON)
RPM SURFACE
GPM

SEMEN

FORMASI

17

40

75

800

1000

CONCERN ITEMS:

Inclinasi, Azimuth dan Dogleg sesuai dengan Wellplan

Top Job Liner Berulang ulang dan lakukan pressure test diatas receptacle
Hole Cleaning / pembersihan Lubang
Kemajuan pemboran Lambat

HAL-HAL YANG PERLU

DIPERHATIKAN
Bila ditemukan PLC / TLC lanjut bor formasi maksimum 15

meter, lakukan observasi, jika masih PLC/ TLC, Spot LCM

atau pompakan LCM dengan Size medium dengan
Consentrasi 50 ppb
Bila PLC dan TLC tidak dapat di tanggulangi dengan LCM,
maka lakukan Plug Semen dengan berat 13.5 14 ppg
untuk menutupi zona loss tersebut
Setiap survey MWD laporkan BHCT di bottom yang terbaca
dengan MWD Sensor

BHA 17-1/2

51

MUD PROGRAM 17-1/2

52

CEMENTING LINER 13-3/8

ppg (120%)

53

Single Slurry 14

CEMENTING TIEBACK 13-3/8

ppg (30%)

54

Single Slurry 16.2

Estimasi Kebutuhan Material Trayek 17-1/2

Pahat 17-1/2 Hughes RC435 : 4 pcs
Casing 13-3/8 L80, #68

: 125 jts
Centralizer 17-1/2 x 13-3/8 : 40 pcs
Float Shoe 13-3/8 : 1 pcs
Float Collar 13-3/8 : 1 pcs
Float Collar Stab in 13-3/8 : 1 pcs
Receptacle 18 x 13-3/8 : 1 pcs
Tie Back Casing 13-3/8 : 1 pcs
Pin Dart + Wiper Plug : 1 set
Stinger c/w O-ring : 1 set
Running tool : 1 set
Master Valve 13-5/8 : 1 set
Landing Joint: 1 set

RENCANA PROFIL SUMUR LMB-9/1

N 270E ( = 30)
Rig
: PDSI-N110/M1
Spud Date
:
DEC 2013
RKB
: 9.22 m

12-1/4 Section
Hole
CONCERN ITEMS

PROGRAM

HOLE DEPTH

36 Hole @ 36 mKU
30 Stove Pipe X56, 310 ppf
@ 36 mKU

CASING DEPTH
TRAJECTORY

26 Hole @ 400 mKU

20 Casing K55, 133 ppf @
400 mKU
KOP @ 450 mKU

17-1/2 Hole @ 1250 mKU

13-3/8 Casing L80, 68 ppf @
1250 mKU

12-1/4 Hole @ 2100 mKU

10-3/4 Perf. Liner K55, 40.5 ppf
@ 2100 mKU

56

9-7/8 Hole @ 2700 mKU

8-5/8 Perf. Liner K55, 24 ppf @
2700 mKU

PLAN
2100 mKU
2100 mKU (85 jts)
Tangent
@CP 30o Incl 270o Azm

BHA

Steerable BHA (MWD+MM)

BIT

3 Pcs

MUD

Gel Polymer Resinex 8.7-8.9

ppg
+ Hivis w/o Bentonite

TIME

Drill Time: 11.72 Days

Flat Time: 1.67 Days

PEMBORAN TRAYEK 12-1/4

OBJECTIVE:
Tangent Section (inc 30 deg, azm 270 deg)
CP 10-3/4 @ 2100 mKU, coring & T ekstrapolasi, ganti pahat 2 kali (11.72 hari)
Trip, Logging, Perforated Liner 10-3/4 interval 1220-2100 mKU dalam waktu 2.75

hari

PARAMETER BOR :
- WOB
: 18 Ton
- Surface Rotation
- Pump Rate

: 80 RPM
: 900 GPM

CONCERN ITEMS:

TLC/PLC di Target I @ 1550 mKU -> Aerated water

Hole cleaning
Bit performance
High Torque
Pipe sticking
High Temperature
Steam Kick
H2S & CO2 danger
Polymer Hivis only (w/o bentonite) in PLC/TLC zone
Flow Rate Minimum 850 GPM dengan Rotary BHA sedangkan bila menggunakan BHA

Steerable Min 800 GPM

BHA 12-1/4

58

MUD PROGRAM 12-1/4

59

Estimasi Kebutuhan Material Trayek 12-1/4

Pahat 12-1/4 REED R22AP 517

: 3 pcs
Pahat 12-1/4 REED R30AP 537
: 1 pcs
Casing 10-3/4 Blind K-55 40.5 ppf BTC R3
: 3 jts
Casing 10-3/4 Perfo K-55 40.5 ppf BTC R3
: 85 jts
Guide Shoe 10-3/4
: 1 pcs
Liner Adaptor 10-3/4 x 13-3/8
: 1 pcs
Running tool
: 1 set

RENCANA PROFIL SUMUR LMB-9/1

N 270E ( = 30)
Rig
: PDSI-N110/M1
Spud Date
:
DEC 2013
RKB
: 9.22 m

9-7/8 Section
Hole
CONCERN ITEMS

PROGRAM

HOLE DEPTH

36 Hole @ 36 mKU
30 Stove Pipe X56, 310 ppf
@ 36 mKU

CASING DEPTH
TRAJECTORY

26 Hole @ 400 mKU

20 Casing K55, 133 ppf @
400 mKU
KOP @ 450 mKU

17-1/2 Hole @ 1250 mKU

13-3/8 Casing L80, 68 ppf @
1250 mKU

12-1/4 Hole @ 2100 mKU

10-3/4 Perf. Liner K55, 40.5 ppf
@ 2100 mKU

61

9-7/8 Hole @ 2700 mKU

8-5/8 Perf. Liner K55, 24 ppf @
2700 mKU

PLAN
2700 mKU
2700 mKU (60 jts)
Tangent
@CP 30o Incl 270o Azm

BHA

Rotary (1 Stab or 2 Stab)

BIT

2 Pcs

MUD

Hivis Sweep + PAC-R + XCD

+ Lubricant

TIME

Drill Time : 7.48 Days

Flat Time : 5.38 Days

PEMBORAN TRAYEK 9-7/8

OBJECTIVE:
Tangent Section (Inc 30 deg, Azm 270 deg)
CP 8-5/8 @ 2700 mKU, coring, T ekstrapolasi, ganti pahat 1 kali (7.48 hari)
Run Perforated Liner 8-5/8 interval 2070-2700 mKU, komplesi (5.38 hari)

PARAMETER BOR :
- WOB: 15 Ton
- Surface Rotation
: 70 RPM
- Pump Rate
: 800 GPM
- Aerated : 2500 SCFM
PLC/TLC (Target 2 @ 2300 mKU)
Hole cleaning
High Torque
Bit Performance
Pipe sticking
High Temperature ( 250 C)
Steam Kick
H2S & CO2
Polymer Hivis only
Unconsolidated formation
Water supply (900 gpm)
Survey Single Shot / EMS untuk mengetahui Trayektori

CONCERN ITEMS:

BHA 9-7/8

63

MUD PROGRAM 9-7/8

64

Estimasi Kebutuhan Material Trayek 9-7/8

Pahat 9-7/8 SMITH FH23 517

: 3 pcs
Pahat 9-7/8 REED R30AP 537
: 3 pcs
Casing 8-5/8 Blind K-55 40.5 ppf BTC R3
: 3 jts
Casing 8-5/8 Perfo K-55 40.5 ppf BTC R3
: 60 jts
Guide Shoe 8-5/8
: 1 pcs
Liner Adaptor 8-5/8 x 10-3/4
: 1 pcs
Running tool
: 1 set

Literature
Capuano L. Jr, geothermal drilling 101 : how to drill geothrermal well ThermaSource, inc., advanced energy
conference, 2010
Finger, J. and Blankenship, D., handbook of best practices for geothermal drilling, sandia national laboratories,
new mexico, california, 2010
Grant, M.A. and Bixley, P. F, Geothermal Reservoir Engineering, 2 nd Edition, Academic Press, Elsevier, USA,
2011

Institute of Technology Bandung, US AID, Training for the Trainer, Geothermal Enegy , Bandung, Indonesia
2012.
PT. Pertamina Geothermal Energy, program Pemboran sumur LMB , 2012

Saptadji, N. pHD, Teknik Eksploitasi Panabumi, Institute of Technology Bandung, Bandung, Indonesia.

Differences between oil well drilling and geothermal well drilling

Geothermal well drilling generally similar to oil well drilling, the main
diferrences are :
Geothermal drilling deal with volcanic rock (igneous rock).
Generally well temperature is high, > 150 C,

so that cooling tower must be used in drilling operation, to cool

drilling mud.
High volume of loss circulation might be encountered, generally
there would be total loss circulation in production zone.
Non condensible gas (CO, HS) might encountered, so that care
must be taken in drilling operation.
The well must be cemented from the bottom of the well up to the
surface, due to high temperature encountered. It could be > 200 C
after heating period.
Geothermal well use bigger casings size than oil well, because it
use one of them as production casing.
Geothermal well completion use slotted liner instead of tubing.

TERIMA KASIH