132114007 Aurelia Gagas 132114048 Oktaviana Dwisari Steptapusma 132114158 Ludovicus Galih 132114160 Cornelius Wahyu 1321140173 Brigita Dinda Utari 132114181
Current issue Teori Perilaku
Konsumen
Konsumen Beralih Belanja
Online dengan Smartphone
SINGAPURA, KOMPAS.com - Selera penduduk Asia dalam
berbelanja secara online telah bergeser dari komputer pribadi ke smartphone. Lebih dari setengah konsumen di Indonesia dan Thailand menggunakan ponsel mereka untuk berbelanja, menurut Survei Belanja Online terbaru MasterCard yang dikeluarkan di Singapura Kamis (21/3/2013). Survei yang berfungsi sebagai tolak ukur untuk mengukur kecenderungan konsumen dalam berbelanja online, dilakukan di 25 pasar antara bulan November dan Desember 2012. Laporan untuk wilayah Asia/Pasifik tersebut termasuk wawancara dengan 7.011 responden dari 14 pasar yang diberikan pertanyaan mengenai kebiasaan berbelanja online mereka. Survei dan laporan yang menyertainya tidak mewakili kinerja keuangan MasterCard China memimpin keseluruhan wilayah sebagai pasar dengan kecenderungan untuk melakukan belanja online terbanyak (102 Poin Indeks), diatas Selandia Baru (87), Australia (85), Singapura (84), dan Korea Selatan (82). Nilai China meningkat sebesar 4 Poin Indeks dari indeks tahun lalu.
Pergeseran ini didorong oleh perilaku konsumen di China yang
tengah meningkat dalam hal kepercayaan berbelanja melalui online: hanya 21,4 persen konsumen merasa tidak aman saat berbelanja online, turun dari 32,8 persen pada tahun 2011 dan 35,3 persen pada tahun 2010. Terdapat juga pandangan yang muncul bahwa berbelanja online amat "mudah" sebanyak 89,5 persen responden di Cina menyatakan hal tersebut, angka ini meningkat dari 80,8 persen pada tahun 2011. Dua pertiga (68 persen) dari responden di Selandia Baru menggunakan internet untuk berbelanja online diantara kegiatan lain, dan 82,3 persen berbelanja online dalam tiga bulan terakhir. Singapura dan Hong Kong, sebagai hub dalam berbelanja premier di Asia, mencatat kenaikan terbesar dalam perilaku berbelanja online di mana kedua pasar mencatatkan kenaikan 9 Poin Indeks pada tahun 2012.
teratas di wilayah tersebut dengan lebih dari separuh responden
(54,5 persen) menggunakan smartphone mereka untuk berbelanja dalam tiga bulan terakhir. China mengikuti dengan 54,1 persen dan Thailand dengan 51 persen. Sekitar 40 persen dari pembeli online di Hong Kong, Korea Selatan, dan Singapura - yang juga memiliki tingkat penetrasi pengguna ponsel dengan internet yang tinggi - melakukan pembelian dengan ponsel mereka dalam tiga bulan terakhir. Yang paling kurang menggemari berbelanja online melalui ponsel mereka adalah responden dari Selandia Baru (18,2 persen), Australia (18,7 persen), dan Filipina (21,4 persen). Satu dari lima pembeli di Asia/Pasifik melakukan pembelian item-item fesyen menggunakan ponsel mereka dalam tiga bulan terakhir. Konsumen di Australia (32,4 persen), Korea (28,8 persen), dan Singapura (28,5 persen) telah membeli barang-barang 'yang berhubungan dengan fesyen' secara online melalui smartphone mereka. "Survei MasterCard mencerminkan perubahan perilaku pembeli di wilayah tersebut, dengan lebih banyak konsumen memilih untuk membeli barang secara online dan semakin banyak yang menggunakan smartphone mereka untuk melakukannya. Dengan pengecualian di beberapa pasar, pembeli online menjadi lebih percaya diri dalam menggunakan ponsel untuk berbelanja dan saya berharap tren ini akan terus berlanjut seiring dengan hadirnya lebih banyak teknologi canggih di pasar dan lebih banyak produk yang
Orang dapat memenuhi atau
sebagian kebutuhannya dengan jalan langsung dan mudah
pokok persoalan ekonomi yang
dihadapi setiap orang dan setiap keluarga adalah orang ingin hidup layak sebagai manusia dan sebagai warga masyarakat. untuk itu dibutuhkan bermacam-macam barang dan jasa
Teori Perilaku Konsumen Utility terpenuhinya kebutuhan karena utility atau manfaat barang yang dikonsumsikan Teori indiferensi konsumen akan membagi-bagikan pengeluarannya atas berbagai macam barang.