T
A
R PR
PO H
U
K
E
R U
R
E
A
S
IN
CAR . D
D
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. S
Umur
: 64 tahun
: Islam
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
: Nanggulan, Salatiga
Tgl MRS
: 13 Februari 2016
No. RM
: 071467
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA NYERI KEPALA
Pasien datang ke IGD RST Tk. Dr, Asmir dengan keluhan
kepala nyeri hebat yang cukup lama kurang lebih 30 menit
setiap kali kumat (muncul serangan). Hilang timbul terutama
sore hari disertai kedua matanya terasa kabur sejak 1 minggu
yang lalu dan semakin lama semakin kabur. Pasien merasa
sudah kesulitan melihat di sekeliling mata seperti ada yang
menutupi. Selain itu, pasien juga mengeluhkan adanya cekotcekot, semakin lama semakin nyeri, disertai nerocos,
pandangan silau saat melihat cahaya dan pusing. Mual diakui,
Muntah diakui 2 hari SMRS 1 kali. Tengkuk kencang, pusing
berputar, pusing separuh kepala disangkal
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu
Riw. Hipertensi
: disangkal
: disangkal
: Diakui
Riw. Hipertensi
R. Kencing manis
R. Sakit serupa
: Tidak diketahui
: disangkal
: disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
TTV :
GCS E4V5M6
1. T = 200/90 mmHg
2. N = 88x/1menit
3. RR = 14x/1menit
4. S = 36,6 C
Cor
Pulmo
Abdomen
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI
OD
OS
6/60
1/60
Pinhole
Tidak Dilakukan
Tidak Dilakukan
Koreksi
Tidak Dilakukan
Tidak Dilakukan
Refraksi
Tidak Dilakukan
Tidak Dilakukan
Sekitar Mata
Dalam Batas
Normal
Dalam Batas
Normal
Supercillium
Dalam Batas
Normal
Dalam Batas
Normal
Dalam Batas
Normal
Dalam Batas
Normal
Dalam Batas
Normal
Dalam Batas
Normal
Dalam Batas
Normal
Kelopak Mata
Dalam Batas
Normal
Dalam Batas
Normal
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI
OD
OS
Tekanan Intraokuler
+1 digiti
+2-+3 digiti
Konjungtiva Bulbi
Dalam Batas
Normal
Mixed Injection
Sklera
Dalam Batas
Normal
Dalam Batas
Normal
Kornea
Jernih
Jernih
COA
Dalam Batas
Normal
Kesan dangkal
Iris
Dalam Batas
Normal
Dalam Batas
Normal
Pupil
Dalam Batas
Normal
Membesar, Refleks
menurun
Lensa
Dalam Batas
Normal
Dalam Batas
Normal
FOTO PASIEN
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
J enis Pemeriksaan
Hasil
Nilai Normal
Hemoglobin
13,1
(12,0-15.5)
Leukosit
7,1
(5,0-12,0)
Trombosit
241
(100-400)
Hematokrit
39,7
(35,0-49,0)
Eritrosit
4,72
(4,0-5,20)
MCV
4.42
(3.80-5.20)
MCH
83,9
(82,0-95,0)
MCHC
33,1
(32,0-36,0)
CT
15
15
BT
34
15
Kimia Klinik
Ureum
20,6
15-45
Creatinin
0,86
0,6-1,1
DIAGNOSIS BANDING
OS uveitis anterior
OS keratitis
HT grade II
Cluster Headache
Cephalgia
DIAGNOSIS
OS Glaukoma primer sudut tertutup
akut
HT grade II
PLAN TERAPI
Medikamentosa :
Inf. RL 20 TPM
PO Acetazolamide 3 x 1 tab
Timolol ED 2 x 1 OS
PLANNING
PROGNOSIS
OD
OS
Ad vitam
Bonam
Bonam
Ad sanam
Bonam
Dubia ad
bonam
Ad fungsionam
Bonam
Dubia
Ad kosmetikum
Bonam
bonam
TERIMA KASIH
DEFINISI GLAUKOMA
FAKTOR PREDISPOSISI
KLASIFIKASI GLAUKOMA
Glaukoma
Glaukoma
Glaukoma
Glaukoma
primer
sekunder
kongenital.
absolute
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
GEJALA KLINIS
1. Fase Prodormal (Fase Nonkongestif).
Penglihatan kabur
Melihat halo (gambar pelangi) sekitar lampu atau lilin, disertai sakit kepala,
sakit pada mata dan kelemahan akomodasi. Keadaan ini berlangsung 0,5-2
jam. Bila serangannya reda, mata menjadi normal kembali.
2. Fase Glaukoma Akut (Fase Kongestif).
Pada stadium ini penderita tampak sangat payah, memegangi
kepalanya karena sakit hebat. Jalannya dipapah, karena tajam
penglihatannya sangat turun, muntah-muntah, mata hiperemis dan
fotofobia. Karenanya sering disangka bukan menderita sakit mata,
melainkan suatu penyakit sistemik.
Glaukoma akut menyebabkan visus cepat menurun, disertai sakit
hebat di dalam mata yang menjalar sepanjang Nervus cranial V, sakit
kepala, mual muntah, tampak warna pelangi di sekitar lampu.
TEMUAN KLINIS
PEMERIKSAAN TIO
DETEKSI DINI
-
Melakukan pengukuran tekanan bola mata secara rutin setiap 3 tahun, terutama
bagi orang yang usianya di atas 40 tahun.
Riwayat keluarga penderita glaukoma, mata minus tinggi atau plus tinggi
(miopia), serta penderita penyakit sistemik seperti diabetes atau kelainan
vaskular (jantung).
Pemeriksaan mata rutin yang disarankan adalah setiap enam bulan sekali,
khususnya bagi orang dengan risiko tinggi. Untuk mengukur tekanan bola mata
kerusakan mata yang diderita dilakukan tes lapang pandang mata.
Sebaiknya diperiksakan tekanan bola mata bila mata kemerahan dan sakit kepala
berat.
Nutrisi yang adekuat (banyak mengandung vitamin A dan Beta Karoten) Faktor
risiko pada seseorang yang bisa menderita glaukoma adalah seperti diabetes
mellitus dan hipertensi, untuk itu bagi yang menderita diabetes mellitus
dianjurkan untuk mengurangi mengkonsumsi gula agar tidak terjadi komplikasi
glaukoma, sedangkan untuk penderita hipertensi dianjurkan untuk diet rendah
garam karena jika tekanan darah naik cepat akan menaikkan tekanan bola mata.
Gaya Hidup (Life style) yang sehat seperti menghindari merokok dan olahraga
teratur..
Mengurangi stress
Pembatasan kafein
Mencegah konstipasi
MEDIKAMENTOSA
1. Agen Osmotik
.
MEDIKAMENTOSA
3. Miotikum Kuat
.
4. Beta Blocker
.
TERAPI INVASIF
1. Iridektomi
Terapi ini digunakan untuk mengurangi tekanan dangan
mengeluarkan bagian iris untuk membangun kembali
outflow aqueus humor.
Diindikasikan untuk glaukoma sudut tertutup dengan blok
pupil Laser iridektomi juga dilakukan pada serangan
glaukoma akut dan pada mata kontra-lateral dengan
potensial glaukoma akut
TERAPI INVASIF
2. Trabekulektomi