Anda di halaman 1dari 2

MASALAH PEMUKIMAN DI DAERAH PINGGIR SUNGAI

SIAK
PEMUKIMAN TEPI
SUNGAI

Dalam studi standar spesifikasi teknis


yang disusun Ditjen Cipta Karya
Departemen PU (1998 : II-2) dalam
Usop (2003) definisi permukiman di
tepian
sungai,
ditinjau
dari
karakteristik permukiman beserta
aspek-aspek yang mempengaruhi dan
membentuknya adalah bangunan
terapung atau panggung yang
berfungsi sebagai tempat tinggal atau
hunian dan sarana pembinaan
keluarga, yang berada di atas badan
perairan berupa sungai, danau, rawa
ataupun pantai/laut dengan sifat
seluruhnya ataupun sebagian selalu
atau sewaktu-waktu berada di atas air
apabila terjadi luapan air baik dari
sungai, danau, dsb.

POLA PERMUKIMAN
Sungai Siak di Kelurahan Kampung
Dalam,
polla
permukiman
berbentuk
linier
mengikuti
bentukan Sungai siak. Sedangkan
jika dilihat berdasarkan perletakan
tanah atau penggunaan lahan
bentuk ruang dikasan ini dibagi
menja ditiga, yaitu :
a. RuangDaratan

Pola permukiman bantaran sungai umumnya adalah pola


linier, karena berderet-deret sepanjang pinggiran sungai
mengikuti bentuk sungainya. Rumah- rumah dibangun
menghadap ke sungai dan pada tepian sungai terdapat
dermaga yang dihubungkan dengan titian. Dermaga
digunakan untuk menambatkan perahu sebagai satusatunya alat transportasi pada saat itu serta digunakan
sebagai sarana dalam memanfaatkan air sungai sebagai
sumber air minum dan sanitasi (Daud, 1997 dalam
Goenmiandari,dkk, 2010).

b. RuangPerairan
c. RuangTransisi

a. RuangDaratan
Merupakan ruang yang terbentuk pada lahan tanah dengan aktifitas
kehidupan masyarakatnya yang berlangsung di lahan tanah, ruang ini
dikategorikan sebagai kawasandarat. Pada kawasan darat terdapat rumahrumah dengan tipe kampung, yang berupa rumah panggung Satu atau dua
lantai dengan material dominan dari kayu. Tidak terdapat batas lahan yang
jelas pada kawasan ini karena kawasan ini di dominasi oleh masyarakat
melayu yang memiliki hubungan kekerabatan yang erat. Hunian sebisa
mungkin tanpa pagar untuk mempermudah komunikasi dengan sesama
tetangganya.
b. RuangPerairan

LOKASI
Lokasi permukiman adalah di pinggiran Sungai Siak Kelurrahan Kampung
Kecamatan Siak Kabupaten Siak, Riau.

Dalam

Kampung Dalam merupakan salah satu kelurahan yang ada di Kecamatan Siak. Kampung
Dalam memiliki luas wilayah 2,7 Km2, dengan jumlah penduduk yaitu 8.251 jiwa. Jumlah
penduduk di Kelurahan Kampung Dalam adalah 36,31% dari total jumlah penduduk di
Kecamatan Siak. Jadi, sebagaian besar penduduk di Kecamatan Siak berdomisili di
Kelurahan Kampung Dalam (Badan Pusat Statistik Kabupaten Siak, 2014).

TEORI PERMUKIMAN
& PERKOTAAN

Pada kawasan perairan bentuk dominan dari hunian nya adalah


bangunan tunggal atau deret yang memiliki dermaga yang langsung
terhubung dengan hunian mereka. Dermaga inilah sebagai akses
masyarakat untuk berhubungan langsung dengan sungai. Dermaga
ini selain dimanfaatkan sebagai kegiatan mandi, mencuci dans
ebagainya juga dimanfaatkan sebagai tempat tambatan perahu
yang digunakan sebagai sarana transportasi sungai.
c

cRuangTransisi

Merupakan ruang ruang daratan dan ruang perairanya itu ruang


peralihan tanah darat dengan perairan sungai dalam wujud aktifitas
kehidupan masyarakatnya sebagai pusat kawasan pasar. Ruang ini
juga dikenal dengan kawasan pinggir sungai. Ruang transisi sebagai
bagian dari kawasan pinggir sungai menjadi pusat/ inti bagi kawasan
ini karena posisinya terletak antara aktifitas kehidupan yang
menhubungkan antara ruang darat dan ruang perairan selain itu
kawasan transisiini juga merupakan kawasan perdagangan/ pasar
sehingga polaruang yang tercipta memusat kearah kawasan ini
dengan bentuk bangunan deret atau couple.
ANGGOTA KELOMPOK:
DIAN HANDAYANI (052.14.40)
FANNY SALWA FAIRUZY (052.14.047)
FILSEN PUTASIX LASE (052.14.050)

DOSEN

: HardiUtomo, Dr., Ir, MS

TEORI PERMUKIMAN MENURUT


2 Unsur Permukiman yaitu Isi (manusia) dan Tempat (wadah) dapat dibagi
DAXIODIS
menjadi lima elemen utama yang disebut lima elemen Ekistics :

AKTIVITAS MASYARAKAT
Penduduk melayu yang bertempatan di
pinggiran Sungai Siak memanfaatkan sungai
sebagai sumber nafkah dan sumber bagi
kehidupannya. Penduduk yang berada di
pinggiran sungai ini berprofesi sebagai nelayan
dan jasa angkutan transportasi sungai utnuk ini
pada kawasan ini terdapat pelabuhan berupa
dermaga-dermaga yang terbentuk sesuai dengan
aktivitas ekonomi yang ditimbulkan.

1. Alam (Nature)
2. Manusia (Human)
3. Masyarakat (Society)
4. Lindungan (Shells)
5. Jejaring (Network)

MASALAH PADA PERMUKIMAN:


1.
PENGEKSPLOITASIAN SUNGAI YANG TERLALU BERLEBIH.
2.
TIDAK SEIMBANGNYA ALAM DAN MANUSIA.
3.
TERLALU ADA PERRBEDAAN YANGMENONJOL ANTAR ETNIS.
4.
POLA PENGELOMPOKAN RUMAH YANG MENYEBAR BERDASARKAN ETNIS
5.
PELAYANAN PEMERINTAH KURANG MEMADAI .

DAN MASYARAKAT MANUSIA


SETEMPAT
Pada kawasan permukiman pinggiran Sungai
Siak di Kelurahan Kampung Dalam terdapat dua
pengelompokan etnis masyarakatnya, yaitu
masyarakat etnis Melayu yang merupakan
penduduk yang pertama kali menempati kawasan
ini dan masyarakat etnis Cina, Jawa, Minang dan
Batak sebagai kelompok masyarakat pendatang.
Agama adalah salah satu unsur terpenting dalam
pengaturan budaya lingkungannya.

SOLUSI PADA MASALAH PERMUKIMAN.


1. PENAMBAHAN LAPANGAN PEKERJAAN SEHINGGA TIDAK BERGANTUNG
DENGAN SUNGAI/ ALAM.
2. PENYEIMBANGAN ANTAR ALAM DAN MANUSIA DENGAN CARA
PENAMBAHAN RUANG HIJAU SEBAGAI PENUNJANG SUNGAI.
3. PENINGKATAN KEGIATAN SOSIAL ANTAR MASYARAKAT SEHINGGA TIDAK
ADA PERBEDAAN ANTARA ETNIS.
4. POLA PENGELOMPOKAN RUMAH DI BAGI SECARA LINEAR ATAU SEJAJAR.
5. PENAMBAHAN DAN PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA UMUM
PADA KAWASAN SUNGAI SIAK.

KONDISI SOSIAL BUDAYA


MASYARAKAT
Agama adalah salah satu unsur
terpenting dalam pengaturan budaya
lingkungannya. Hal ini di tandai
dengan
perletakan
tempat
peribadatannya. Masjid bagi tempat
beribadah umat Islam terdapat di
sekitar
permukiman
yang
bermayoritas penduduk beragama
Islam. Sedangkan klenteng terdapat
di kawasan perdagangan di tempat
bermukimnya atnis Cina. Sementara
gereja sebagai tempat ibadah umat
kristen terdapat di kawasan darat
arah utara.

KESIMPULAN
POLA PEMUKIMAN PADA KAMPUNG DALAM, SIAK, RIAU, PINGGIR SUNGAI
ADALAH LINEAR ATAU ALIRAN SUNGAI.
POLA RUANG KAMPUNG DALAM JUGA DI BEDAKAN BERDASARKAN ETNIS
KARENA, ADANYA PERBEDAAAN KONSEP RUANG ANATRA ETNIS YANG
ADA.
HUNIAN PADA KAWASAN INI BEORIENTASI PADA SUNGAI DAN JALAN.
MASYARAKAT PINGGIR SUNGAI BERORIENTASI PADA SUNGAI SEBGAI
PUSAT TRANSPORTASI AIR JUGA NELAYAN.
TEORI PERMUKIMAN
& PERKOTAAN

ANGGOTA KELOMPOK:
DIAN HANDAYANI (052.14.40)
FANNY SALWA FAIRUZY (052.14.047)
FILSEN PUTASIX LASE (052.14.050)

DOSEN

: HardiUtomo, Dr., Ir, MS

Anda mungkin juga menyukai